Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasy experiment.

Quasy experiment adalah disain penelitian yang tidak mempunyai pembatasan

yang ketat terhadap randominasi, dan pada saat yang sama dapat mengontrol

ancaman-ancaman validitas. Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini

belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen sebenarnyaa, karena

variabel-variabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi tidak dapat atau

sulit dilakukan. (Notoatmodjo, 2010).

Adapun design quasy experiment yang diambil adalah one group method

pretest dan posttest design. Pengukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap

sampel yang dipilih secara acak dari populasi tertentu. Kemudian dilanjutkan

intervensi atau program pada seluruh populasi tersebut. Selanjutnya, dilakukan

pengukuran kedua (posttest) pada kelompok sampel lain, yang juga dipilih

secara acak (random) dari populasi yang sama. Rancangan ini sangat baik untuk

menghindari pengarh atau efek dari pretest, meskipun tidak dapat mengontrol

sejarah, maturitas dan instrumen. (Notoatmodjo, 2010).

Pre test yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengukur tingkat

kecemasan pasien preoperative nefrolitiasis sebelum dilakukan terapi murotal.

Dan post testnya adalah mengukur tingkat kecemasan pasien preoperative

67
68

nefrolitiasis sesudah dilakukan terapi murotal.

Dalam penelitian ini meneliti pengaruh terapi murotal terhadap tingkat

kecemasan pasien preoperative nefrolitiasis.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di ruang perawatan bedah RSUD R Syamsudin

SH

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan bulan

Januari 2017

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu

(Notoatmodjo, 2010).

Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu

variabel bebas dan varabel tidak bebas.

1. Variabel bebas / independen

Merupakan variabel yang nilainya menetukan variabel lain (Nursalam,

2009). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah terapi murotal
69

2. Variabel tak bebas / dependent

Merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lainnya

(Nursalam, 2009). Variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah tingkat

kecemasan pasien pre operatif nefrolitiasis

D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan

menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh sebab itu konsep tidak dapat

diukur dan diamati secara langsung agar dapat diamati dan diukur, maka

konsep tersebut harus dijabarkan kedalam variabl-variabel. Dari variabel

itulah konsep dapat diamati dan diukur (Notoatmodjo, 2010).

Murotal adalah rekaman suara Al-Quran yang dilagukan oleh seorang

qori (pembaca Al-Quran) (Purna, 2006). Lantunan Al-Quran secara fisik

mengandung unsur suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan

instrument penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah

dijangkau. Suara dapat menurunkan hormone-hormon stress, mengaktifkan

hormone endorphin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan

perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh

sehingga munurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak

jantung, denyut nadi dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang

lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan,
70

kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik.

(Heru, 2008).

Kecemasan adalah perasaan yang kompleks berkaitan dengan

perasaan takut, sering disertai oleh sensasi fisik seperti jantung berdebar, nafas

pendek atau nyeri dada. Dialami ketika seseorang terlalu mengkhawatirkan

kemungkinan peristiwa yang menakutkan yang terjadi dimasa depan yang

tidak bisa dikendalikan dan jika itu terjadi akan di nilai sebagai mengerikan

(Budi Anna Keliat,dkk 2011).

Preoperatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani

operasi atau pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke

meja operasi ( Smeltzer and Bare, 2008 ).

Nefrolitiasis merujuk pada batu ginjal. Batu atau kalkuli dibentuk di

dalam saluran saluran kemih mulai dari ginjal ke kandung kemih oleh

kristalisasi dari substansi ekskresi di dalam urine (Nursalam, 2011).

Kecemasan pasien preoperative nefrolitiasis adalah perasaan yang

kompleks berkaitan dengan perasaan takut akibat akan dilakukan operasi

pembedahan batu ginjal.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabng diukur oleh

variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang

bersangkutan untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan


71

terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembanagn instrument

atau alat ukur (Notoatmodjo, 2010).

Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan

ukuran dalam penelitian, sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana

variable dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2007).

Adapun variabel yang akan didefinisikan secara operasional dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional pengaruh terapi murotal terhadap tingkat


kecemasan pasien preoperative nefrolitiasis.

