Вы находитесь на странице: 1из 23
10 GENETIKA MEDIK DAN BIOLOGI MOLEKULAR Bambang Setiyohadi, Nyoman Gde Suryadhana Genetika adalah ilmu yang mempelajari sebab, perkembangan dan pewarisan perbedaan sifet individu sedangkan genetika medik adalah cabang genetika yang mempelajari pewarisan dan efek gen pada berbagai ppenyakit. Di dalam genetika, susunan gen pada individu disebut genotip sedangkan apa yang tampak pada individu disebut fenotip. Fenotip merupakan interaksi antara membelan — Kromat & Pr rental ™\ Histon 5, ganda Gambae 5. Struktur kromatin, kromosom dan rantal ganda DNA DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM Ribosomal RNA (FRNA) disintesis di dalam nukleolus kemudian dilepas kedalam sitoplasma dan menetap di ribosom, berfungsi membantu biosintesis protein. Heterogenous RNA (hnRNA) merupakan prekursor mRNA yang memiliki berat molekul tinggi Small nuklear RIVA (smRNA) terdapat di dalam rnukleus, terdiri dari 6 tipe yaitu U, ~ U, dan berperan ‘pada pernutusan intron dari hnRNP dan penyatuan ekson sehingga terbentuk RNAyang matang, REPLIKASI DNA, TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI Fase antara 2 mitosis disebut fase istrahat (interfase Pada fase ini, sel melakukan aktivitas fisiologik normalnya, termasuk mempesiapkan mitosis berikut-nya, Interfase dapat dibagi atas fase-fase G, G,, § dan G,. Pada fase Gy sel melakukan fungsi-fungsi yang tidak berhubungan dengan mitosis. Persiapan mitosis dilakukan pada fase S, ii mana terjadi duplikasi kromosom, replkasi ONA dan ‘Tabel 1. Kode Genetik dengan Kodon pada mRNA Basa Basa Kedua Perama c a ie UUUPhe UCU Ser UAUTyr UGU Gs U—UUCPhe UCCSer UACTyr UGCCys UUALeu UCASer UAAStop UGASIop UG Leu UGG Ser UAGSIep UGG Tip CUULeu CCUPro CAUHis CCU AT © UCLeu CC PIO CACHIs CGCAg CUA Leu CCAPIo CAAGIn CCAR CUG Leu CCG Pre CAGGin CGGArg AUU lle ACUTive AAU Asn AGU Ser A AUClle ACTA AAA Asn AGC Ser AUAlle ACAThr AAALys AGA Arg AUGMe ACG Thr AAG ys AGG.Arg GUU Val GCU Ala GAU Asp GGUGiy G —GUCVal GCC Ala GACAsp GccGly GUAVal GCA Ala GAAGIu GGAGIy GUG Val GCG Ala GAGGlu GcGGly o>ocomncarncorncg Keterangan : Ala Alanin (a) Leu Leusin (ly Aeg—Arginin (®) lys isin) Asn Arparagin (N) Met Metionin (M) ‘Asp Asam Aspartat (D) Phe Fenilalanin (F) Gs Sistein (©) Pro Prolin (®) Gin Glutamin () Ser Serin() Glu Asam Glutamat(@) The Treonin (1) Gly Glsin (@) Trp fiptofan (oy His Histidin (H) Tyr Tirosin Y) Tle Isoleusin val alin (vp Stop + kodon pengakhir stop codon) untuk sintess protein pada rantai DNA/mRNA + + kadon awa (star codant) untuk sintesis protein pada rantai DNA/mRNA GGENETIKA MEDIK DAN BIOLOGI MOLEKULAR sintesis protein histon, Histon merupakan protein inti sel ‘tempat perlekatan gulungan rantal DNA yang membentuk kromosom, Replikasi DNA terjadi menjelang mitosis dan meiosis, tujuannya adalah membuat salinan informasi genetik didalam inti sel sebingga hasil dari mitosis dan meiosis adalah sel-sel yang memilikiinformasi genetik yang sama dengan sel induknya. Untuk replkasi DNA, dibutuhkan 4 macam nukleotida, yaitu : 1). Deoksiadenosin trifosfat (gula deoksiribosa + adenin + trifesfat); 2). Deoksiguanosin trifosfat (gula deoksiribosa + guanin + trifosfat); 3). Deoksisitidin tifosfat (dula deoksiribosa + sitosin + trifosfat); 4). Deoksitimidin ‘rifostat (gula deoksiribosa + timin + trifosfat Selain itu juga dibutuhkan berbagai enzim, yaitu: 1). Helikase, berfungsi membuka rantai ganda DNA menjadi rantai tunggal DNA; 2). Single strand binding-protein (SSB), berfungsi mencegah terurainya rantai tunggal