Вы находитесь на странице: 1из 15

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Pustaka 2
3.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Bisnis 3
3.2 Peranan Bisnis dalam Masyarakat 8
3.3 Hubungan Sistem Ekonomi dan Bisnis 8
3.4 Entrepreunership dan Small Business 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul:

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP BISNIS

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah tidak lepas dari


bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, baik dalam isi materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini.
Akhir kata penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Bekasi, 24 Oktober 2017

Lestiyanto Wibisono
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi agar
mampu mempertahankan kehidupannya. Namun tidak semua yang dibutuhkan
seseorang mampu dihasilkannya sendiri, dan karenanya manusia juga memerlukan
manusia lainnya agar tetap dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tak dapat
dihasilkannya sendiri. Pada zaman dahulu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
tersebut dapat dilakukan dengan sistem barter atau saling tukar menukar barang
keperluan. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, munculah uang yang
dianggap sebagai alat tukar yang lebih efektif dan efisien sehingga sistem barter
sudah mulai ditinggalkan.
Kehadiran uang sebagai alat tukar yang lebih praktis selain mengubah cara
transaksi manusia dari sistem barter juga mengubah orientasi manusia yang
sebelumnya hanya untuk memenuhi kebutuhan, menjadi berorientasi untuk
menghasilkan keuntungan atau kekayaan. Sehingga mulai timbul usaha-usaha yang
dilakukan seseorang maupun kelompok yang ditujukan untuk menghasilkan
keuntungan selain sebagai pemenuhan kebutuhan.
Usaha-usaha ataupun kegiatan inilah yang selain menghasilkan produk yang
berupa barang atau jasa untuk pemenuhan kebutuhan hidup, namun juga
menghasilkan keuntungan yang pada akhirnya diartikan sebagai bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ruang lingkup bisnis?
2. Apa peranan bisnis dalam masyarakat?
3. Bagaimana hubungan sistem ekonomi dan bisnis?
4. Entrepreneurship dan small business?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Pembaca dapat memahami pengertian dan ruang lingkup bisnis.
2. Pembaca dapat memahami peranan bisnis dalam masyarakat.
3. Pembaca dapat memahami hubungan sistem ekonomi dan bisnis.
4. Pembaca dapat memahami tentang entrepreneurship dan small business.
2

BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Pustaka


Menurut Kismono (2001) Bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan
oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran
kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau
memperoleh manfaat atau keuntungan.
Steinford (1979) Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people. Dalam pengertian ini bisnis
sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen.
Menurut Griffin dan Ebert (1996) Business is an organization that provides
goods or services in order to earn provit, yang berarti bisnis merupakan suatu
organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk menghasilkan
profit (laba).
Faisal Afiff (2015) Kebijakan bisnis adalah pedoman yang dikembangkan
oleh suatu organisasi untuk mengatur tindakan-tindakan bisnis, dengan
mendefinisikan batas-batas dimana keputusan bisnis harus dibuat.
Business is then simply a system that produces goods and service to satisfy
the needs of our society. (Huat, T Chwee, 1990).
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara
untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Menurut Gilarso (2004:154) pengertian pasar dalam arti sempit adalah suatu
tempat dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk
jual beli barang. Sedangkan pengertian pasar dipakai dalam arti yang lebih luas
yaitu dimana pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi
jual beli tidak lagi terbatas pada suatu tempat tertentu saja maupun pada hari
tertentu.
Hoodgets (2004), Entrepreneurship is a dynamic process of vision, change,
and creation. It requires an application of energy and passion toward the creation
and implementation of new ideas and creative solution. Essential ingredients
include the willingness to take calculated risk-in terms on time, equity, or career,
the ability to formulate an effective venture team, the creative skill to marshal
needed resources, the fundamental skill of building a solid business plan, and
3

