Вы находитесь на странице: 1из 18

MAKALAH

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


DAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)
DARI BSNP

Oleh :

Nama : Rizha Yulinda Salsabila

Dosen Mata Kuliah : Prof. Dr. Indrawati, M.Pd

NIM : 160210102056

Kelas :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dari BSNP dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dan menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Saya juga menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan serta saya memohon kritik dan saran yang membangun dari
anda demi perbaikan makalah ini kedepannya.

Jember, 21 Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Maksud dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 .......... 3

2.2 Maksud dari standar nasional pendidikan ...................................................................... 4

2.3 Fungsi, peran dan tujuan serta prinsip undang-undang sistem pendidikan
nasional ................................................................................................................. 6

2.4 Permasalahan dalam sistem pendidikan nasional serta peran pemerintah


dalam menangani permasalahan pendidikan......................................................... 7

2.5 Landasan hukum sistem pendidikan nasional ....................................................... 8

2.6 Fungsi dan tujuan sistem pendidikan nasional .................................................... 10

2.7 Maksud dari Badan Standar Nasional Pendidikan dan standar penilaian
pendidikan menurut BSNP ................................................................................. 11

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan aspek penting dan merupakan yang paling
pokok dalam menentukan kemajuan dan kondisi suatu bangsa. Baik
buruknya sisitem pendidikan akan berdampak pada kualitas bangsa itu
sendiri. Saat proses pendidikan dapat berjalan terarah dan dengan baik,
maka peradaban bangsa juga akan menjadi lebih maju. Tetapi, jika proses
pendidikan tidak berjalan menurut tujuan yang telah ditetapkan, maka
pendidikan tersebut akan menjadi tidak terarah dan akan menghasilkan
suatu hal yang sia-sia.
Sistem pendidikan di Indonesia telah mengatur dan mendefinisikan
bahwa tujuan dari suatu pendidikan adalah untuk mengembangkan dan
membentuk watak bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang
ini, masyarakat membutuhkan pendidikan yang berkualitas, dan dirasakan
perlu adanya undang-undang yang mengatur secara khusus berbagai aspek
tentang pendidikan, yang menyangkut hak maupun kewajiban yang
bersangkutan. Hal tersebut penting, karena jumlah guru di Indonesia
memiliki populasi pegawai negeri yang cukup besar, jadi wajar kalau ada
undang-undang yang khusus mengatur guru.
Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan salah satunya telah
dimuat di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang mencakup dasar dan tujuan, penyelenggaraan
pendidikan, penjamin kualitas pendidikan serta peran masyarakat dalam
Sistem Pendidikan Nasional. Kebijakan tersebut agar menghasilkan
Pendidikan Indonesia yang baik dan lulusan yang berkualitas di sektor
jenjang pendidikan. Untuk mendukung hal tersebut harus terlebih dahulu
menentukan standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan
pendidikan, maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang
kemudian dibentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) sebagai

1
badan yang menentukan 8 (delapan) standar dan kriteria pencapaian
penyelenggraaan pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003?
1.2.2 Apakah yang dimaksud dengan standar nasional pendidikan?
1.2.3 Bagaimanakah fungsi, peran dan tujuan serta prinsip undang-
undang sistem pendidikan nasional?
1.2.4 Bagaimanakah permasalahan dalam sistem pendidikan nasional
serta peran pemerintah dalam menangani permasalahan
pendidikan?
1.2.5 Bagaimanakah landasan hukum sistem pendidikan nasional?
1.2.6 Bagaimanakah fungsi dan tujuan sistem pendidikan nasional?
1.2.7 Apakah yang dimaksud dengan Badan Standar Nasional
Pendidikan dan standar penilaian pendidikan menurut BSNP?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui maksud dari Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003
1.3.2 Mengetahui maksud dari standar nasional pendidikan
1.3.3 Mengetahui fungsi, peran dan tujuan serta prinsip undang-undang
sistem pendidikan nasional
1.3.4 Mengetahui permasalahan dalam sistem pendidikan nasional serta
peran pemerintah dalam menangani permasalahan pendidikan
1.3.5 Mengetahui landasan hukum sistem pendidikan nasional
1.3.6 Mengetahui fungsi dan tujuan sistem pendidikan nasional
1.3.7 Mengetahui maksud dari Badan Standar Nasional Pendidikan dan
standar penilaian pendidikan menurut BSNP