DNA yang akan berfungsi sebagai cetakan DNA baru; 3). Topoisomerase, berfungsi mengendorkan tegangan yang ada pada lilitan rantai ganda DNA; 4). Polimerase DINA, berfungsi untuk mengikat dan menggabungkan nukleotida; 5). Ligase DNA, berfungsi menutup bagian: ‘bagian rantai tunggal DNA yang baru terbentuk. Replikasi DNA dimulai dengan lepasnya ikatan hidrogen lemah antara pasagan basa nitrogen pada ‘masing-masing rantai DNA, sehingga kedua rantai DNA tersebut terpisah. Kemudian molekul polimerase DNA melekat pada basa nitrogen yang terlepas dan memulai pengikatan basa nitrogen tersebut dengan nukleotida DINA yang larut didalam nukleoplasma sesuai dengan basa nitrogen pada rantal tunggal DNA lama yang berfungsi sebagai cetakan, yaitu A akan melekat pada 7, G pada , T pada A dan C pada G. Kemudian gugus 3'-OH dari nukleotida dari DNA yang baru terbentuk bereaksi secara nukleofilik dengan residu a-fosfat dari nukleotida baru yang ditambahkan membentuk ikatan diester fosfat. Setelah itu enzim polimerase DNA akan bergeser ke ‘bagian berikutnya dari DNA cetakan dan proses seperti DNA Polimerasa 7 sore DNA Nukleotida @ tee uri once Gambar 6. Replikasi DNA 39 di atas berulang kembali Nukleotida DNA tersebut saling bersambung sehingga terbentuk rantai DNA yang baru yang sama dengan rantai DNA yang lama, Dari mekanisme di atas jelas bahwa DNA cetakan dibaca dari arah 3° -- 5 Setelah replikasi DNA selesai, maka sel memasuki fase G, dan siap melaksanakan mitosis atau meiosis. Proses transkripsi adalah proses sintesis mRNA yang merupakan transfer informasi genetik dari DNA ke mRNA. roses ini dikatalisis enzim polimerase RNA yang bekerja serupa dengan polimerase DNA pada replikasi DNA, Berbeda dengan replikasi DNA, pada proses transkripsi, nukleotidanya merupakan ribo-nukleotida, bukan deoksiribonukleotida, Selain itu basa Timin (7) digantikan oleh Urasil (U). Saat ini diketahui ada 3 macam enzim ppolimerase RNA, yaitu Polimerase RNA |, yang berfungsi ‘mensintesis RNA dengan koefisien sedimentasi sebesar 45 ‘Syang berperan sebagai prekursor 3 RNA ribosom (rRNA); Polimerase RNA ll, yang berfungsi mensintesis hnRNA yang berubah menjadi mRNA dan juga sebagai prekursor snRNA; dan Polimerase RNA il, yang mentranskripsikan ‘gen yang mengandung kode genetik untuk tRNA, 55-RNA ddan snRNA tertentu. Dari prekursor RNA ini, akan terbentuk RNA yang berfungsi setelah melalui pematangan RNA. Setiap rantai DNA terdiri dari beribu-ribu gen yang tergulung padat dan terikat pada protein histon untuk mencegah aktifasinya, Sebelum gen tersebut teraktifasi, maka gulungannya harus dilepas dari histon dan ikatan hidrogen diantara basa nitrogennya juga harus dilepas Kemudian enzim polimerasi RNA akan melekat pada segmen awal dari gen tersebut yang merupakan daerah promotor (elemen konto!) yang disebut Kotak TATA, yyaitu suatu potongan rangakaian basa pendek yang kaya ‘akan basa A dan T, Pada daerah tersebut melekat faktor ‘ranskripsi yang dapat mengatur proses transkripsi, antara lain protein-protein yang disebut faktor transkripsi besa! yang akan melekat pada elemen kontrol bersama enzim poli-merase RNA, Setelah proses inisiasi maka polimerase RNA akan bergerak dengan arah 5°03" dan dimulai proses transkripsi. Enzim polimerase RNA akan memisahkan bbagian pendek rantai ganda menjadi rantai tunggal DNA kemudian memulai ikatan hidrogen antar basa nitrogen pada rental DNA dengan nukleotida komplemen didalam rnukleoplasma, yaitu A dengan U, C dengan G, U dengan Adan G dengan C, Nukleotida yang dilekatkan