Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Daftar Isi
Daftar Isi
.......................................................................................................................................................... i
1. PENDAHULUAN............................................................................................................................................. 2
2. TUJUAN ......................................................................................................................................................... 3
3. PEMILIHAN LAYANAN UNTUK MONITORING EWI ........................................................................................ 3
4. JUMLAH SAMPEL ........................................................................................................................................... 3
5. INDIKATOR KEWASPADAAN DINI (HIV DRUG RESISTANCE EARLY WARNING INDIKATORS) ........................ 5
6. DEFINISI INDIKATOR KEWASPADAAN DINI (EWIS) ........................................................................................ 6
EWI 1. Pengambilan obat ARV tepat waktu ................................................................................................. 6
EWI 2. Pasien masih dalam perawatan ART .................................................................................................. 7
EWI 3. Keberlangsungan obat ARV................................................................................................................ 7
EWI 4. Praktek pemberian obat ARV............................................................................................................. 8
7. PEDOMAN ABSTRAKSI INDIKATOR KEWASPADAAN DINI (EWI).................................................................... 9
EWI 1. Pengambilan obat ARV tepat waktu ................................................................................................. 9
EWI 2. Pasien masih dalam perawatan ART ................................................................................................ 14
EWI 3. Keberlangsungan obat ARV.............................................................................................................. 16
EWI 4. Praktek pemberian obat ARV........................................................................................................... 17
8. TABEL REJIMEN LINI PERTAMA DAN LINI KEDUA UNTUK REJIMEN ART (PASIEN DEWASA ATAU
ANAK) .............................................................................................................................................................. 19
9. CONTOH RINGKASAN HASIL EWI (PASIEN DEWASA ATAU ANAK) .............................................................. 20
10. PROFIL LAYANAN PERAWATAN TERAPI ANTIRETROVIRAL ...................................................................... 21
7. PENUTUP ..................................................................................................................................................... 22
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
1. PENDAHULUAN
Monitoring indikator kewaspadaan dini (Early Warning Indicators-EWIs) adalah monitoring terhadap
indikator-indikator kinerja dari program terapi ARV di suatu fasilitas kesehatan yang memberikan
terapi ARV pada penderita HIV-AIDS. Indikator-indikator tersebut memberikan informasi awal
peluang terjadinya resistensi terhadap obat ARV. Pada negara yang memiliki program terapi ARV
secara masal, dianjurkan untuk melakukan beberapa kegiatan seperti: EWIs monitoring, Acquired
HIVDR (ADR) surveillance, Pretreatment HIVDR (PDR) surveillance, Transmitted HIVDR (TDR)
surveillance dan surveillance of HIVDR in children <18 months of age.
Berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO) tahun 2014, Kementerian
Kesehatan memperbaharui strategi nasional untuk pencegahan dan pemantauan resistensi obat HIV
sebagai bagian dari program pengendalian HIV-AIDS nasional. Komponen kunci dari strategi nasional
ini meliputi pengumpulan data dari monitoring indikator kewaspadaan dini (EWIs), surveilans
resistensi obat ARV pada saat inisiasi terapi ARV, termasuk restart (PDR) dan surveilans resistensi
obat ARV yang didapatkan setelah terapi ARV dalam waktu tertentu (ADR).
Petunjuk teknis (Juknis) ini menjelaskan salah satu elemen kunci yang direkomendasikan dalam
strategi penilaian HIVDR yaitu monitoring indikator kewaspadaan dini HIVDR (EWIs) berbasis layanan
ART dengan menggunakan tool WHO tahun 2012 yang telah disederhanakan menjadi 5 indikator.
Monitoring EWIs menggunakan data rutin untuk menilai indikator kewaspadaan dini, seperti
pengambilan obat ARV tepat waktu, retensi dalam perawatan HIV, keberlangsungan suplai obat ARV,
praktek pemberian obat ARV dan supresi viral load setelah 12 bulan terapi ARV.