finally, the vision to recognize opportunity where others see chaos, contradiction
and confusion. Berarti bahwa, seorang wirausahawan dalam melakukan aktivitas
manajemen strategik dalam keputusan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan wirausaha (internal), juga peluang dan hambatan yang ada dalam
lingkungan usaha (eksternal), bermanfaat untuk individu dan masyarakat.
Depdiknas (1998), entrepreneurship adalah sikap dan perilaku dalam
memimpin dan mengelola suatu organisasi/sekolah dengan selalu mencari dan
menerapkan cara kerja dan teknologi baru sehingga dicapai efektivitas dan efisien
yang tinggi.
Usaha kecil dan menengah (UKM) adalah salah satu bidang yang
memberikan kontribusi yang segnifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini dikarenakan daya serap UKM terhadap tenaga kerja yang sangat
besar dan dekat dengan rakyat kecil (Kuncoro, 2008).
3.2 Pengertian dan Ruang Lingkup Bisnis
Pengertian Bisnis
Secara historis, kata bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu business yang
berarti, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan. Kemudian secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang
atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang dapat menghasilkan
keuntungan.
Menurut Kismono (2001) Bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan
oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran
kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau
memperoleh manfaat atau keuntungan.
Steinford (1979) Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people. Dalam pengertian ini bisnis
sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen.
Menurut Griffin dan Ebert (1996) Business is an organization that provides
goods or services in order to earn provit, yang berarti bisnis merupakan suatu
organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk menghasilkan
profit (laba).
Berdasarkan pengertian ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis
merupakan serangkaian kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia baik secara
perorangan maupun kelompok dengan menawarkan barang atau jasa kepada
konsumen dengan tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara konsep bisnis dapat digambarkan
sebagai berikut:
Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha yang dilakukan individu maupun
kelompok secara terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang atau
jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
4

Bisnis merupakan suatu lembaga organisasi yang menghasilkan barang


dan jasa yang dibutuhkan oleh masyrakat.
Kebijakan Bisnis
Faisal Afiff (2015) Kebijakan bisnis adalah pedoman yang dikembangkan
oleh suatu organisasi untuk mengatur tindakan-tindakan bisnis, dengan
mendefinisikan batas-batas dimana keputusan bisnis harus dibuat.
Dalam berbisnis terdapat peraturan-peraturan yang sudah semestinya dipatuhi
oleh para pelaku bisnis. Peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan ini dibuat
dengan tujuan agar usaha-usaha bisnis yang dijalankan dapat berjalan selaras
dengan hal-hal yang terkait serta selaras dengan lingkungan yang berada di sekitar
bisnis tersebut.
Berikut ini merupakan beberapa tujuan adanya kebijakan-kebijakan bisnis:
Melindungi Usaha Kecil dan Menengah
Sebagian besar bisnis yang berjalan di Indonesia merupakan bisnis dengan
skala usaha menengah ke atas. Oleh karenanya, guna melindungi usaha-usaha
kecil agar dapat bertahan dan tidak kehilangan wilayah usahanya maka
kebijakan bisnis dibuat agar usaha kecil tetap mampu berkembang dan
memiliki serta meningkatkan daya saing.
Melindungi Lingkungan Hidup Sekitarnya
Agar kegiatan bisnis tidak mengganggu dan merusak lingkungan hidup di
sekitar bisnis tersebut dijalankan, maka kebijakan bisnis diperlukan agar
dapat meminimalisir dampak negatif dari kegiatan bisnis.
Melindungi Konsumen
Dalam usaha bisnis, konsumen dianggap sebagai raja yang keamanan dan
kenyamannya harus dapat dilindungi. Karena jika pelayanan terhadap
konsumen memuaskan, maka konsumen akan percaya dan mau untuk bekerja
sama kembali.
Pendapatan Pemerintah
Setiap bisnis yang beroperasi di Indonesia tentu harus membayar pajak
sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Untuk menghindari tindakan
penyelewengan maka kebijakan bisnis harus diterapkan.
Bisnis Sebagai Organisasi
Bisnis sebagai sebuah organisasi dapat pula merujuk kepada bentuk dasar
kepemilikan bisnis. Suatu usaha bisnis dapat dimiliki oleh 1 individu atau
perseorangan maupun dimiliki oleh sekumpulan orang yang akan membentuk suatu
organisasi bisnis.
Menurut Basra H (2017) bentuk dasar kepemilikan bisnis terbagi menjadi 4
yaitu Perusahaan Perseorangan, Persekutuan, Perseroan dan Koperasi.
5

Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian pada tiap bentuk dasar
kepemilikan bisnis:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang
oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab
tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami
kerugian, pemiliklah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
2. Persekutuan
Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja
sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti
perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki
tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan.Persekutuan dapat
dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
3. Perseroan
Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa
orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung
jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
4. Koperasi
Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Huat, T Chwee (1990) mengatakan Business is then simply a system that
produces goods and service to satisfy the needs of our society. Yang berarti Bisnis
kemudian hanyalah sebuah sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat kita.
Maka berdasarkan penjelasan di atas, kegiatan bisnis yang dijalankan sebagai
sebuah sistem dalam organisasi meliputi beberapa hal yaitu:
a) Produksi
Produksi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang akan
ditawarkan kepada konsumen.
b) Keuangan
Kegiatan mencari pendanaan atau sumber pemasukan yang dibutuhkan
dalam melaksanakan kegiatan dagang.
c) Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan untuk menginformasikan barang dan jasa
kepada konsumen serta mengidentifikasi keinginan konsumen.
6

d) Pengelolaan SDM
Pengelolaan sumber daya manusia terkait dengan kegiatan mencari tenaga
kerja dan meningkatkan kemampuannya.
Sistem Perekonomian Dan Pasar
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara
untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Menurut Gilarso (2004:154) pengertian pasar dalam arti sempit adalah suatu
tempat dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk
jual beli barang. Sedangkan pengertian pasar dipakai dalam arti yang lebih luas
yaitu dimana pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi
jual beli tidak lagi terbatas pada suatu tempat tertentu saja maupun pada hari
tertentu.
Merujuk pada kedua pengertian di atas terkait sistem perekonomian dan
pasar, diketahui bahwa pasar terbagi menjadi beberapa macam yaitu:
A. Monopsoni
Monopsomi merupakan keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang maupun jasa dalam
suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi di daerah-daerah
perkebunan dan industri hewan potong, sehingga tawar-menawar dalam harga bagi
petani adalah nonsen.
Salah satu contoh monopsoni yaitu penjualan perangkat kereta api di
Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh
karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
B. Oligopoli
Oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapan perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua, dan kurang
dari sepuluh. Dalam pasar Oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya
sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Praktek Oligopoli
umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan
melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal
dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek
oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, industri semen, industri mobil,
dan industri kertas.
7

C. Oligopsoni
Adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.
D. Monopoli
Monopoli yaitu suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering
disebut sebagai monopolis. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang
monopolis dapat menaikkan atau mengurangi harga dengan cara menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi, semakin sedikit barang yang diproduksi,
maka semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Lingkungan Bisnis dalam Perusahaan
A. Lingkungan Eksternal Makro
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh
secara tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh:
Keadaan alam
Politik dan hankam Hukum
Perekonomian
Pendidikan dan kebudayaan
Sosial dan budaya
Kependudukan
Hubungan internasional.