oleh polimerase RNA adalah nukleotida yang spesifik untuk rantai RNA, sehingga terhadap Adenin (A) pada rantai DNA, polimerase RNA tidak akan melekatkan Timin (1) tetapi ‘melekatkan Urasil (U). Proses pembentukan rantal RNA ‘akan bethenti pada segmen stop command pada rantai DNA, dimana balk enzim polimerase RNA maupun rantai mRNA yang telah terbentuk akan terlepas dari rantai DNA ddan proses transkripsi berakhir.Kemudian kedua rantai DNA yang semula berpisah akan menyaty kembal 40 DASAR-DASAR LMU PENYAKIT DALAM, DNA MRNA ‘stand ‘Adenin Tin ‘Gusnin Citasin 5 Urasil (RNA) Gambar 7. Transkripsi RNA yang disintesis masih besifat imatur (disebut, hnRNA), karena juga mengandung segmen noncoding yang tidak dibutuhkan untuk biosintesis protein, oleh sebab itu harus dilakukan editing dulu sehingga menjadi mRNA yang siap untuk sintesis suatu protein. Segmen noncoding yang disebut intron akan diputus, kemudian sisanya yaitu segmen yang diperlukan untuk sintesis protein yang disebut ekson akan disatukan kembali dan keluar dati inti sel masuk kedalam sitoplasma. Proses pemutusan intron dan penyatuan kembali ekson disebut splicing RNA yang dikatalisis oleh kompleks RNA-protein small nuclear ribonucleoprotein particles (snRNP). Ada 5 macam snRNP, yaitu UI, U2, U4, US dan U6, yang Imasing-masing terri dari | molekul snRNA dan beberapa protein, Proses translasi adalah biosintesis protein melalui konstruksi berbagai asam amino menjadi polipeptida fungsional sesuai dengan informasi genetik yang dibawa oleh mRNA, Pada biosintesis protein terllbat mRNA, tRNA, FRNA dan ribosom, TRNA adalah molekul RNA kecil yang, mampu mengenali kodon mRNA tertentu melalui basa komplementernya yang disebut antikodon. Pada ujung 3 tRNA terikat asam amino tertentu yang sesuai dengan kodon mRNA yang merupakan kode genetik untuk biosintesis protein tertentu, Proses transiasi terditi dari beberapa fase, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi. Fase inisiasi dimulaiketika rantai mRNA melekat pada subunit keel ribosom. Kodon awal (start codon) pada mRNA selalu AUG yang akan mengikat tRNA dengan antikodon UAC yang membawa asam amino metionin. Metionin ini kemudian akan dilepas setelah protein yang utuh terbentuk Setelah ikatan initerbentuk, maka subuni terbesarribosom ‘akan bergabung sehingga rantai mRNA akan terletak pada celah antara subunit besar dan kecil dari ribosom. ada fase elongasi, tRNA kedua dengan antikodon ddan asam amino yang sesuai dengan kodon pada mRNA di sebelah kodon awal akan melekat dilanjutkan dengan penglepasan tRNA dengan asarn amino yang dibawanya ‘leh enzim yang dikeluarkan oleh subunit besar ribosom dan pengikatan asam amino tersebut dengan asam amino yang dibawa oleh tRNA sebelumnya dengan ikatan peptida, Kemudian ribosom akan bergerak ke kodon berikutnya untuk melanjutkan proses elongasi. Asam amino yang dibawa oleh tRNA berikutnya juga akan saling beriketan sehingga membentuk polipeptida yang utuh. Pada fase terminasi dimana ribosom mencapai kodon stop (UAA, UAG atau UGA), yaitu pada akhir rantai mRNA, maka ribosom akan terlepas dari rantai mRNA dan ‘meninggalkan polipeptida yang telah sempurna disintesis, sedangkan mRNA akan dipecah menjadi nukleotida yang ‘akan mengalami daur ulang. Dari penjelasan pada gambar 8, jelas bahwa gen sangat penting untuk menentukan jenis protein yang harus disintesis, Bila terjadi mutasi (perubahan gen) sehingga terjadi perubahan basa nitrogen pada rantai DINA maka protein yang disintesis juga dapat salah sehingga akan terjadi kelainan