Вы находитесь на странице: 1из 6

1.

Kepakaran dari seorang sarjana teknik sipil

Kepakaran (keahlian) merupakan pengetahuan secara luas dan spesifik yang


diperoleh dari rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat
seorang pakar dapat mengambil keputusan mengenai permasalahan yang kompleks secara
tepat dan cepat daripada non-pakar. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar senior
memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar junior.
ilmu teknik sipil memiliki cakupan yang luas. Karena itu bidang teknik sipil dibagi lagi
menjadi beberapa sub-bidang keahlian (kepakaran), diantarannya:

Bidang keahlian struktur


tugas seorang ahli struktur adalah merencanakan dan menghitung rangka-rangka
utama dari suatu bangunan insfrastruktur sehingga bangunan itu kuat, aman, stabil dan
ekonomis. Beberapa hal-hal utama yang dibahas dalam bidang struktur termasuk
perencanaan beton bertulang, perencanaan beton prategang, perencanaan struktur baja,
analisis struktur, perencanaan struktur akibat beban gempa dan juga angin, perencanaan
gedung, perencanaan jembatan dan lain-lain. Didalam bidang struktur juga dibahas
tentang perilaku dari bahan-bahan yang biasa digunakan untuk bangunan infrastruktur
seperti beton, baja dan kayu. Adalah tanggung-jawab dari seorang ahli struktur untuk
mengetahui bahan mana yang sesuai untuk digunakan dalam sebuah proyek
pembangunan infrastruktur.

Bidang keahlian transportasi


membahas mengenai masalah yang berhubungan dengan perencanaan, operasi
dan manajemen sarana transportasi seperti jalan raya, rel kereta, bandar udara,
pelabuhan dan lain-lain. Ilmu-ilmu yang perlu dipelajari meliputi penentuan geometri
jalan, perencaan dari perkerasan jalan, sistim transportasi dan juga mengenai
pengelolaan serta manajemen dari sarana transportasi.

Bidang keahlian geoteknik


bidang yang berhubungan dengan pondasi dan tanah yang mendukung pondasi.
Pondasi adalah bagian paling bawah dari bangunan yang didesain untuk menerima
beban dari struktur diatasnya. Tercakup dalam bidang ini adalah penyelidikan tanah
untuk mengetahui jenis, daya dukung dan kedalaman lapisan keras atau batuan dari
suatu daerah.

Bidang keahlian sumber daya air


bidang yang berhubungan dengan air, distribusi, pengendalian dan
permasalahannya. Masalah utama dalam bidang ini meliputi hidrolika (permukaan dan
bawah tanah), mekanika fluida, irigasi dan waduk atau bendungan.
Bidang keahlian manajemen rekayasa konstruksi
bidang yang berhubungan dengan pelaksanaan sebuah proyek konstruksi atau
pembangunan seperti penjadwalan pekerjaan, pengorganisasian proyek, perhitungan
biaya konstruksi, dan lain-lain untuk menjamin sebuah proyek selesai sesuai dengan
mutu yang direncanakan,tepat waktu dan ekonomis.

Bidang keahlian rekayasa sistim bangunan


bidang yang berhubungan dengan efisiensi energi bangunan komersial dan
industri serta penggunaan energi terbarukan. Bidang ini membahas masalah manajemen
energi, bangunan intelegensi, pengolahan bangunan, energi terbarukan dan juga
pemodelan dari pergerakan energi di bangunan.

Bidang keahlian informatika sipil


bidang baru yang menggabungkan bidang sipil dengan informatika. Karena
dijaman modern ini, banyak sekali bidang-bidang teknik sipil yang berhubungan erat
dengan bidang informatika terutama dibidang perhitungan numerik. Hal-hal yang
dibahas dalam bidang ini termasuk teknik perhitungan numerik seperti metode elemen
hingga (finite element method), metode perbedaan hingga (finite difference
method), dan metode volume hingga (finite volume method). Juga dibahas adalah
metode pemograman untuk membuat program-program seperti yang disebutkan diatas
dan penggunaan CAD (Computer Aided Design) untuk mendukung dan mempermudah
pelaksanaan sebuah proyek.