B. Lingkungan Eksternal Mikro


Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh
secara langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh:
Pemasok/supplier
Perantara
Teknologi
Pasar

C. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah faktor-faktor yang berada dalam
kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Contoh:
Tenaga kerja
Peralatan dan mesin
Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
8

3.3 Peranan Bisnis dalam Masyarakat


Bisnis memiliki berbagai peranan dalam kehidupan masyarakat. Tujuan
utama dari bisnis adalah menghasilkan barang maupun jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Oleh karenanya bisnis dan masyarakat mempunyai hubungan implisit
maupun eksplisit. Bagi masyarakat, bisnis yang dilakukan harus dapat
menghasilkan hal yang bermanfaat bagi kepentingan mereka baik berupa barang
maupun jasa. Sedangkan bisnis mengharapkan stabilitas sosial dan sarana yang
memacu bisnis, serta mekanisme perdagangan yang ada di masyarakat, yang
diperlukan agar bisnis dapat melakukan perencanaan dan investasi yang
diharapakan bisa memberikan keuntungan.
Garis pemisah antara ekonomi dan sosial dari bisnis tidak mudah
digambarkan. Menciptakan kemakmuran merupakan peran ekonomi yang utama
dari bisnis. Lord Seiff berpendapat, bisnis hanya akan memberikan sumbangan
kepada masyarakat apabila dijalankan secara efisien, menguntungkan, dan
bertanggung jawab secara sosial.
Berikut ini adalah peran utama bisnis dalam masyarakat:
Menciptakan Kemakmuran
Bisnis dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu bagi kepentingan
masyarakat sehingga menciptakan kemakmuran yang dapat dinikmati oleh
semua orang sesuai dengan sistem nilai yang berlaku di masyarakat.
Peran Ekonomi dan Produksi
Bisnis berperan sebagai kegiatan yang dapat memproduksi serta
mendistribusikan barang atau jasa dan yang berhubungan dengan penciptaan
juga pemeliharaan kemakmuran masyarakat.
Peran Pemeliharaan
Mempersatukan masyarakat dengan peran sosial dan tanggung jawab yang
dimiliki suatu perusahaan dalam usaha bisnisnya.
Peran Adaptif
Memberi sarana kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat
memberikan umpan balik terhadap kegiatan bisnis.
Peran Manajerial dan Politis
Mengelola hubungan dalam suatu masyarakat melalui institusi dan sistem
yang menentukan dan melaksanakan kebijakan kelompok yang berhubungan
dengan arbitrasi dan penyelasaian konflik atau harapan yang bertentangan.
3.4 Hubungan Sistem Ekonomi dan Bisnis
Hubungan perekonomian dengan bisnis pada dasarnya saling mempengaruhi.
Dalam suatu negara, sistem perekonomian termasuk dalam ilmu ekonomi makro.
Sebaliknya, bisnis termasuk dalam ilmu ekonomi mikro.
9

Apabila suatu negara memiliki landasan perekonomian yang bagus, yang


mana nilai mata uangnya stabil, pertumbuhan ekonomi selalu positif, kebijakan
pemerintah mendukung suasana investasi, kondisi sosial politik cukup kondusif, hal
ini memberikan angin segar bagi bisnis untuk berkembang dengan baik. Apabila
bisnis berkembang maka investasi akan datang, tenaga kerja semakin terserap, dan
pendapatan negara akan bertambah melalui pajak. Ini merupakan pertanda bahwa
bisnis yang baik akan memperkuat perkonomian suatu negara.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dengan Ekosistem Bisnis
Pertumbuhan ekonomi atau istilah lainnya yaitu pertumbuhan PNB dan atau
PDB sangat berpengaruh terhadap dunia bisnis. Hal ini terjadi karena semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka pendapatan masyarakat akan
semakin meningkat. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, maka daya beli
mereka akan meningkat pula. Dengan daya beli yang meningkat, maka sektor bisnis
akan mendapatkan angin segar, yakni dengan meningkatnya peluang bisnis,
meningkatnya penjualan, dan tentunya profit perusahaan.
Efek Dunia Bisnis Terhadap Tingkat Pengangguran
Keberadaan bisnis yang semakin banyak bermunculan, dianggap mampu
menolong pemerintah dalam mengatasi angka pengangguran yang tinggi. Angka
pengangguran ini dapat dikurangi sebab semakin banyak bisnis yang dijalankan,
maka semakin luas lapangan kerja yang tersedia. Namun untuk mampu
menyelesaikan masalah tingkat pengangguran yang tinggi, maka bisnis harus
mampu menyesuaikan masalah-masalah yang terkait dengan daya beli masyarakat
dan efisiensi bisnis, karena pengangguran merupakan disalokasi ekonomis yang
merugikan masyarakat terutama bisnis.
Dampak Inflasi Terhadap Ekosistem Bisnis
Inflasi merupakan suatu keadaan dalam kegiatan ekonomi dimana terjadi
kecenderungan kenaikan harga produk secara umum.
Pada inflasi, harga produk dan perubahannya digambarkan sebagai indeks
harga konsumen. Semakin cepat harga meningkat, maka semakin tinggi indeks
harga konsumen. Jika indeks harga konsumen semakin tinggi, maka semakin tinggi
pula tingkat inflasi.
Dampak dari meningginya tingkat inflasi adalah terjadinya penurunan
terhadap daya beli masyarakat. Jika hal ini terjadi maka kegiatan bisnis akan sangat
berpengaruh, karena turunnya daya beli masyarakat akan membuat lesu usaha
bisnis yang ada.
3.5 Entrepreunership dan Small Business
Entrepreneurship merupakan istilah yang berasal dari bahasa Perancis yang
berarti between taker atau go-between atau perantara.
Hoodgets (2004), Entrepreneurship is a dynamic process of vision, change,
and creation. It requires an application of energy and passion toward the creation
and implementation of new ideas and creative solution. Essential ingredients
include the willingness to take calculated risk-in terms on time, equity, or career,
10

