Вы находитесь на странице: 1из 1

KRONOLOGIS KEJADIAN KECELAKAAN YANG MENIMPA NY.

R KORBAN TABRAK LARI

Pada hari selasa tanggal 17 Mei 2016 jam 12.30 wib tepatnya jam istirahat kantor, sebelum
pulang ke rumah, korban pergi ke SPBU Kemuning untuk mengisi minyak. Menurut keterangan warga di
sekitar lokasi kejadian, dalam perjalanan tiba tiba ada dua orang gadis yang berboncengan
menggunakan sepeda motor matic menyalip atau menggunting ke arah kiri sehingga terserempet
dengan kereta yang dikendarai oleh korban sehingga membuat korban terjatuh dan terhempas dengan
kuat ke badan jalan, sementara kedua gadis tersebut melarikan diri sehingga warga tidak sempat
mengenali wajah mereka. Sedangkan korban, begitu terjatuh langsung mendapat pertolongan dari
orang2 di sekitar lokasi kejadian dan mendapati korban sudah tidak sadarkan diri. Pada saat yang
bersamaan kebetulan mobil ambulance PT P3 melintasi di lokasi kejadian langsung dihentikan oleh
warga dan mamak dibawa ke RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak.

Korban tiba di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Jam 13.05 wib dengan kondisi masih
belum sadarkan diri dan langsung mendapatkan pertolongan dari Tim Medis setempat. Berdasarkan
hasil pemeriksaan dokter jaga di IGD RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, korban didiagnosa
menderita Trauma Capitis (TC); GCS 7 8 dengan penurunan kesadaran sehingga dokter berkesimpulan
korban harus segera dirujuk ke RSUD dr. Zubir Mahmud untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kemudian pada jam 14.10 wib korban tiba di RSUD dr. Zubir Mahmud Idi dan langsung
mendapatkan pemeriksaan dari Tim Medis setempat. Dari hasil pemeriksaan, dokter mencurigai adanya
pendarahan di otak dan melihat kondisi pasien yang semakin memburuk, maka dokter memutuskan
korban harus secepatnya dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap yaitu RSUD.
Zainoel Abidin Banda Aceh. Sehingga setelah menyelesaikan proses administrasi, pada jam 15.30 Wib
korban dirujuk ke RSUD. Zainoel Abidin Banda Aceh.

Korban tiba di IGD RSUD. Zainoel Abidin Banda Aceh pada malam rabu pukul 23.40 wib dengan
kondisi belum sadarkan diri langsung ditangani oleh dokter spesialis bedah. Dokter menganjurkan untuk
foto thorax dan scaning kepala. Setelah melihat hasil scaning, pada malam itu juga dokter langsung
menginstruksikan korban harus segera dilakukan operasi craniotomi. Namun karena kondisi korban yang
semakin memburuk dan tidak stabil, serta hasil pemeriksaan lab yang semakin memburuk, maka operasi
craniotomi ditunda.

Sampai pada hari Jumat tanggal 20 Mei 2016 korban masih belum sadarkan diri, kondisinya juga
semakin memburuk dan menurun drastis. Tepat pukul 07.20 wib korban menghembuskan nafas terakhir
(meninggal) di RSUD. Zainoel Abidin Banda Aceh.

Вам также может понравиться