Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Go Video 2017
Skenario Naskah Film
Sepaket Cinta di GO-JEK
Baru saja Salzha ingin pulang setelah mengerjakan tugas kelompok dirumah temannya. Namun,
jalanan dekat rumahnya sedang mengalami perbaikan jalan. Pastinya jalanan akan macet parah seperti
kemarin. Namun, kali ini Salzha memesan GO-JEK melalui aplikasi diponselnya.
Sudah sekitar 15 menit Salzha menunggu Driver GO-JEK bersama Renata, padahal dia
mengambil yang berada disekitaran sini. Salzha mencoba menghubungi drivernya. Saat Salzha mencoba
menghubungi, tiba tiba terdengar suara ponsel berbunyi. Salzha menyapu pandangan disekitarnya.
Dapat. Ada seorang pria menggunkan jaket hijau sedang membiarkan ponselnya berdering, sedari tadi
Salzha sedang menelpon driver GO-JEK dan belum memutuskan sambungannya. Mungkin dia? Salzha
menghampiri tanpa mencoba bertanya atau sekedar melihat wajah pemillik motor tersebut dia duduk
dibagian belakang motor. Karena terkejut, pria tersebut menoleh ke belakang mendapati seorang
wanita duduk dimotornya.
Salzha : iya sorry gue salah. Lo biasa aja dong gak usah nyolot.
Salzha meninggalkan pria tersebut dengan wajah malu. Renata yang mengantar Salzha tertawa
melihat kejadian yang menimpa temannya itu.
Salzha menarik lengan Renata. Pergi menjauhi pria yang membuatnya malu setengah mati itu.
Dika yang sedari tadi menunggu temannya hingga merasa bosan, menjadi senyum senyum
sendiri karena melihat tingkah wanita tadi. Dika yakin dia malu setengah mati, dika bisa merasakan itu.
Wajahnya yang menahan malu, lucu. Loh ngawur. Dika merasa aneh pada dirinya sendiri, tidak mungkin
dia akan terserang penyakit cinta pada pandangan pertama.
Dika : dari mana aja sih? Lama amat. Katanya beli minuman doing.
Azril : lo kenapa? mesem mesem kaya gitu? Geli gue litanya. Jangan jangan karena cewek tadi?
Siapa sih? Gebetan baru lo?
Dika : ebuset nanya apa ngeintrogasi lo? Biasa aja, lagian mana kenal sama tuh cewe random.
Azril : bukan bulukan tapi keberuntungan lo nunggu gue dapet cewe kan.
***
Dika masih teringat kejadian tadi sore, mengingat ekspresi malu dari wanita itu membuatnya
selalu tersenyum.
Entah kenapa bayangan wajah wanita itu terus berputar dikepalanya. Melihat dari seragam
sekolah yang dia gunakan sepertinya dia tahu wanita itu sekolah dimana. Kalau lebih diperhatikan dia
tadi mengunakan nametag diseragamnya.
Oke nice dapet, Salzhadina Anggita. Kayanya dia satu sekolah sama si Azril deh. Apa gue Tanya Azril
aja? Nanti kalau dia kenal cewek yang gue maksud gimana? Terus dia ngetawain gue karena
membenarkan opininya? Terus terus dia sok jadi makcomblang. Atau ngejelek jelekin gue ke dia?
Mampus gue. Tapi gue penasaran. Hmmm masa bodo lah. Gue chat dia.
Tidak lama Dika mengambil ponselnya, membuka line, dan mencari contact Azril
dihandphonenya.
Dika : Jil?
Azril : gue
Dika tidak melanjutkan kalimatnya, dia ragu. Berhubung Azril adalah tipe cowok yang punya
mulut lemes.
Dika : gak lah gila lo. Lo jangan ember. Lo kenal sama yang namanya Salzhadina Anggita dari sekolah
lo?
Azril : Salzha?
putih?
