Вы находитесь на странице: 1из 5

GAMBARAN INFEKSI PROTOZOA INTESTINAL PADA ANAK

BINAAN RUMAH SINGGAH AMANAH KOTA PADANG

PENDAHULUAN
Penyakit infeksi parasit usus akibatnya salah satu masalah sosial
terutama yang disebabkan oleh yang timbul di berbagai kota besar
protozoa masih menjadi masalah pasca krisis adalah berkembangnya
kesehatan di negara-negara berkem- anak jalanan.
bang, seperti Indonesia. Walaupun Upaya yang telah dilakukan
telah dilakukan pemberantasan sejak untuk menangani anak-anak jalanan
lama dengan pengobatan dan lain- biasanya adalah dengan berusaha
lain, prevalensi penyakit ini masih mengeluarkan mereka dari jalanan,
cukup tinggi karena rantai penularan memasukkannya ke berbagai rumah
oleh sumber infeksi terus terjadi. singgah, tempat-tempat pelatihan,
Orang-orang yang berperan dalam dan sejenisnya dengan harapan
penularan adalah mereka yang dalam setelah diberi bekal pendidikan dan
tinjanya mengandung kista meskipun keterampilan tertentu, kemungkinan
< 90% dari mereka sehat. mereka untuk kembali ke jalanan
Sejak krisis moneter yang dapat dieliminasi.
melanda Indonesia di pertengahan Rumah Singgah Amanah yang
tahun 1997 jumlah keluarga yang berlokasi di Kelurahan Rimbo
berada di bawah garis kemisikinan Kaluang, Kecamatan Padang Barat
bertambah. Akibatnya, jutaan adalah salah satu rumah singgah dari
keluarga terpaksa menurunkan empat rumah singgah yang ada di
kualitas kehidupan mereka, Kota Padang yang aktif berupaya
memaksimalkan aset yang mereka melakukan pembinaan terhadap
punyai, khususnya tenaga, termasuk anak-anak jalanan. Jika dibandingkan
tenaga anak-anak agar dapat bertahan dengan ketiga rumah singgah lain,
hidup. Kondisi ini membawa dampak rumah singgah Amanah merupakan
negatif yang luar biasa bagi anak- rumah singgah yang anak binaannya
anak usia sekolah. Anak-anak harus berlatar belakang sosial ekonomi
putus sekolah. Laporan dari salah sangat kurang. Secara geografis
satu surat kabar di Indonesia, terletak di pinggir kali dan berjarak
Kompas 14 Agustus 1996, bahwa 50 meter dari pantai, sehingga anak-
angka putus sekolah sudah mencapai anak yang dibina juga kebanyakan
1,2 juta per tahun untuk tingkat SD berasal dari perkampungan nelayan.
dan 450.000 per tahun untuk SLTP. Ada 100 anak jalanan yang dibina di
Dalam banyak kasus, anak-anak rumah singgah tersebut. Anak-anak
putus sekolah terpaksa memasuki tersebut kebanyakan mempunyai
dunia kerja dengan tujuan keluarga dan bertempat tinggal tidak
meringankan beban keluarga jauh dari rumah singgah Amanah.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Amanah, Kelurahan Rimbo
penelitian deskriptif. Penelitian Kaluang, Kecamatan Padang Barat.
dilaksanakan pada bulan Agustus Pemeriksaan tinja dilakukan di
2005 sampai Februari 2006. Tempat Laboratorium Parasitologi Fakultas
penelitian adalah di Rumah Singgah
Kedokteran Universitas Andalas lugol. Diteteskan setetes larutan
Padang. eosin 2% di atas kaca objek yang
Populasi pada penelitian ini bersih dan kering pada satu sisi kaca
adalah seluruh anak binaan Rumah objek dan setetes lugol pada sisi lain.
Singgah Amanah. Sampel adalah Kemudian ambil tinja dengan ujung
semua populasi yang memenuhi lidi yang beriih, lalu dioleskan pada
kriteria inklusi, yaitu yang tetesan tadi dan diaduk rata dengan
mengembalikan pot plastik berisi lidi, bagian-bagian kasar dibuang,
tinja. lalu ditutup dengan kaca tutup.
Sediaan harus tipis, yang ditandai
Cara Kerja oleh warnanya yang merah muda.
Pertama-tama diberikan penera- Jika warnanya pink tua atau merah
ngan tentang tujuan penelitian tuan berarti sediaan terlalu tebal.
kepada kepala yayasan dan anak Agar tidak terjadi gelembung
binaan rumah singgah, kemudian udara, kaca tutup diletakkan secara
dibagikan pot plastik kepada tiap perlahan-lahan. Sesudah itu sediaan
anak untuk diisi dengan tinja yang dilihat di bawah mikroskop dengan
akan dikumpulkan pada esok pembesaran objektif 10 x 10 dari kiri
harinya. Pada hari-H, anak yang ke kanan dan dari atas ke bawah
datang didata nama, umur, jenis sehingga seluruh lapangan pandang
kelamin, dan pekerjaannya sambil teramati. Bila sudah ditemukan
membawa tinja dalam pot plastik parasit maka dikonfirmasi dengan
yang telah diberi label nama. Tinja lensa 10 x 45.
yang telah terkumpul dibawa dan Data yang diperoleh
diperiksa di Laboratorium dikumpulkan lalu dikelompokkan
Parasitologi Fakultas Kedokteran menurut umur, jenis kelamin dan
Unand. pekerjaan. Data diolah secara manual
Pemeriksaan tinja dilakukan dan disajikan dalam bentuk tabel
dengan pewarnaan langsung, yaitu distribusi frekuensi.
dengan pewarnaan eosin 2% dan