2. Karakter-karakter tidak beretika menurut saya dalam kehidupan sehari-hari


Tidak mematuhi peraturan lalu lintas
saat sore hari di hari sabtu atau minggu pada flyover arjosari sering terjadi
kemacetan. karena terjadi macet yang panjang maka banyak Angkot dan sepeda
motor yang menggunakan jalur berlawanan arah untuk menghindari kemacetan
tersebut. Padahal melawan arus dapat membahayakan pelanggar maupun
pengendara yang berada pada jalur yang seharusnya.

Membuang sampah sembarangan


Bukan hanya membuang sampah di sungai,membuang sampah berukuran kecil
seperti bungkus permen di lantai atau di sembarang tempat tidak pada tempat
sampah juga merupakan kebiasaan yang tidak beretika. Selain membuat lingkungan
sekitar menjadi kotor juga dapat membuat orang yang berada disekitar merasa tidak
nyaman.

Menerobos antrian
Terkadang saya menemukan beberapa orang yang baru datang kesebuah tempat
dimana untuk masuk ke tempat tersebut harus mengantri, justru menerobos antrian
yang sudah ada sebelumnya. Tentu hal ini membuat orang yang sudah mengantri
kesal dan marah. Hal ini dapat membuat antrian menjadi lebih lama karena bisa
terjadi debat antara pengujung yang mengantri.
Berbicara kasar di depan umum
Beberapa bahasa merupakan bahasa yang dinilai kasar jika diucapkan ditempat dan
situasi tertentu. sering saya temui banyak mahasiswa yang sedang berada ditempat
umum dan menggunakan kata-kata kasar tersebut. Menurut saya hal tersebut tidak
seharusnya diucapkan apalagi jika berada di tempat umum. Selain tidak enak
didengar juga dapat membuat orang di sekitar menjadi tidak nyaman berada di
tempat tersebut.

Pemalas
Kebiasaan buruk menunda-nunda pekerjaan merupakan hal yang sering mahasiswa
temui. Padahal menunda-nunda dapat membuat tugas atau suatu aktivitas tidak
dapat selesai tepat waktu serta tidak dapat mengasilkan hasil yang optimal.

3. Aktivitas tidak beretika profesional dalam bekerja untuk sarjana teknik sipil
1. Runtuhnya Rukan Cendrawasih, Samarinda
Bangunan rumah kantor (Rukan) tiga lantai yang terletak di kompleks Cendrawasih
Permai, Jl. Ahmad Yani, Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda Kalimantan Timur
runtuh pada tanggal 3 Juni 2014 saat masih dalam proses pengerjaan yang menyebabkan
12 pekerjanya tewas. Bangunan ini memiliki lebar 25 m dan panjang 100 m dengan
biaya konstruksi senilai kurang lebih 15 Milyar rupiah.
Dari observasi yang dilakukan penyebab keruntuhan bangunan ini sangatlah
kompleks diantaranya:
Pertama, Kegagalan pondasi. Hal ini didasarkan keterangan bahwa pengerjaan
pengerukan lahan sampai lantai 1 selesai dikerjakan hanya memerlukan waktu enam
bulan. Padahal kondisi tanah eksisting adalah rawa dan merupakan tanah lempung
sehingga memerlukan waktu lama untuk terkonsolidasi jika tanpa penanganan khusus
seperti vertical drain.
Kedua, Kegagalan Struktur Utama. Struktur utama yang dimaksud adalah balok-
kolom. Hal ini didasarkan fakta bahwa pekerja sempat diminta untuk mengecek kolom
yang retak di lantai 2. Meskipun tidak ada data detail mengenai dimensi dan lokasi
keretakan akan tetapi hal ini seharusnya telah menjadi indikasi awal bahwa ada masalah
dengan struktur yang sedang dibangun. Apalagi bila didasarkan pada filosofi desain
struktur yang benar yaitu strong column- weak beam yang artinya kolom tidak boleh
mengalami kegagalan struktur terlebih dahulu daripada balok. Kegagalan kolom ini
sendiri diduga karena adanya deviasi antara perencanaan dan pelaksanaan dimana
kontraktor mengurangi dimensi kolom dan jumlah tulangan yang dipakai.
Ketiga, Kesalahan sistem perancah pengecoran lantai. Penyebab awal keruntuha
adalah lantai 3 yang sedang dikerjakan secara tiba- tiba roboh. Selain karena kolom yang
mengalami kegagalan, maka sistem perancah yang dipakai juga patut dicurigai tidak
dirancang dengan benar. Dari dokumentasi yang ada terlihat bahwa sistem perancah
yang digunakan menggunakan scafolding besi dan beberapa menggunakan kayu dolken.
Bekisting dan sistem perancah seharusnya didesain secara detail baik dalam desain
maupun metode pemasangannya. Inspeksi harus dilakukan secara ketat termasuk
pengecekan terhadap kekuatan beton yang telah dicor yang akan menopang perancah
tersebut.
Keempat, organisasi proyek tidak benar. Proyek rukan ini diketahui tidak memiliki
konsultan perencana. Desain bangunan yang digunakan tidak diketahui darimana
dibuatnya. Pengawasan proyek ini pun hanya dilakukan oleh mandor dari pemborong.
Kelima, adanya pengalihan pekerjaan secara serampangan. Kontraktor proyek
rukan ini semula PT. Firma Abadi yang beralamat di Surabaya menyerahkan
sepenuhnya pekerjaan kepada perseorangan/ individu yang merupakan pemborong
berinisial NI yang beralamat di Samarinda yang kemudian menyerahkan lagi kepada
mandor yang berinisial S. Pengalihan pekerjaan ini meliputi keseluruhan pekerjaan dan
sama sekali tidak ada pengawasan dari Kontraktor utama.

