Вы находитесь на странице: 1из 35

Minggu, 29 Januari 2017

AKHLAK PERAWAT DALAM MENGHADAPI


KLIEN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan dapat dibaca oleh semua pihak ataupun kalangan.
Makalah ini disusun dengan berbagai sumber yaitu media cetak , media elektronik dan
berbagi media pendukung lainnya. Makalah ini dibuat dengan berbagai tujuan yaitu sebagai tugas
kuliah ,menanbah pengetahuan dibidang agama islam AKHLAK PERAWAT MENGHADAPIKLIEN .
Penyusunan makalah ini berusaha merangkum semua yang berhubungan dan memberikan gambaran
bahan kuliah dengan harapan agar semua mahasiswa lebih dapat memahami.
Materi yang kami paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Magelang, 11 September 2015


Diyah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN / ISI MATERI

1. Pengertian Akhlak dan Etika Dalam Islam

2. Cara Berakhlak kepada Pasien Muslim dan Nonmuslim

3. Sifat - Sifat Akhlak Islami Yang Wajib di Miliki di Dalam Bidang Keperawatan

5. Prinsip-Prinsip Moral Dalam Praktek Keperawatan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di kehidupan ini banyak pand angan masyarakat yang tidak benar tentang perawat seperti
perawat memiliki sifat yang jahat namun pandangan ini akan dibenarkan dalam makalah ini.Ilmu
keperawatan sangatlah terkait dengan pendidikan agama islam karena untuk menjadikan seorang
perawat diwajibkan memiliki sifat yang berakhlak islam.

Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis ingin menjelaskan dan menyampaikan beberapa
sifat sifat keperawatan dalam akhlak islam. Selain itu juga ingin memperdalam tentang pendidikan
agama islam. Dimana telah diketahui bahwa pendidikan agama islam adalah suatu ajaran yang benar
yang berlandaskan al-quran dan as-sunnah.

Dan tentunya akhlak islam dalam keperawatan itu akan kita peroleh dari pembelajaran
pendidikan agama islam, maka dari itu melalui Makalah ini penulis mencoba menjelaskan dan
menerangkan prinsip prinsip akhlak islam agar menciptakan seorang perawat yang berakhlak islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akhlak dan etika itu ?

2. Apa sifat sifat akhlak islam yang wajib diimiliki ?

3. Siapa yang memiliki sifat akhlak islam itu?


4. Bagaimana cara berakhlak kepada pasien non islam dan islam itu?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian akhlak dan etika

2. Untuk mengetahui sifat sifat akhlak yang wajib dimiliki

3. Untuk mengetahui siapa yang memiliki sifat akhlak

4. Untuk mengetahui bagaimana cara berakhlak kepada non islam dan islam

BAB II

PEMBAHASAN / ISI MATERI


1. Pengertian Akhlak dan Etika Dalam Islam
Akhlak adalah perangai atau karakter seseorang ketika bertindak dan berperilaku atau aplikasi
atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip
dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi
oleh nilai-nilai yang dianutnya.

Sedangkan pengertian beraklak dalam profesi keperawatan adalah akhlaq khusus yang mengatur
tanggung jawab moral para perawat dalam bertingkah laku terhadap pasien dalam melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga kesehatan.

Dalam islam, sebagai sebuah agama yang juga menjadi identitas seorang muslim. Islam di turunkan
ke bumi untuk membenahi dan memperindah akhlak manusia.

Akhlak ialam sangatlah penting, karena akhlak itu ciri setiap individu dalam mengisi hidupnya.

Akhlak tah hanya keshalihan individu, tetapi jugamenjadi kebaikan kolektif yang menjadikan
hidupnya maju dan berkembang. Akhlak tak hanya menyoroti masalah ibadah ritual, atau bagaimana
perilaku kepada orang lain, tetapi juga etos kerja, management diri dan waktu, dan sifat serta
kebiasaan baik lainya.

Realisasi akhlak islam adalah realisasi keimanan seseorang. Dengan motivasi ibadah, meraih
keridhoaan Allah SWT, maka seseorang akan berusaha untuk selalu memperbaiki dirinya hingga
sesuai dengan ketentuan Al-quran dan As-sunnah Nabi Muhammad SAW. Dari Abu Hurairah ra.
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang criteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau
menjawab, Taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik. (HR. Tirmidzi dan ahmad). Bahkan orang
yang terbaik dilihat dari factor perilaku akhlaknya, sebagaimana dalam hadist, Sesungguhnya sebaik-
baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya. (HR. Bukhari-Muslim).

Akhlak islam mulanya telah dicontohkan oleh nabi kita Muhammad SAW. Sesungguhnya telah
ada bagi kamu pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik, yaitu bagi orang yang mengharap
rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al-Ahzab:21). Dan di
ayatnya yang lain, Sesungguhnya engkau (Muhammad) berakhlak yang agung. (QS. Al- Qalam :4).
Kualitas ibadah beliau sangat tinggi. Management diri dan waktu beliau luar biasa, pada suatu saat
menjadi panglima perang, pemimpin Negara yang mumpuni, disaat lain bisa menjadi ayah yang baik
dan suami penyayang.

Anas bin Malik ra. Pernah berkata, Selama sepuluh tahun saya melayani Rasulullah SAW,
belum pernah saya dibentak atau di tegur perbuatan saya: mengapa engkau berbuat ini?atau
mengapa engkau tidak mengerjakan itu?. (HR. Bukhari dan Muslim).

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan
merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.

Etika keperawatan adalah norma-norma yang di anut oleh perawat dalam bertingkah laku dengan
pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang
bersifat professional. Prilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi
sosial dalam lingkungan.

Dalam agama islam kita selalu di anjurkan berbuat adil baek sesama muslim maupun non muslim
begitu juga halnya dengan tenaga kesehatan tidak ada larangan bagi perawat muslim untuk
mengobati pasien non muslim tetapi harus dengan tatacara dan aklaq yang baek sebagai mana
tercantum dalam al-qur'an:

Artinya : Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al Mumtahanah : 8)

2. Cara Berakhlak kepada Pasien Muslim dan Nonmuslim


Pasien Muslim

Sebelum membicarakan akhlak atau sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh Tenaga kesehatan Muslim,
maka lebih dahulu hendaknya diketahui apa maksud dan tujuan kita mendirikan Rumah Sakit Islam.
Sebagai suatu gerakan Islam, tentu saja tujuan hakiki dari segala usaha dan gerak langkahnya
didasarkan kepada pengabdian kepada Allah SWT. semata, sesuai dengan firman-Nya yang
mengatakan : "Dan tidaklah aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku1).
(QS. adzariyat 56)

Berdasarkan ayat tersebut diatas maka setiap Muslim dalam pengabdiannya berkewajiban
menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam disegala bidang kehidupannya. Oleh sebab itu
maka semua daya upaya kaum muslimin, baik individu maupun masyarakat dan negara, termasuk
pula daya upaya mendirikan Rumah Sakit, semuanya dimaksudkan untuk menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam yang didasarkan pada pengabdian kepada Allah SWT.

A. FUNGSI TENAGA KESEHATAN MUSLIM

Tenaga kesehatan Muslim adalah unsur utama dalam kegiatan Rumah Sakit terutama dalam
perawatan dan pertolongan pasien, merekalah yang paling dekat kepada pasien dan pengunjung
Rumah Sakit, Tenaga kesehatan Muslim bertugas merawat dan menolong pasien baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, yang ringan maupun yang berat

Tenaga kesehatan Muslim, tidak boleh melepaskan diri dari tugas dan kewajibannya menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam. Dengan kata lain, Tenaga kesehatan Muslim tidak terlepas dari tugas
dan kewajiban melaksanakan Dawah Islamiyah sesuai dengan kemampuannya di dalam bidangnya
masing-masing

Jadi fungsi Tenaga kesehatan Muslim pada garis besarnya ada dua, yaitu

1. Sebagai tenaga para medis, yaitu melaksanakan tugas yang berhubungan dengan perawatan /
pertolongan pasien.

2. Sebagai Dai (mubaligh), yaitu mengingatkan, menasehati, dan memberi tuntunan tentang
ajaran Islam kepada pasien serta memberikan contoh mengamalkannya (Role Model) sehingga
diharapkan agar orang-orang yang sedang dan pernah dirawat di rumah sakit akan bertambah
taqwanya kepada Allah SWT.