metabolisme, karena protein yang disintesis pada umumnya adalah enzim GENETIKA MEDIK DAN BIOLOGI MOLEKULAR 41 [¥ scorn | & Guanine |e ovosne Pract Gambar 8. Biosintesis protein yang sangat penting untuk proses metabolisme. Substansi yang dapat menyebabkan mutasi disebut mutagen. Mutasi merupakan salah satu faktor yang menentukan proses ‘evolusi biologik. Bila tingkat mutasi suatu sel sangat tinggi, seringkali menyebabkan kematian sel tersebut, sehingga ‘se! memiliki mekanisme reparasi yang dapat memperbaiki perubahan-perubahan DNA akibat mutasi, Mutasi dapat terjadi secara spontan atau akibat mutagen eksternal, yaitu mutagen fisik dan mutagen mia, Yang termasuk mutagen fisik adalah radiasi, baik radiasi oleh sinar pengion maupun sinar ultra violet. Sedangkan yang termasuk mutagen kimia adalah asam nitrt, metilnitrosamin, zat karsinogenik (penyebab kanker), dan sebagainya. Asam nitrit akan menyebabkan deaminasi basa sehingga mengubah sitosin menjadi urasl dan adenin ‘menjadi inosin, akibatnya pada replikasi selanjutnya akan Langa sepet tate tans A ofan saat oon sop eeu bosom unt bar Subunit @ @_senoune ale a terjadi perubahan susunan basa yang bersifat permanen. Untuk mengatasi kerusakan DNA akibat mut maka sel memiliki mekanisme reparasi. Salah satu mekanisme itu adalah dengan melakukan eksisi pada kedua sisi bagian DNA yang berubah oleh enzim nuklease, kemudian dengan bantuan urutan basa pada untai DNA yang berlawanan, bagian yang dipotong tadii akan diisi kembali oleh polimerase DNA kemudian celah potongan pada kedua sisi tersebut akan ditutup oleh ligase DIVA. ‘Mekanisme lain adalah melalui reaktfast cahaya, di mana dimer timin sebagai hasil mutasi oleh sinar ultraviolet akan diikat oleh fotoliase yang dapat memecah dimer timin menjadi timin tunggal bila terkena cahaya. Mekanisme reparasi yang lain adalah melalui rekombinasi, dimana DNA yang berubah tidak direplikasikan dan diisi oleh untaian DNA yang direplikasikan secara tepat. 42 DASAR-DASAR ILM PENYAKIT DALAM, KROMOSOM Kromosom adalah benang-benang pembawa sifat keturunan yang berada didalam inti sel. Kromosom pertama kali ditemukan oleh Flemming pada tahun 1877. Gen yang merupakan materi pembawa sifat keturunan terletak di dalam lokus-lokus didalam kromosom. Kromosom tersusun atas rantai DNA yang panjang yang terpilin rapat pada protein inti yan disebut histon, Bagian rantai DNA yang mengelilingi histon membentuk kompleks bersama histon yang disebut nukleosom. Histon merupakan protein kecil ang bersifat alkalis yang banyak mengandung arginin dan lisin. Karena bersifat alkalis, histon akan terikat erat pada DNA yang bersifat asam. ‘Ada 5 macam protein histon, yaitu H1, H2A, H2B, H3 dan Ha. Histon H2A, H28, H3 dan H4 merupakan histon utama yang dibalut 200 pasangan basa DNA dalam 1% putaran membentuk kompleks nukleosom, sedangkan histon H1, terletak di atas nukleosom dan berfungsi mengikat 1 rnukleosom dengan nukleosom lain, Di dalam nukleosom, histon H2A, H2B, H3 dan H4 membentuk oktamer, yang terdiri dari tetramer H3 dan H4 di intinya dan 2 dimer H2A-H2B pada kedua permukaannya Selain histon, didalam inti sel juga terdapat protein inti yang lain yang disebut protein nonhiston, misalnya protein struktural, enzim dan faktor transkrips. Kromosom terdiri dari 2 bagian yang sama dan paralel satu sama lain yang disebut kromatid. Di dalam kromatid terdapat2 pita berbentuk spiral yang disebut kromonema, Bagian ujung-ujung dari kromosom disebut telomer yang berfungsi menjaga agar ujung-ujung kromosom tidak saling