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur Ukur
1 Tingkat Persepsi Kuesioner Angket 1. Skor 20-44 : Ordinal
kecemasan kecemasan SRAS kecemasan
pasien pasien terhadap (Zung ringan
preoperative pelaksanaan Self- 2. Skor 45-59 :
nefrolitiasis terapi murotal, Rating kecemasan
yang diukur : sedang
Anxiety
1. Sebelum 3. Skor 60-74 :
Scal)
intervensi kecemasan
2. Sesudah berat
intervensi 4. Skor 75-80 :
kecemasan
panik

2 Terapi Terapi murotal SOP


murotal yang diberikan
(perlakuan) pada pasien
72

preoperative
nefrolitiasis
dengan
mendengarkan
lantunan
Asmaul Husna
pasien melalui
mp3 player,
intervensi
diberikan
selama 3 menit
dengan irama
yang sama.
Intervensi ini
dilakukan
selama 2 hari,
dimana setiap
harinya
pemberian
diberikan
sebanyak 5 kali
sesuai dengan
waktu shalat
wajib

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin

menilai semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
73

merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pre operatif nefrolitiasis di

ruang perawatan bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi sebanyak 15

orang.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitan sampel (Arikunto, 2013).

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien preoperative nefrolitiasis di ruang

perawatan kamar bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Kriteria inkulsi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili

sampel penelitian dan mewakili syarat sebagai sampel. Adapun kriteria inklusi

dalam penelitian ini yaitu :

a. Pasien yang berumur 45-59 tahun (usia middle age menurut WHO)

b. Pasien yang berstatus bekerja

c. Pasien yang ditemani oleh keluarga selama dirawat di Rumah Sakit

d. Pasien yang bersedia menjadi responden

e. Pasien yang bisa membaca dan menulis

Kriteria Ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil

sebagai sampel. Kriteria ekslusi pada penelitian ini yaitu

a. Pasien yang mengalami penurunan kesadaran

b. Pasien non muslim


74

3. Teknik pengambilan sampel

Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental

sampling yaitu cara pengambilan sampel atau responden yang kebetulan ada atau

tersedia di suatu tempat (Notoatmodjo, 2010).

Sesuai dengan penelitian ini, maka teknik pengambilan sampelnya adalah

pasien pre operatif nefrolitiasis. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 15

orang dimana 15 orang sebagai kelompok eksperimen (sampel yang diintervensi).

Besarnya sampel ini didasari panduan umum pada analisis statistik yaitu sampel

sebesar 10% dari populasi dianggap minimum untuk riset deskriptif menurut

Dempsey dalam Sugiyono (2013).

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam metode penelitian ini adalah dengan menxggunakan

kuesioner, kuesioner merupakan alat ukut berupa angket atau kuesioner dengan

beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).

1. Data Primer

Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung oleh

peneliti terhadap responden yang menjadi objek dalam penelitian (Nursalam,

2009). Data primer pada penelitian ini adalah hasil pengumpulan data melalui

kuesioner dengan menggunakan skala SRAS (Zung Self-Rating Anxiety Scale).

Cara kerja :
75

a. Mencatat data pasien yang akan dilakukan bimbingan, baik yang diberikan

terapi dengan yang tidak diberikan terapi. Dengan jumlah responden 15

orang yang akan dilakukan terapi murotal

b. Memperkenalkan diri kepada pasien

c. Menjelaskan prosedur pada keluarga

d. Menjelaskan manfaat terapi murotal

e. Meminta persetujuan kepada pasien

f. Mengukur tanda-tanda vital pasien

g. Memberikan kuesioner SRAS untuk mengukur tingkat kecemasan pasien

sebelum diberikan terapi murotal

h. Memasangkan headset mp3 pada telinga pasien, kemudian menyalakan

mp3 dengan lantunan Asmaul Husna selama 3 menit dimana setiap psien

dilakukan sebanyak 5 kali sesuai waktu shalat wajib setiap harinya.

i. Mengukur tanda-tanda vital pasien

j. Memberikan kuesioner SRAS setelah pasien mengikuti terapi murotal

k. Berpamitan kepada pasien dan mengucapkan salam

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan oleh seorang peneliti dari pihak

lain baik perorangan maupun lembaga tertentu yang sudah diolah. Data yang

diambil berasal dari data rekam medic RSUD R syamsudin SH.


76

G. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data, berupa kuesioner (daftar pertanyaan) , formulir observasi dan formulir-

formulir yang berkaitan dengan pencatatan data (Notoatmodjo, 2010).