B. AKHLAK TENAGA KESEHATAN MUSLIM

Mengingat fungsi Tenaga kesehatan Muslim seperti tersebut diatas, maka Tenaga kesehatan Muslim
wajib memiliki akhlak yang meliputi dua fungsi :

1. Akhlak sebagai insan pengabdi kemanusiaan untuk mencari keridloan Allah SWT.

2. Akhlak yang wajib bagi seorang dai (mubaligh).

Kedua faktor tersebut akan tersimpul didalam suatu rumusan dalam rangkaian akhlak yang wajib
bagi Tenaga kesehatan Muslim seperti dibawah ini :

1. Melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas karena Allah semata :


a. Merawat pasien hendaklah diniati untuk pengabdian (ibadah).

b. Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal. Karena amal yang diterima Allah hanyalah
amal yang didasarkan pada keikhlasan .

c. Tidak mengharapkan balasan atau pujian baik dari pasien maupun orang lain.

d. Selalu optimis akan berhasil dalam tugasnya dengan baik.

2. Tenaga kesehatan Muslim harus bersifat penyantun :

a. Orang yang penyantun ialah yang halus perasaanya, lekas dapat merasakan kesukaran orang lain
(empaty), dan bisa bersikap menyesuaikan diri bila dia berhadapan dengan orang yang ditimpa
musibah, serta cepat memberikan pertolongan, karena mengerti kebutuhan orang lain yang
dihadapinya.

b. Tenaga kesehatan Muslim harus yakin bahwa rahmat Allah selalu dekat kepada orang yang berbuat
santun.

c. Tutur katanya lemah lembut kepada siapa saja terutama kepada pasien, rela dan cepat memaafkan
kesalahan orang lain. Karena memberi maaf kepada orang lain adalah lebih utama dari pada
memberi shodaqoh atau harta benda padanya.

d. Hanya orang penyantunlah yang disantuni pula oleh Allah yang Maha Penyantun.

3. Ramah tamah berdasarkan ukhuwah (persaudaraan) dalam pergaulan, kapan dan dimana ia
berada terutama terhadap pasien dan orang-orang yang dhoif (lemah/miskin) :

a. Ketahuilah bahwa bermuka manis kepada orang yang sedang menderita sakit adalah merupakan
sebagian dari pada pengobatan.

b. Dan ketahuilah bahwa yang bisa meringankan penderitaan orang sakit, bukanlah harta benda akan
tetapi wajah yang berseri-seri dan budi pekerti yang baik.

4. Tenaga kesehatan Muslim harus sabar dan tidak cepat marah :

a. Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari budi pekerti yang luhur, yang sangat penting
dipelihara.

b. Walaupun semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang, tetapi tidak semua pasien
menunjukkan kasih sayang atau menjengkelkan. Akan tetapi melayaninya dengan sabar adalah
perbuatan yang terpuji disisi Allah. 14)

c. Sebaik-baik senjata Tenaga kesehatan Muslim adalah sabar dan berdoa.

5. Tenaga kesehatan Muslim harus tenang dan tidak tergopoh-gopoh :


a. Jiwa orang akan sangat membutuhkan ketenangan dan ketentraman, jauh dari pada suara-suara
yang keras, gerakan-gerakan yang hiruk-pikuk dan gaduh. Karena tugas Tenaga kesehatan Muslim
membutuhkan ketenangan dan perhatian yang sungguh-sungguh.

b. Orang yang melaksanakan pekerjaan dengan tenang dan berhati-hati, Allah akan memudahkan
pekerjan itu baginya dan akan terhindar dari berbagai kesukaran dan kekeliruan.

6. Tenaga kesehatan Muslim harus cepat, cermat, teliti dan lincah :

a. Pekerjaan Tenaga kesehatan Muslim cukup ruwet dan sulit. Oleh karena itu Tenaga kesehatan
Muslim hendaklah senantiasa teliti dan berhati-hati dalam menunaikan tugasnya.

b. Apabila menghadapi sesuatu persoalan yang meragukan atau kurang jelas maka lebih baik
ditanyakan lebih dahulu kepada orang yang lebih tahu (ahlinya). Sebab pekerjaan yang dilakukan
dengan ragu-ragu lebih besar kemungkinannya akan menimbulkan bahaya.

7. Tenaga kesehatan Muslim harus tunduk, patuh dan disiplin :

a. Tenaga kesehatan Muslim harus patuh pada petunjuk atasannya baik lisan maupun tulisan.

b. Tenaga kesehatan Muslim harus disiplin dalam menunaikan tugasnya agar bisa terlaksana dengan
tertib dan teratur.

c. Mematuhi dan melaksanakan petunjuk atasan tanpa membantah sekalipun kurang


menyenangkan, selama tidak menyalahi norma agama Islam, norma-norma kemanusiaan maupun
etika profesi dari tenaga kesehatan berbagai bidang ilmu.

8. Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih dan menjaga kebersihan, rapih, baik jasmani
maupun rohani :

a. Rohani atau jiwa Tenaga kesehatan Muslim hendaknya selalu bersih dan suci dari sifat-sifat : hasad
(dengki), sentimen, takabbur (sombong) dan lain-lain sifat yang tidak baik. Sebab hanya dari jiwa
yang bersih dan sucilah akan memancarkan sifat-sifat yang terpuji, sikap yang baik dan ucapan yang
menyenangkan.

b. Tubuh dan pakaian Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih, rapih, sederhana dan tidak
berlebihan dalam bermake up atau memakai perhiasan.

9. Tenaga kesehatan Muslim harus kuat menyimpan rahasia :

a. Penyakit itu adalah salah satu aib (noda) bagi orang yang sakit. Ada beberapa macam penyakit
yang merupakan aib, hal ini sangat dirahasiakan oleh pasien. Agama Islam tidak membenarkan
seseorang membuka aib orang lain. Oleh sebab itu seorang Tenaga kesehatan Muslim tidak boleh
membuka aib pasien kepada orang lain.
b. Orang yang suka mebicarakan aib orang lain, Allah SWT. mengancamnya dengan siksaan yang
sangat pedih, baik di dunia maupun di akherat kelak.

10. Tenaga kesehatan Muslim harus bersifat jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakannya :

a. Berbahagialah orang yang dapat memelihara amanat dan menepati janjinya.

b. Tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada Tenaga kesehatan Muslim adalah amanat yang
wajib dilaksanakan.

c. Jujur, dapat dipercaya, suka berterus terang, selalu menepati janji, adalah sifat yang terpuji dan
harus dimiliki oleh Tenaga kesehatan Muslim.

v Pasien Non Muslim

Dalam islam kita di ajarkan cara beraklaq yang baik dengan sesama muslim maupun non muslim, kita
di anjurkan bersikap adil kepada siapapun dalam bidang kesehatan. Hendaknya seorang perawat
muslim tidak membeda-bedakan antara pesien muslim dan non muslim hendaknya seorang perawat
mampu bersikap adil terhadap pasien selama dalam batas-batas yang di perbolehkan agama

Dengan begitu hendaklah perawat tetap memberikan perhatian terhadap perkembangan


kesehatannya, merawatnya secara baik, bersikap lemah lembut terhadapnya, membantu memenuhi
kebutuhannya selama dibawah perawatan kita sebagai perawat, memberikannya makanan jika
memang dirinya tidak memiliki atau membutuhkan makanan, menutupi auratnya jika tersingkap,
melunakkan suara, menunjukkan keramahan terhadapnya, tidak ada salahnya anda mengucapkan
kepadanya,semoga lekas sembuh, sebagaimana disebutkan didalam shahih Muslim tentang
seorang sahabat yang meruqyah seorang kepala kampungada kemungkinan kampung kafir atau
kampung orang-orang bakhil, sebagaimana disebutkan Ibnul Qoyyim didalam kitab Madarij as
Salikinyang disengat oleh ular berbisa.

Namun hendaklah berbagai perbuatan baik yang dilakukan seorang perawat muslim terhadap para
pasien non muslim yang tidak memerangi kaum muslimin itu tetap dalam batas-batas yang wajar,
sehingga tidak tampak seperti mengagungkan mereka dan merendahkan dirinya sebagai seorang
muslim.