the ability to formulate an effective venture team, the creative skill to marshal
needed resources, the fundamental skill of building a solid business plan, and
finally, the vision to recognize opportunity where others see chaos, contradiction
and confusion. Berarti bahwa, seorang wirausahawan dalam melakukan aktivitas
manajemen strategik dalam keputusan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan wirausaha (internal), juga peluang dan hambatan yang ada dalam
lingkungan usaha (eksternal), bermanfaat untuk individu dan masyarakat.
Depdiknas (1998), entrepreneurship adalah sikap dan perilaku dalam
memimpin dan mengelola suatu organisasi/sekolah dengan selalu mencari dan
menerapkan cara kerja dan teknologi baru sehingga dicapai efektivitas dan efisien
yang tinggi.
Berdasarkan pada dua pengertian di atas terhadap arti dari enterpreunership,
maka dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship merupakan sikap dan perilaku
yang dimiliki seorang wirausahawan dalam mengelola suatu organisasi atau usaha
bisnis dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan
yang ada serta selalu berusaha menerapkan cara kerja yang efektif dan efisien dalam
menjalankan usahanya.
Usaha kecil dan menengah (UKM) adalah salah satu bidang yang
memberikan kontribusi yang segnifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini dikarenakan daya serap UKM terhadap tenaga kerja yang sangat
besar dan dekat dengan rakyat kecil (Kuncoro, 2008).
Berdasarkan pengertian Entrepreunership dan UKM di atas dapat
disimpulkan bahwa entrepeneurship dan small business (UKM) memiliki hubungan
yang erat, hal ini disebabkan karena UKM tercipta akibat adanya entrepreneurship
atau jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh seseorang. Jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship) ini akan menghasilkan small business yang merupakan
implementasi dari bisnis sebagai kegiatan atau usaha yang bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan.
Small business perlu dikembangkan di Indonesia, sebab pada setiap tahunnya
Indonesia menghasilkan ratusan ribu sarjana yang menganggur. Adanya
pengangguran ini disebabkan karena tidak terserapnya pencari kerja oleh lapangan
pekerjaan yang sangat terbatas jumlahnya. Kurangnya jumlah perusahaan formal
merupakan salah satu titik lemah ekonomi di Indonesia. Untuk itu kemandirian
melalui semangat kewirausahaan yang tangguh adalah salah satu cara agar dapat
memajukan bangsa. Sebab jiwa kewirausahaan yang digunakan sebagai penggerak
aktivitas perekonomian telah banyak memotori tumbuh dan berkembangnya
perusahaan dengan model UKM (Usaha Kecil Menengah) atau small medium
enterprise yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
11