melekat. Kedua kromatid dihubungkan satu sama lain oleh sentromer. Menurut letak sentromemya, kromosom dapat dibagi atas: q). Metasentris, yaitu bila letak sentromer tepat ditengah-tengah kromosom; 6) Submetasentris, bila letak sentromer kearah salah satu jung kromosom, sehingga kromosom terbagi 2 tidak sama panjang; ¢). Akrosenris, bila letak sentromer hampir di salah satu ujung kromosom; d), Telosentris, bila letak kromosom di salah satu ujung kromosom. Adanya perbedaan letak sentromer, akan membagi kromosom menjadi 2 lengan, yaitu lengan pendek yang disebut lengan p dan lengan panjang yang disebut lengan q, Pada waktu proses mitosis dan meiosis, maka sentromer akan membelah sehingga masing-masing kromatid dapat ditarik ke kutub sel pada anafase. Dalam keadean normal, sentromer akan membelah secara longitudinal, sehingga tiap anak kromosom akan terdiri dari kromatid yang memiliki gen yang sama dengan kromasom induknya. Tetapi pada sel-sel yang mengalami radiasi, pembelahan sentromer dapat terjadi secara transversal, sehingga akan dihasilkan bentuk isokromosom, yaitu kromosom anak yang hanya terdiri dari 2 lengan pendek atau 2 lengan panjang, sehingga kedua lengannya memiliki gen-gen yang sama. Untuk identifikasi kromosom, dapat dilakukan pewarnaan Giemsa (G-banding) sehingga kromosom akan menunjukkan gambaran pita-pita horizontal spesifik yang menetap, sehingga dapat ditetapkan nomenklaturnya. Selain itu, kromosom pada metafase dapat disusun dalam format baku mulai dari kromosom yang terpanjang sampai yang terpendek dan diakhiri dengan kromosom seks. Format ini disebut karyotip, Pada tahun 1956, Tjio dan Levan mendapatkan bahwa jumlah kromosom manusia adalah 46 buah (23 pasang) yang terbagi atas 2 tipe kromosom, yaitu : a). Autosom, berjumlah 44 kromosom (22 pasang); b). Kromosom seks, bberjumlah 2 kromosom (1 pasang) yang menentukan jenis kelamin seseorang. Kromosam seks pada laki-laki adalah XY, sedangkan pada perempuan adalah XX Penulisan jumlah kromosom menggunakan sistem. tertentu yang dimulai dengan jumlah kromosom, karakteristik kromosom seks, diikuti dengan kode kelainan kromosom bila ada. Lengan pendek kromosom diberi kode p, sedangkan lengan panjang diberi kode q. Kode +/- dimuka nomor kromosom menunjukkan bertambah/berkurangnya kromosom pada nomor yang bersangkutan, sedangkan kode +/- setelah nomor kromosom menunjukkan bertambah/berkurangnya bagian kromosom nomor tersebut. Kromosom pads laki- Jaki normal ditulis 46,XY; sedangkan pada perempuan normal menjadi 46,XX. Bila kerena satu dan lain hal terjadi kelebihan atau kekurangan kromosom seks maka dapat dlituliskan seperti 45,XO; 47,XXK; 47, XXV; 47,XY¥. Pada Penderita sindrom down didapatkan jumlah 3 kromosom Elementary foe 110A Chiat re 360A Acidic protein " Laem oop mre call tet ‘hnotata 0% um Gambar 9. Nukleosom Chromatin fibre 360.8 (GENETIKA MEDIK DAN BIOLOGI MOLEKULAR 43 no 21 (trisomi), ditulis 47,%%,+21, sedangkan pasien dengan 1 kromosom no 21 (monosomi) ditulis 45,XX,-21. Individu dengan karyotip 46XV,18q- menunjukkan laki- laki dengan kromosom no 18 yang kehilangan lengan panjangnya DETERMINASI SEKS ‘Ada beberapa beberapa hal yang harus diperhatikan pada determinasi seks (penentuan jenis kelamin), yaitu kromosom seks, gonad, morfologi genitalia eksterna, morfologi genitalia intema, hormon seks, asuhan seks (peran orang tua yang akan menentukan perilaku seseorang tergantung pada jenis kelaminnya) dan perilaku sesuai dengan jenis kelaminnya. Kromosom seks menentukan nis kelamin secara genetis