Itu semua juga merupakan sarana dawah yang bisa anda gunakan untuk bisa melunakkan kekerasan
hatinya yang selama ini tertutupi oleh kekufuran dan jauh dari kebenaran. Dengan begitu orang tadi
akan merasakan keramahan dan kelembutan anda terhadap dirinya walau berbeda agama dan pada
akhirnya dia akan merasakan kenyamanan dengan anda. Anda pun bisa memberikan sentuhan-
sentuhan dawah lainnya di saat-saat luang, seperti tentang keesaan Allah, obat dari segala penyakit
ada di tangan-Nya hingga menawarkan islam kepadanya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhori dari Tsabit dari Anas bahwa seorang remaja Yahudi yang biasa menmbantu Nabi sawsakit
dan Nabi saw mendatanginyauntuk menjenguknya lalu beliau saw duduk di dekat kepalanya dan
mengatakan kepadanya,Masuk islamlah kamu. Kemudian remaja itu memandang kearah ayahnya
yang ada di dekatnya dan ayahnya pun berkata kepadanya,Taatilah Abal QosimMuhammad
saw. Lalu remaja itu pun masuk islam. Nabi pun meninggalkannya dan bersabda,Alhamdulillah yang
telah menyelamatkannya dari neraka.

Adapun tentang mengucapkan salam kepada pasien non muslim maka dilarang bagi anda mengawali
salam kepadanya, berdasarkan sabda Rasulullah saw,Janganlah kalian mengawali salam kepada
orang Yahudi dan Nasrani. (HR. Muslim).

Akan tetapi jika si pasien non muslim itu mengawali salam kepada anda maka cukuplah anda
menjawab dengan wa alaikum, berdasarkan sabda Rasulullah saw,Apabila seorang ahli kitab
mengucapkan salam kepada kalian maka jawablah,Wa Alaikum. (Muttafaq Alaih)

3. Sifat - Sifat Akhlak Islami Yang Wajib di Miliki di Dalam


Bidang Keperawatan
Dalam hal ini dibagi menjadi 15 :

1 . B e r l a k u B e n a r Sifat benar adalah akhlak islam yang diperintahkan Allah Swt


kepada seorang muslim. Allah SWT berfirman dalam (Surat At-Taubah 119) Hai orang-orang
yang beriman bertakwalah kepadaAllah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang
benar. Bersabda rasulullah SAW : Hendaklah kamu berlaku benar, karena sifat benar
akan membawa kepadakebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan membimbing masuk surga,
seseorang yang selalu berlakubenar, dan bersungguh-sungguh untuk selalu benar, sampai
ia dituliskan di sisi Allah sebagai Shiddiq (hamba yang sangat benar).(HR. muslim)

2. Menunaikan amanah kepada ahlinya adalah akhlak islam yang diperintahkan Allah kepada
setiap m u s l i m , s e s u a i d e n g a n fi r m a n A l l a h S W T y a n g a r ti n y a : S e s u n g g u h n y a
A l l a h m e n y u r u h k a m i menggembalikan semua amanah kepada yang berhak menerimannya
(QS. An-Nisaa : 53). Nabi Muhammad SAW dahulu dikenal dikalangan kaumnya dengan gelar al
Amin (orang yang jujur). Oleh sebab itu mereka selalu mempercayakan harta mereka
kepadanya. Keti ka Allah mengijinkan hijrah ke Madinah karena kerasnya inti midasi dari
orang-orang musyrikin terhadapnya dan kaum muslimin, beliau baru hijrah setelah
mengembalikan semua harta benda yang dititipkan kepada semua pemiliknya, padahal mereka
adalah orang-orang kafir. Walaupun demikian Islam tetap memerintahkan mengembalikan
semua amanah kepada pemiliknya.

3 . Diantara akhlak Islam yang agung adalah menepati janji. Allah SWT berfirman yang artinya Dan
tepatilah janji, karena janji itu akan dimintai pertanggung jawabannya. (QS Al Asraa:34dan34). Dan
Allah SWT berfi rman juga yang arti nya : Yaitu orng-orang yang mempati janji,
danmereka tiada menghianati perjanjian. Menyalahi janji adalah salah satu sifat orang munafik
yang disebutkan Nabi Muhammad SAW.
4. Tawadhu (merendahkan diri). Diantara akhlaq islami yang mesti diperhati an oleh
seorang muslimah adalah sifat tawadhu., kepada sesama muslim baik kaya atau miskin. Allah
Swt berfirman dalam (Surat Al-Hijr 88) : Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang
beriman.Sabda Nabi saw.Sesungguhnya Allah telah memahyukan kepadaku; agar kamu
merendahkandiri, sampai tidak ada seorangpun yang berlaku sombonh dan angkuh terhadap yang
lain. (HR.Muslim).

5. Berbakti kepada Ibu Bapak adalah termasuk akhlak yang mulia, karena keduanya memiliki
hak yang sangat besar pada anak-anaknya, setelah hak Allah SWT.Allah berfi rman yang arti nya :
Dan beribadahlah kepada Allah, Jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan berbuat
baiklah kepada Ibu bapak. (QS. An-Nisaa 36) Allah Swt. Memerintahkan taat kepada
keduanya, menyayangi, dan merendahkan diri serta mendoakan keduanya, Ia berfirman yang
artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,sebagaimana mereka berdua Telah
mendidik Aku waktu kecil".Seorang lelaki pernah datang kepada Nabi saw dan bertanya :
wahai Rasulullah, siapakahmanusia yang paling berhak saya temani dengan baik?. Rasul
menjawab : Ibumu. Lalu siapalagi?. Nabi berkata : Ibumu. Laki-laki itu bertanya lagi :
kemudian siapa?. Nabi menjawab :Ibumu. Ia bertanya lagi : Kemudian siapa?. Nabi menjawab :
Kemudian Ayahmu.Berbakti dan berbuat baik kepada Ibu Bapak adalah fardu ain
menurut kesepakatan kaummuslimin, bukan sekedar pelengkap yang bersifat anjuran semata.

6. Menyambung Silaturahmi. Di antara akhlak islami yang diwajibkan adalah


menghubungkan silaturahmi, sebabmemutuskannya dapat menyebabkan pelakunya
dilaknat dan terhalang masuk surga.. Yang dimaksud dengan keluarga (Arham) di sini
adalah karib kerabat seperti : Paman, Bibi (saudara perempuan ayah atau ibu) dan lain-lain.
Allah berfirman yang artinya : Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka Itulah orang-
orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga merekadan dibutakan-Nya penglihatan mereka.
(QS. Muhammad : 22-23).R a s u l u l l a h S a w. B e r s a b d a : T i a d a a k a n m a s u k s u r g a
o r a n g y a n g m e m u t u s k a n h u b u n g a n kekeluargaan. (Mutatafaqalaihi).

7. Di antara akhlak islam juga berlaku baik kepada Orang Lain. Yang paling berhak mendapatkan
kebaikan dan penghargaan adalah yang paling dekat kepadamu. Allah Swt berfi rman yang
arti nya : Sembahlah Allah dan janganlah kamumempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh (QS.An-Nisaa 36) Nabi Saw.bersabda : Jibril selalu
memesankan tetangga kepadaku sehingga saya menduga bahwatetangga akan dijadikannya ahli
waris (Mutatafaqalaihi). Dan Nabi saw pernah berkata kepada Abu Zarr ra. : Wahai Abu Zarr, bila
enkau memasak maraq(gulai) maka banyakkan kuanya, dan tolong perhatikan tetangga-tetanggamu.
(HR. Muslim) Seseorang tetap punya hak kedekatannya dengan kita sekalipun dia orang kafir.
8 . Memuliakan tamu adalah akhlak yang dianjurkan Islam berdasarkan sabda Rasulullah Saw. :
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akherat hendaklah memuliakan tamunya .
(Mutatafaqalaihi).

9. Salah satu akhlak Islam adalah Pemurah dan Dermawan. Allah telah memuji orang
yang suka berinfaq lagi pemurah dan dermawan dalam fi rman-Nya : Orang-orang
yang menafk ahkanhartanya di jalan Allah, Kemudian mereka tidak mengiringi apa yang
dinafkahkannya itu denganmenyebut-nyebut pemberiannya dan dengan ti dak menyakiti
(perasaan si penerima), merekamemperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. ti dak ada
kekhawati ran terhadap mereka dan ti dak (pula) mereka bersedih hati. (QS Al Baqarah: 262).
Nabi Saw Bersabda : Barang siapa yang memiliki kelebihan kendaraan, hendaklah ia berikankepada
yang ti dak punya kendaraan, dan siapa yang memiliki kelebihan bekal hendaklah
iakembalikan kepada yang tidak memeiliki bekal. (HR. Muslim).