2. Runtuhnya Jembatan Mahakam II, Tenggarong


Jembatan yang merupakan tipe Gantung (Suspension Bridge) ini memiliki panjang
total 710 m. Keruntuhan terjadi pada tanggal 26 November 2011 sekitar sepuluh tahun
setelah diresmikan.
Identifikasi penyebab keruntuhan ini merupakan hasil investigasi yang dilakukan
oleh tim LPPM UGM pada tanggal 27 November 2011 (sehari setelah kejadian).
Berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa jatuhnya truss
jembatan beserta hangernya terjadi akibat kegagalan konstruksi pada alat sambung kabel
penggantung vertikal (clamps and sadle) yang menghubungkan dengan kabel utama.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan alat sambung ini mengalami
kegagalan diantaranya:

Kurang baiknya perawatan jembatan yang menyebabkan konstruksi alat


penggantung kabel vertikal tidak berfungsi dengan baik dan tidak terdeteksi
kemungkinan adanya kerusakan dini.
Kelelahan (fatigue) pada bahan konstruksi alat penggantung kabel vertikal akibat
kesalahan desain dalam pemilihan bahan atau sering terjadi kelebihan beban
rencana (over load) yang mempercepat proses terjadinya degradasi kekuatan.
Kualitas bahan konstruksi alat sambung kabel penggantung ke kabel utama yang
tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar perencanaan yang ditetapkan.
Kesalahan prosedur dalam pelaksanaan perawatan konstruksi atau kesalahan
dalam menyusun standar operasional dan perawatan konstruksi yang
direncanakan.
Kemungkinan terjadinya penyimpangan kaidah teknik sipil dalam perencanaan
karena seharusnya konstruksi alat penyambung harusnya lebih kuat daripada
kabel penggantung yang disambungkan dalam kabel utama.
Kesalahan desain dalam menentukan jenis bahan/ material untuk alat
penyambung kabel penggantung vertikal yang dibuat dari besi tuang/ cor (cas
iron) atau kesalahan dalam menentukan jenis atau kapasitas kekuatan alat
tersebut.
3. Robohnya Jembatan Penghubung Gedung Perpustakan Daerah DKI
jembatan ini menghubungkan gedung Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi DKI Jakarta. Keruntuhan terjadi pada tanggal 3 November 2014.
Keruntuhan terjadi diakibatkan sistem perancah yang mengalami kegagalan.
Scafolding yang digunakan merupakan scafolding besi dengan kondisi yang sudah tidak
layak pakai:

Kondisi scafolding banyak yang sudah keropos dan ada beberapa yang sudah
bolong.
Pemasangan scafolding tidak dilengkapi dengan bracing, sehingga scafolding tidak
stabil.
Adanya perlemahan scafolding yang tidak dihitung seperti adanya jalan akses untuk
kendaraan dibawah struktur yang sedang dibangun.