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003


merupakan undang-undang yang memuat tentang sitem pendidikan
nasional, undang-undang tersebut memiliki 22 BAB dan 77 Pasal, yang
keseluruhan isi dari undang-undang tersebut mengatur tentang
pennyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Pendidikan juga menjamin
kelangsungan hidup suatu bangsa, karena melalui pendidikan tersebut akan
diwariskan nilai-nilai luhur yang dimiliki suatu bangsa. Karena itu
pendidikan tidak hanya berfungsi untuk how to know, dan how to do tetapi
yang amat penting adalah how to be, bagaimana agar how to be terwujud
maka diperlukan transfer budaya dan kultur.
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan menurut Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melengkapi. Contoh dari pendidikan formal
yaitu sekolah-sekolah umum. Contoh dari pendidikan nonformal yaitu
les, bimbingan belajar, dan privat. Contoh dari pendidikan informal
yaitu pendidikan yang didapat dari lingkungan keluarga dan
masyarakat.
Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan formal :
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar
berbentuk Sekolah Dasar atau SD dan Madrasah Ibtidaiyah atau MI
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama

3
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
sederajat.

b. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan dari pendidikan
dasar. Pendidikan menengah terdiri atas: pendidikan menengah
umum, dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah
berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang terdapat di
perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.

Jenis Pendidikan
Beberapa contoh lain dari jenis pendidikan:
a. Pendidikan anak usia dini

b. Pendidikan kedinasan

c. Pendidikan keagamaan

d. Pendidikan jarak jauh

e. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

2.2 Standar Nasional Pendidikan


Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal mengenai
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar nasional pendidikan terdiri dari standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga

4
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, standar penilaian :

a. Standar isi
Standar isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteria mengenai
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
b. Standar kompetensi lulusan
Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
c. Standar proses
Standar proses merupakan standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan merupakan
kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun
mental, serta pendidikan dalam jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana
Standar saradana dan prasarana merupakan standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal
mengenai ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, serta sumber belajar lainnya yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
f. Standar pengelolaan
Standar pengelolaan merupakan standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten atau kota, provinsi, atau nasional agar

5
dapat tercapai efisiensi dan efektivitas dari penyelenggaraan
pendidikan.
g. Standar pembiayaan
Standar pembiayaan merupakan standar yang mengatur
komponen dan besar biaya operasi satuan pendidikan yang
berlaku selama satu tahun.
h. Standar penilaian
Standar penilaian merupakan standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen dari penilaian hasil belajar peserta didik.

2.3 Fungsi, Peran dan Tujuan serta Prinsip Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional
Pasal 20 UU Sisdiknas terdapat beberapa dasar, fungsi dan tujuan
serta prinsip dan tujuan, yaitu: dalam pasal 2 dikatakan bahwa Pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar dapat menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan dari pendidikan nasional yang sebenarnya yaitu diarahkan
untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, dan dengan
meningkatkan kecerdasan, keterampilan, keahlian dan berbagai aspek
efektif dengan demikian dapat dikemukakan bagaimana tujuan dari
pendidikan nasional sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memperkuat kepribadian pancasila.
3. Mempetebal semangat kebangsaan.
4. Meningkatkan kecerdasan.
5. Meningkatkan keterampilan.
6. Meningkatkan keahlian.

6
7. Meningkatkan kebudayaan.
8. Meningkatan kesadaran yang tinggi.
9. Mempertinggi budu pekerti.
10. Mengembangkan sikap demokrasi.
11. Memelihara kerukunan hidup.
12. Mampu mengembangkan daya estetik.
13. Berkesanggupan membangun diri dan masyarakat.
Prinsip penyelenggaraan pendidikan yaitu pendidikan harus
diselenggarakan secara demokratis dan adil serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai
satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan memiliki banyak
makna.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran. Pendidikan diselenggarakan dengan
mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap
warga.