Dika merasa menyesal cerita kepada temannya yang satu ini. Tapi mau bagaimana lagi,
terlanjur. Mending teruskan saja. Dika bertanya banyak hal pada Azril, kebetulan Azril kenal dekat
dengan Salzha. Sampai jadwal Salzha setelah pulang sekolah atau dihari libur Azril mengetahuinya. Jadi
dia dapat menjadi informan terpercaya, Azril pun memberikan nomor handphone Salzha. hahh memang
kadang Azril ini bisa saja diandalkan untuk soal beginian.
***
Ke esokan harinya Dika pergi menuju tempat dimana ketika Dika bertemu dengan Salzha, karena
Azril bilang hari ini Salzha pergi ke rumah temannya untuk menyelesaikan tugas kelompoknya.
Dika sudah menyusun cara bagaimana mendekati Salzha, tentunya tanpa diketahui Azril. Bisa
gawat kalau dia ketahuan oleh sahabatnya itu.
Dika berniat memberikan coklat kepada Salzha, tidak melalui Azril. Dika melakukan pengiriman
hadiah kecilnya menggunakan fitur GO-SEND pada GO-JEK. Meskipun hadiahnya kecil, namun niat yang
Dika miliki besar.
Driver GO-JEK pun tiba, Dika memberikan barangnya dan mengikuti prosedur pengiriman sesuai
ketentuan. Tetapi Dika berpesan jangan memberi tahu si penerima siapa yang mengirimnya. Dia pun
mengiyakan, lalu pergi mengirimkan barangnya.
***
Dirumah Renata
Renata : iya?
Driver GO-JEK : maaf. Tapi saya diberi amanat untuk tidak memberi tahu. Permisi mba.
Salzha : dari?
Renata hanya mengangakat bahu tanda tidak tahu. Ketika Salzha membuka paper bag yang
dipegangnya, terlihat satu bungkus coklat dan selembar kertas.
Hallo.
Memang terkesan norak dan berlebihan, nama aku Dika. Coklat ini aku kasih ke kamu mewakili
jabatan tangan perkenalan kita dengan manis. Salam kenal, Sal.
Salzha bingung dan heran siapa yang memberinya coklat ini. Tetapi didalam lubuk hatinya yang
paling dalam dia merasa senang. Maklum lah karena dia sudah lama sendirian.
***
Hari ke tiga
Setelah kemarin lusa Dika mengirimkan cokelat pada Salzha, dihari ke tiga ini Dika kembali
mengirimkan paket berupa sendok dan garpu kepada Salzha menggunakan fitur GO-SEND seperti yang
dia lakukan kemarin. Tetapi kali ini dia mengirimnya ke sekolah Salzha.
***
Disekolah
Salzha baru saja keluar dari kelas dengan Renata. Karena jam pelajaran kedua sudah habis.
Sekarang adalah jam makan siang untuk Salzha dan siswa yang lain. Ketika Salzha akan membuka kotak
makan siangnya tiba tiba ada seorang siswi menghampirinya dan memberikan paperbag, persis
dengan kiriman dua hari yang lalu.
Windy : Salzhaaaaa.
Windy pun kembali ke kelasnya meninggalkan Salzha. Ketika Salzha membukanya, paperbag
tersebut berisikan sendok dan garpu. Dan tidak lupa dengan surat yang berada di antara sendok dan
garpu tersebut.
Hallo.
Salzha hanya terkekeh membaca surat itu, Salzha penasaran siapa pria ini. Dari mana dia tahu
Salzha sekolah disini?
***
Hari ke empat
Hari ini Salzha baru saja pulang dari latihan Taekwondo. Salzha sedang menunggu angkot.
Namun, tiba tiba dihadapannya muncul Driver GO-JEK.
Tetapi Salzha tidak mengenalnya. Setelah bertanya Driver GO-JEK memberinya paper bag lagi.
Saat Salzha membuka paper bag tersebut, betapa terkejutnya dia melihat piring putih dan surat
disampingnya.
Hai Sal.
