Вы находитесь на странице: 1из 8

Bab 1

Pengertian Manajemen

A. Dasar Pemikiran
Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan
keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya
dalam proses produksi untuk mencapai tujuan organisai.
menurut James AF Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dari pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses bekerja
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif danefisien dengan menggunakan
orang-orang melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian dengan
memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.

Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan :


1. Untuk mencapai tujuan
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja organisasi

Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar,sedangkan Efektivitas
merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.

B. Aplikasi-aplikasi yang berbeda dari istilah Manajemen

Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-
hal yang berhubungan dengan:

1. Pengelompokan Pekerjaan. Manajemen berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-
tugas atau fungsi-fungsi manajerial.
2. Seorang Individu. yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara
keseluruhan dapat disebut bagian manajemen.
3. Suatu disiplin akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atausuatu bidang
studi.
4. Suatu proses. Manajemen juga merupakan suatu proses; karena mencakup pelaksanaan suatu
rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.

C. Sumber Daya Dalam Manajemen

1. Man (factor manusia adalah yang paling menentukan)


2. Money (uang yang diuntuk mencapai tujuan)
3. Mathodes (cara kerja atau system kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan)
4. Materials (bahan-bahan yang diperlukan)
5. Machines (mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
6. Market (pasar atau pemasaran sebagai tempat untuk memperjualbelikan hasil produksi

BAB II
MANAJEMEN DAN MANAJER

Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.Manajer dapat diklasifikasi dengan dua cara : menurut
tingkatan mereka dalam organisasi(rendah, menengah dan tinggi). Dan kegiatan-kegiatan organisasi
untuk mana mereka bertanggung jawab (manajer umum dan fungsional).

A. Tingkatan Manajemen

Gambar :1.1 tingkatan manajemen

1) Manajemen pertama Merupakan tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin
dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, dalam tingkatan ini para manajer di sebut dengan kepala
atau pemimpin, mandor (foremen), dan penyelia (supervisors)
2) Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer
menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang
juga karyawan operasional.
3) Manajer Puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecileksekutif. Manajemen
puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemenorganisasi. Sebutan khas manajer puncak adalah
direktur, presiden, kepala divisi,wakil presiden senior, dan sebagainya.Perbedaan tingkatan manajemen
akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan

B. Manajer-manajer Fungsional dan Umum


Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula diklasifikasi sebagai manajer
fungsional dan manajer umum. Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya atas satu kegiatan
organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan,kepegawaian, atau akuntansi.

Fungsi-fungsi yang dilaksanakan Manajer


Salah satu klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial dibuat oleh Henri Fayol, yang menyatakan
bahwa perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah, dan pengawasan adalah
fungsi-fungsi utama.

BAB III
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN KLASIK

1. Teori Manajemen Klasik

Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di
New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat
perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-
anakdi bawah umur yang bekerja, membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawandan
mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.Dia mengemukakan
bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akanmenaikan produksi dan keuntungan (laba), dan
investasi yang paling menguntungkanadalah pada karyawan atau vital machines. Disamping itu Owen
mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga memungkinkan peningkatanproduktivitas.Charles
Babbage (1792 1871). Charles Babbage, seorang professor matematika dariInggris, mencurahkan
banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrikmenjadi lebih efisien.Babbage adalah penganjur
pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.Setiap tenaga kerja harus diberi latihan
keterampilan yang sesuai dengan setiapoperasi pabrik.

2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun 1900- an.
Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai bapak manajemen Ilmiah. Taylor telah memberikan
prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan
sejumlah teknik-tekniknya untukmencapai efisiensi. Kemudian pada tahun 1868 1924 dan 1878 1972
pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilberth memberikan Kontributornya, Frank Gilberth, seorang
peloporpengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemenyang diilhami
Taylor. Sedangkan Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspekmanusia dalam kerja, seperti seleksi,
penempatan dan latihan personalia. Diamengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The
Psychology of Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantupara
karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup. Pada tahun 1861 1919 Henry L. Gantt
mengemukakan gagasan-gagasan (1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja
danmanajemen, (2) seleksi ilmiah tenaga kerja, (3) sistem insentif (bonus) untukmerangsang
produktivitas, (4) penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci. Tahun 1853 1931 Harrington
Emerson datang dengan mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal.