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

kuesioner yang ditujukan pada pasien yang dijadikan sampel penelitian. Untuk

mendapatkan informasi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penelitian, peneliti

menggunakan beberapa instrumen penelitian yang dikembangkan dari literature,

kuesioer yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner untuk mengukur variabel pelaksanaan terapi murotal dengan penilaian

tingkat kecemasan menggunakan SRAS (Zung Self-Rating Anxiety Scale).

H. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data, menurut Nursalam (2013) pengolahan data

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Editing adalah upaya memeriksakan kembali kelengkapan data yang telah

diperoleh dari responden. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

pengecekan kembali terhadap kelengkapan pengisian kuesioner sesaat

setelah responden menyerahkan kuesioner, dan ternyata ada 2 responden

yang drop out sehingga peneliti mengganti 2 responden yang drop out
77

tersebut.

b. Koding

Koding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Dalam penelitian ini pengkodean

dilakukan pada data karakteristik responden yaitu jenis kelamin laki-laki

diberi kode 1, perempuan diberi kode 2. Pendidikan yaitu SD diberi kode 1,

SLTP diberi kode 2, SLTA diberi kode 3 dan perguruan tinggi diberi kode 4.

Pekerjaan yaitu tidak bekerja diberi kode 1 dan bekerja diberi kode 2. Status

kawin yaitu kawin diberi kode 1 dan tidak kawin diberi kode 2. Pertanyaan

apakah anda pernah mendengar lantunan asmaul husnah yaitu pernah diberi

kode 1 dan tidak pernah diberi kode 2.

c. Skoring

Data yang sudah di koding kemudian dilakukan skoring, skoring hanya

pertanyaan yang berhubungan dengan kecemasan. Dalam tahap ini dilakukan

pengukuran nilai atau skor kecemasan dari setiap pertanyaan dalam

kuesioner menggunakan skala SRAS (Zung Self-Rating Anxiety Scale).

Kecemasan ringan memiliki skor 20-44, kecemasan sedang memiliki skor

45-59, kecemasan berat memiliki skor 60-74 dan kecemasan pank memiliki

skor 75-80.

d. Prosecing

Prosecing atau entry adalah kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base computer, kemudian


78

membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel

kontigensi dengan menggunakan program SPP for Windows 16.0

e. Cleaning

Data yang telah dimasukkan ke dalam computer atau data yang telah di

entry kemudian dilakukan cleaning, cleaning merupakan kegiatan pengecekan

kembali data yang sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak

2. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak computer.,

dilakukan dengan menggunakan software programer SPP for windows 16.0

berupa analisis univariat dan bivariate.

a) Analisa Univariat

Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dan

hasil penelitian dalam analisis ini hanya menggunakan distribusi dan

presentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Analisa univariat dalam penelitian ini mengukur distribusi frekuensi

karakteristk responden yatu jenis kelamin, umur, status kawin, status

pendidikan, pekerjaan dan pernyataan responden apakah pernah mendengar

lantunan asmaulhusna atau tidak.


79

b) Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang di duga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisa bivariat dalam

penelitian ini dengan menggunakan Uji Wilcoxon.

Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang

berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon signed Rank

test ini digunakan hanya untuk data bertipe interval atau ratio, namun datanya

tidak mengikuti distribusi normal. Rumus Uji Wilcoxon adalah sebagai berikut

Keterangan :

N = Banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan

berbeda

T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang negative atau

positif

Dengan uji hipotesis :

1) H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan)


80

2) H1 : d 0 (ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan)

Dengan d menunjukkan selisih nilai antara kedua perlakuan.

Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, nilai P-Value yang didapat sebesar 0,00 maka
didapatkan hasil H0 ditolak berarti ada perbedaan tingkat kecemasan pasien pre
op nefrolitiasis sebelum dan sesudah mengikuti terapi murotal asmaulhusna

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menurut Arikunto (2013) adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Menentukan atau memilih masalah

Peneliti menentukan atau memilih masalah melalui studi

pendahuluan mengenai pengaruh terapi murotal terhadap

tingkat kecemasan pasien pre op nefrolitiasis di ruang

perawatan bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

Langkah 2 : Merumuskan masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah

pengaruh terapi murotal terhadap tingkat kecemasan pasien

pre op nefrolitiasis di ruang perawatan bedah RSUD R

Syamsudin SH Kota Sukabumi

Langkah 3 : Menentukan tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran

tingkat kecemasan pasien pre op nefrolitasis sebelum

dilakukan terapi murotal, mengetahui gambaran tingkat


81

kecemasan pasien pre op nefrolitasis setelah diberikan terapi

murotal dan mengetahui pengaruh terapi murotal terhadap

tingkat kecemasan pasien pre op nefrolitiasis di ruang

perawatan bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

Langkah 4 : Menentukan hipotesis penelitian.

