Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB 2

PENGUJIAN WAKTU PENGIKATAN SEMEN PORTLAND

2.1 Pendahuluan
Semen akan mengeras bila dicampur dengan air. Pada proses ini
semen membutuhkan waktu untuk mengeras/kaku yang disebut dengan waktu
ikat awal semen (setting time). Hal ini berguna untuk memudahkan waktu
pekerjaan beton misalnya untuk waktu pengiriman, penuangan/pengecoran,
pemadatan dan perataan permukaan
2.2 Tujuan
Mengetahui dan memahami sifat fisik, mekanik dan teknologi
pengujian pengikatan awal (setting time) semen serta pengaruhnya terhadap
beton dengan benar.
2.3 Dasar Teori
Semen sebagai bahan perekat pada beton harus kekal tidak boleh
berubah bentuk, karena jika semen mengembang (tidak kekal) pada beton
yang sudah mengeras, dalam beton timbul tegangan tarik, padahal tegangan
tarik pada beton sangat kecil, akibatnya beton akan mengalami retak. Sifat
mengembang pada semen disebabkan oleh bahan yang dikandung oleh semen
itu sendiri dan factor dari luar. Dalam semen ada senyawa MgO dan CaO,
apabila ke dua senyawa ini bereaksi dengan air akan terbentuk Ca(OH)2 dan
Mg(OH)2 yang disertai dengan perubahan volume, dimana volumenya lebih
besar dari asalnya.
Semen jika dicaampur dengan air membentuk bubuk/pasta yang secara
bertahap akan menjadi plastis, dan akhirnya menjadi kaku dan keras. Pada
proses ini, tahap pertama dicapai ketika pasta semen cukup kaku untuk
menahan suatu tekanan.
2.4 Peralatan
a. Neraca, dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang ditimbang.
b. Gelas ukur isi.
c.1 (satu) set alat vicat yang dilengkapi dengan :
Batang/jarum pada ujung plunyer berdiameter 17,5 0,5 mm
Jarum vicat dari baja tahan karat dengan diameter 1 0,5 mm.
f. Cincin konik dari kuningan sebagai cetakan dengan diameter 76 0,5 mm,
dan tinggi 40 1 mm, dengan permukaan bagian dalam harus rata dan licin.
g. Kaca datar, tebal 3 (tiga) mm.

2.5 Benda Uji


Semen Portland sebanyak 300 (jika cincin konik terbuat dari karet atau
400 gram jika cincin konik terbuat dari baja.

2.6 Prosedur Pelaksanaan


a. Masukkan air pencampur berupa air suling yang banyak 28% dari berat
semen ke dalam alat pengaduk.
b. Masukkan benda uji ke dalam mangkok pengaduk.
c. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan 1 (140 rpm), selama 30
detik.Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik, sementara itu pasta yang
menempel di pinggir mangkok.
d. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan 2 (285 rpm) selama 60 detik.
e. Buatlah pasta berbentuk seperti bola dengan tangan dengan menggunakan
sarung tangan, kemudian dilemparkan 6 (enam) kali dari satu tangan
ketanganan yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm.
f. Pegang bola pasta dengan satu tangan, kemudian tekankan ke dalam cincin
konik yang dipegang tangan lain melalui lubang besar, sehingga cincin konik
penuh dengan pasta.
g. Kelebihan pasta pada cincin konik diratakan degan sendok perata yang
digerakkan dalam posisi miring terhadap permukaan cincin.Letakkan pelat
kaca pada lubang besar cincin konik, kemudian balikkan, ratakan dan licnkan
kelebihan pasta pada lubang kecil cincin konik dengan sendok perata.
h. Letakkan cincin konik dibawah jarum kecil alay vicat, dan kontakkan jarum
tepat pada bagian tengah permukaan pasta.
i. Jatuhkan jarum setiap 15 menit sampai mencapai penurunan dibawah 25
mm, setiap menjatuhkan jarum catatlah penurunan yang berlangsung selama
30 detiik. Jarak antara titik-titik setiap menjatuhkan jarum adalah cm dan
jarak titik dari pinggir cincin konik tidak boleh kurang dari 1 cm.

2.7 Data Pengujian Waktu Pengikatan Semen Holcim


Waktu Penetrasi (menit) Penurunan Jarum Vicat (mm)

B1 B2 B3 Rata-rata
0 40 40 40 40
15 40 40 40 40
30 40 40 40 40
45 30 40 35 35
60 30 30 34 32,5
75 24 25 25 24,6

2.8 Analisis Data


Pada percobaan ini untuk memperoleh setting time yaitu dengan :
Setting Time =
15
1mm = 7,7 = 1,94mm

25 24,6 = 0,4 mm
Waktu setting time = 60 + 0,4 (1,94) = 60,776
2.9 Kesimpulan
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai penurunan jarum vicat
yaitu, 60,776

Вам также может понравиться