Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
dengan judul Kepuasan Kerja ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
dengan tujuan untuk menunjang perkuliahan yang disusun secara sistematis agar
dalamnya
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
Akhir kata kami mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan semangat dan dorongan kepada penulis, semoga makalah ini dapat
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kedudukan sumber daya manusia di dalam perusahaan sangat penting. Oleh
karena itu dibutuhkan manajemen sumber daya manusia agar pengelolaan sumber daya
manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan. Pada dasarnya
bahwa seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiaannya pada
perusahaan apabila memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkan.
Kepuasan kerja itu sendiri sebenarnya mempunyai makna apa bagi seorang
pekerja? Ada dua kata yaitu kepuasan dan kerja. Kepuasan adalah sesuatu perasaan
yang dialami oleh seseorang, dimana apa yang diharapkan telah terpenuhi atau bahkan
apa yang diterima melebihi apa yang diharapkan. Sedangkan kerja merupakan usaha
seseorang untuk mencapai tujuan dengan memperoleh pendapatan atau kompensasi dari
Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu dan memiliki tingkat
terhadap pekerjaannya. Ini Nampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala
1
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah yang membahas Kepuasan Kerja ini terdapat beberapa masalah
diantaranya :
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kepuasan Kerja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
terhadap pekerjaannya. Ini Nampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala
Kreitner & Kinicki (2005), bahwa kepuasan kerja sebagai efektivitas atau
pengertian bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep tunggal, sebaliknya seseorang
dapat relatif puas dengan suatu aspek dari pekerjaannya dan tidak puas dengan salah
Blum (Asad, 2000) mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap
umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor
sendiri.
terhadap pekerjaannya.
karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dan
sesama pimpinan dan sesama karyawan. Locke dan Luthans berpendapat bahwa
3
kepuasan kerja adalah perasaan pekerja atau karyawan yang berhubungan dengan
pekerjaannya, yaitu merasa senang atau tidak senang, sebagai hasil penilaian individu
kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda serta kepuasan dan
ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu tidak merupakan suatu variabel yang kontinyu.
sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu kelompok satisfiers
dan kelompok dissatisfiers. Kelompok satisfiers atau motivator adalah faktor-faktor atau
situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari
tetapi tidak hadirnya faktor ini tidaklah selalu mengakibatkan ketidakpuasan. Sedangkan
yang terdiri dari company policy and administration, supervision technical, salary,
interpersonal relations, working conditions, job security dan status. Perbaikan terhadap
kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak
4
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja
kerja.
hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang
5
membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang
menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang,
Ganjaran yang pantas, Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan
mereka. Pemberian upah yang baik didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat
akan dihasilkan kepuasan. tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang
bersedia menerima baik uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang
lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai
keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam
kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah
mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Serupa
pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih
banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu
yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
(fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan
mereka.
6
fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya,
kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak
atau sedikit).
uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan,
kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan
sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang
kepuasan.
yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian
akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut, dan
karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih besar untuk mencapai
tergantung pada selisih (discrepancy) antara apa yang dianggap telah didapatkan dengan
7
didefinisikan sebagai jumlah minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
anda. Seseorang akan terpuaskan jika tidak ada selisih antara kondisi-kondisi yang
diinginkan dengan kondisi aktual. Semakin besar kekurangan dan semakin banyak hal-
hal penting yang diinginkan, semakin besar ketidak puasannya. Jika lebih banyak
menguntungkan (misalnya : upah ekstra, jam kerja yang lebih lama) orang yang
bersangkutan akan sama puasnya bila terdapat selisih dari jumlah yang diinginkan.
seharusnya ada dengan banyaknya apa yang ada. Konsepsi ini pada dasarnya sama
dengan model Locke, tetapi apa yang seharusnya ada menurut Locke berarti
pekerjaan yang lebih disukai. Studi Wanous dan Laler menemukan bahwa para pekerja
didefinisikan. Keduanya menyimpulkan bahwa orang memiliki lebih dari satu jenis
perasaan terhadap pekerjaannya, dan tidak ada cara yang terbaik yang tersedia untuk
diinginkan dengan kondisiaktual (kenyataan).Jika ada selisih jauh antara keinginan dan
kekurangan yang ingin dipenuhi dengan kenyataan maka orang menjadi tidak puas.