4. Ambruknya Atap Tiga Ruang Kelas 2 SMKN 1 Malingping

Peristiwa ini terjadi pada 12 Desember 2008 pagi saat tengah berlangsung uas di
SMKN 1 malingping Kabupaten Lebak.terdapat 26 siswa yang tengah mengikuti uas di
3 ruang kelas. Atap tiga ruang kelas yang ambrol itu adalah dua kelas 2 jurusan
Akuntansi dan satu lagi kelas 2 Jurusan Perkantoran. Kejadiannya dimulai dari rangka
baja di atap ruangan jurusan Perkantoran runtuh selanjutnya rangka baja yang berada di
atas ruang kelas 2 jurusan Akuntansi juga turut runtuh.

Bangunan tersebut didanai dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2007. Kegagalan
konstruksi pada pembangunan gedung sekolah senilai Rp1,5 miliar itu dimulai dari
penyuapan terhadap sejumlah oknum pejabat di Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten
Lebak.. Proyek dimulai pada 21 Juli 2007,Gedung SMKN Malingping langsung
dibangun tanpa didahului dengan penelitian kondisi tanahnya.
Di tengah perjalanan, konstruksi bangunan diubah agar mendapat keuntungan. Di
antaranya, kuda-kuda tidak sesuai gambar perencanaan. Semestinya, memasang 27 buah
konstruksi kuda-kuda dengan volume rangka baja ringan seluas 745,88 meter persegi.
Nyatanya, hanya dipasang 20 konstruksi kuda-kuda dengan ukuran jarak antara 120
sentimeter serta rangka baja ringan seluas 730,80 meter persegi tanpa pemasangan ring
balk.Yang semestinya menggunakan genteng metal roof, namun digunakan genteng
jatiwangi. Hal ini membuat kuda-kuda bangunan berada di bawah ambang batas
kelayakan yang disyaratkan gambar perencanaan serta bangunan tidak didukung
perhitungan kekuatan konstruksi baja ringan.

Hasil pengusutan penyidik Satreskrim Polres Lebak, pengerjaan proyek


pembangunan USB SMKN Malingping merugikan negara Rp141.732.085. Oknum
yang terlibat (AR,FN,Kus dan DM) diseret ke Pengadilan Negeri Rangkasbitung.
Mereka dituntut Pasal 2 ayat (1),Pasal 15, Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 serta Pasal
55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana. AR divonis satu tahun empat bulan penjara dengan denda
Rp50 juta subsider enam bulan kurungan, FN divonis dua tahun penjara dengan denda
Rp100 juta subsider empat bulan kurungan, Kus divonis satu tahun penjara dengan
denda Rp50 juta subsider enam bulan kurungan, dan DM divonis satu tahun penjara
dengan denda 50 juta subsider enam bulan kurungan.

5. Ambruknya GOR Koja

Peristiwa terjadi pada Kamis 19 September 2013 saat para pekerja sedang
meratakan material cor di lantai dua bangunan tersebut. Sekitar pukul 17.30 WIB, tiba-
tiba konstruki penopang material cor goyah dan membuat bangunan tersebut ambruk.
Sejumlah pekerja berhasil lompat menyelamatkan diri, namun delapan pekerja
mengalami luka-luka dan beberapa diantaranya terjebak di reruntuhan tersebut.

Robohnya areal tangga terjadi karena adanya gangguan antara operator pompa
beton dengan pelaksana pekerjaan yang memberikan instruksi terkait dengan stop-
lanjut. Hal tersebut menyebabkan penumpukan beton pada satu titik sehingga
mengakibatkan beban beton melebihi kapasitas. konstruksi cetakan beton tangga sudah
dirancang sesuai kebutuhan. Namun, akibat kapasitas berlebihan, konstruksi yang sudah
sesuai itu tidak dapat menahan beban. Cetakan beton areal tangga dirancang untuk
kapasitas beban 2 ton per meter persegi. Saat kejadian, cetakan beton menahan beban
hingga 6 ton. Beban semakin bertambah dengan tekanan pompa beton (ready mix).

Setelah diperiksa intensif, akhirnya Polres Jakarta Utara menetapkan tiga


tersangka dalam kasus robohnya bangunan GOR Koja. Mereka yang dijadikan
tersangka, yakni pelaksana proyek, wakil pelaksana proyek, dan pekerja
bangunan.Tersangka dijerat Pasal 360 ayat 1 KUHP karena lalai dan mengakibatkan
kecelakaan serta luka berat terhadap orang lain.

Вам также может понравиться