BAB IV
KESIMPULAN

Bisnis merupakan suatu kegiatan maupun usaha yang dilakukan manusia baik
yang dilakukan secara perorangan maupun berkelompok yang menghasilkan
produk berupa barang ataupun jasa dengan tujuan utamanya untuk menghasilkan
keuntungan.
Bisnis memegang peranan dalam kehidupan masyarakat baik dalam bidang
perekonomian maupun dalam bidang sosial. Antara bisnis dan kehidupan
masyarakat juga memiliki hubungan yang erat kaitannya, sebab masyarakat
memerlukan bisnis yang dapat menghasilkan sesuatu bagi kepentingannya serta
bisnis membutuhkan masyarakat agar dapat terus berjalan.
Landasan perekonomian yang bagus akan memberikan peluang bagi bisnis
untuk dapat berkembang dengan baik.
Small business harus terus dikembangkan karena merupakan implementasi
dari bisnis sebagai kegiatan atau usaha yang bertujuan untuk menghasilkan
keuntungan. Selain itu small business dapat menciptakan lapangan kerja serta jiwa
kewirausahaan yang memotorinya dapat menciptakan kemandirian bangsa yang
akan memajukan negara.
12

DAFTAR PUSTAKA

Afiff, F. 2015. KEBIJAKAN BISNIS [BAGIAN 1].


https://sbm.binus.ac.id/2015/01/17/kebijakan-bisnis-bagian-1/. Diakses
pada 22 Oktober 2017.
Diandra. 2014. RUANG LINGKUP BISNIS - PENGANTAR BISNIS.
http://diandrasavv.blogspot.co.id/2014/11/pengantar-bisnis.html. Diakses
pada 21 Oktober 2017.
Hafizhan, B. 2017. Peranan Bisnis Dalam Masyarakat.
https://id.scribd.com/presentation/335913278/Peran-Bisnis-Dalam-
Masyarakat. Diunduh pada 21 Oktober 2017.
Iqlima, R. RUANG LINGKUP BISNIS - PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN
PERUSAHAAN.
http://www.academia.edu/9103902/RUANG_LINGKUP_BISNIS_-
_PERUSAHAAN_DAN_LINGKUNGAN_PERUSAHAAN. Diakses
pada 21 Oktober 2017.
Jauhari, J. 2010. UPAYA PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH (UKM) DENGAN MEMANFAATKAN E-COMMERCE.
Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Hal. 159-168.
http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/article/view/718/260. Diunduh
pada 22 Oktober 2017.
Mutia, N. 2012. Makalah Pengantar Bisnis.
http://noormutia.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pengantar-
bisnis_98.html. Diakses pada 21 Oktober 2017.
Nurbudiyani, I. (2013). PENGEMBANGAN MODEL KEWIRAUSAHAAN
SMK MELALUI KOPERASI SEKOLAH. Anterior Jurnal, Vol. 12, No.
2, Hal. 46-53.
http://www.umpalangkaraya.ac.id/perpustakaan/downlot_lib.php?file=Iin
%20Nurbudiyani%20(Vol%2012%20No%202%20Juni%202013).pdf.
Diunduh pada 22 Oktober 2017.
Widodo, T. 2013. STUDI TENTANG PERANAN UNIT PASAR DALAM
PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR MERDEKA KOTA
SAMARINDA. Administrasi Negara, Vol. 1, Hal. 1-11.
http://ejournal.an.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2013/02/Jurnal%20terbaru%20(02-22-13-07-27-02).pdf.
Diunduh pada 22 Oktober 2017.
13

Zona Siswa. (2014). (A. Fathoni, Editor).


http://www.zonasiswa.com/2014/07/sistem-ekonomi-pengertian-macam-
fungsi.html. Diakses pada 22 Oktober 2017.

Вам также может понравиться