Вы находитесь на странице: 1из 17

askep kdm elimunasi alvi

Ditulis pada Mei 12, 2012

LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
DENGAN GANGGUAN ELIMINASI ALVI
DI RUANG ARGOPURO (BEDAH)
RSUD. R.A. BASOENI MOJOKERTO

DI SUSUN OLEH:
KARTIKA
NIM: 02.11.223

PROGRAM DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2011 2012

LAPORAN PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN

Eliminasi alvi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses yang
berasal dari saluran pencernaan melalui anus. ( Tarwoto, 2004, 48)

Eliminasi alvi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup membuang kotoran atau tinja
yang padat atau setengah padat yang berasal dari sistem pencernaan makhluk hidup. ( Wartonah,
2004)

2. KARAKTERISTIK FESES NORMAL DAN ABNORMAL

a) Normal
Warna : -Bayi : Kecoklatan
-Dewasa : Kekuningan
Konsistensi : Berbentuk lunak, agak cair / lembek, basah.
Bentuk : Silinder (bentuk rektum)
Jumlah : 100 400 gr / hari
Bau : Khar, dipengaruhi oleh makanan yang di makan

b) Abnormal
o Warna :Pekat / putih, hitam, merah, pucat.
o Konsistensi : Keras, kering
o Bentuk : Mengecil, bentuk pensil
o Jumlah :
o Bau : Tajam, pedas
(Suprianto)

3. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI ALVI

a) Usia
Pada usia bayi kontrol defiksasi belum berkembang, sedangkan pada usia manula kontrol
defeksasi menurun.

b) Diet
Makanan berserat akan mempercepat produksi feses, banyaknya makanan yang masuk kedalam
tubuh juga mempercepat proses defeksasi.

c) Intake cairan
Intake cairan yang kurang akan menyebabkan feses menjadi keras,disebabkan karena absorpsi
cairan meningkat.

d) Aktivitas
Tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma akan sangat membantu proses defekasasi. Gerakan
peristaltik akan memudahkan bahan feses bergerak sepanjang kolon.

e) Fisiologis
Keadaan cemas, takut dan marah akan meningkatkan peristaltik sehingga menyebabkan diare.

f) Posisi selama defeksasi


Posisi jongkok merupakan posisi yang normal saat melakukan defeksasi. Toilet modern di
rancang untuk memfasilitasi posisi ini, sehingga memungkinkan individu untuk duduk tegak
kearah depan, mengeluarkan tekanan intra abdomen dan mengeluarkan kontraksi otot otot
pahanya.

(Wartonah , 2004)

4. MASALAH MASALAH DALAM ELIMINASI ALVI

a. Diare
Keluarnya feses cair dan meningkatkan frekuensi buang air besar akibat cepatnya anyme
melewati usus besar, sehingga usus besar tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menyerap
air.

b. Konstipasi
Gangguan eliminasi alvi yang di akibatkan adanya feses yang kering dan keras melalui usus
besar.

c. Kembung (akumulasi gas)


Penyebab umum abdomen menjadi penuh, terasa nyeri dan kram.

(Suprianto, 2005)
5. PATOFISIOLOGI

Penjelasan Patofisiologi

Konstipasi yaitu gangguan eliminasi alvi yang di sebabkan oleh penumpukan feses di dalam
kolon atau usus besar.
Konstipasi mempunyai 2 reflek yang dapat mempengaruhi proses pengeluaran feses yaitu,
reflekintrinsik dan reflek parasimpatis.
Reflek intrinsic yaitu gelombang yang menekan feses kearah anus.
Reflek parasimpatis yaitu, peningkatan gelombang peristaltik yang melemaskan spingter anus.
Pada saat dua reflek tersebut dilakukan, aka terjadilah proses pengeluaran
feses, dan apabila kedua reflek tersebut di abaikan maka akan terjadi
pengersan feses sehingga terjadi konstipasi.
Dan beberapa penyebab yang menyebabkan reflek tersebut di abaikan, yaitu karena
menurunya aktifitas fisik, menurunya mobilitas internal, dan penurunan atau pembatasan diet.