Hasil dari EWIs digunakan sebagai dasar untuk kegiatan program HIVDR selanjutnya, dengan target
yang direkomendasikan untuk masing-masing indikator. Mendapatkan hasil yang terbaik dari
pengukuran indikator tersebut akan membantu dalam pencegahan atau meminimalisasi kejadian
HIVDR. Layanan yang tidak memenuhi satu atau lebih dari target EWIs sebaiknya perlu tindakan
perbaikan, atau peninjauan tambahan untuk mengidentifikasi jenis dukungan yang dibutuhkan. Jika
target EWIs tidak terpenuhi di banyak layanan, Kementerian Kesehatan akan menentukan langkah
apa yang perlu dilakukan di tingkat nasional. Jika analisis EWIs mengindikasikan bahwa satu atau
beberapa layanan tidak memenuhi target, penilaian lebih jauh diperlukan sebelum langkah
selanjutnya dilaksanakan.
1
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Penting untuk disadari bahwa pengumpulan dan analisis data dari monitoring EWIs HIVDR berbeda
dari indikator kegiatan HIVDR lainnya, yaitu indikator ini berbasis layanan. Dalam melakukan
monitoring tersebut banyak faktor yang harus diperhatikan, antara lain abstraksi dan analisis data,
hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.
2. TUJUAN
Monitoring indikator kewaspadaan dini (EWIs) ini bertujuan untuk memonitor beberapa indikator
kewaspadaan dini seperti
1. EWI1 : Pengambilan obat ARV tepat waktu
2. EWI2 : Pasien yang masih dalam perawatan ART
3. EWI3 : Keberlangsungan obat ARV
4. EWI4 : Praktek pemberian ARV
5. EWI5 : Supresi viral load setelah 12 bulan terapi ARV
Juknis ini disusun bagi petugas dalam melakukan monitoring indikator kewaspadaan dini (EWIs) di
layanan yang memberikan ARV dan melakukan abstraksi data dari data laporan yang telah
dikumpulkan ke dalam form monitoring EWIs. Dengan mempertimbangkan ketersediaan data viral
load pasien di layanan, maka saat ini diprioritaskan untuk pengisian EWI1 sampai dengan EWI4.
4. JUMLAH SAMPEL
Perhitungan sampel berdasarkan jumlah sampel minimum untuk setiap indikator pada setiap
2
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
layanan, untuk pasien yang memenuhi syarat di setiap EWI. Pasien yang memenuhi kriteria sebagai
sampel EWI adalah pasien yang masih dalam ART (termasuk pasien yang baru inisiasi ART, masih ART
dan rujuk masuk dengan ART). Cara yang paling mudah untuk mendapatkan angka ini adalah dengan
menggunakan jumlah pasien yang masih ART pada pertengahan tahun. Alternatif lainnya adalah
dengan menambahkan jumlah pasien yang masih ART pada tanggal 1 Januari dengan pasien yang
masih ART pada tanggal 31 Desember kemudian jumlah tersebut dibagi dua. Perhitungan sederhana
ini akan memberikan angka rata-rata dari pasien yang masih ART selama tahun tersebut.
Jumlah sampel untuk monitoring EWIs di setiap layanan ART amat tergantung pada jumlah
kunjungan pada layanan tersebut. Untuk jumlah sampel setiap layanan terhadap jumlah kunjungan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1 Jumlah sampel berdasarkan jumlah pasien tahunan yang memenuhi kriteria
Jumlah pasien yang memenuhi kriteria Jumlah sampel pada layanan (pasien diambil secara
dalam setahun pada layanan urut berdasarkan nomor register nasionalnya)
1-75 All
76-110 75
111-199 100
200-250 110
251-299 120
300-350 130
351-400 135
401-450 140
451-550 145
551-700 155
701-850 160
851-1600 175
1601-2150 180
2151-4340 200
4341-5670 210
5671-10000 215
>10000 Konsultasi dengan WHO
3
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Data yang akan diabstraksi terdiri dari dua data yaitu data pasien dewasa dan data pasien anak.
Data dari masing-masing indikator EWIs akan diabstraksikan dari beberapa kombinasi catatan
yang ada di layanan ART sebagai berikut: Ikhtisar perawatan pasien, Register ART, Register
pemberian obat ARV, Register stok obat, dan Laporan cohort.
Data akan diabstraksikan ke dalam tool EWIs berbasis kertas oleh petugas layanan ART. Jika
memungkinkan, data dapat langsung diabstraksi ke dalam tool EWIs elektronik yang disediakan
oleh WHO.
Setelah data abstraksi lengkap untuk semua EWIs dari semua layanan, baik dalam bentuk kertas
atau softcopy, maka data tersebut akan diserahkan kepada Tim Monitoring dan Evalusi dari
Subdit AIDS & PMS untuk analisis lebih lanjut.