3. Teori Organisasi Klasik

Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841 1925), mengemukakan teori danteknik-teknik
administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasiyang kompleks dalam bukunya yang
terkenal, Administration Industrielle et Generale(Administrasi Industri dan umum).Fayol membagi
operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang semuanyasaling tergantung satu dengan yang
lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah (1)teknik produksi dan manufacturing produk, (2) komersial
pembelian bahan bakudan penjualan produk, (3) keuangan (finansial) perolehan dan penggunaan
modal,(4) keamanan perlindungan karyawan dan kekayaan, (5) akuntansi pelaporan danpencatatan
biaya, laba dan hutang,pembuatan neraca, dan pengumpulan datastatistic, dan (6) manajerial.

4. Aliran Hubungan Manusiawi


Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidakpuasan bahwa yang
dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkanefisiensi produksi dan keharmonisan
kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teoriorganisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan
psikologi. Hugo Munsterberg (1863 1916) dan Mayo (1880 1949) merupakan dua tokoh yang
memberikan kontributornya dalam aliran ini.

5. Aliran Manajemen Modern


Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalurpertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenalsebagai perilaku organisasi, dan yang lain di
bangun atas dasar manajemen ilmiah,dikenal dengan aliran kuantitatif.

BAB 4
MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI

Faktor-faktor lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tak dapat
dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi mendapatkan
masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku, dana tenaga kerja,dan energi dari lingkungan
eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan jasa, dan kemudian memberikan sebagai keluaran-
keluaran kepada lingkungan eksternal Lingkungan eksternal mempunyai baik unsur-unsur yang
berpengaruh lansung (lingkungan eksternal mikro) dan berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern
makro). Lingkungan ekstern mikro terdiri dari para pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga
keungan,pasar tenaga kerja, dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Unsur-unsur lingkungan eksterrnal
makro mencakup teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi iklim dimana organisasi
beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan ekstern mikro.

Organisasi Dan Lingkungan


Lingkungan ekstern mempengaruhi manajer-manajer bervariasi menurut tipe dan tujuanorganisasi. Hal
ini berbeda di antara posisi-posisi dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasidan bahkan antara tingkatan-
tingkatan hirarki di dalam organisasi. Jadi, manajer padaperusahaan A mungkin lebih dipengaruhi faktor-
faktor dalam lingkungan ekstern dibandingmanajer pada perusahaan B, eksekutif dipengaruhi lebih
daripada pekerja klerikal, danpegawai administrasi kantor dibanding manajer divisi penjualan.
Tanggung jawab sosial Manajer

Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di
dalam pembuatan keputusannya. Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk
mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam hubungannya denganlangganan, karyawan,
penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan lain, para penyedia, kreditur,
pemegang saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.Ada lima faktor yang mempengaruhi
keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu : (1)hukum, (2) peraturan-peraturan pemerintah, (3)
kode etik industri dan perusahaan, (4)tekanan-tekanan sosial, dan (5) tegangan antara standar
perorangan dan kebutuhanorganisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan
dan padabidang-bidang fungsi yang berbeda-beda

Bab 5
Proses Perencanaan

Pengertian perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yangharus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapaidengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaandan kegiatan yang
diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.Empat Tahap dasar
Perencanaan :

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.


2. Merumuskan keadaan saat ini.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

Alasan-alasan perlunya perencanaan

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai
1. protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pembuatan keputusan, dan
2. positive benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
Manfaat perencanaan Kelemahan perencanaan
a. membantu manajemen untuk menyesuaikan diri denganperubahan-perubahan lingkungan,
b. membantu dalam kristalisasi persesuaian padamasalah-masalah utama,
c. memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaranoperasi lebih jelas,
d. membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat,
e. memberikancara pemberian perintah untuk beroperasi,
f. memudahkan dalam melakukan koordinasidiantara berbagai bagian organisasi,
g. membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebihmudah dipahami,
h. meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
i. menghemat waktu, usaha dan dana. a. pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan
mungkinberlebihan pada kontribusi nyata,
b. perencanaan cenderung menunda kegiatan,
c. perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi,
d. kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual danpenanganan
setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi,
e. ada rencana-rencanayang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

Ada dua tipe utama rencana :


1. rencana-rencana strategik (strategik plans), yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang
lebih luas.
2. rencana-rencana operasional (operational plans), ada dua tipe-tipe rencana operasional. Rencana
sekali pakai (single use plans), rencana tetap (standing plans).penguraian lebih terperinci bagaimana
rencana-rencana strategik akan dicapai.

a) Rencana-rencana Sekali Pakai Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang
kemungkinan tidakberulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Sebagai contoh,perencanaan
perusahaan untuk membangun gudang baru karena adanya perluasan usaha akan memerlukan rencana
sekali pakai khusus bagi proyek tersebut, walaupun perusahaan telah membangun sejumlah gudang lain
di waktu yang lalu.
b) Rencana-rencana TetapWujud umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur dan
aturan.Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah(modifikasi) atau
dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan paramanajer menghemat waktu yang
digunakan untuk perencanaan dan pembutankeputusan karena situasi-situasi yang sama ditangani secara
konsisten.