HASIL PENELITIAN
Rumah singgah Amanah terlihat tidak sehat karena tidak
berlokasi di Kelurahan Rimbo mempunyai tempat pembuangan
Kaluang, Kecamatan Padang Barat, sampah di tiap rumah, sampah
merupakan salah satu rumah singgah terlihat dibiarkan menumpuk di
dari empat rumah singgah di Kota pinggir pantai dan sepanjang kali.
Padang yang aktif berupaya Sebagian besar penduduk tidak
melakukan pembinaan terhadap mempunyai jamban keluarga.
anak-anak jalanan. Penduduknya sebagian besar bermata
Secara geografis terletak di pencaharian sebagai nelayan, namun
lingkungan perkampungan nelayan, ada juga sebagai pedagang. Ada 100
50 meter dari pantai, dekat pinggir anak jalanan yang dibina di rumah
kali. Kira-kira 50 meter di belakang singgah tersebut. Anak-anak tersebut
rumah singgah terdapat pasar kebanyakan mempunyai keluarga
tradisional tempat sebagian anak dan bertempat tinggal tidak jauh dari
rumah singgah tersebut berjualan rumah singgah Amanah.
makanan. Lingkungan sekitarnya
Telah dilakukan penelitian di terkumpul dari anggota populasi
Rumah Singgah Amanah dengan penelitian. Berdasarkan sampel yang
sampel berjumlah 66, yang ada, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Karakteristik Anak Binaan Rumah Singgah Amanah Kelurahan


Rimbo Kaluang Kecamatan Padang Barat.

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar (69,69%)


anak binaan rumah singgah Amanah berumur < 10 tahun. Laki-laki hampir
dua kali lebih banyak (63,63%) daripada anak perempuan (36,36%). Menurut
jenis pekerjaan, sebanyak 40,91% anak-anak binaan rumah singgah bekerja
sebagai penjaja makanan.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kejadian infeksi Protozoa Intestinal

Dari tabel 2 terlihat bahwa hampir separuh anak binaan rumah singgah
Amanah terinfeksi oleh protozoa intestinal (40,91%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Infeksi Protozoa Intestinal Berdasarkan Spesies