Catatan khusus mengenai FORMAT TANGGAL:
Perangkat data abstraksi yang direkomendasikan WHO adalah instrumen yang sangat
fleksibel digunakan di seluruh dunia, sejak strategi EWI-HIVDR dilaksanakan di berbagai
4
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
negara dengan format tanggal yang berbeda (contoh, tanggal 15 Januari 2007 dapat
dilaporkan dalam berbagai format, seperti 15/01/2007, 01/15/2007, 2007-01-15, dsb).
Tidak ada format tanggal khusus yang direkomendasikan untuk entri data pada perangkat
elektronik EWIs, pada dasarnya sel dari tool elektronik yang disediakan untuk entri tanggal
diformat dengan format tanggal yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan format yang
digunakan di negara tersebut. Apabila data yang dimasukkan mau menggunakan format
lokal, biasanya menggunakan format pendek (hh/bb/tt, misal:15/01/07), atau format yang
lebih panjang (hh bulan tttt, misal: 15 Januari 2007) untuk lebih menjelaskan data.
Ketika menggunakan tool EWIs elektronik di layanan tertentu, sebaiknya tim Monitoring dan
Evaluasi Subdit AIDS & PMS mengatur format tanggal yang akan digunakan dalam entri data
sehingga seragam untuk semua layanan.
Numerator: Jumlah pasien yang mengambil obat ARV tepat waktu pada pengambilan pertama
setelah tanggal pengambilan awal yang ditentukan.
Denominator: Jumlah pasien yang mengambil obat ARV pada atau setelah tanggal mulai Sampel EWI
yang ditentukan. Tidak termasuk pasien rujuk keluar, meninggal, atau stop.
Target
Kurang <80%
Sedang 8090%
Baik >90%
5
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Numerator: Jumlah pasien dewasa dan anak yang masih hidup dan dalam perawatan ART setelah 12
bulan inisiasi ART. (variabel Jumlah kohort 12 bulan yang hidup dan dengan ART di tahun pelaporan
EWI)
Denominator: Jumlah total pasien dewasa dan anak setelah inisiasi ART 12 bulan dan/atau
menerima ART selama 12 bulan dari periode pelaporan EWI (termasuk yang meninggal, stop, dan
gagal follow-up pada 12 bulan) Tidak termasuk rujuk keluar. (variabel Jumlah kohort sekarang pada
12 bulan di tahun pelaporan EWI)
Target
Kurang <75%
Sedang 7585%
Baik >85%
Numerator: jumlah bulan dalam tahun yang ditentukan dimana tidak ada stok out obat baik satu hari
pun maupun obat apapun yang rutin digunakan di layanan tersebut.
Target: 100%
6
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Numerator: Jumlah pasien yang mendapatkan paduan ARV yang terdiri dari satu atau dua obat ARV.
Denominator: Jumlah total pasien yang mendapatkan obat ARV pada atau setelah tanggal
pengambilan sampel EWI yang sudah ditentukan (sesuai dengan EWI 1)
Target: 0%
7
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Tools Abstraksi Data
WHO tahun 2012:
Tools abstraksi data dari WHO berbasis Microsoft Excel dengan hasil penghitungan otomatis
keluar
Jangan merubah formula yang ada pada file
Simpan file master (original copy) secara terpisah
Simpan file dengan format EWI_NAMA LAYANAN ART_TAHUN ABSTRAKSI
Selalu back-up data setelah abstraksi data harian
Data awal yang sudah ditentukan pada tingkat nasional dan tidak boleh dirubah adalah:
Negara
Tanggal mulai sampel EWI
Setiap Excel sheet mempunyai penjelasan masing-masing. Arahkan cursor pada cell yang
mempunyai SEGITIGA MERAH di kanan atas dan keterangan tab akan muncul.
8
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
3. Setelah sampel didapat maka lihat buku kunjungan dan urutkan pasien berdasarkan tanggal
datang untuk pengambilan ART pada atau setelah tanggal sampel EWI dimulai.