Tetapi jika kondisi yang diinginkan dan kekurangan yang ingin dipenuhi ternyata sesuai
8
2. Teori Keadilan (Equity Theory).
menganggap fair dan masuk akal insentif dan keuntungan dalam pekerjannya. Teori ini
telah dikembangkan oleh Adam dan teori ini merupakan variasi dari teori proses
perbandingan sosial. Komponen utama dari teori ini adalah input, hasil,orang
bandingan dan keadilan dan ketidak adilan.Input adalah sesuatu yang bernilai bagi
kecakapan, banyaknya usaha yang dicurahkan, jumlah jam kerja, dan peralatan atau
perlengkapan pribadi yang dipergunakan untuk pekerjaannya. Hasil adalah sesuatu yang
dianggap bernilai oleh seorang pekerja yang diperoleh dari pekerjaanya, seperti:
hasilnya : rasio inputnya dengan hasil : rasio input seseorang/sejumlah orang bandingan.
Orang bandingan mungkin saja dari orang-orang dalam organisasi maupun organisasi
Teori ini tidak memerinci bagaimana seorang memilih orang bandingan atau berapa
banyak orang bandingan yang akan digunakan. Jika rasio hasil : input seorang pekerja
adalah sama atau sebanding dengan rasio orang bandingannya, maka suatu keadaan adil
dianggap ada oleh para pekerja. Jika parapekerja menganggap perbandingan tersebut
9
Teori keadilan memiliki implikasi terhadap pelaksanaan kerja para pekerja
disamping terhadap kepuasan kerja. Teori ini meramalkan bahwa seorang pekerja akan
mengubah input usahanya bila tindakan ini lebih layak daripada reaksi lainnya terhadap
ketidak adilan. Seorang pekerja yang mendapat kompensasi kurang dan dibayar
input usahanya, dengan demikian mengurangi kualitas atau kuantitas dari pelaksanaan
kerjanya, Jika seorang pekerja mendapatkan kompensasi kurang dari porsi substansinya
gaji atau upahnya terkait pada kualitas pelaksanaan kerja (misalnya upah perpotong) ia
keadilan ini memandang kepuasan adalah seseorang terhadap keadilan atau kewajaran
Teori ini diperkenalkan oleh Herzberg dalam tahun 1959, berdasarkan atas
penelitian yang dilakukan terhadap 250 responden pada sembilan buah perusahaan di
teori hierarki kebutuhan Maslow menjadi teori dua faktor tentang motivasi. Dua
disebut dengan disatisfieratau extrinsic motivation. Faktor pemuas yang disebut juga
10
motivator yang merupakan fakor pendorong seseorang untuk berprestasi yang
bersumber dari dalam diri seseorang tersebut (kondisi intrinsik) antara lain:
c. Tanggungjawab(responsibility),
a. Kompensasi,
c. Kondisi kerja,
d. Status,
e. Prosedur perusahaan,
f. Mutu dari supevisi teknis dari hubungan interpersonal di antara teman, sejawat,
11
Kesimpulan dari teori dua faktor bahwa terdapat faktor pendorong yang
kerja, dan yang kedua faktor yang dapat mengakibatkan ketidak puasan kerja.Kepuasan
kerja adalah motivator primer yang berkaitan dengan pekerjaani tu sendiri, sebaliknya
ketidak puasan pada dasarnya berkaitan dengan memuaskan anggota organisasi dan
menjaga mereka tetap dalam organisasi dan itu berkaitan dengan lingkungan. Karyawan
akan merasa puas bekerja jika memiliki persepsi selisih antara kondisi yang diinginkan
dan kekurangan dapat dipenuhi sesuai kondisi aktual (kenyataan), karyawanakan puas
jika imbalan yang diterima seimbang dengan tenaga dan ongkos individu yang telah
dikeluarkan, dan karyawan akan puas jika terdapat faktor yang pencetus kepuasan kerja
a. Input adalah semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang
b. Outcome adalah semua nilai yang diperoleh dan dirasakan pegawai, misalnya
12
c. Comparison person adalah seorang pegawai dalam organisasi yang sama
seseorang pegawai dalam organisasi yang berbeda atau dirinya sendiri dalam
pekerjaan sebelumnya.