(Hariyanto, 2005)

6. TANDA DAN GEJALA

1. Gelisah
2. Rewel
3. Nafsu makan menurun
4. Tinja padat, keras, kering
5. Volume darah akan berkurang sehingga nadi lebih cepat dan kecil
6. TD menurun, dan kesadaran juga menurun.

7. PENATALAKSANAAN DAN TERAPI

Pengambilan cairan dan elektrolit yang hilang (rehidrasi). Cairan yang dapat diberikan adalah :
Ringer Laktat (RL), dan larutan NaCl 0,9 % : Natrium Bikarabonat = 2 : 1, dengan tambahan
KCl 3 X 1 gram secara oral.
Setelah diagnosis ditegakkan, maka rehidrasi dapat dilakukan menurut penilaian keadaan
dehidrasi :
Pada keadaan syokk atau pre syok cairan diberikan dengan memakai rumus : Skor / 15 X B X 10
% X 1 liter
Jumlah cairan ini diberikan dalam waktu 2 jam kemudian diikuti dengan pemberian sebanyak
pengeluaran selama 2 jam sebelumnya. Bila setelah 3 jam syok di atasi, maka berikan cairan
elektrolit peroral. Bila masih keadaan syok / presyok maka skema di atas di ulang.

8. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Identitas Pasien
Keluhan Utama
Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Pola Kebiasaan
1. Pola Nutrisi
2. Pola Eliminasi
3. Pola Personal Hygiene
4. Pola Istirahat
5. Pola Aktivitas
Data Obyektif

Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Inspeksi: Simetris, tidak terdapat ketombe, penyebaran rambut merata,
Palpasi: tidak terdapat benjolan dan bekas luka.
b. Mata
Inspeksi: Simetris,konjungtiva berwarna merah muda, sklera berwarna putih.
c. Hidung
Inspeksi: simetris, tidak terdapat labio palatoskisis, tidak terdapat tanda infeksi,
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga
Inspeksi: Daun telinga simetris, tidak terdapat serumen (bersih), tidak terdapat pembesaran
kelenjar mastoid.
e. Mulut
Inspeksi: Tidak sariawan, tidak terdapat labioskisis, warna bibir merah muda.
f. Leher
Inspeksi: Tidak ada benjolan.
Palpasi: Kelenjar tyroid: tidak ada nyeri tekan dan pembesaran.
Vena jugularis : tidak ada pembendungan.
g. Pemeriksaan Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernapasan teratur.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,getaran suara antara kiri dan kanan sama.
Auskultasi : tidak ada suara tambahan ronchi / wheezing.

h. Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen simetris,tidak ada lika bekas operasi.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada semua abdomen.
Perkusi : tympani
Auskultasi :
i. Ektrimitas atas
Inspeksi : simetris, tidak terdapat odem, jeri- jari lengkap dapat di gerkkan.
Palpasi ; tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat krepitasi.
j. Ekstrimitas bawah
Inspeksi : simetris,tidak ada odem, kedua kaki dapat di gerakkan, jari jari lengkap.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Data Penunjang
a. Data Laboratorium
b. Terapi Medis

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan eliminasi alvi yang berhubungan dengan konstipasi pada
kolon
2. Gangguan eliminasi alvi yang berhubungan dengan dehidrasi
3. Gangguan eliminasi alvi yang berhubungan dengan mobilitas intestinal.

C. Analisa Data

Data
Masalah
Antisipasi Maslah Potensial
Identifikasi Kebutuhan Segera

D. Intervensi

1. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam diharapkan pasien bisa buang air
besar dengan lancar.

2. Kriteria Hasil

Keadaan umum membaik


Pasien bisa buang air besar dengan lancar
Pasien bisa makan dengan teratur
Pasien merasa nyaman.

7. Dx: Gangguan Rasa Cemas.

INTERVENSI RASIONAL
1.) Lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga pasien .

2.) Memberikan cairan adekuat

3.) Obsevasi TTV

4.) Kolaborasi dengan tim medis

5.) Memberikan makanan tinggi serat. Menciptakan hubungan saling percaya antara pasien dan
perawat.
Dengan pemberian cairan adekuat, dapat melunakkan feses sehingga proses BAB lebih mudah
dan lancar.
Untuk mengetahui kondisi pasien dan mengetahui perkembangan pasien serta menentukan
tindakan selanjutnya.