10. Di antara akhlak Islami adalah sifat penyantun, penyabar, pemaaf dan merelakan kesalahan
orang lain serta mau menerima permohonan maaf orang yang mengakui kesalahannya.
Allah Swt berfirman yang artinya : Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya
(perbuatan )yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS. Asy Syuuraa : 43) Dan
firman-Nya pula : .... Dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. apakah kamutidak
ingin bahwa Allah mengampunimu?. Nabi Muhammad saw Bersabda : Sedekah ti ada akan
mengurangi harta, Allah ti ada menambah seorang hamba pemaaf kecuali kemuliaan,
ti ada seorangpun yang merendahkan diri karena Allah,melainkan Ia tinggikan derajatnya.
(HR. Muslim) .Dan beliau bersabda pula : Kasihinilah niscaya kamu dikasihi, dan ampunkanlah
niscaya kamudiampuni. (HR. Ahmad).

11. Mendamaikan pertikaian adalah akhlak Islami yang sangat agung yang dapat menebarkan cinta,
kedamaian dan semangat saling membantu antara sesama manusia. Allah berfirman yang artinya :
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orangyang
menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara
manusia. dan barangsiapa yang berbuat demikian Karena mencari keredhaan Allah, Makakelak kami
memberi kepadanya pahala yang besar (QS. An Nisaa : 114)

12. Sifat malu adalah akhlak Islami yang mengajak mencapai kesempurnaan dan
keutamaan sertamenghalangi dari sifat-sifat rendah dan kekejian. Malu yang dimaksudkan adalah
malu kepada Allah, bila seorang muslim dilihatnya dalam maksiat. Demikian juga malu kepada diri
sendiri,yang merupakan ekspresi iman yang ada dalam hati . Nabi Muhammad saw
bersabda : Sifat malu ti dak mendatangkan selain kebaikan (Muttafaq alaihi)

13. Di antara akhlak Islami adalah saling kasih dan sayang, yang sudah lenyap dari jiwa
banyak manusia, sehingga hati mereka menjad keras bagaikan batu atau lebih keras lagi. Sedangkan
orang mukmin bersifat penyayang, merasa iba, mempunyai perasaan yang halus dan mudah
tersentuh, Allah Swt berfirman yang artinya : Dan dia (Tidak pula) termasuk orang-orang yang
berimandan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka
(orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. (QS Al Balad : 17-18)
Nabi Muhammad saw bersabda : Perumpamaan orang-orang beriman dalam saling mencintai dan
berkasihsayang adalah ibarat satu tubuh, bila salah satu anggotanya sakit anggota yang
lain akan ikutmerasakan tidak tidut dan sakinya (HR.Muslim)

14. Di antara akhlak Islami adalah keadilan yang dapat menebarkan ketentraman jiwa,
menyebabkan langgengnya keamanan dalam masyarakat, serta terhapusnya segala
macam bentuk kejahatan. Allah Swt berfi rman yang arti nya : Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil danberbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat (QS. An
Nahl : 90). Dan fi rman-Nya pula: Dan berlaku adillah kamu, karena berlaku adil itu
lebih ekat kepadaketaqwaan. Nabi saw bersabda : Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi
Allah berada di atas mimbar-mimbar cahaya; yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum
mereka, terhadap keluarga danorang-orang yang mereka pimpin.

15. Di antara akhlak Islami adalah menjaga kesucian diri yang dapat mengawal
kehormatan, daripercampuran keturunan, Allah berfirman : Hendaklah orang-orang yang belum
sanggup menikahmenjaga kesucian dirinya sampai Allah mengaruniakan kecukupan.Nabi saw
bersabda: Jaminlah olehmu enam perkara, niscaya aku menjamin surga bagimu; apabilaseseorang
dari kalian berbicara jangan bohong, apabila dipercaya jangat berkhianat,
apabilaberjanji jangan mangkir, tundukkanlah pandanganmu, tahanlah tanganmu (dari berbuat
dosa) danpeliharalah kemaluanmu (HR. Thabarany) Inilah akhlak-akhlak Islam, tak satupun
yang ti dak dapat diterima, bahkan ia merupakan budi p e k e r ti y a n g m u l i a y a n g
s e s u a i d e n g a n fi t r a h y a n g s e h a t . J i k a k a u m m u s l i m i n k o n s i s t e n dengannya
pasti orang-orang akan berlomba-lomba datang kepada mereka memasuki agamaAllah
dengan berbondong-bondong seperti orang-orang terdahulu masuk Islam disebabkan baiknya
akhlaq dan tingkah laku kaum muslimin.

4. Akhlak (Etika) Profesi Keperawatan dalam Sudut Pandang Islam

Dalam berbagai aspek kehidupan kita sering menyebutkan etika, namun apa pengertian etika
itu sendiri?

Etika memiliki beberapa pengertian :

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang
berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu
kewajiban dan tanggung jawab moral

Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan
berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam
kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya.
Etika profesi keperawatan adalah etika khusus yang mengatur tanggung jawab moral para
perawat.

Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat
memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan.
Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu
dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya
tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan
etika. Banyak pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi dalam
hubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik PPNI atau IBI.

Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang benar
atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum, adat dan
praktek profesional

Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang
menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia.
Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip
suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982).

Moral, etika dan akhlak memiliki pengertian yang sangat berbeda. Moral berasal dari bahasa
latin yaitu mos, yang berarti adat istiadat yang menjadi dasar untuk mengukur apakah perbuatan
seseorang baik atau buruk . Dapat dikatakan baik buruk suatu perbuatan secara moral, bersifat lokal.
Sedangkan akhlak adalah tingkah laku baik, buruk, salah benar, penilaian ini dipandang dari sudut
hukum yang ada di dalam ajaran agama. Perbedaan dengan etika, yakni Etika adalah ilmu yang
membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Etika terdiri
dari tiga pendekatan, yaitu etika deskriptif, etika normatif, dan metaetika. Kaidah etika yang biasa
dimunculkan dalam etika deskriptif adalah adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan
buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Sedangkan kaidah yang
sering muncul dalam etika normatif, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan
norma, serta hak dan kewajiban. Selanjutnya yang termasuk kaidah dalam mata etika adalah ucapan-
ucapan yang dikatakan pada bidang moralitas. Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa etika adalah ilmu, moral adalah ajaran, dan akhlak adalah tingkah laku manusia.

Dengan menggunakan kode etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat


meletakan kerangka berfikir perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggungjawab kepada
masyarakat, anggota tim kesehatan yang lain, dan kepada profesi (ANA, 1976). Secara umum tujuan
etika profesi keperawatan adalah menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada
perawat, kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada profesi
keperawatan.
Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching, tujuan etika profesi keperawatan
adalah mampu:

o Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawatan.

o Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi dalam praktek
keperawatan.

o Menghubungkan prinsip moral atau pelajaran yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan pada diri
sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaannya.

v Perawat membutuhkan kemampuan untuk menghubungkan dan mempertimbangkan peran prinsip


moralitas, yaitu keyakinannya terhadap tindakan yang dihubungkan dengan ajaran agama dan
perintah tuhan dalam:

o Pelaksanaan kode prilaku yang disepakati oleh kelompok profesi, perawat sendiri, maupun
masyarakat.

o Cara mengambil keputusan yang didasari oleh sikap kebiasaan dan pandangan (hal yang dianggap
benar)

v Menurut Veatch, yang mengambil keputusan tentang etika profesi keperawatan adalah perawat sendiri,
tenaga kesehatan lainnya: dan etika yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan ialah
masyarakat atau orang awam yang menggunakan ukuran dan nilai umum sesuai dengan tuntutan
masyarakat.

Beberapa pengertian yang berkaitan dengan dilema etik

1. Etik

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik secara
sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya ( Pastur scalia, 1971 )

2. Etik Keperawatan

Etik keperawatan adalah norma-norma yang di anut oleh perawat dalam bertingkah laku dengan
pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang
bersifat professional. Prilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi
sosial dalam lingkungan.

3. Kode Etik Keperawatan

Kode etik adalah suatu tatanan tentang prinsip-prinsip imum yang telah diterima oleh suatu profesi.
Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan
tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, baik yang berhubungan
dengan pasien, keluarga masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan tim kesehatan lain, yang
berfungsi untuk

Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat, pasien, tenaga kesehatan lain,
masyarakat dan profesi keperawatan.

Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan

Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan.

Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan ( Kozier & Erb, 1989)

4. Dilema Etik

Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua ( atau lebih ) landasan moral suatu tindakan
tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif memiliki
landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benara atau salah
dan dapat menimbulkan stress pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi
banyak rintangan untuk melakukannya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau
lingkungan tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan.
Menurut Thompson & Thompson (1985 ) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana
tidak ada alternatif yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak
memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau yang salah. Untuk membuat
keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan
emosional.

5. Prinsip-Prinsip Moral Dalam Praktek Keperawatan


Prinsip moral merupakan masalah umum dalam melakukan sesuatu sehingga membentuk suatu
sistem etik. Prinsip moral berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang,
diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu. ( John Stone, 1989 )

1. Autonomi

Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri, berarti
menghargai manusia sehingga memperlakukan mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga
diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.

2. Benefesience

Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak menimbulkan
bahaya bagi pasien.

3. Justice
Merupakan prinsip moral untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu mendapat
pperlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik tetapi dalam hal ini
persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan hidup seseorang

4. Veracity

Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk mengatakan yang
sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kebenaran merupakan hal yang
fundamental dalam membangun suatu hubungan denganorang lain. Kewajiban untuk mengatakan
yang sebenarnya didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi seseorang dan mereka berhak
untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya.

5. Avoiding Killing

Merupakan prinsip yang menekankan kewajiban perawat untuk menghargai kehidupan. Bila perawat
berkewajiban melakukan hal-hal yang menguntungkan (Benefisience ) haruskah perawat membantu
pasien mengatasi penderitaannya ( misalnya akibat kanker ) dengan mempercepat kematian ?
Kewajiban perawat untuk menghargai eksistensi kemanusiaan yang mempunyai konsekuensi untuk
melindungi dan mempertahankan kehidupan dengan berbagai cara.

6. Fedelity

Merupakan prinsip moral yang menjelaskan kewajiban perawat untuk tetap setia pada komitmennya,
yaitu kewajiban mempertahankan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Kewajiban ini
meliputi menepati janji, menyimpan rahasia dan caring .
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama islam mengajarkan kita
semua menjadi orang yang berakhlak islam salah satunya dalam keperawatan.

Kepastian tersebut berdasarkan al-quran dan As-sunnah. Dan berlandaskan sifat sifat nabi
Muhammad SAW yang perlu ditiru karena beliau adalah panutan umat muslim yang diperintahkan
Allah dalam menjalankan agama Islam yang benar dan baik.

Seseorang perawat tetap harus membantu/ merawat pasien non muslim tapi harus dalam
batasan-batasan yang di anjurkan agama,memberikan bantuan sesuai yang di butuhkan pasien.

Sebagai perawat muslim hendaknya kita dapat berlaku adil terhadap pasien baik itu muslim
maupun non muslim, dan tidak membeda-bedakan mereka dalam memberikan layanan kesehatan.

Di dalam lingkungan rumah sakit, mungkin perawat bisa di katakan orang yang
paling dekat dengan pasien. Mengapa ? Karena ya hampir setiap saat, setiap detik
perawat selalu mengawasi keadaaan pasien mulai dari keadaan pasien yang masih
kritis sampai kepada keadaan yang pulih. Dalam memberikan perawatan, perawat
di tuntut untuk dapat bersikap ramah kepada pasien, karena jika ada perawat yang
kasar atau memiliki emosi yang tinggi, bisa-bisa pasien bukan akan sembuh, tapi
malah memburuk keadaanya, atau bisa jadi si perawat ini akan menjadi orang yang
paling di benci oleh pasien seumur hidup. Etika dan sikap seperti apakah yang
seharusnya di miliki oleh perawat ?? Di sini akan saya jelaskan.

Pertama, saya akan bahas tentang pengertian dari etika itu sendiri. Etika berasal
dari bahasa latin yaitu : Mosatau Mores (bentuk jamak) yang berarti juga adat,
kebiasaan, sehingga makna kata moral dan etika adalah sama. Kalau menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerawardaminta), 1953) Etika itu adalah ilmu
tentang azaz akhlak (moral). Jadi itu lah beberapa sumber mengenai pengertian
dari etika. Sementara etika dalam keperawatan itu sendiri meliputi :

1. Ikhlas, maksudnya memberikan pelayanan kepada pasien dengan tidak


mengharapkan imbalan apapun, bersegera membantu pasien dengan sepenuh hati,
memberikan perhatian dengan mendengar keluh kesah pasien. Hindari sifat
merendahkan, meremehkan pasien dalam bentuk apapun tentang keadaan
penyakitnya, kepribadiannya, fisiknya serta hubungan sosialnya.

Contoh percakapan dan perbuatan ikhlas kepada pasien :

Pasien : Suster tolong ambilkan pispot untuk saya, sepertinya saya akan BAB.

Perawat : dengan tersenyum dan wajah ceria, Sebentar ya bu, saya akan
ambilkan, apakah ibu mau BAB sendiri atau saya bantu ?

Pasien : Biar saya sendiri saja suster , terima kasih

Perawat : Kalau ibu sudah selesai dan perlu bantuan saya , ibu bisa bell saya ya
bu, saya akan ke pasien dulu ya .

2. Ramah dan santun

Bertutur kata dengan senyum yang tulus serta lemah lembut kepada pasien,
bersikap sopan santun kepada pasien dan menghargai pasien, dengan memberikan
perhatian, merawat pasien dan mendengarkan keluhannya. Berikan reinforcement
( penghargaan) yang tulus kepada pasien jika perawatan dan pengobatan pasien
membuahkan hasil yang membaik.

Mengucapkan salam, selalu menyapa dan berkata sopan, pilihlah bahasa yang baik
dan santun dalam berkomunikasi dengan pasien.

3. Belas Kasih

bersikap empati kepada pasien dan ikut merasakan penderitaan pasien tanpa harus
larut dengan masalah pasien.
4. Sabar dan tidak mudah marah

Perawat harus memahami konsep manusia yang unik, memiliki prilaku , respon
dan sikap yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hindari merasa kesal
dengan pasien yang cerewet dan memiliki respon yang berlebihan, karena jika
perawat merasa kesal akan berdampak pada hal yang tidak di inginkan.

5. Bersikap tenang, tepat dan cepat dalam bertindak

bersikap tenang dalam bertindak mempunyai makna tidak tergesa-gesa dalam


memberikan asuhan keperawatan, teliti, berhati-hati, cermat dan rapi serta
mempunyai seni dalam merawat pasien.

6. Berikan Sentuhan

Kasih sayang, dukungan emosional, dan perhatian di sampaikan melalui sentuhan.


Sentuhan merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat dan pasien,
namun harus memperhatikan norma sosial. Ketika memberikan asuhan
keperawatan, perawat menyentuh klien, seperti : ketika memandikan, melakukan
pemeriksaan fisk, atau memnbantu memakaikan pakaian.

7. Berpenampilan yang rapi, sopan dan menyenangkan pandangan mata

Berpakaian lah yang rapi, bersih, dan enak di pandang mata. Untuk wanita
janganlah terlalu mencolok dalam berdandan dan berpakaian, tapi mencerminkan
kesederhanaan dan kedewasaan dalam bernampilan. Misal : dalam memakai bedak,
jangan terlalu menor, berlipstik jangan dengan warna merah mencolok, tidak
memakai sepatu yang bertumit tinggi.

8. Hargailah pasien

Hargai pasien karena pasien juga merupakan malhluk ciptaan Tuhan yang memiliki
perasaaan. Perawat menerima klien apa adanya, tidak mengkritik, menghakimi,
atau mengejek klien.

demikianlah etika-etika yang harus di laksanakan oleh perawat kepada klien.


Semoga perawat yang mampu menerapkannya akan mendapat balasan Surga dari
yang Maha Kuasa.
AKHLAK TERHADAP KELUARGA
sartikahinata

5 tahun yang lalu


Iklan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sang khalik, Allah SWT dengan sangat sempurna menciptakan makhluk-
makhluknya tersebut, bahkan di antara mereka memiliki ketergantungan dan saling
membutuhkan satu sama lain. Begitulah semua makhluk yang diciptakan sang
khalik, semuanya harus berjalan sesuai dengan peraturan-Nya, sedikit saja berani
keluar dari aturan-Nya maka malapetaka bisa menghampirinya.
Semua itu menunjukan kuasa Allah SWT dalam menetapkan perhitungan dan
mengatur sistem alam raya, sekaligus membuktikan pula anugerah-Nya yang
sangat besar bagi umat manusia dan seluruh makhluk. Keteraturan sistem alam
raya tersebut harus terimplementasi sampai ke sistem yang paling kecil, keluarga
misalnya. Sebuah keluarga tidak dapat hidup dengan tenang dan bahagia tanpa
suatu peraturan, kendali, dan disiplin yang tinggi. Kepincangan dalam peraturan
mengakibatkan kepincangan dalam kehidupan yang lebih luas. Dengan demikian,
wajib hukumnya setiap makhluk untuk mengikuti seluruh aturan yang telah
ditetapkan sang khalik dalam rangka menjaga kehidupan yang utuh dan penuh
keteraturan.
B. Tujuan
Tujuan pembuatanmakalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah akidah
akhlak juga agar mahasiswa tahu bagaimana akhlak terhadap keluarga serta
mengimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-harinya.
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek-aspek akhlak?
2. Sikap yang bagaimana yang harus ditunjukkan orang tua terhadap anak?
3. Sikap yang bagaimana yang harus di tunjukkan anak kepada orang tua?