HIV DRUG RESISTANCE EARLY WARNING INDICATORS - DATA ABSTRACTION TOOL 1 (Adult)
Indicator: On-time Pill Pick-up (EWI 1)/Pengambilan ART Tepat Waktu (EWI 1) - Percentage of ART patients picking up all prescribed ARV drugs on time/ persentase dari pasien
dewasa yang mengambil obat ART yang diresepkan secara tepat waktu
1. Negara: Indonesia 2. Layanan:
4. Jumlah total halaman (hanya untuk abstraksi data yang
3. Tanggal Abstraksi Data:
berbasis kertas):
9
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
No. ID Pasien (Pasien pada EWI 1 "Pengambilan awal" (Tanggal Rejimen ART yang diambil pada "Pengambilan awal" Jumlah hari ART yang
adalah seluruh pasien dengan pertama kali pengambilan ARV setelah "Tanggal mulai sampel EWI" (rejimen ART yang diambil pada
ART di layanan, termasuk setelah "Tanggal mulai sampel dicatat pada lembar/catatan farmasi) "Pengambilan awal" - JIka
mereka yang inisiasi ART, masih EWI" , #5 di atas) diperlukan, hitung jumlah
dengan ART, dan rujuk masuk pil dan dosis (mg) dan
dengan ART) pil/hari menggunakan
Tabel Konversi; atau
catat pada kolom
sebelumnya.
Jumlah hari ART yang Pengambilan 1 (Tanggal Tanggal rujuk keluar setelah Tanggal meninggal setelah Tanggal stop ART tanpa restart setelah
tersisa-jika tercatat dan pengambilan obat ARV "Pengambilan awal" -jika tersedia "Pengambilan awal" -jika "Pengambilan awal" -jika tersedia
tersedia pertama setelah tersedia
"Pengambilan awal")
10
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
11
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
12
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Contoh:
HIV DRUG RESISTANCE EARLY WARNING INDICATORS - DATA ABSTRACTION TOOL 2 (Adult & Paediatric)
Indicator: Retention in Care (EWI 2)/ Retensi dalam perawatan - Percentage of adults and children known to be alive and on treatment 12 months after initiation of ART/
Persentase pasien dewasa dana anak yang diketahui masih hidup dan dalam perawatan selama 12 bulan setelah inisiasi ART
1. Negara: Indonesia 2. Layanan:
4. Total jumlah halaman (hanya
3. Tanggal abstraksi data :
abstraksi yang berbasis kertas):
13
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
UNGASS #24 / PEPFAR #T1.3.D / Global Fund Impact #HIV-I3 Site Result
Numerator
Denominator
Site Result
Contoh:
UNGASS #24 / PEPFAR #T1.3.D / Global Fund Impact #HIV-I3 Site Result
Numerator 45
Denominator 50
14
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
HIV DRUG RESISTANCE EARLY WARNING INDICATORS - DATA ABSTRACTION TOOL 3 (Adult)
Indicator: Drug supply continuity (EWI 3)/Keberlangsungan suplai obat (EWI 3) - Persentase bulan pada tahun yang ditentukan
dimana tidak ada kekosongan stok ARV / Percentage of months in a designated year in which there where NO ARV drug stock-
outs
1. Negara: Indonesia 2. Layanan:
4. Total jumlah halama (abstraksi
3. Tanggal abstraksi data:
berbasis kertas):
5. Periode pelaporan:
15
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Contoh:
5 ABC No stock-outs
Indicator: Dispensing Practices (EWI 4)/Praktik Pemberian ARV - Persentase pasien dewasa yang mengambil mono atau dual terapi ARV
16
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
ID Pasien (Ingat bahwa pasien Rejimen ART yang diambil pada Rejimen Mono atau Dual Terapi?
EWI 4 ternasuk semua pasien "pengambilan awal"
dengan ART di layanan, termasuk
pasien inisiasi ART, masih dengan
ART, dan rujuk masuk dengan
ART)
17
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Contoh:
ID Pasien (Ingat bahwa pasien Rejimen ART yang diambil pada Rejimen Mono atau Dual Terapi?