Memberi terapi secara tepat, yang dihrapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.

Dengan makan makanan yang berserat tinggi bisa membantu menurunkan konstipasi, sehingga
pasien bisa melakukan BAB dengan lamcar.

8. IMPLEMENTASI

Pemberian asuhan keperawatan tanpa pelaksanaan dari serangkaian kegiatan sistematis


berdasrakan perencanaan untuk mencapai hasil yang maksimal.

9. EVALUASI

Menilai tercapai atau tidaknya tujuan, dilihat dari perilaku pasien dan keluarga serta keadaan
fisik, sebagai berikut :

a. Tujuan tercapai jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standrat


yang telah ditetapkan.
b. Tujuan tercapai sebagian jika klien menunjukkan perubahan dari kriteria dan standar yang di
tetapkan.
c. Tujuan tidak tercapai jika klien tidak menunjukkan perubahan kemajuan sama dan bahkan
timbul masalah baru, kolaborasi dengan dokter yang merawat.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul . 2005 . Kebutuhan Dasar Manusia . Jakarta : EGC.


Dongoes, Marydin E. 2000 . Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Carpenito , Lynda Juall . 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan . Jakarta: EGC.
Wartonah dan Tarwotoh . 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan . Salemba
Medika : Jakarta.
Perry, Potter . 2005 . Fundamental Keperawatan . EGC : Jakarta.

ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA Tn. S
DENGAN GANGGUAN ELIMINASI ALVI
DI RUANG ARGOPURO (BEDAH)
RSUD. R.A. BASOENI MOJOKERTO

DI SUSUN OLEH:

KARTIKA
NIM: 02.11.223

PROGRAM DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2011 2012
ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA Nn. E
DENGAN GANGGUAN RASA CEMAS DI RUANG ARGOPURO
RSUD. R.A. BASOENI MOJOKERTO

1. PENGKAJIAN

No. Registrasi : 050825


Ruang : Argopuro
Tanggal / Jam MRS : 11 03 2012 / 12.45 WIB
Tanggal / Jam Pengkajian : 14 03 2012 / 15.00 WIB
Diagnosa Medis : COS + Open Fraktur Cruris Sinistra Multiple
Ekskriasi

Identitas
a. Biodata

Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki laki
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Merpati Ds. Pagen Tanjung
Status : Sudah kawin

Keluhan Utama

Pasien mengatakan , saya susah buang air besar sejak setelah di operasi.

Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien mengatakan, Saya merasa susah buang air besar setelah saya melakukan operasi pada
kaki saya, yang pada waktu itu operasinya di lakukan pada tanggal 13 03 2012 pukul 10.05
WIB.Sebelum operasi saya bisa buang air besar dengan lancar tetapi setelah saya operasi saya
merasa susah buang air besar.

Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan, Sebelum saya masuk rumah sakit dan sebelum saya di operasi, proses
buang air besar saya lancar dan tidak susah seperti sekarang ini.

Riwayat Psikososial
o Dirumah hubungan antara pasien dengan keluarga dan tetangga pasien sangat harmonis dan
rukun. Dan tidak pernah terjadi perselisihan antara pasien dengan keluarga maupun tetangga
pasien.
o Saat masuk rumah sakit, hubungan pasien dengan pasien yang lainjuga terjalin dengan baik.

Pola Kebiasaan

Pola Kebiasaan Sebelum Sakit Saat Sakit


Nutrisi
1. Makan

2. Minum
3X sehari, porsi sedangdengan lauk sayur

7 8 gelas /hari 1500 2000 cc

2X sehari,makan bubur dan buah pisang, setiap makan habis .


7 8 gelas / hari
1500 2000 cc.

