Вы находитесь на странице: 1из 2

VARIED PATTERNS OF FAMILY RESILIENCE IN

CHALLENGING CONTEXTS
Macam Bentuk Resiliensi keluarga dalam konteks Yang menantang

Michael Ungar
Dalhousie University

Disaat kita banyak mengetahui tentang bentuk dari resiliensi keluarga, banyak dari penelitan
dan diskusi klinik kami terfokus pada mikrosistem, proses perlindungan di dalam keluarga.
Sejauh ini kami memiliki beberapa peta interaksi hubungan dua arah antara keluarga dan
sistem lain yang berkontribusi pada keberhasilan adaptasi keluarga dalam konteks yang
menantang. Tujuan daripada artikel ini adalah untuk menunjukkan celah ini pada ilmu
pengetahuan dan menyajikan peta resiliensi keluarga baik secara sitstemik dan kontekstual
ataupun prilaku budaya. Tujuh bentuk spesifik dari resiliensi keluarga akan dibahas. Selain itu,
kami juga akan menjelaskan berbagai variasi bentuk adaptasi keluarga yang digunakan untuk
memelihara dan mempertahankan resiliensi. Artikel ini disimpulkan dengan refleksi mengenai
bagaimana kami dapat menilai resiliensi keluarga dan penerapan dari peta ini pada terapi
keluarga.

Disaat terdapat banyak deskripsi yang sangat baik mengenai keluarga yang berfungsi dengan
baik dan proses perlindungan yang memfasilitasi komunikasi intrafamilial mereka, terdapat peta
yang lebih sedikit dari ragam pola adaptasi koping keluarga yang digunakan ketika berinteraksi
dengan sistem lain yang lebih besar. Model Bronfenbrenner dari ekologi manusia, sebagai
contoh menunjukkan bahwa suatu sistem seperti keluarga, sekolah, pemerintahan, dan
kelompok budaya saling berinteraksi satu sama lain dalam proses yang resiprokal dari
perubahan yang selalu beradaptasi dari waktu ke waktu. Untuk keluarga individual, yang berarti
bahwa strategi pertahanan yang tersedia akan dipengaruhi oleh kapasitas sistem lain untuk
beradaptasi dengan sendirinya untuk mengakomodasi kebutuhan keluarga.

Menginggat semua cara yang mungkin dilakukan oleh keluarga untuk melakukan pertahanan
dibawah tekanan, hal ini tidak mengejutkan bahwa keluarga menunjukkan pola adaptasi yang
bervariasi dalam lingkungan yang menantang. Tantangan tersebut bagaimanapun, adalah
untuk memetakan banyak pola pertahanan keluarga yang digunakan dan untuk mengatur
mereka dalam cara yang menunjukkan baik persamaan dan perbedaan elemen antara konteks
dan kultur yang berbeda. Hal yang berbeda, akan saya bangun pada struktur yang lebih luas
dari penelitian resiliensi yang telah mempelajari interaksi antara individu dan sistem yang lebih
luas untuk membangun peta resiliensi keluarga. Asumsi saya bahwa pola yang dapat di
observasi pada tingkat individu, berinteraksi dengan banyak sistem disekelilingnya adalah sama
dengan keluarga tersebut ketika mereka berinteraksi dengan sistem yang lebih besar untuk
memelihara dan mepertahankan resiliensi mereka sebagai suatu sistem. Studi dari resiliensi
komunitas dapat juga digunakan untuk membangun peta tersebut, meskipun sampai saat ini,
hanya terdapat sedikit konsensus mengenai peta komperhensif, yang dapat menyatukan
pemahaman kami mengenai resiliensi dan interaksi sistematis. Model dari resiliensi komunitas,
yang muncul cenderung menjadi spesifik atau relevan secara kontekstual pada sebagian jenis
dari stresor seperti bencana alam, peperangan, dan proses penuaan (Hall & Zautra, 2010;
Norris, Stevens, Pfefferbaum, Wyche, & Pfefferbaum, 2008).

Sinkronisasi antara pola resiliensi individual dan keluarganya bagaimanapun tidaklah


sempurna. Studi mengenai resiliensi individual kurang memperhatikan hubungan timbal balik,
saling bergantung pada proses sistemik terkait dengan perkembangan positif di bawah tekanan.
Bersamaan dengan perubahan individual, demikian juga sistem yang mengelilingi mereka dan
sebaliknya. Sebuah peta resiliensi keluarga harus, karena itu, harus menekankan tidak hanya
pada adaptasi keluarga dengan lingkungan mereka, tetapi juga kapasitas dari lingkungan
mereka untuk berubah dan berespon baik dengan kebutuhan keluarga tersebut.

Resiliensi keluarga dapat diartikan sebagai proses multilevel sari interaksi antara kelurga dan
sistem lainnya dalam kompleks atau tantangan lingkungan yang memfasilitasi kapasitas dari
keluarga tersebut untuk mengatasi kesulitan dari waktu ke waktu. Pemahaman
sosioekologi yang luas mengenai resiliensi menambah lapisan kompleksitas inovatif yang
mempengaruhi pola prilaku dalam keluarga (berbagi keyakinan, pengaturan tugas, komunikasi
dan pemecahan masalah) yang berperan positif untuk mengatasi secara positif pada keluarga
dibawah suatu tekanan. Suatu perkembangan badan penelitian telah menunjukkan bahwa
dalam suatu konteks persoalan, kesejahteraan keluarga bergantung pada seberapa baik
keluarga sebagai suatu sistem mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk tumbuh dan
mempertahankan dirinya, serta seberapa baik sistem lainnya berubah untuk memenuhi
kebutuhan keluarga (Hawley & DeHann, 1996; Landau, Mittal, & Wieling, 2008; Madsen, 2009;
McCubbin & McCubbin, 2013; Ungar, 2010; Ungar, Ghazinour, & Rich-
ter, 2013). Sebagai contoh, suatu keluarga mungkin melindungi dirinya dari pengaruh negatif
dari prilaku rasis ataupun kekerasan dengan mendorong komunikasi yang sehat di antara para
anggotanya, dengan memperkuat perilaku yang dapat menjaga keamanan individu (Hernandez-
Wolfe, 2013; Hollingsworth, 2013), atau melalui interaksi dengan sistem lain seperti

Вам также может понравиться