2.4 Permasalahan dalam Sistem Pendidikan Nasional serta Peran Pemerintah


dalam Menangani Permasalahan Pendidikan
Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun
2003 pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan
minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah atau madrasah.
Manajemen berbasis sekolah atau madrasah adalah bentuk dari otonomi
manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala
sekolah atau madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah atau
madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan. Meski sekolah berhak
mengelola sendiri satuan pendidikannya sendiri tetapi pihak pemerintah
tetap membuat kontrol yaitu dengan adanya delapan standar pendidikan
dan adanya proses akreditasi dan supervisi pendidikan.
Ada beberapa persoalan dalam sistem pendidikan nasional:

7
a. Penerapan ujian nasional. Penerapan ujian nasional pada
dasarnya sudah terlaksana dengan cukup baik namun sebaiknya
tidak menjadi satu-satunya standar kelulusan bagi peserta didik.
b. Persoalan pemerataan kualitas pendidikan. Terjadinya
kesenjangan kualitas pendidikan antara di desa dengan kota-kota
besar. Belum semua guru memiliki profesionalisme yang
memadai dalam menjalankan tugasnya.
c. Persoalan sarana dan prasarana pendidikan yaitu kurangnya
kualitas dari sarana fisik dan prasarana lainnya yang dimiliki
oleh sekolah-sekolah di daerah terpencil.

Untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional, maka pemerintah


harus melihat fakta yang ada di lapangan. Apabila sudah berjalan dengan
baik, maka pemerintah boleh saja menambah kebijakan baru yang akan
semakin meningkatkan mutu pendidikan. Tetapi, apabila kebijakan
tersebut belum mampu dilaksanakan secara baik, seharusnya pemerintah
menyadari dan harus mengevaluasi kekurangannya agar segera ditemukan
solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Tercapainya tujuan pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh sistem
pendidikan. Salah satunya adalah pemenuhan hak dan kewajiban bagi
peserta didik. Peserta didik merupakan sumber daya manusia yang harus
dikelola dengan baik, karena peserta didik merupakan aset negara. Oleh
karena itu, pemerintah harus memperhatikan peserta didik dengan baik.
Dan dalam masalah biaya pendidikan, pemerintah harus mensosialisasikan
kembali kebijakan tersebut, sehingga pendidikan dapat dinikmati oleh
semua lapisan masyarakat.

2.5 Landasan Hukum Sistem Pendidikan Nasional


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan
dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu

8
kepada standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta
berpedoman kepada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan dari pendidikan nasional. Satndar nasional pendidikan terdiri atas
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan pertama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi isi dari undang-undang tersebut diatas dan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
pendidikan sekolah, lembaga pendidikan tingkat menengah perlu
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada
penanggung jawab atas kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.

Landasan Hukum Sistem Pendidikan Nasional :


Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan
SKL pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tenrtang SKL pada satuan
pendidikan dasar dan menengah.
Permen Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi.
Permen Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kepala Sekolah.
Permen Nomor 16 Tahun 2007 dan Nomor 32 Tahun 2008 tentang guru.
Permen Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan.

9
Permen Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
Permen Nomor 24 Tahun 2007 dan Permen Nomor 33 Tahun 2008 tentang
standar Sarana Prasarana.
Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
Permen Nomor 24 Tahun 2008 tentang TU.
Permen Nomor 25 Tahun 2008 tentang perpustakaan.
Permen Nomor 26 Tahun 2008 tentang Laboratorium.
Permen Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kesiswaan.

2.6 Fungsi dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional


Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan
sertifikasi. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana,
terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global.
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan yang berlaku di seluruh wilayah hukum NKRI yang mencakup
stadar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Fungsinya yaitu
sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Tujuannya adalah untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat.

Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam


perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

10
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

2.7 Badan Standar Nasional Pendidikan dan Standar Penilaian Pendidikan


menurut BSNP
Dalam mengoperasionalisasikan standar nasional pendidikan,
pemerintah telah membentuk sebuah badan yang bertugas memantau,
mengembangkan dan melaporkan tingkat pencapaian standar nasional
pendidikan, badan yang dimaksud tersebut dikenal dengan nama Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP memiliki beberapa
wewenang untuk menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai pemantau dan
pengembang standar nasional pendidikan, wewenang tersebut meliputi :

1. Mengembangkan standar nasional pendidikan


2. Menyelenggarakan ujian nasional
3. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan pemerintah daerah
dalam penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan
4. Merumuskan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

Pelaksanaan penialaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada


data yang diperoleh melalui prosedur dan instrument yang memenuhi
persyaratan dengan mendasarkan diri pada prinsip prinsip sebagai
berikut :

a. Mendidik, merupakan proses penilaian hasil belajar harus mampu


memberikan sumbangan positif pada peningkatan pencapaian hasil
belajar peserta didik.
b. Terbuka atau transparan, bahwa prosedur penilaian, kriteria penilaian
ataupun pengembilan keputusan harus disampaikan secara terbuka dan
diketahui oleh pihak pihak terkait secara obyektif.

11
c. Menyeluruh. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan
harus meliputi berbagai aspek kompetensi yang dinilai dan terdiri dari
ranah pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, sikap dan nilai
afektif.
d. Terpadu dengan pembelajaran, dalam melakukan penilaian kegiatan
pembelaran harus mempertimbangkan kognitif, afektif, dan
psikomotor.
e. Obyektif, merupakan proses penilaian yang dilakukan harus
meminimalkan pengaruh pengaruh atau pertimbangan subyektif dari
penilai.
f. Sistematis, yaitu penilaian harus dilakuakn secara terencana dan
bertahap serta juga berkelanjutan.
g. Berkesinambungan, evaluasi harus dilakukan secara terus menerus
sepanjang rentang waktu pembelajaran.
h. Adil, dalam proses penilaian tidak ada siswa yang diuntungkan atau
dirugikan.
i. Pelaksanaan penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan yang
telah ditetapkan.

12
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003


merupakan undang-undang yang memuat tentang sitem pendidikan
nasional, undang-undang tersebut memiliki 22 BAB dan 77 Pasal,
yang keseluruhan isi dari undang-undang tersebut mengatur
tentang pennyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

3.1.2 Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal mengenai


sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Standar nasional pendidikan terdiri dari
standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian.

3.1.3 Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan


dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar dapat menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan
dari pendidikan nasional yang sebenarnya yaitu diarahkan untuk
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, dan dengan
meningkatkan kecerdasan, keterampilan, keahlian dan berbagai
aspek efektif.
3.1.4 Beberapa persoalan dalam sistem pendidikan nasional yaitu
penerapan ujian nasional, persoalan pemerataan kualitas
pendidikan, persoalan sarana dan prasarana pendidikan Untuk
mewujudkan sistem pendidikan nasional, maka pemerintah harus
melihat fakta yang ada di lapangan. Apabila sudah berjalan dengan
baik, maka pemerintah boleh saja menambah kebijakan baru yang
akan semakin meningkatkan mutu pendidikan. Tetapi, apabila
kebijakan tersebut belum mampu dilaksanakan secara baik,
seharusnya pemerintah menyadari dan harus mengevaluasi

13
kekurangannya agar segera ditemukan solusi untuk mengatasi
kekurangan tersebut.
3.1.5 Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan dari pendidikan nasional. Satndar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan pertama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
3.1.6 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar
Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
3.1.7 Dalam mengoperasionalisasikan standar nasional pendidikan,
pemerintah telah membentuk sebuah badan yang bertugas
memantau, mengembangkan dan melaporkan tingkat pencapaian
standar nasional pendidikan, badan yang dimaksud tersebut dikenal
dengan nama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pelaksanaan penialaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada
data yang diperoleh melalui prosedur dan instrument yang
memenuhi persyaratan dengan mendasarkan diri pada prinsip
prinsip sebagai berikut, mendidik, terbuka atau transparan,
menyeluruh, terpadu, obyektif, sistematis, berkesinambungan, adil,
pelaksanaan

14
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Pedoman Umum Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: BSNP.
Tirtaraharja, Umar dan La Sulo, S. L. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

15

Вам также может понравиться