Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
NIM : 160210102056
Kelas :B
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dari BSNP dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dan menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Saya juga menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan serta saya memohon kritik dan saran yang membangun dari
anda demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Maksud dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 .......... 3
2.3 Fungsi, peran dan tujuan serta prinsip undang-undang sistem pendidikan
nasional ................................................................................................................. 6
2.7 Maksud dari Badan Standar Nasional Pendidikan dan standar penilaian
pendidikan menurut BSNP ................................................................................. 11
BAB 3. PENUTUP
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
badan yang menentukan 8 (delapan) standar dan kriteria pencapaian
penyelenggraaan pendidikan.
2
BAB II PEMBAHASAN
Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melengkapi. Contoh dari pendidikan formal
yaitu sekolah-sekolah umum. Contoh dari pendidikan nonformal yaitu
les, bimbingan belajar, dan privat. Contoh dari pendidikan informal
yaitu pendidikan yang didapat dari lingkungan keluarga dan
masyarakat.
Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan formal :
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar
berbentuk Sekolah Dasar atau SD dan Madrasah Ibtidaiyah atau MI
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama
3
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
sederajat.
b. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan dari pendidikan
dasar. Pendidikan menengah terdiri atas: pendidikan menengah
umum, dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah
berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang terdapat di
perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.
Jenis Pendidikan
Beberapa contoh lain dari jenis pendidikan:
a. Pendidikan anak usia dini
b. Pendidikan kedinasan
c. Pendidikan keagamaan
4
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, standar penilaian :
a. Standar isi
Standar isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteria mengenai
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
b. Standar kompetensi lulusan
Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
c. Standar proses
Standar proses merupakan standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan merupakan
kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun
mental, serta pendidikan dalam jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana
Standar saradana dan prasarana merupakan standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal
mengenai ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, serta sumber belajar lainnya yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
f. Standar pengelolaan
Standar pengelolaan merupakan standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten atau kota, provinsi, atau nasional agar
5
dapat tercapai efisiensi dan efektivitas dari penyelenggaraan
pendidikan.
g. Standar pembiayaan
Standar pembiayaan merupakan standar yang mengatur
komponen dan besar biaya operasi satuan pendidikan yang
berlaku selama satu tahun.
h. Standar penilaian
Standar penilaian merupakan standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen dari penilaian hasil belajar peserta didik.
2.3 Fungsi, Peran dan Tujuan serta Prinsip Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional
Pasal 20 UU Sisdiknas terdapat beberapa dasar, fungsi dan tujuan
serta prinsip dan tujuan, yaitu: dalam pasal 2 dikatakan bahwa Pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar dapat menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan dari pendidikan nasional yang sebenarnya yaitu diarahkan
untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, dan dengan
meningkatkan kecerdasan, keterampilan, keahlian dan berbagai aspek
efektif dengan demikian dapat dikemukakan bagaimana tujuan dari
pendidikan nasional sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memperkuat kepribadian pancasila.
3. Mempetebal semangat kebangsaan.
4. Meningkatkan kecerdasan.
5. Meningkatkan keterampilan.
6. Meningkatkan keahlian.
6
7. Meningkatkan kebudayaan.
8. Meningkatan kesadaran yang tinggi.
9. Mempertinggi budu pekerti.
10. Mengembangkan sikap demokrasi.
11. Memelihara kerukunan hidup.
12. Mampu mengembangkan daya estetik.
13. Berkesanggupan membangun diri dan masyarakat.
Prinsip penyelenggaraan pendidikan yaitu pendidikan harus
diselenggarakan secara demokratis dan adil serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai
satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan memiliki banyak
makna.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran. Pendidikan diselenggarakan dengan
mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap
warga.
7
a. Penerapan ujian nasional. Penerapan ujian nasional pada
dasarnya sudah terlaksana dengan cukup baik namun sebaiknya
tidak menjadi satu-satunya standar kelulusan bagi peserta didik.
b. Persoalan pemerataan kualitas pendidikan. Terjadinya
kesenjangan kualitas pendidikan antara di desa dengan kota-kota
besar. Belum semua guru memiliki profesionalisme yang
memadai dalam menjalankan tugasnya.
c. Persoalan sarana dan prasarana pendidikan yaitu kurangnya
kualitas dari sarana fisik dan prasarana lainnya yang dimiliki
oleh sekolah-sekolah di daerah terpencil.
8
kepada standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta
berpedoman kepada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan dari pendidikan nasional. Satndar nasional pendidikan terdiri atas
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan pertama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi isi dari undang-undang tersebut diatas dan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
pendidikan sekolah, lembaga pendidikan tingkat menengah perlu
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada
penanggung jawab atas kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
9
Permen Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
Permen Nomor 24 Tahun 2007 dan Permen Nomor 33 Tahun 2008 tentang
standar Sarana Prasarana.
Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
Permen Nomor 24 Tahun 2008 tentang TU.
Permen Nomor 25 Tahun 2008 tentang perpustakaan.
Permen Nomor 26 Tahun 2008 tentang Laboratorium.
Permen Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kesiswaan.
10
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
11
c. Menyeluruh. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan
harus meliputi berbagai aspek kompetensi yang dinilai dan terdiri dari
ranah pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, sikap dan nilai
afektif.
d. Terpadu dengan pembelajaran, dalam melakukan penilaian kegiatan
pembelaran harus mempertimbangkan kognitif, afektif, dan
psikomotor.
e. Obyektif, merupakan proses penilaian yang dilakukan harus
meminimalkan pengaruh pengaruh atau pertimbangan subyektif dari
penilai.
f. Sistematis, yaitu penilaian harus dilakuakn secara terencana dan
bertahap serta juga berkelanjutan.
g. Berkesinambungan, evaluasi harus dilakukan secara terus menerus
sepanjang rentang waktu pembelajaran.
h. Adil, dalam proses penilaian tidak ada siswa yang diuntungkan atau
dirugikan.
i. Pelaksanaan penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan yang
telah ditetapkan.
12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
kekurangannya agar segera ditemukan solusi untuk mengatasi
kekurangan tersebut.
3.1.5 Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan dari pendidikan nasional. Satndar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan pertama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
3.1.6 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar
Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
3.1.7 Dalam mengoperasionalisasikan standar nasional pendidikan,
pemerintah telah membentuk sebuah badan yang bertugas
memantau, mengembangkan dan melaporkan tingkat pencapaian
standar nasional pendidikan, badan yang dimaksud tersebut dikenal
dengan nama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pelaksanaan penialaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada
data yang diperoleh melalui prosedur dan instrument yang
memenuhi persyaratan dengan mendasarkan diri pada prinsip
prinsip sebagai berikut, mendidik, terbuka atau transparan,
menyeluruh, terpadu, obyektif, sistematis, berkesinambungan, adil,
pelaksanaan
14
DAFTAR PUSTAKA
15