BAB II
PEMBAHASAN
AKHLAK TERHADAP KELUARGA

A. Aspek Akhlak
Sikap keteraturan yang ditampakkan oleh Allah SWT dalam mengelola alam
semesta serta keteraturan yang harus dimunculkan ketika beribadah harus
terimplementasi dalam kehidupan berkeluarga. Seorang kepala keluarga
berkewajiban mengatur dan mengelola sistem yang akan diberlakukan di dalam
keluarganya tersebut. Sistem yang dibangun tersebut seyogyanya mengakomodasi
kepentingan-kepentingan anggota keluarganya secara keseluruhan, dan sebagai
konsekwensinya seluruh anggota harus mempunyai komitmen untuk tidak keluar
dari peraturan yang disepakati, sehingga dengan demikian diharapkan terjadi
keharmonisan di antara anggota keluarga tersebut.
Beberapa sikap yang harus dimunculkan oleh setiap anggota keluarga tersebut
diantaranya:
1. Tanggung jawab
Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa keluarga sebagaimana halnya
bangsa tidak dapat hidup tenang dan bahagia tanpa suatu peraturan, kendali dan
disiplin yang tinggi. Kepincangan dalam menerapkan peraturan mengakibatkan
kepincangan kehidupan. Memimpin rumah tangga adalah sebuah tanggung jawab,
demikian juga memimpin bangsa. Rasulullah SAW bersabda: Setiap kamu adalah
pemimpin, dan setiap kamu akan dituntut pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya.
Tanggung jawab itu pun idealnya harus ditunjang dengan kemampuan di berbagai
bidang termasuk kemampuan leadership (kepemimpinan), dan disadari ataupun
tidak, sikap bertanggung jawab ini akan menjadi contoh atau tauladan bagi anggota
keluarga yang lain, karena sikap bertanggung jawab ini tidak hanya dibutuhkan
oleh sang pemimpin tapi juga harus menjadi karakter setiap anggota keluarga,
bahkan seluruh anggota masyarakat dan bangsa.
2. Kerjasama
Dalam konteks yang lebih besar, kepemimpinan suatu bangsa misalnya tidak
mungkin mencapai sukses apabila langkah-langkah pemimpin daerah tidak searah
dengan kepemimpinan pusat. Kepemimpinan di setiap daerah itu sendiri pun tidak
akan berjalan mulus jika bertentangan dengan kepemimpinan atau langkah-langkah
keluarga, dan dalam lingkup yang lebih sederhana, kepemimpinan keluarga pun
tentu tidak akan berdaya jika tidak ditunjang kerjasama dari seluruh anggota
keluarga itu sendiri, dengan demikian keharmonisan serta keteraturan dalam
sebuah keluarga akan sukses jika didukung oleh semua pihak yang terlibat di
dalamnya.
Dari keterkaitan-keterkaitan tersebut, terlihat jelas bahwa keteraturan yang di
bangun dalam keluarga yang bersifat mikro sangat berpengaruh terhadap
keteraturan keluarga dalam kontek makro, yaitu kehidupan berbangsa dan
bernegara, dan jelaslah pula bahwa keluarga merupakan tulang punggung bagi
tegaknya suatu bangsa.
3. Perhitungan dan Keseimbangan
Kepemimpinan, betapapun kecil dan sederhananya, membutuhkan perhitungan
yang tepat. Jangankan mengelola sebuah keluarga, mengurus satu penjamuan kecil
pun mengharuskan adanya perhitungan, keseimbangan dan keserasian antara
jumlah undangan, kapasitas ruangan, serta konsumsi dan waktu penyelenggaraan.
Sangat tidak baik jika kemampuan material seseorang atau kapasitas ruangan yang
tersedia hanya cukup untuk sepuluh orang misalnya sementara yang diundang
seratus orang, tindakan tersebut tentu mengabaikan keseimbangan . Pengaturan dan
keseimbangan dalam kehidupan keluarga dituntut oleh ajaran Islam.
Hal tersebut lahir dari rasa cinta terhadap anak dan tanggung jawab terhadap
generasi selanjutnya. Dalam al-Quran anak disebut sebagai buah hati yang
menyejukkan, serta Hiasan kehidupan dunia. Bagaimana mungkin mereka
menjadi buah hati dan hiasan hidup jika beban yang dipikul orang tuanya
melebihi kemampuannya? Bukankah kita dianjurkan untuk berdoa: Ya Tuhan
kami, janganlah bebani kami apa yang tak sanggup kami pikul.
4. Disiplin
Keteraturan-keteraturan seperti yang telah diungkapkan sebelumnya pada aspek
ibadah, ternyata berkorelasi dengan sikap kedisiplinan. Keteraturan waktu shalat
misalnya, membutuhkan sikap kedisiplinan bagi yang menjalankannya, tanpa
kedisiplinan, kebermaknaan shalat menjadi berkurang, bahkan bisa jadi hilang.
Begitupun ibadah-ibadah yang lain.
Dalam kehidupan berkeluarga, sikap kedisiplinan ini begitu penting. Untuk
mendapatkan kesejahteraan, seorang kepala keluarga perlu memiliki sikap disiplin
dalam mengatur waktu untuk bekerja, ibadah dan istirahat, demikian juga seorang
anak, untuk menggapai cita-citanya dia harus rela mendisiplinkan diri dan
waktunya untuk belajar, bermain, ibadah dan istirahat. Tanpa kedisiplinan,
keteraturan hidup susah tercapai.
5. Kasih sayang
Di antara perasaan-perasaan mulia yang ditanamkan Allah di dalam keluarga
adalah perasaan kasih sayang. Seorang ayah rela bekerja keras mencari nafkah
tentu karena kasih sayang terhadap anak dan istrinya, seorang ibu tanpa mengeluh
dan tak kenal lelah mengandung anaknya selama sembilan bulan, inipun dilandasi
cinta dan kasih sayang kepada sang jabang bayi, bahkan setelah sang anak lahir,
dia pun rela mengorbankan diri dan waktunya untuk membesarkan anaknya
tersebut, serta masih banyak lagi contoh keajaiban dari kekuatan besar yang
dinamakan cinta yang merupakan anugrah dari Allah SWT.
Sejatinya, kekuatan besar tersebut melandasi seluruh aspek kehidupan berkeluarga,
karena dengan cinta sesuatu yang berat akan terasa mudah. Dan sebaliknya, jika
seseorang hatinya kosong dari cinta atau maka orang tersebut akan cenderung
bersifat keras dan kasar, dan pada akhirnya bisa berakibat tidak baik bagi
kelangsungan hidup berkeluarga, seperti timbulnya penyimpangan-penyimpangan
dan lain sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda:Tidaklah termasuk golongan kami, orang-orang yang
tidak mengasihi anak kecil di antara kami dan tidak mengetahui hak orang besar di
antara kami.
Walaupun cinta dan kasih sayang ini adalah sifat dasar yang harus dimiliki oleh
setiap insan, tapi ternyata tidak semua orang mudah mendapatkannya, karena
untuk mendapatkannya diperlukan sebuah perjuangan. Rasulullah SAW bersabda:
Allah menjadikan kasih sayang di dalam hati orang-orang yang dikehendaki-Nya
dari para hamba-Nya. Dan sesungguhnya Allah hanya mengasihi hamba-hamba
Nya yang suka mengasihi.
Dengan demikian, perjuangan untuk mendapatkan kasih sayang-Nya adalah
dengan berusaha sekuat tenaga dan terus menerus memancarkan kasih sayang
kepada-Nya dan kepada sesama, karena semakin ia menyayangi atau mengasihi-
Nya maka kasih sayang-Nya akan semakin ia dapatkan.
B. Ketauladan Ibu Dan Bapak Yang Wajib Ditunjukkan Kepada Anak
Hubungan yang sangat erat yang terjadi dalam pergaulan sehari-hari antara orang
tua dan anak merupakan hubungan berarti yang diikat pula oleh adanya tanggung
jawab yang benar sehingga sangat memungkinkan pendidikan dalam keluarga
dilaksanakan atas dasar rasa cinta kasih sayang yang murni, rasa cinta kasih sayang
orang tua terhadap anaknya.
Tetapi hubungan orang tua yang tidak serasi, banyak perselisihan dan percekcokan
akan membawa anak kepada pertumbuhan pribadi dan tidak dibentuk, karena anak
tidak mendapat suasana yang baik untuk berkembang, sebab selalu terganggu oleh
suasana orang tuanya. Dan banyak lagi faktor-faktor tidak langsung dalam keluarga
yang mempengaruhi pembinaan pribadi anak. Di samping itu, banyak pula
pengalaman-pengalaman yang mempunyai nilai pendidikan baginya, yaitu
pembinaan-pembinaan tertentu yang dilakukan oleh orang terhadap anak, baik
melalui latihan-latihan atau pembiasaan, semua itu merupakan unsur pembinaan
pribadi anak.
1. Contoh Tauladan
Suatu sikap keteladanan dan perbuatan yang baik dan positif yang dilaksanakan
oleh orang tua sangat diperlukan. Hal ini merupakan proses pendisiplinan diri anak
sejak dini, agar anak lekas terbiasa berbuat baik sesuai dengan aturan dan norma
yang ditetapkan di masyarakat berdasarkan kaidah yang berlaku orang tua yang
dapat memberi contoh tauladan yang baik kepada anak-anaknya adalah orang tua
yang mampu dan dapat membimbing anak-anaknya ke jalan yang baik sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Pembentukan Sikap
Ngalim Purwanto (1997:140), mengemukakan definisi sikap ialah Suatu cara
bereaksi terhadap suatu perangsang suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan
cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Untuk
mengetahui sejauh mana peranan sikap orang tua terhadap anak, maka akan
diperinci setiap sikap serta akibatnya yang dapat dilihat dari sifat-sifat kepribadian
yang terbentuk, yaitu:
1) Sikap Terlalu Menyayangi Dan Melindungi Serta Memanjakan
2) Sikap Otoriter
3) Sikap Demokratis