BAB 6
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

Misi dan Tujuan Organisasi


Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan misi ataumaksud
organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksudorganisasi. Misi suatu
organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yangmembedakan organisasi dari organisasi-
organisasi lainnya dan mengindentifikasikan ruanglingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Misi
merupakan perwujudan dasar filsafat para pembuat keputusan strategik perusahaan, mencerminkan
konsep diri perusahaan, serta menunjukan bidang-bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-
kebutuhan langgananutama yang akan dipuaskan perusahaan.Tujuan organisasi ialah suatu pernyataan
tentang keadaan yang diinginkan di manaorganisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai
pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba
untukmenimbulkannya. Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasiyang tidak
terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datangmelalui kegiatan-kegiatan
organisasi.

Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi


Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yangbervariasi
menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut :1. Pedoman bagi
kegiatan.2. Sumber legitimasi.3. Standar pelaksanaan.4. Sumber motivasi.5. Dasar rasional
pengorganisasian.

Tipe-tipe Tujuan
1. Tujuan kemasyarakatan (Societal goals).2. Tujuan keluaran (Output goals).3. Tujuan sistem (Sistem
goals).4. Tujuan produk (Product goals).5. Tujuan turunan (Derived goals)..

Bidang-bidang Tujuan
Peter Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan secaraterperinci 8 bidang
pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan. Bidang-bidang itu adalah :
1. Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang akan direbut.
2. .Produktifitas. Adalah rasio antara masukan dengan keluaran organisasi.
3. Sumber daya phisik dan keuangan.
4. Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain.
5. Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan inovatif.
6. Prestasi dan pengembangan manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung pada
kekuatan manajemen yang inovatif.
7. Prestasi dan sikap karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian besarpekerjaan normal dan
rutin di setiap organisasi.
8. Tanggung jawab sosial dan publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan untuk menangani
boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatanpemerintah, kelompok-kelompok
berkepentingan, dan sebagainya.

Management By Objectives (MBO)

Management By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh peter Drucker dalambukunya The
Practice of Management pada tahun 1954. Prosesnya juga berjalan dengan nama-nama lain, termasuk
manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkanhasil, atau management by results,
goals management, work planning and review,goals and controls, joint target setting, dan
sebagainya. Walaupun menggunakan nama-nama yang berbeda prosesnya adalah sama. MBO telah
berkembang sangat terkenal,terutama dalam-organisasi-organisasi besar. Pada hakekatnya MBO
menekankanpentingnya peranan tujuan dalam perencanaan efektif.

Sistem MBO
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai sistem MBO yang efektif
:1.Komitmen pada program.2.Penetapan tujuan manajemen puncak.3.Tujuan-tujuan perseorangan.4.
Partisipasi 5.Otonomi dalam implementasi rencana.6.Peninjauan kembali prestasi.

Kekuatan dan kelemahan MBO


Dalam suatu survey terhadap para manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan kebaikan-kebaikan berbagai
program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut :1. Memungkinkan para individu mengetahui apa
yang diharapkan dari mereka. 2.Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer
menetapkan tujuandan sasaran.3.Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan.4. Membuat
para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi. 5. Membuat proses evaluasi lebih
dapat disamakan melalui pemusatan padapencapaian tujuan tertentu. Ini juga memungkinkan para
bawahan mengetahuikualitas pekerjaan mereka dalam hubungannya dengan tujuan organisasi.

BAB 7
PEMBUATAN KEPUTUSAN

Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkanperanan penting,
terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan.Pembuatan keputusan (decision making)
menggambarkan proses melalui mana serangkaiankegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah
tertentu.

Tipe-tipe keputusan
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dansituasi yang ada.
Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuatdi bawah kondisi kepastian,
risiko, dan ketidak pastian.Keputusan-keputusan yang di program (programmed decisions) adalah
keputusan yangdibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan-keputusan ini rutin
danberulang-ulang.Keputusan-keputusan yang tidak di program (non-Programmed decisions), di lain
pihak,adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas, atau tidak biasa.Bila
suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat pentingsehingga perlu
penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidakdi program.