EWI 4 ternasuk semua pasien "pengambilan awal"
dengan ART di layanan, termasuk
pasien inisiasi ART, masih dengan
ART, dan rujuk masuk dengan
ART)
556 D4T(30)+3TC(150)+EFV(600) No
557 ABC(300)+3TC(150)+NVP(200) No
559 ZDV(300)+3TC(150)+EFV(600) No
560 TDF(300)+3TC(300)+EFV(600) No
555 D4T(30)+3TC(150)+EFV(600) No
561 D4T(30)+3TC(150)+NVP(200) No
562 TDF(300)+FTC(200)+NVP(200) No
563 TDF(300)+FTC(200)+NVP(200) No
564 TDF(300)+FTC(200)+EFV(600) No
565 ZDV(300)+3TC(150) Please enter 'Yes' or 'No'
Tujuan adalah untuk membuat daftar spesifik rejimen lini pertama dan lini kedua di suatu
negara, berdasarkan pedoman pengobatan nasional atau internasional
1. Rejimen yang tercantum di dalam tabel akan secara otomatis mengisi "menu drop-down"
pada kolom rejimen di EWI 1 dan EWI 4 (menu drop-down memfasiliitasi pengisian data
yang distandarisasi; namun, kolom rejimen bisa juga ditulis dengan rejimen yang tidak
tercantum di menu drop down)
2. Daftar rejimen ini menggambarkan apakah suatu negara menggunakan rejimen triple
terapi, berdasarkan pada pedoman pengobatan nasional atau internasional, dan daftar ini
juga digunakan untuk mengklasifikasikan pasien di EWI 4.
Sel putih di tiga kolom pada tabel diisikan dengan kode rejimen, nama singkatan obat dalam
rejimen, dan merk dagang/nama lokal yang harus diisi oleh supervisor menggunakan
rejimen yang diakui secara internasional. Terdapat 3 kolom yang bisa diedit untuk
menyesuaikan dengan tipe obat yang diresepkan di negara. Di kolom pertama, kode rejimen,
18
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
dibaris tersebut anda bisa memasukkan kode yang digunakan untuk mengidentifikasikan
rejimen tertentu di negara anda. Kolom kedua, nama singkatan rejimen obat, kode harus
terdiri dari 3 huruf untuk masing-masing rejmen obat. Kolom ketiga, nama dagang/lokal,
bisa digunakan untuk menyertakan nama yang lebih familiar dikenal di negara anda.
Supervisor diperbolehkan untuk tidak mengisi kode rejimen jika tidak ada kode untuk
mengidentifikasikan rejimen spesifik yang digunakan di negara; namun, tidak boleh
mengosongkan baris di dalam baris yang sudah terisi.
(jangan kosongkan baris di antara baris yang sudah terisi di dalam list)
19
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Nama layanan
Tanggal Profil:
Staf yang dapat mengeluarkan obat ARV (dokter, perawat, farmasi, lainnya (sebutkan)
Lokasi pengambilan obat ARV (farmasi di klinik, farmasi diluar klinik, ruang perawatan di klinik,
lainnya (sebutkan)
Prosedur monitoring, pencatatan, dan aksi pada kekurangan obat
Prosedur tindak lanjut pasien yang tidak kembali ke klinik ART (tulis "TIDAK" jika tidak ada
prosedur)
Tipe dukungan kepatuhan yang tersedia (jelaskan tipe dukungan, staf)
Program "Prevention for positives" (jelaskan program dan staf)
Biaya perawatan pasien (catat 0 jika tidak ada biaya)
Biaya registrasi klinik awal
Biaya untuk setiap kunjungan
Biaya obat ARV lini pertama atau biaya pengambilan obat
Biaya tes laboratorium rutin yang digunakan dalam ART
Biaya tes laboratoriun khusus yang digunakan dalam ART
Maksimum, minimum, dan rata-rata jarak pasien ke klinik; jelaskan secara singkat jenis
kendaraan yang biasa digunakan
Waktu menunggu terlama, tercepat, dan rata-rata untuk pelayanan rutin di ART layanan
Waktu menunggu terlama, tercepat, dan rata-rata untuk pengambilan obat ARV
Hari dalam minggu ; waktu operasional klinik untuk kunjungan ART
20
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring Indikator Kewaspadaan Dini (Early Warning Indicators EWIs)
Hari dalam minggu ; waktu operasional farmasi untuk pengambilan obat ARV
Perlu diidentifikasi oleh staf yang ada di layanan untuk pelayanan yang lebih baik
7. PENUTUP
Kegiatan monitoring EWIs diharapkan dapat memberikan informasi terhadap kinerja dari layanan
ARV sekaligus memberikan informasi awal terhadap peluang terjadinya resistensi terhadap obat
ARV pada layanan tersebut.
21