Вы находитесь на странице: 1из 5

Devisi: Spermatophyta

Tumbuhan yang tergolong dalam divisi ini merupakan golongan dari alam, tumbuhan
yang mempunyai tingkatan perkembangan yang paling tinggi, dan telah menghasilkan
biji. Dari itu disebut tumbuhan biji (Spermatophyta). Biji itu berasal dari suatu alat yang
disebut bunga, dari itu Spermatophyta juga dinamakan tumbuhan yang berbunga atau
Anthophyta. Karena dari golongan ini diketahui lebih dulu cara-cara pembuahan, sedang
dari golongan lain tidak atau belum diketahui. Hingga oleh ahli-ahli dulu (Eichler)
golongan ini dinamakan tumbuhan dengan perkawinan terbuka atau Phanerogamae
(Tjitrosoepomo, 2010).

Subdivisi: Angiospermae

Tipe: pepohonan, semak-semak, dan terna dengan batang yang bercabang monopodial
atau simpodial

Karakteristik: 1. daun-daun buah (makrosporofil) membentuk badan (putik)


yang menyelubungi bakal biji (biji tertutup)

2. serbuk sari tidak langsung jatuh ke bakal biji, melainkan jatuh


dibagian putik

3. terjadi pembuahan ganda (1 perkawinan sperma dengan sel


telur, 2 perkawinan inti sperma ke-2 dengan inti kantung
lembaga sekunder) (Tjitrosoepomo, 2010).

Kelas: Dycotiledonae

lembaganya memiliki dua daun lembaga. akar lembaganya menjadi akar tunggang yang
bercabang-cabang monopodial. batang bercabang-cabang. Memiliki cambium untuk
pertumbuhan sekunder. Tulang-tulang daun yang tersusun menyirip atau menjari. bunga
pentamer atau tetramer, dengan hiasan bunga yang menarik perhatian, tetapi ada hiasan bunga
yang sangat kecil atau sama sekali tidak ada.

Subkelas: Monochlamidae

bunga tanpa hiasan atau tidak ada. banyak bunga berkelamin tunggal. termasuk tumbuhan
berkayu yang berupa pohon-pohon maupun terna berbatang basah.

Ordo: Piparales, Euphorbiales, Santalales, Polygonales, Caryophyllales


Ordo: Piperales

Kebanyakan terdiri atas tumbuhan yang bercabang basah, kadang-kadang juga tumbuhan
berkayu dengan daun tunggal. bunga amat kecil, di ketiak daun-daun pelindung dan semuanya
tersusun dalam bulir atau bunga lada. tenda bunga tidak ada. benang sari berjumlah 1-10, bakal
buah 1-4 apokarp atau sinakarp, masing-masing dengan 1 bakal biji yang atrop. biji besar dengan
lembaga yang kecil.

Famili: Piperaceae

Tumbuhan berbatang basah atau perdu, serigkali memanjat dengan daun tunggal yang duduknya
tersebar atau berkarang. kadang-kadang terdapat daun penumpu. Bunga tersusun sebagai bulir
atau bunga lada., amat kecil. tanpa ada tenda bunga, berkelamin tunggal tapi adakalanya banci.
Benang sari 1-10, bakal buah beruang satu dengan satu bakal biji pada dasarnya. buah berupa
buah batu, biji memiliki endosperm maupun perisperm dan selalu memiliki sel-sel minyak.

Piper nigrum

Tumbuhan memanjat dengan akar pelekat, batang 5-15. Daun berseling atau tersebar, bertangkai
dengan daun penumpu yang mudah gugur dan meninggalkan bekas yang berupa suatu lingkaran.
helaian daun bulat telur. memanjang dengan ujung meruncing, 5-15x8-20 cm. bulir terpisah-
pisah, bergantungan terdapat pada ujung atau berhadapan dengan daun. daun pelindung
memanjang, 4-5 mm. Buah berupa buah buni abngun bulat (Tjitrosoepomo, 2010).

kandungan:

Minyak atsiri 1%-2,5% yang bermuatan felandren, kariofilen, dan terpen

khavisin sekitar 4%-10%, rasanya sangat pedas berupa hablur putih kekuning-kuningan.

piperin sekitar 5%-9% yang tidak larut dalam air, rasa permulaannya biasa saja akan tetapi lama
kelamaan terasa makin pedas dan tajam. zat ini diurai oleh alkali menjadi piperidin dan asam
piperat.

minyak lemak 7%, pati 36% dan air 12%.

dengan dosis 300 mg sampai 600 mg dapat digunakan untuk karminativa

(Kartasapoetra, 1996).

Khasiat
menambah nafsu makan, memperbaiki pencernaan, menambah cita rasa makanan, meluruhkan
keringat, meningkatkan sekresi lambung, meluruhkan flatus, mengurangi rasa mual,
meningkatkan suhu tubuh, sebagai stimulant dan antibakteri (Agoes, 2010).