Proses Pembuatan keputusan


Banyak manajer yang harus membuat keputusan dengan metoda-metoda pembuatan keputusan
informal untuk memberikan pedoman bagi mereka. Tidak ada pendekatanpembuatan keputusan yang
dapat menjamin bahwa manajemen akan selalu membuatkeputusan yang benar, tetapi bagaimanapun
juga, para manajer yang menggunakan suatupendekatan yang rasional, intelektual dan sistematik akan
lebih berhasil dibanding paramanajer yang menggunakan pendekatan informal.Proses dasar pembuatan
keputusan rasional hampir sama dengan proses perencanaanstrategik formal yang di bahas dalam bab 5.
Ini mencakup identifikasi dan diagnosa masalah,pengumpulan dan analisa data yang relevan,
pengembangan alternatif-alternatif, penilaianberbagai alternatif penyelesaian, pemilihan alternatif
terbaik, implementasi keputusan danevaluasi terhadap hasil-hasil.

Pohon Keputusan dan Pembuatan Keputusan


Pohon keputusan (decision tree) dikembangkan untuk membantu para manajer membuatserangkaian
keputusan yang melibatkan peristiwa-peristiwa ketidak pastian. Pohonkeputusan adalah suatu peralatan
yang menggambarkan secara grafik berbagai kegiatanyang dapat diambil dan hubungan kegiatan-
kegiatan ini dengan berbagai peristiwa di waktumendatang yang dapat terjadi. Seperti teknik-teknik riset
operasi lainnya, pohon keputusantidak akan membuat keputusan bagi manajer kebijakan masih akan
diperlukan.Bagaimanapun juga, dalam berbagai situasi yang tepat, penggunaan pohon keputusan akan
mengurangi kekacauan potensial dalam suatu masalah kompleks dan memungkinkanmanajer untuk
menganalisa masalah secara rasional.

Ciri-ciri Riset Operasi


Ada tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :
1. Terpusat pada pembuatan keputusan.
2. Penggunaan metoda ilmiah.
3. Penggunaan model matematik.
4. Efektivitas ekonomis.
5. Bergantung pada Komputer.
6. Pendekatan tim.
7. Orientasi sistem.

Tahap-tahap Pendekatan Riset Operasi Pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah mempunyai
5 tahap :
1. Diagnosa masalah.
2. Perumusan masalah.
3. Pembuatan model.
4. Analisa model.
5. Implementasi penemuan.

BAB 8
Pengorganisasian dan Struktur Organisasi

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengantujuan


organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yangmelingkupinya. Dua aspek
utama proses penyusunan struktur organisasi adalahdepartementalisasi dan pembagian kerja.
Departementalisasi merupakan pengelompokankegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-
kegiatan yang sejenis dan salingberhubungan dapat dikerjakan bersama. Pembagian kerja adalah
pemerincian tugaspekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk
danmelaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar
prosespengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secaraefisien dan
efektif.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.Struktur
organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara
fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orang-orang yang menunjukankedudukan , tugas wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatuorganisasi.Adapun faktor-faktor utama yang
menentukan perancangan struktur organisasi adalahsebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. .Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4. .Ukuran organisasi.

Unsur-unsur Struktur Organisasi terdiri dari :


1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dankelompok kerja dalam
organisasi dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadisatuan-satuan kerja.
2. Standardisasi kegiatan.
3. Koordinasi kegiatan.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan.
5. Ukuran satuan kerja.

Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis
untuk membentuk suatu satuan organisasi. Kebaikan pendekatanfungsional adalah bahwa pendekatan ini
menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsiutama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi,
memusatkan keahlian organisasi, danmemungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat
terhadap fungsi-fungsi.Kelemahan struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,
menyebabkankemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan, memberikan tanggapan
lebihlambat terhadap perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya,
danmenyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
Departementalisasi Divisional
Departementalisasi dibagi menjadi 4 bagian divisi-divisi, yaitu :
1. Struktur organisasi divisional atas dasar produk.
2. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
3. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan.
4. Struktur organisasi divisional atas dasar proses atau peralatan.
Kelompok-kelompok kerja formal organisasi

Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompok kerja formal : kesatuan tugas khusus, panitia,
dan dewan atau komisi.Kesatuan tugas khusus (task forces). Kesatuan tugas khusus atau tim proyek
dibentuk untukmenangani suatu masalah atau tugas khusus.Panitia tetap (standing committees) dan
panitia Ad hoc. Adalah bagian tetap dari struktursuatu organisasi yang dibentuk guna menangani tugas
yang terus menerus ada dalamorganisasi.Tujuan dibentuknya panitia manajemen terutama adalah untuk
mengkoordinasikan danmempertukarkan informasi, memberi saran manajemen puncak, atau bahkan
membuatkeputusan-keputasan sendiri.

Вам также может понравиться