Eliminasi
1. BAB

2. BAK
2X / hari
Konsistensi lunak

5 6 X / hari
Warna kuning, bau khas.
Sebelum operasi BAB 1 X / hari pagi saja,Setelah operasi susah BAB, jadi 1 hari tidak BAB.
Konsistensi keras, warna coklat.
3 4 X / hari, dibantu keluarga.
Warna kuning,bau khas.
-Personal Hygiene
1. Mandi

2.Gosok gigi

3. Keramas

4. Ganti pakaian

Di kamar mandi
2X / hari
Pakai air dingin
Mandi sendiri
Memakai sabun

Dikamar mandi
2X / hari
Pakai air dingin

Dikamar mandi
2X / hari

Dikamar
2X / hari

Di tempat tidur
Di seka 2X / hari
Pakai air dingin
Tidak memakai sabun

Di tempa tidur
2X / hari
Pakai air dingin

Tidak keramas

Di atas tempat tidur


1X / hari
Pola Istirahat

Tidur

Siang 2 3 jam
Malam 8 9 jam
nyenyak

Siang 1 2 jam
Malam 7 8 jam
Tidur kurang nyenyak karena memikirkan penyakitnya
Pola Aktivitas
Segala kebutuhan dan kegiatan sehari hari bisa dilakukan sendiri.
Hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Segala kebuthan di bantu oleh keluarga.

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum
K / U : Cukup
Kesadaran : Composmentis
GCS : 4 5 6
Tekanan Darah (TD) : 110/ 70 mmHg
Nadi : 88 X / menit
Respirasi Rate (RR) : 22X / menit
Suhu : 37,5 C

b. Pemeriksaan Fisik

Kepala
Inspeksi : Simetris, tidak terdapat bekas luka, penyebaran rambut rata.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan dan bekas luka.

Mata
Inspeksi : Simetris, raflek pupil normal, bersih, tidak anemis, sklera tidak ikterik

Hidung
Inspeksi: simetris, tidak terdapat labio palatoskisis, tidak terdapat tanda infeksi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan

Telinga
Inspeksi: Daun telinga simetris, tidak terdapat serumen (bersih), tidak terdapat pembesaran
kelenjar mastoid.

Mulut
Inspeksi : Tidak sariawan, warna bibir merah muda, tidak terdapat labioskisis, lidah berwarna
merah muda, gigi tidak berlubang, jumlah gigi lengkap.

Leher
Inspeksi: Tidak ada benjolan.
Palpasi: Kelenjar tyroid: tidak ada nyeri tekan dan pembesaran.
Vena jugularis : tidak ada pembendungan.

Pemeriksaan Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernapasan teratur.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,getaran suara antara kiri dan kanan sama.
Auskultasi : tidak ada suara tambahan ronchi / wheezing.

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen simetris,tidak ada lika bekas operasi.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada semua abdomen.
Perkusi : tympani
Auskultasi : Bising usus 12 X/ menit, peristaltik melemah 15 X / menit.
Ektrimitas Atas
Inspeksi : Simetris, tidak ada odem, terpasang infus RL pada tangan kiri, jari jari tangan
lengkap.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan krepitasi
.
Ekstrimitas Bawah
Inspeksi : Tidak simetris,terdapat odem, warna biru kehitaman, jari jari lengkap.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan dn teraba dingin.

3. Data Penunjang

Diagnosa Medis : COS + Open Fraktur Cruris Sinistra Multiple


Ekskriasi
Tanggal : 28 02 2012

Cek : 1. Cruris : Open fraktur cruris sinistra.


2. Foto Torax : Paru paru normal
Tidak dapat penyempitan jantung

Data Laboratorium

Nama Pasien : Tn. S Tanggal: 11 03 2012 Umur : 32 tahun


Ruang : Argopuro (bedah)

1. Tes Fungsi Hati Angka Normal


o Bilirubin direct .. mg/dl 0,00 0,02
Total .. mg/dl < 1,00
o SGPOT ..58,2.. U/I L : 25 P : 21
o SGPT ..35,5.. U/I L : 29 P : 22
o Total Protein .. g/dl 6 8
o Albumin .. g/dl 3,4 4,2
o Globumin .. g/dl 2,2 3,6
o Gamma GT .. U/I 5 38

2. Tes Fungsi Ginjal


o UREA .28,7. mg/dl 10 50 mg/dl
o KREATIN Serum .0.90. mg/dl L : 0,6 1,5 P : 0,5 12
o Asam Lirat .. mg/dl L : 3,4 7,7 P : 2,7 5,7
o Klierns Kreatin .. mg/dl 100 130 ml/liter