Dari tabel 3 terlihat bahwa spesies protozoa intestinal yang menginfeksi


anak binaan rumah singgah Amanah adalah G. lamblia dan E. histolitika,
tidak ditemukan spesies lain, dimana Giardia lamblia penyebab infeksi
terbanyak.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Infeksi Protozoa Intestinal Berdasarkan Umur


Dari tabel 4 diatas, diketahui bahwa yang terinfeksi Giardia lamblia
lebih tinggi pada anak dengan umur < 10 tahun (27,27%), dibandingkan
dengan anak umur > 10 tahun (10,61%). Sedangkan anak yang terinfeksi E.
histolytica pada anak umur < 10 tahun dengan anak > 10 tahun tidak berbeda.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Infeksi Protozoa Intestinal Berdasarkan


Jenis Kelamin.

Infeksi yang disebabkan oleh Giardia lamblia sedikit lebih tinggi pada
anak laki-laki yaitu 19,70%, sedangkan infeksi yang disebabkan E. histolytica
memiliki frekuensi sama antara anak laki-laki dan perempuan (Tabel 5).

Tabel 6. Distribusi Infeksi Protozoa Intestinal Berdasarkan Stadium


Parasit Yang Ditemukan.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua anak yang terinfeksi hanya
mengandung protozoa stadium kista, tidak ada yang mengandung stadium
tropozoit, baik infeksi oleh G. lambia ataupun E. histolitika.

PEMBAHASAN
Pada penelitian ini didapatkan anak-anak rumah singgah Amanah
bahwa hampir separuh anak binaan memiliki kebiasaan sehari-hari
rumah singgah Amanah terinfeksi kurang baik, seperti buang air besar
oleh protozoa intestinal (40,91%). Ini di kali atau di pantai, tidak mencuci
berarti anak-anak tersebut telah tangan sebelum makan, dan memiliki
minum air atau memakan makanan kuku yang panjang dan kotor. Hal
yang terkontaminasi dengan protozoa tersebut menyebabkan tingginya
sebelumnya. Infeksi protozoa bisa kejadian infeksi protozoa pada anak
saja didapat dari sumber air minum tersebut.
yang tidak bersih, makanan yang Berdasarkan spesies penyebab,
tercemar, dan tangan yang kotor. Giardia lamblia merupakan protozoa
Semua itu dipengaruhi oleh higiene yang paling banyak menginfeksi
perorangan dan sanitasi yang buruk. anak binaan rumah singgah amanah
Dari penelitian yang dilaksanakan (37,88%), menyusul Entamoeba
oleh Nurhayati sebelumnya di histolytika (7,41%). Bila
tempat yang sama, didapatkan 60% dibandingkan dengan hasil penelitian
sebelumnya, dimana prevalensi jauh lebih tinggi, sedangkan infeksi
infeksi Giardia lamblia pada anak- E. histolitika tergolong rendah bila
anak di negara-negara berkembang dibandingkan dengan penelitian
berkisar antara 15-20%, maka angka terdahulu.
yang didapatkan pada penelitian ini

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat 4. Distribusi infeksi berdasarkan
disimpulkan sebagai berikut: umur, Giardia lamblia banyak
1. Anak binaan Rumah Singgah pada anak berumur kurang dari
Amanah lebih banyak pada 10 tahun dari pada umur lebih
kelompok umur rentan yaitu < 10 tahun, sedangkan E.
10 tahun, anak laki-laki dua kali histolytika tidak dapat
lebih banyak dari anak dibandingkan karena angka
perempuan, dan hampir separuh kejadian yang sedikit.
anak bekerja sebagai penjaja 5. Distribusi infeksi protozoa
makanan. intestinal pada anak laki-laki
2. Hampir separuh anak binaan hampir sama dengan anak
rumah singgah Amanah perempuan.
terinfeksi oleh Protozoa 6. Lebih dari separuh anak yang
Intestinal (40,91%). terinfeksi protozoa int estinal
3. Berdasarkan jenis spesies, bekerja sebagai penjaja makanan.
frekuensi infeksi tertinggi
disebabkan oleh Giardia lamblia.

Вам также может понравиться