C. Birrul Walidain
Birrul Wlidain terdiri dari kata birru dan al-walidain. Birru artinya kebajikan. Al-
walidain artinya dua orang tua atau ibu dan bapak. Birrul Walidain merupakan
suatu istilah yang berasal langsung dari Nabi Muhammad saw, yang berarti berbuat
kebajikan kepada kedua orang tua. Semakna dengan birrul walidain, Al-Quran Al-
Karim menggunakan istilah ihsan (wa bi al-walidaini ihsana), seperti yang terdapat
dalam firman Allah SWT berikut ini:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya(QS. Al-Isra 23)
Allah SWT mewasiatkan kepada umat manusia untuk berbuat ihsan kepada kedua
orang tua kita, Allah SWT berfirman:

Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu
bapaknya(QS. Al-Ankabut 8)
Allah SWT juga meletakan perintah berterima kasih kepada kedua orang tua
langsung sesudah perintah berterima kasih kepada Allah SWT. Allah berfirman:

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(QS. Luqman 14)
Rasulullah juga mengaitkan bahwa keridhaan dan kemarahan Allah SWT
berhubungan dengan keridhaan dan kemarahan kedua orang tua. Rasulullah
bersabda:
Keridhaan Rabb (Allah) ada pada keridhaan orang tua, dan kemarahan Rabb
(Allah) ada pada kemarahan orang tua.(HR. Tirmidzi)
Bentuk-bentuk Birrul Waldain
1) Mengikuti keinginan dan saran orang tua
2) Menghormati dan Memuliakan kedua orang tua
3) Membantu kedua orang tua secara fisik dan materiil
4) Mendoakan kedua orang tua
Demikianlah Allah SWT dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang
sangat istimewa sehingga berbuat baik kepada keduanya menempati posisi yang
sangat mulia, dan sebaliknya durhaka kepada salah satu atau keduanya juga
menempati posisi yang sangat hina. Secara khusus Allah mengingatkan betapa
besar jasa dan perjuangan seorang ibu dalam mengandung, menyusui, merawat,
dan mendidik anaknya. Kemudian bapak walaupun tidak ikut mengandung, tetapi
dia berperan besar dalam mencari nafkah, membimbing, melindungi,
membesarkan, dan mendidik anaknya hingga mampu berdiri sendiri, bahkan
sampai waktu yang tidak terbatas.
Berdasarkan hal tersebut maka sangatlah wajar apabila seorang anak menghormati
dan menyanyangi kedua orang tua setelah cintanya kepada Allah SWT.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Beberapa sikap yang harus dimunculkan oleh setiap anggota keluarga tersebut
diantaranya:
1. Tanggung jawab
2. Kerjasama
3. Perhitungan dan Keseimbangan
4. Disiplin
5. Kasih sayang
Ketauladan Ibu Dan Bapak Yang Wajib Ditunjukkan Kepada Anak:
1. Contoh Tauladan
2. Pembentukan Sikap
Bentuk-bentuk Birrul Waldain:
1. Mengikuti keinginan dan saran orang tua
2. Menghormati dan Memuliakan kedua orang tua
3. Membantu kedua orang tua secara fisik dan materiil
4. Mendoakan kedua orang tua

DAFTAR PUSTAKA

Yunus Mahmud.2002.Tafsir Quran Karim.Jakarta: Hidakarya Agung.


http://adezaenudin.blogspot.com/2010/06/sistem-ajaran-islam-tentang-akhlak.html
http://nettihariani.blogspot.com/2009/11/akhlak-dalam-keluarga.html

MAKALAH SEMINAR

SERIAL KAJIAN KESEHATAN ISLAM KE-2

MASJID IBNU SINA FK UGM

ADAB DAN AKHLAK TERHADAP ORANG SAKIT

Oleh: dr. Raehanul Bahraen

Orang yang sakit sangat membutuhkan perhatian lebih dari kita yang
dianugrahi kesehatan. Lebih-lebih penyakitnya agak parah, jiwa mereka
sedang labil dan butuh penguatan jiwa, butuh hiburan serta nasehat agar
bersabar dan berharap pahala. Oleh karena itu Agama Islam yang mulia
sangat memperhatikan keadaan orang sakit. Berikut beberapa adab dan
akhlak berkaitan denga orang sakit serta beberapa contoh aplikasi dan
pengalaman kami sebagai petugas medis sesuai kenyataan di lapangan.

>>Menghibur dan memberikan nasihat kesabaran kepada orang sakit

Ini peran kita ketika menjenguk dan menjaga orang sakit, mereka sangat
butuh hiburan, teman mengobrol untuk melupakan sejenak sakitnya. Akan
tetapi yang paling penting adalah kita ingatkan tentang akhirat dan pahala
yang sangat besar diakhirat kekal, dunia abadi yang tidak bisa dibandigkan
dengan dunia.

Allah Taala berfirman,



Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Surat Az Zumar : 10).
Kita menghibur dengan hadits-hadits berikutnya:

Nabi shallallahu alihi wa sallam bersabda,



.

Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong
dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya
pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.[1]

Dan beliau shallallahu alihi wa sallam bersabda,





Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat
dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya
karenanya.[2]

Nabi shallallahu alihi wa sallam bersabda,



Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada
dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan
Allah tanpa dosa sedikitpun.[3]

Menghibur dengan doa ketika menjenguk:




.
Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya
Allah. [4]

Contoh Aplikasinya:

Ketika rasa sakit agak mereda atau pasien baru bangun tidur, kita ajak
ngobrol ringan dan sedikit ajak bercanda. Karena terlalu serius juga bisa
membuat pasien jenuh. Jangan lupa coba ajak pasien jika mampu berjalan-
jalan sekitar kamar atau diluar kamar boleh sambil membawa infus jika
memang bisa. Agar pasien tidak jenuh. Kita berusaha memasukkan
kegembiraan kepada saudara muslim kita.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,


Sebaik-baik amal Shalih adalah agar engkau memasukkan kegembiraan
kepada saudaramu yang beriman[5].