Dimana hasil dari penelitian ini bisa disimpulkan dengan

menolak atau menerima Ho

Langkah 5 : Menentukan Tinjauan Pustaka

Menentukan tinjauan pustaka yang tepat sesuai dengan

kebutuhan dalam variabel

Langkah 6 : Menentukan Variabel dan Jenis Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah terapi murotal dan

variabel terikatnya adalah tingkat kecemasan pasien pre op

nefrolitiasis. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasy

experiment dengan one group method pretest dan posttest

design. Sekaligus menentukan jumlah populasi yaitu seluruh

pasien pre op nefrolitiasis di ruang perawatan bedah RSUD R

Syamsudin SH Kota Sukabumi. Dan jumlah sampel yang

digunakan menurut Dempsey adalah berjumlah 15 orang.

Langkah 7 : Menentukan dan menyusun instrumen

Jenis instrument yang digunakan pada penelitian ini dengan

menggunakan jenis instrument untuk mengukur tingkat


82

kecemasan yaitu dengan menggunakan kuesioner SRAS

(Zung Self-Rating Anxiety Scale)

Langkah 8 : Mengumpulkan data

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan data

primer yaitu dengan menyebarkan kuesioner SRAS kepada

pasien pre op nefrolitiasis yang diberikan sebelum diberikan

terapi murotal dan setelah diberikan terapi murotal. Data

primer yang digunakan adalah data dari rekam medic RSUD

R Syamsudin SH Kota Sukabumi

Langkah 9 : Analisis data

Sebelum melakukan analisa data dilakukan terlebih dahulu

pengolahan data berupa editing, koding, skoring, processing

dan cleaning yang selanjutnya melaukan analisis data yang

dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak computer,

dilakukan dengan menggunakan software programer SPP for

windows 16.0 berupa analisis univariat dan bivariate.

Langkah 10 : Menarik kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini adalah hasil dari anaisa data

dengan dibandingkan teori pada tinjauan pustaka

Langkah 11 : Menyusun laporan

Laporan disusun dalam bentuk SKRIPSI.


83

J. Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2009). Masalah etika dalam penelitian yang

menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip

etika penelitian. Jika hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar

hak-hak (otonomi) manusia yang dijadikan sebagai subjek. Secara prinsip etika

dalam penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :

1. Prinsip Manfaat

a. Bebas dari penderitaan

Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subjek,

pada penelitian ini responden diberikan terapi murotal.

b. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, dihindarkan dari keadaan yang tidak

menguntungkan. Responden diyakinkan bahwa partisipasinya dalam

penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan

dalam hal-hal yang dapat merugikan responden dalam bentuk apa pun.

c. Resiko (benefits ratio)

Peneliti selalu mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang akan

berakibat kepada subjek pada setiap tindakan pemberian terapi murotal pada

pasien pre op nefrolitasis.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human diginity)

a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self determination)
84

Responden harus diperlakukan secara manusiawi. Responden atau pun tidak,

tanpa adanya sangsi apa pun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya,

jika mereka seorang klien. Dengan diberi penjelasan terlebih dahulu saat

akan dilakukan penelitian dan responden mempunyai hak untuk menolak

menjadi responden. Dalam penelitian ini sebelum responden akan dilakukn

terapi murotal, peneliti memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan

dilakukan kepada responden, manfaat dari tindakan tersebut dan

memberikan kebebasan kepada responden untuk menerima atau menolak

dilakukan tindakan kepada mereka.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full

disclosure)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta bertanggung

jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek. Dalam penelitian ini

peneliti pun selain memberikan penjelasan tentng perseetujuan melakukan

tindakan terapi murotal tetapi juga memberikan penjelasan kepada

responden tentang cara kerja dari terapi murotal yang akan diberikan.

c. Informed consent

Responden mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian

yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi responden. Dalam penelitian ini responden mempunyai

hak untuk menerima atau menolak menjadi responden untuk dilakukan

tindakan terapi murotal


85

3. Prinsip keadilan (right to justice)

a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)

Responden diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah

diberikan terapi murotal tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka

tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.

b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus

dirahasiakan, sehingga di lembar kuesioner dicantumkan no responden yang

diisi oleh peneliti.

Вам также может понравиться