Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Jumlah kotiledon
2. Struktur pollen
Jika kita menghitung jumlah dari bagian-bagian bunga maka kita akan
menemukan bahwa bunga dari tanaman monokotil cenderung memiliki
jumlah kelipatan tiga, biasanya tiga atau enam. Bunga tanaman dikotil
memiliki bagian bagian bunga yang lebih beragam misalnya empat atau
lima, sepuluh, dan lain-lain. Karakteristik ini tidak bisa diandalkan karena
kadang tidak mudah menggunakan bunga dan menghitung bagian-
bagiannya yang mungkin sudah berkurang.
4. Pola daun
Pada tanaman monokotil, selalu ada beberapa jumlah lapisan daun yang
bekerja paralel sepanjang daun. Sedangkan pada tanaman dikotil terdapat
beberapa pelengkap lapisan dari daun utama. Ciri ini juga sulit untuk
dijadikan acuan karena ada banyak tanaman monokotil yang memiliki
reticulate. Jadi secara umum dikatakan tanaman monokotil memiliki bentuk
tulang daun yang melengkung atau sejajar. Sedangkan pada tanaman dikotil,
pola tulang daunnya menyirip atau menjari. Tulang daun menyirip
bentuknya seperti susunan sirip ikan, kita bisa melihat daun mangga ,
jambu, atau nangka yang memang memiliki bentuk tulang daun menyirip
sehingga bisa dikategorikan sebagai tanaman dikotil. Sedangkan pada tulang
daun yang menjari berupa susunan tulang daun yang berbentuk seperti jari-
jari tangan. Contoh tanaman dengan tulang daun yang menjari antara lain
pepaya, singkong, dan jarak. Tanaman monokotil memilki susunan tulang
daun yang sejajar atau melengkung . Tulang daun yang sejajar dapat dilihat
pada tanaman tebu, padi, dan rumput. Mereka memiliki tulang daun yang
seperti garis-garis lurus sejajar. Sedangkan tulang daun melengkung
berbentuk garis-garis lengkung dengan ujung tulang daun melengkung.
Tanaman yang memiliki tulang daun melengkung antara lain sirih, genjer,
eceng gondok.
7. Perkembangan sekunder