>>banyak bersabar dan memohon agar diberikan kesabaran merawat


orang sakit

Memang menjaga dan menunggu orang sakit memang butuh kesabaran


ekstra, melayaninya, mengambilkan sesuatu, kurang tidur sampai mengurus
ketika ia BAB dan BAK. Ini sangat menguras tenaga dan banyak
menghabiskan waktu.

. Rasulullah Shallallahu alaihi Wa sallam bersabda,



Tidaklah seseorang diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada
kesabaran.[6]

Contoh aplikasinya:

Menjaga orang sakit terutama sendiri bisa dibilang cukup melelahkan, apalagi
yang dijaga adalah anak kecil. Sehingga ada yang bilang, kalau anak kecil
sakit maka orang tua yang jaga sakit. Karena mereka juga kurang tidur,
sering bangun tengah malam. Belum lagi terkadang yang sakit agak manja,
belum duduk sebentar sudah dipangil oleh yang sakit untuk ambil ini ambil itu
atau perbaiki keadaan tubuhnya.

Belum lagi mengurus orang yang sudah agak berumur, terkadang harus
mencebok, membersihkan iler, ingus dan lain-lainnya. Terlebih lagi orang
tua kita, kita harus banyak bersabar menjaga mereka ketika sakit.

Terlabih lagi orang yang sakit terkena sakti stroke dengan hampir lumpuh
total, maka mulai dari proses memandikan, melap badan, menggendong dan
mengantakan bolak-balik ke kamar mandi, serta harus bersabar dengan
ucapannya yang tidak jelas atau ngelantur bahkan emosinya tidak stabil bisa
marah-marah sendiri.

Hal yang lain misalnya:

-terpaksa tidur dilantai bawah

-makan seadanya

-menunggu atau tidur diluar ruangan operasi atau ICU

>>Hendaknya penunggu pasien juga memperhatikan waktu yang banyak


ia habiskan dan berusaha untuk mencuri waktu untuk ibadah dan ilmu.
Rasulullah shallallahu alaih wa sallam bersabda,


:
Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh sebagian besar manusia yaitu
nikmat sehat dan nikmat waktu luang.[7]

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah menukilkan perkataan Imam


Syafii rahimahullah, beliau berkat,

: :


.

Saya menemani orang sufi, aku tidak mendapat manfaat kecuali dua, salah
satunya: Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya,
maka ia yang malah akan menebasmu[8]
Maka salah satu nasehat yang ditekankan ulama adalah mengisi dan
mencuri waktu untuk Al-Quran. Karena AL-Quran memang bisa mengobati
kesedihan, kegelisahan hati serta bisa mengobati penyakit fisik. Ini berlaku
untuk semua Ayat dalam Al-Quran.

Allah Taala berfirman,


Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi
penawar/kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.(Al-Isra`:
82)

Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syingkiti rahimahullahumenafsirkan,

;


ini adalah penawar/kesembuhan yang mencakup penawar hati dari penyakit-
penyakitnya seperti ragu-ragu, kemunafikan dan lainnya. Dan juga
mencakup penawar bagi penyakit badan jika diruqyah pada
badan. Sebagaimana ditunjukkan pada kisah seorang laki-laki yang tersengat
kalajengking kemudian diruqyah dengan Al-Fatihah. Kisah ini adalah shahih
dan masyhur.[9]

Contoh aplkasi:

Kadang ketika pasien tertidur atau istirahat, kita bisa membaca Al-Quran atau
menghapalkan, bisa menyembuhkan penyakit hati kita dan penyakit badan
pada pasien. Atau saat pasien dibawa masuk ruang operasi berjam-am, kita
menunggu dengan membaca Al-Quran, menghapalkan doa daripada
mengobrol-ngobrol tidak jelas.

Atau membacakan ketika dia sadar, biarkan yang sakit mendengarnya atau
menyimaknya, jika perlu kita bacakan arti dan terjemahannya, semoga ia
menjadi sabar dan diberi ketenangan hati. Kita bisa memilih ayat-ayat
mengenai kesabaran dan peringatan bahwa dunia ini tidak ada apa-apanya
dengan siksa di akhirat nanti.

>>Berdakwah kepada Allah dan agama kepada orang sakit

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Allah memberi petunjuk kepada satu orang melalui perantaraanmu itu lebih
baik daripada seekor unta merah.[10]

Contoh aplikasi:

Jiwa orang sakit sangat labil, ia akan mendengarkan apa saja masukan dari
orang yang memberikan perhatian atau ia sangat berharap pada orang
tersebut, misalnya dokter atau orang yang setia menemani dan membantunya
selama sakit.

Jelaskan tetap jaga shalat selama sakit, ingatkan ketika waktu shalat, jika
tertidur pulas atau istirahat bisa dijamak shalatnya. Jangan sampai ia
lewatkan waktu shalat karena amal tergantung dengan shalatnya.

Bahkan ini dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam

Anas bin Malik meriwayatkan, Bahwasanya ada seorang anak muda Yahudi
yang pernah menjadi pembantu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dia sakit,
lalu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam datang menjenguknya. Kemudian
beliau bersabda, Masuklah Islam! Maka dia pun masuk Islam.[11]

>>Hendaknya pula penunggu pasien membiasakan untuk berdzikir dan


mengingatkan pasien untuk berdizkir.

Allah Taala berfirman,




(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram. (Ar-Rad: 28)

Syaikh Prof. Abdullah Al-Jibrin rahimahullah berkata,

Demikian juga kami nasehatkan agar banyak berdzikir, berdoa dan berharap
kesembuhan kepada Allah, agar Allah menyembuhkan orang yang sakit dari
kaum muslimin, menghilangkan kesedihan, kegelisahan dan kesusahkan
mereka. Wallahu alam [12]

Contoh aplikasi:

Berdizkir sangat mudah, ingatkan orang yang setiap waktu untuk berdzikir,
kalimat yang mudah-kalimat yang ringkas, insyaAllah ia akan selalu ingat.
Apalagi pasien dengan kesadaran yang lemah, ini perlu terus diingatkan.
Asalkan janga ramai-ramai mengingatkan seperti majelis dzikir jamaah, maka
ini membuat ribut dan bahkan membuat pasien takut karena ia mengira ia
sudah hampir meninggal.

>>Hendaknya penunggu pasien juga berusaha menghapalkan doa-doa


kesembuhan dan mengajarkan kepada pasien.

Misalnya:

Dari Aisyah radhiallahu anhabahwasanya Nabi shallallahu alaih wa


sallam menjenguk sebagian keluarganya (yang sakit) lalu beliau mengusap
dengan tangan kanannya sambil membaca,






Ya Allah, Rabb seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah,
Engkau adalah Dzat yang Maha Menyembuhkan. (Maka) tidak ada obat
(yang menyembuhkan) kecuali obatmu, kesembuhan yang tidak
meninggalkan penyakit.[13]

Atau mengajarkan doa kesembuhan yang dibaca oleh pasien.


dari Utsman bin Al-Ash radhiallahu anhu diriwayatkan bahwa ia pernah
mengeluhkan penyakitnya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam tentang penyakit ditubuhnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,



Letakkan tanganmu dibagian tubuh yang sakit, lalu ucapkanlah,
bismillah tiga kali, lalu ucapkan sebanyak tujuh kali Audzu billahi wa
qudrootihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir, Aku memohon
perlindungan kepada Allah dengan kemuliaan dan kekuasaannya dari segala
keburukan yang kudapatkan dan kukhawatirkan.[14]

Doa yang lainnya:




Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Penguasa Arsy yang agung
untuk menyembuhkanmu. Dibaca tujuh kali. [15]

Masih banyak adab yang lain, misalnya:

-menanyakan ada hutang puasa nadzar atau Ramadhan atau tidak?

-menjenguk lawan jenis, boleh jika tidak menimbulkan fitnah dan dengan
keberadaan mahram

Sunnah menghadapkan orang yang sakit ke arah kiblat ketika akan


meninggal

-boleh menjenguk orang kafir dengan tujuan menampakkan akhlak Islam dan
mendakwahkan

-memperhatikan waktu menjenguk

-jangan lama-lama menjenguk orang sakit

-jangan memaksa orang sakit menceritakan sakitnya dengan lama dan


mengulang-ulangi
-dudk menjenguk di posisi dekat kepada karena lebih akrab sebagaimana
hadits

-jangan menakut-nakuti pasien, jika perlu kita berbohong dengan tauriyah

Demikian semoga bermanfaat.

Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ala


nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallam

Вам также может понравиться