dan sampai seat ini cikenal beberapa tipe penentuan jenis klamnin menurut kromosom seks, yatu tipe XY XO, ZW/ ZO dan ploid. Tipe XY, didapatkan pada manusia dan alat Drosophila ‘melanogaster. Pada tipe XY, individu betina akan mernlik kromosom seks XX, sedangkan individu jantan memiiki kromosom sex XY. Tipe XO, ditemukan pada banyak serangga, dimana serangga betina akan memiliki kromosom XX, sedangkan serangga jantan memiliki kromosom XO. Tipe ZW ditemukan pada beberapa burung, kupu- kupu dan beberapa jenis Ikan. Disini, individu jantan ‘akan bersifat homozigot, yaitu memiliki kromosom ZZ, sedangkan individu betina memiliki kromosom heterozigot, yaitu ZW. Tipe ZO dimilki oleh unggas, yaitu ayer dan iti dimana unggas betina akan memiliki kromosom ZO, sedangkan unggas jantan memiliki kromosom ZW. Tipe ploid dimilik oleh serangga yang dapat melakukan partenogenesis, yaitu sel telur yang dapat membentuk ‘makhluk hidup baru tanpa dibuahi spermatozoa. Pada keadaan ini individu haploid akan berjenis kelamin jantan, sedangkan individu diploid akan berjenis kelamin betina Selain dengan menentukan kromosom seks, determinasi seks juga dapat dilakukan dengan memerksa romatin seks, Ada 2 macar kromatin seks, yaitu kromatin X dan kromatin ¥. Kromatin X, merupakan pemunculan kromosom X yang tidak aktif. Pada perempuan yang memiliki 2 kromosom X, akan memilili 1 kromatin X yang menunjukkan bahwa 1 kromosom X adalah kromosom yang aktif,sedangkan 1 komosom X yang lain tidak aktit Bila seseorang memiliki 2 kromatin X, maka berarti individu tersebut memiliki 3 kromasor X yang terdit dar 1 kromosom X yang aktif dan 2 kromosom X yang tidak aktif.Kromatin X akan tampak sebagai badan Barr pada sediaan hapus mukosa pipl atau ppemukul genderang pada lekosit polimorfonuklear yang ‘tampak pada sediaan hapus darah tepi. Kromatin ¥ merupakan bagian dari lengan panjang kromosm ¥ yang tampak lebih terang berfluoresensi ee 8 ae @ ® Gambar 15. (a) Sindrom Klinefelter;(b) Sindrom Turner; ()Tisomi 13, ° © DASAR-DASAR LMU PENYAKIT DALAM HE Mle a et i WE iii atk SRE 385 ee Gambar 16. Triploii () Disproporsikepala dan badan, sindaktili (b) Kariotip Contoh: 46, XY, ins (1:5) (q31:q23), artinya delesi pada pita q13 kromosom 1 yang mengalami insersi pada pita q13 kromosom 5. Aberasi mosaik kromosom adalah keadaan dimana sel-sel pada satu tubuh memilki pola krormosom yang berlainan. Contoh: 46,XX/45,XO, berarti pada tubuh individu tersebut terdapat 2 jenis sel yang berbeda kromosomnya, yaitu 46,XX dan 45,XO, Seseorang dengan genotip 45,.XO/46 XX/47,XXY, berarti memiliki 3 jenis sel yang berbeda kromosomnya, Kelainan kromosom yang lain adalah fragile site, disomi uniparental dan genomic imprinting, Fragile site adalah bagian kromosom yang cenderung tetlepas dari kromosom induknya. Contoh yang spesifik adalah Fragile X syndrome dimana fragile site terletak pada kromosom X pada lokasi pita q27.3. Kelainan ini akan memiliki fenotip laki-laki dengan retardasi mental. Gejala Klinik yang lain adalah makroorkidisme, dan wajah yang khas yang menunjukkan muka yang panjang, rahang yang prominen dan telinga yang besar. Pada perempuan heterozigat, akan mengakibatkan retardasi mental pada berbagai tingkatan. Disomi uniparental terjaci bila pasangan kromosom pada 1 individu dengan jumlah kromosom yang sama berasal dari 1 induk, Bila kedua kromosom tersebut identik, maka disebut isodisomi uniparental, sedangkan bila kedua pasangan komosom tersebut berbeda, tetapi berasal dari 1 induk, maka disebut heterodisomi