***
Hari ke lima
Salzha sedang menunggu Renata kembali dari toilet. Karena merasa bosan entah toilet mana
yang digunakan Renata, Salzha mengambil novel didalam tasnya. Ketika Salzha sedang asik membaca
novel, datang Driver GO-JEK dan memberikan paper bag kepadanya.
Lagi?
Kini Salzha sedang membuka paper bag tersebut. Terdapat sebuah kotak. Ketika dibuka, kotak
tersebut berisikan kelopak mawar merah. Hanya kelopak dan surat kecil seperti biasa.
Hai
Bales chat aku mulai malem ini ya dipertemuan ke dua kita nanti aku pengen kamu bawa
barang barang yang aku kasih ke kamu hari ini ya Sal.
Entah muncul dari mana senyum Salzha kali ini. Selama lima hari berturut turut Salzha
mendapat hadiah seperti ini. Seperti kekanak kanakan memang, tetapi entah kenapa Salzha
menyukainya.
***
Hari ke Sembilan
Setelah hari ke lima kemarin hingga saat ini Salzha saling bertukar pesan singkat dengan Dika.
Padahal mereka belum saling bertemu, namun terasa sangat nyaman jika Salzha berbincang dengannya.
Malam hari
Besok Dika mengajak Salzha untuk bertemu di Kebun Raya Bogor. Dan Salzha menyetujui
permintaan yang diajukan oleh Dika. Mereka mengakhiri obrolan mereka, dan tidur karena besok
tepatnya dihari ke sepuluh mereka akan bertemu.
***
Ke esokan harinya
Dika sedang bersiap siap pergi menuju tempat dimana mereka akan bertemu dengan Salzha.
Sebelum Salzha sampai, karena ada yang harus dia persiapkan. Tidak lupa Dika membawa setangkai
bunga mawar untuk diberikan kepada Salzha.
Perjalanan Salzha
Disekitar rumah Salzha sedang macet, dia tidak ingin membuat Dika menunggu terlalu lama.
Akhirnya Salzha memesan GO-JEK melalui handphonenya. Tidak lama GO-JEK yang dia pesan tiba. Salzha
langsung menuju ke tempat janjian dengan Dika, tidak lupa Salzha membawa barang barang aneh
yang diberikan Dika.
Ditempat pertemuan
Dika menunggu Salzha tiba. Ketika menanyakan keberadaan Salzha, Dika melihat sosok wanita
itu yang sedang mencari posisinya. Dengan senyuman Dika melambaikan tangan mengisyaratkan pada
Salzha bahwa dia yang akan ditemuinya. Salzha terkejut, Dika yang selama ini chatting dengannya dan
yang selama ini memberinya hadiah adalah orang yang waktu itu dimarahinya? Salzha merubah ekspresi
wajahnya yang awalnya terkejut dan bingung, sekarang tersimpul senyum manis diwajahnya. Dika
memberikan bunga mawar yang dipegangnya, dan membawa Salzha pergi ke tempat yang sudah
dipersiapkannya.
Sepanjang jalan mereka mengobrol menceritakan diri satu sama lain. Dan disaat Salzha
berbicara, Dika memperhatikan wanita disampingnya itu lebih dalam. Senang. Lengan Dika meraih
telapak tangan wanita disampingnya itu dan berjalan beriringan. Saat tiba, Salzha lebih terkejut ketika
melihat tikar yang sudah digelar lengkap dengan perlengkapan dan makanan untuk piknik. Apa ini
artinya Dika mengajaknya kencan? Selama ini hadiah yang diberikan Dika artinya ini? Salzha yang
sedang tersenyum senang, ditarik oleh Dika dan duduk bersebelahan. Disaat itu pula suasana berubah,
terasa lebih istimewa, mereka telah menyadari perasaannya masing masing dan akhirnya meresmikan
hubungannya. Tidak lama Azril dan Renata ikut bergabung dengan Salzha. Mereka menghabiskan waktu
bersama hingga matahari terbenam. - T A M A T -