Toksisitas

lada mengandung sedikit safrole, suatu senyawa karsinogenik ringan. tidak dianjurkan untuk
dikonsumsi pasien bedah usus atau tukak lambung karena sifatnya yang iritatif (Agoes, 2010).

Piper betle, piper cubeba, piper longum, piper retrofractum.

Famili: Polygonales

Polygonaceae

terna, perdu atau pohon-pohon dengan daun tersebar. bunga memiliki kelopak dan mahkota,
banci atau berkelamin tunggal. benang sari 4-12, memiliki 2-3 tangkai putik, buah keras yang
pipih atau bersegi 3. biji memiliki endosperm tanpa perisperm.

Rheum palmatum

terna berumur lebih dari satu tahun.bagain dalam tanah, terdiri dari rimpang yang kuat dan
tumbuh vertical dengan akar-akar yang menyebar. Bagian di atas tanah terdiri dari daun-daun
bertangkai yang keluar dari rimpangnya. bunga majemuk berwarna putih kehijau-hijauan atau
putih kemerah-merahan. daun berlekuk menjari. buah kurung dengan3 syap tipis lebar
(Tjitrosoepomo, 2010).

kandungan

akar dan daunnya mengandung flavanoid, selain itu, akarnya juga mengandung glikosida
reumemodin, krisofanol, rafontisin, dan saponin. daunnya engandung polifenol, antraglikosida,
dan frangula-emodin (Agoes, 2010).

khasiat

gangguan pencernaan dan sembelit

hepatitis, antivirus, anti-inflamasi, dan koleretik.

hemoragi dan trombositopenia

urus-urus dan bumbu rokok


Toksisitas

efek toksik terjadi pada pengonsumsian kelembak dengan dosis tinggi. tanda dan gejala yang
muncul bisa berupa mual, muntah, pusing, kejang perut, dan sakit kuning. penggunaan dalam
waktu lama dapat menyebabkan sirosis dan hipokalemia (Agoes, 2010).

Santalales

Tumbuhan berbatang berkayu atau terna

kadang hidup sebagai parasit, dengan daun-daun tunggal. bunga memiliki tenda bunga dengan
benang-benang sari berhadapan deangan daun tenda, ada pula yang memiliki kelopak dan
mahkota dengan benang sari yang tersusun dalam 2 lingkaran. bakal buah tenggelam, beruang 1-
3 tiap ruang dengan 1 bakal biji yang bergantung.

Santalaceae

terna, perdu atau pohon-pohon

sering hidup sebagai hemiparasit. daun tunggal, tersebar dan berhadapan. bunga amat kecil,
banci atau berkelamin tunggal, terpisah-pisah atau bergerombol dalam ketiak-ketiak daun.
kelopak kadang menyerupai mahkota. mahkota tidak ada. benang sri sma banyak dengan daun
kelopak dan duduknya berhadapan dengan aun-daun kelopak. bakal buah tenggelam, beruang
satu dengan 2-4 bakal biji (Tjitrosoepomo, 2010).

Santalum album

suatu pohon yang dapat mencapai tinggi 10 mpada waktu muda biasanya sebagai hemiparasit.
batang dengan kerak berwarna pirang abu-abu. daun kecil lunak bulat telur. bunga pucat atau
ungu tersusun dalam bunga majemuk (Tjitrosoepomo, 2010).

Pohon ini menghasilkan kayu yang berbau wangi dengan warna kekuningan, dikenal sebagai
lignum santalicitrium yag mengandung oleum Santali, suatu minyak atsiri yang digunakan
sebagai stimulant dan disinfektan bagi uro genital sistem, juga sebagai ekspektoran dalam
bronchitis. banyak juga digunkaan sebagai bahan wangi-wangian(Tjitrosoepomo, 2010).

khasiat lainnya yaitu mengobati malaria dan asma, sesak napas, dan jamu sehat setelah
melahirkan (Andriani, 2008).
Loranthaceae

hemiparasit dengan batang yang berkayu. daun tunggal, berhadapan atau berkarang, tanpa daun
penumpu. bunga banci tau berkelamin tunggal, berumah satu atau dua, aktinomorf dengan tenda
bunga yang tidak jelas . memiliki kelopak dan mahkota berbilangan 2 atau 3. bakal buah
tenggelam, buahnya semu dengan endosperm dan lembaga yang memiliki 3-6 keping biji
(Tjitrosoepomo, 2010).

Viscum album

suatu semak kecil. warna hijau kekuningan, batang beruas-ruas, daun berhadapan atau berkarang.
buah buni hanya mengandung 1 biji. hidup sebagai hemiparasit pada bermacam pohon buah di
Eropa

kandungan

saponon asam dan netral. alkaloid yang mudah menguap. vissin. vissiresinol, kolin, glukosa

Khasiat

dapat mengurangi tekanan darah, pada arteriosklerosis, obat sakit ayan dan perdarahan.

Phoradendron flavescens,

Daftar Rujukan

Agoes. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika

Andriani, Yovita. 2008. Khasiat Tanaman Obat. Jakarta: Buku Murah

Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Jogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

Вам также может понравиться