organisasi merasa puas atau tidak puasnya pegawai merupakan hasil dari
tersebut akan merasa puas, Tetapi, apabila terjadi tidak seimbang (inequity) dapat
comparison person).
atau tidaknya kebutuhan pegawai. Oleh karena itu, seorang pegawai akan merasa puas
pegawai terpenuhi, makin puas pula pegawai tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila
kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, maka pegawai itu akan merasa tidak puas.
13
6. Teori Pandangan Kelompok Sosial (mankunegara)
pemenuhan kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada pandangan dan pendapat
kelompok yang oleh para pegawai dianggap sebagai kelompok acuan. Pada hakikatnya,
teori pandangan kelompok sosial atau acuan tersebut oleh pegawai di jadikan tolok ukur
untuk menilai dirinya maupun lingkungannya. Jadi. pegawai akan merasa puas apabila
hasil kerjanya sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok
acuan.
diperkirakan tidak kurang dari 3.350 buah artikel yang berkaitan dengan kepuasan kerja,
menyebutkan bahwa kepuasan kerja akan memberikan manfaat antara lain sebagai
berikut:
14
j. Menimbulkan kematangan psikologis.
kerja yaitu:
Dalam hal ini kepuasan kerja yang tinggi diinginkan oleh para pimpinan
perusahaan, karena dapat dikaitkan dengan hasil positif yang mereka harapkan.
Menurut Umar (2000:36) dampak kerja perlu dipantau dengan mengaitkannya pada
d. Kepuasan kerja dengan efek lainnya seperti dengan kesehatan fisik mental,
15
Selanjutnya Siagian (2000:113) menyatakan bahwa karyawan yang produktif
adalah mereka yang merasa bahagian dalam kepentingannya. Dari teori sumberdaya
manusia diketahui bahwa terdapat empat variabel yang menjadi indikator bahagian
tidaknya karyawan dalam berkarya yaitu tingkat produktifitas yang tinggi, tingkat
kemangkiran yang rendah, tingkat perpindahan karyawan yang rendah dan kepuasan
nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang
kerja, karena hal itu mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu dan memiliki tingkat
terhadap pekerjaannya. Ini Nampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala
oleh Levi,2002. Ada 5 faktor yang mempengaaruhi kepuasan kerja yaitu: Pekerjaan itu
Teori tentang kepuasan kerja telah terbagi menjadi beberapa bagian yang di
kemukaan dari beberapa para ahli seperti. (1) Teori Ketidak sesuaian (Discrepancy
theory) yang di kemukakan oleh locke, (2) Teori Keadilan (Equity Theory). Yang telah
di kembangkan oleh adam, (3) Teori dua factor yang di perkenalkan oleh Herzberg, (4)
Teori Keseimbangan (Equity Theory) yang di kenalkan oleh adam pada tahun 1960 (5)
Teori Pemenuhan Kebutuhan oleh mangkunegara dan (6) Teori Pandangan Kelompok
Sosial (mankunegara).
kebahagiaan hidup karyawan. (2) Peningkatan produktivitas dan pretasi kerja. (3)
Penguranan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan. (4)
Meningkatkan gairah dan semanat kerja. (5) Mengurangi tingkat absensi. (6)
Mengurangi labor turn over (perputaran tenaga kerja). (7) Mengurangi tingkat
17
kecelakaan kerja. (8) Mengurangi keselamatan kerja. (9) Meningkatkan motivasi kerja.
pekerjaannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://ittemputih.wordpress.com/kepuasan.kerja.dalam.organisasi
http://ittemputih.wordpress.com/kepuasan.kerja.dalam.organisasi
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-kepuasan-kerja.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-teori-tentang-kepuasan-kerja-dan.html
19