3. Tes Diabetes
o Gula darah Puasa .. mg/dl 80 110 mg/dl
o Gula Darah 2 jam pp mg/dl 110 140
o Gula Darah ACOCC .105,0 mg/dl 140
o HB AC mg/dl 4 6
4. Tes Lemak
o Total Kolesterol mg/dl 150 250
o HDL mg/dl 45 65
o LDL mg/dl < 150
o Tigliserida mg/dl < 200

5. Elektrolit
o Na mg/dl 136 144
o K mg/dl 3,8 5,5
o G mg/dl 97 113
o Ca mg/dl 8,1 10,4

Hasil Laboratorium

Nama Pasien : Tn. "S" Tanggal: 11 03 2012 Umur : 32 tahun


Ruang : Argopuro (bedah)

o WBC : 27,1 X 103 / UL H


o Lymph # : 4,2 X 103 / UL
o Mid # : 1,9 X 103 /UL
o Gran # : 23,8 X 103 /UL H
o Lymph % : 6,4 % L
o Mid % : 7,1 %
o Gran % : 84,3 %
o HGB : 13,3 g/dl H
o RBC : 4,04 X 103 /UL
o HCT : 39,1 %
o MCV : 90,9 FL
o MCH : 32,9 Pg H
o MCHC : 34,0 g/dl
o RDW CV : 13,5 %
o RDW SD : 49,7 FL
o PLT : 147 x 103 /UL H
o MPV : 7,7 FL
o PDW : 15,8
o PCT : 0,113 %
Terapi Medis :
Infus RL, 20 tpm
Injeksi ketorolac 3 X 30 mg
Injeksi Cefotaxime 3 X 1 ampul
P/R stolax supp II
Injeksi nevaldo 3X 1 ampul
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan buang air besar ( BAB / Eliminasi alvi) berhubungan dengan konstipasi pada kolon.
III. ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn. "S"


Umur : 32 tahun
Ruang : Argopuro (bedah)

1. Data

Ds : Pasien mengatakan, " saya susah buang air besar sejak setelah di operasi."

Do : K/U : Cukup
Kesadaran : Composmentis , GCS : 4 5 6
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 88 X / menit
S : 37,5 C
RR : 22 X / menit
Terpasang infus RL, 20 tpm, di tangan sebelah kiri.
Pasien belum bisa BAB selama 2 hari
Nafsu makan menurun
Teraba massa di abdomen
Peristaltik melemah : 15 X / menit
Bising usus : 12 X / menit
Pasien bedtress

2. Masalah
Gangguan eliminasi alvi

3. Antisipasi Masalah Potensial


()

4. Identifikasi Kebutuhan Segera


()

IV. INTERVENSI
Nama Pasien : Tn. "S"
Umur : 32 tahun
Ruang : Argopuro (bedah)

Dx Keperawatan :
Gangguan buang air besar ( BAB / Eliminasi alvi) berhubungan dengan konstipasi pada kolon.

Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam, diharapkan pasien bisa buang air
besar dengan lancar.

Kriteria Hasil
o Keadaan umum membaik
o Pasien bisa buang air besar dengan lancar
o Pasien bisa makan dengan teratur
o Pasien merasa nyaman.

Intervensi
1.) Lakukan pendekatan terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien.
R/ : Menciptakan hubungan saling percaya antara pasien dan perawat.
2.). Memberikan cairan adekuat
R/ : Dengan pemberian cairan adekuat, dapat melunakkan feses
sehingga proses BAB lebih mudah dan lancar.
3.) Obsevasi TTV
R/ : Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan pasien, serta untuk
menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya
4.) Kolaborasi dengan tim medis.
R/ : Memberi terapi secara tepat, yan diharapkan dapat mempercepat
proses penyembuhan.
5.) Memberikan makanan tinggi serat.
R/ : Dengan makan makanan yang berserat tinggi bisa membantu menurunkan konstipasi,
sehingga pasien bisa melakukan BAB dengan lamcar.

V. IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Tn. "S"


Umur : 32 tahun
Ruang : Argopuro

Dx :
Gangguan buang air besar ( BAB / Eliminasi alvi) berhubungan dengan konstipasi pada kolon.

1.) Melakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga pasien.