uniparental. Fenotip akibst kelainan ini tergantung dari banyak hal, misalnya kromosom yang terlibat, keadaan kedue orang tua dan apakeh bentuknya isodisomi atau heterodisomi, Disomi Uniparental maternal pada kromosom 2, 7, 14, 15 dan disomi uniparental paternal pada kromosom 6, 11, 15, 20 berhubungan dengan fenotip gangguan pertumbuhan dan tingkab laku. Kelainan kromosom yang lain adalah genomic imprinting, dimana fenotip sangat tergantung pada orang tua yang membawa gen atau segmen kromosom tersebut. Keadaan ini didapatkan pada Prader-Willi Syndrome (PWS) dan Angelman Syndrome (AS). Pada PWS, 60% kasus mengalami disomi uniparental maternal pada kromosom 15 (kehilangan kromosom 15 paternal), sedangkan 53% kasus AS mengalami disomi uniparental paternal pada kromosom 15 (kehilangan kromosom 15 maternal) Dengan demikian kelainan ini hanya diturunkan dari salah satu orang tua yang kebetulan memiliki gen pada kromosom 15 yang mengekspresikan kelainan. Walaupun kromosom tempat lokus gen tersebut sama, tetapi fenotipnya berbeda. Bila diturunkan dari maternal, maka ‘akan timbul fenotip PWS, yang ditandai oleh obesitas, hipogonadisme, dan retardasi mental dari ringan sampai sedang: sedangkan bila diturunkan dari paternal akan menimbulkan fenotip AS, yang ditandai oleh mikrosefali gaya berjalan taksik, kejang dan retardasi mental berat. Kedua jenis kelamin dapat terserang dengan frekuensi yang sama. GENETIKA MITOKONDRIA. ‘Ada 2 organel sel yang memiliki DNA sendiri selain inti sel, yaitu plastida, pada sel tumbuh-tumbuhan dan ‘mitokondria pada semua sel eukariotik. Mitokondria diduga merupakan hasil endosimbiosis sel prokariotik (bakteri) dengan sel eukaryot yang merupakan sel hospes. Ukuran mitokondria hanya sebesar bakteri dan ‘merupakan 25% dari volume sel, karena pada setiap sel ‘eukaryot ditemukan sekitar 2000 mitokondria. Mitokondria merupakan organel penghasil energi secara biokimiawi dalam bentuk ATP melalui fosforitasi oksidatif yang sangat efisien, dimana pada orang dewasa, (GENETIKA MEDIK DAN BIOLOGI MOLEKULAR 49 dihasilkan 1 kg ATP/kgBB/hari, Di dalam mitokondria jadi perubahan asam piruvat menjadi asetil-KoA, daur asam sitrat, rantai pernapasan, penghancuran ‘asem lemak melalui oksidasi-b, dan sebagian daur urea. Selain itu, mitokondria juga berperan pada apoptosis sel yang bersangkutan melalui penglepasan sitokrom-c dan homeostasis ion Ca** Mitokondria memiliki 2 membran, yaitu membran luar dan membran dalam, Ruang diantara membran luar dan membran dalam disebut ruang antar membran, Membran bagian dalam berlipat-lipat mengelilingi ruang matriks yang disebut krista. Adanya krista ‘membuat permukaannya menjadi luas dan meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP, Membran luar mitokondria mengandung sejumiah protein yang disebut porin yang berperan membentuk pori-pori kecil yang memungkinkan molekul-molekul berukuran < 5kDa lolos dan masuk ke dalam ruang antar membran, Sebaliknya membran dalam bersifat impermeabel, sehingga molekul-molekul tersebut tidak dapat masuk ke dalam matriks mitokondria, Kandungan protein ‘membran dalam mitokondria sangat tinggi, sekitar 21% total protein mitokondria, sedangkan kandungan protein membran luar hanya 6%. Berdasarkan fungsinya, protein membran dalam mitokondria dalapat dibagi dalam 3, kelompok, yaitu enzim dan komponen rantai pernapasan, pengemban spesifik yang mengatur transpor metabolit keluar masuk matriks mitokondria melalui membran dalam; dan ATP sintase yang berperan pada produksi ATP

Вам также может понравиться