Dengan cara memberi salam,menyapa pasien dan keluarga pasien serta menjelaskan setiap
tindakan yang akan dilakukan
.
2.) Memberikan cairan adekuat
Dengan cara memberikan cairan selama masih terjadi konstipasi pada kolon, dengan cairan
infus RL, 500 cc.

3.) Observasi TTV


TD : 110/80 mmHg
N : 89x / menit
S : 37 C
RR : 21x / menit

4.) Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat dan terapi.
Infus RL, 20 tpm
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi cefotaxime 3 x 1 ampul
P/R stolax supp II
Injeksi nevaldo 3 x 1 ampul.

5.) Memberikan makanan yang tinggi serat


Dengan cara memberikan makanan yang mnegandung serat tinggi,misalnya buah buahan,
seperti : pepaya, pisang, jeruk, dll. Sayuran, seperti : bayam, kangkung, dll, dan perbanyak
minum air putih.

VI. EVALUASI

Tanggal / Jam : 14 03 2012 / 16.00 WIB


Nama Pasien : Tn. "S"
Umur : 32 tahun
Ruang : Argopuro (bedah)

S : Pasien mengetakan masih belum bisah buang air besar (BAB).


O:
TD : 110/80 mmHg
N : 87 X / menit
S : 37C
RR : 22 X / menit

K/U cukup
Pasien masih belum bisa BAB
Peristaltik masih lemah : 14 x / menit
Bising usus masih 12 x / menit
Masih teraba massa pada abdomen
Nafsu makan pasien masih berkurang
Pasien masih bedtress.

A : Masalah belum teratasi.


P : Intervensi dilanjutkan no: 4 dan 5

Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat dan terapi :


o Infus RL, 20 tpm
o Injeksi ketorolac, 3 X 30 mg
o Injeksi cefotaxime, 3 x 1 ampul
o Injeksi nevaldo 3 x 1 ampul.
Memberikan makanan tinggi serat.
o Memberikan porsi makanan yang banyak mengandung serat, yaitu buah buahan dan lauk
yang disertai kuah dan sayuran.

VII. DATA PERKEMBANGAN


Tanggal / Jam : 14 03 2012 / 20.30 WIB
Nama Pasien : Tn. "S"
Umur : 32 tahun
Ruang : Argopuro (bedah)

Dx :
Gangguan buang air besar ( BAB / Eliminasi alvi) berhubungan dengan konstipasi pada kolon.
S : Pasien mengatakan sudah bisa BAB akan tetapi masih belum terlalu besar.

O:
K/U : Lemah
TD : 110/70 mmHg
N : 92 x / menit
S : 37 C
RR : 22 X / menit

Pasien sudah bisa BAB.


Peristaltik sudah mulai meningkat 20 x / menit
Bising usus sudah mulai normal 22 x / menit
Nafsu makan pasien sudah mulai bertambah
Massa pada abdomen sudah mulai berkurang
Pasien sudah mulai bisa duduk.

A : Masalah tertasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan, no: 3 dan 4
Mengobsevasi TTV.
Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.

Tanggal / Jam : 15 03 2012 / 09.00 WIB


Nama Pasien : Tn. "S"
Umur : 32 tahun
Ruang : Argopuro (bedah)

Dx :
Gangguan buang air besar ( BAB / Eliminasi alvi) berhubungan dengan konstipasi pada kolon.

S : Pasien mengatakan sudah bisa BAB secara rutin dan sudah lancar.
O:
K/U : Cukup
TD : 120/70 mmHg
N : 95 X / menit
S : 37,5 C
RR : 22 X / menit

Pasien sudah bisa BAB dengan lancar


Peristaltik normal 25 x / menit
Nafsu makan pasien sudah bertambah dan makan tepat waktu
Bising usus nrmal : 22 x / menit
Massa abdomen sudah tidak teraba
Pasien sudah bisa duduk dan tidak bedtress saja.

A : Masalah tertasi.
P : Intervensi di hentikan
Pasien sudah bisa BAB dengan lancar dan sudah merasa nyaman.

Healty Care

o Anjurkan pasien untuk sering mengkonsumsi buah buahan


o Anjurkan pasien untuk istirahat cukup
o Anjurkan pasien untuk banyak minum air putih
o Anjurkan pasien untuk teratur menjalankan cek up / kontrol.

Вам также может понравиться

  • ASKEP Konstipasi
    ASKEP Konstipasi
    Документ17 страниц
    ASKEP Konstipasi
    rikayoni
    Оценок пока нет
  • LP Dan SP Pemasangan Infus
    LP Dan SP Pemasangan Infus
    Документ10 страниц
    LP Dan SP Pemasangan Infus
    shofa
    100% (1)
  • Cover Dalam, Daftar Isi New
    Cover Dalam, Daftar Isi New
    Документ11 страниц
    Cover Dalam, Daftar Isi New
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Studi Kasus PPK 1 Linda Lestari Ruang B
    Studi Kasus PPK 1 Linda Lestari Ruang B
    Документ41 страница
    Studi Kasus PPK 1 Linda Lestari Ruang B
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Cairan Dan Elektrolit Baru
    Cairan Dan Elektrolit Baru
    Документ5 страниц
    Cairan Dan Elektrolit Baru
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Pathways
    Pathways
    Документ2 страницы
    Pathways
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • LP Edema Paru
    LP Edema Paru
    Документ40 страниц
    LP Edema Paru
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Miksi Cantik
    Miksi Cantik
    Документ11 страниц
    Miksi Cantik
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Nur Alifah
    Nur Alifah
    Документ2 страницы
    Nur Alifah
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Studi Kasus PPK 1 Linda Lestari Ruang B
    Studi Kasus PPK 1 Linda Lestari Ruang B
    Документ41 страница
    Studi Kasus PPK 1 Linda Lestari Ruang B
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • LP Elektrolit
    LP Elektrolit
    Документ14 страниц
    LP Elektrolit
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Cairan Dan Elektrolit Baru
    Cairan Dan Elektrolit Baru
    Документ5 страниц
    Cairan Dan Elektrolit Baru
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Pathways
    Pathways
    Документ2 страницы
    Pathways
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Mekanisme Transpor Sel
    Mekanisme Transpor Sel
    Документ30 страниц
    Mekanisme Transpor Sel
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Model Keperawatan Menurut Roy
    Model Keperawatan Menurut Roy
    Документ11 страниц
    Model Keperawatan Menurut Roy
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Konseptual Menurut Roy
    Konseptual Menurut Roy
    Документ6 страниц
    Konseptual Menurut Roy
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Sampul
    Sampul
    Документ3 страницы
    Sampul
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Sel 11
    Sel 11
    Документ11 страниц
    Sel 11
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • LP Kejang Demam 1
    LP Kejang Demam 1
    Документ19 страниц
    LP Kejang Demam 1
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • LP Kejang Demam 1
    LP Kejang Demam 1
    Документ19 страниц
    LP Kejang Demam 1
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Contoh 1 Konstipasi
    Contoh 1 Konstipasi
    Документ19 страниц
    Contoh 1 Konstipasi
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Tugas Sap Asma
    Tugas Sap Asma
    Документ11 страниц
    Tugas Sap Asma
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Tag Archives
    Tag Archives
    Документ4 страницы
    Tag Archives
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • Asma Bronkial Referat
    Asma Bronkial Referat
    Документ31 страница
    Asma Bronkial Referat
    Fadhlina Muharmi Harahap
    83% (6)
  • Contoh Askep 3
    Contoh Askep 3
    Документ17 страниц
    Contoh Askep 3
    Siska Sweetmedusa
    Оценок пока нет
  • LP Dan SP Pemasangan Infus
    LP Dan SP Pemasangan Infus
    Документ10 страниц
    LP Dan SP Pemasangan Infus
    shofa
    100% (1)
  • Askep Rematik
    Askep Rematik
    Документ24 страницы
    Askep Rematik
    Benny Wegah Nulis
    86% (7)
  • Laporan Pendahuluan Prosedur Tindakan Nebulizer
    Laporan Pendahuluan Prosedur Tindakan Nebulizer
    Документ3 страницы
    Laporan Pendahuluan Prosedur Tindakan Nebulizer
    Melly Yusfarinaa Kai
    100% (2)
  • LP Dan SP Pemasangan Infus
    LP Dan SP Pemasangan Infus
    Документ10 страниц
    LP Dan SP Pemasangan Infus
    shofa
    100% (1)