Вы находитесь на странице: 1из 4

KETENTUAN PERSALINAN CAESAR YANG

DITANGGUNG BPJS
1. Operasi caesar dilakukan atas indikasi medis
Operasi caesar yang dapat ditanggung BPJS adalah operasi caesar karena adanya
indikasi medis, misalnya karena adanya faktor penyulit, ketuban pecah, posisi
bayi sungsang dan indikasi medis lainnya, namun jika karena keinginan sendiri
misalnya karena lahiran ingin cepat, karena bayi ingin lahir di tanggal yang
cantik atau karena ibu takut mengalami rasa sakit maka untuk kasus seperti itu
BPJS tidak bisa menanggung operasi caesar.

2. Operasi Caesar harus atas rujukan dokter faskes tingkat 1


Agar operasi caesar bisa ditanggung oleh BPJS maka langkah yang ditempuh
pasien harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh bpjs keseahtan, artinya
jika kondisi pasien tidak dalam keadaan gawat darurat maka harus dimulai dari
pemeriksaan di faskes tingkat 1, puskesmas, poliklinik, dokter pribadi atau
praktek dokter, jika menurut dokter ada indikasi medis yang mengharuskan
lahiran dengan caesar maka anda bisa meminta rujukan ke rumah sakit untuk
menjalani operasi caesar, atau biasanya dokterpun akan memberikan surat
rujukan untuk ditangani dirumah sakit guna menjalani caesar.

3. Jika pasien dalam keadaan Emergency maka bisa langsung menuju IGD
Jika pasien yang akan melakukan persalinan dalam keadaan gawat darurat,
misalnya karena ketuban pecah, karena kecelakaan sehingga ibu dan bayi harus
segera mendapatkan pertolongan, jika tidak segera ditolong bisa
membahayakan nyawa ibu dan anak, maka keluarga pasien bisa langsung
menuju IGD di rumah sakit, tenang saja untuk pasien emergency biaya
persalinan maupun operasi caesar akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS
kesehatan.

4. Kartu Pasien harus dalam keadaan aktif


Kartu pasien harus dalam keadaan aktif, jika tidak aktif maka tidak bisa
ditanggung oleh BPJS, kecuali kartu diaktifkan namun jika sebelum 45 hari
pasien menjalani rawat inap pasca operasi, pasien akan terkena denda rawat
inap. Yang bisa menyebabkan kartu nonaktif adalah jika peserta memiliki
tunggakan minimal 1 bulan, oleh karena itu iuran harus selalu dibayarkan setiap
bulan agar tidak terkena tunggakan.

5. Jangan meminta rujukan atas Permintaan sendiri


Dokter akan memberi rujukan jika secara medis memang anda harus menjalani
caesar, namun jika tanpa indikasi medis anda meminta surat rujukan atas
permintaan sendiri maka biaya tidak akan ditanggung oleh BPJS.
TIPS AGAR ADMINISTRASI PERSALINAN LANCAR

1. Sebaiknys sering-seringlah memeriksakan kesehatan ibu dan anak ke dokter


kandungan, sehingga setiap permasalahan bisa diketahui sejak dini, jika ada
indikasi medis peserta harus menjalani lahiran dengan caesar bisa dipersiapkan
sejak jauh-jauh hari agar prosesnya lancar.
2. Siapkan persyaratan yang diperlukan jauh-jauh haru jika anda sudah diklaim
harus menjalani operasi caesar seperti misalnya:
Fotocopy dan Asli KTP
Fotocopy dan asli KK
Fotocopy Kartu BPJS Peserta
Surat rujukan dari faskes tingkat 1 kecuali pasien Gawat darurat
Bukti pembayaran iuran bpjs 3 bulan terakhir

3. Untuk peserta BPJS Mandiri anda bisa mendaftarkan bayinya sebelum


dilahirkan ke BPJS

Untuk Ibu Peserta BPJS Mandiri silahkan daftarkan bayinya sebelum dilahirkan, ini
untuk mengantisifasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan yang dialami bayi,
sehingga biaya untuk perawatan sanga bayi setelah dilahirkan sepenuhnya bisa
ditanggung BPJS kesehatan.
Sedangkan untuk bayi dari orang tua peserta BPJS PPU yang ditanggung
perusahaan atau peserta BPJS PBI atau pemegang kartu KIS, jamkesmas ataupun
jamkesda, tidak bisa mendaftarkan bayinya ketika masih dalam kandungan, tapi
masih bisa mendaftarkan bayinya ketika sudah dilahirkan. biasanya jatuh tempo 3
hari sejak bayi dilahirkan, jika dalam 3 hari bayi belum didaftarkan maka biaya
atas bayi tidak bisa ditanggung bpjs.

Ketentuan Mengurus Kepesertaan BPJS untuk Bayi yang baru


dilahirkan
Mungkin anda bertanya-tanya, apakah bayi yang dilahirkan dari ibu yang sudah menjadi peserta BPJS akan
langsung menjadi peserta BPJS juga?. jika tidak bagaimana aturan yang berlaku serta cara mengurus BPJS bayi
yang baru lahir?

Berikut adalah beberapa uraian tentang Ketentuan Pelayanan Persalinan Dan Penjaminan Bpjs Bayi Baru Lahir:
1. Untuk Peserta BPJS PBI.

Sesuai dengan peraturan direksi nomor 32 tahun 2015, Jika orang tua bayi adalah peserta BPJS PBI (Peserta
Bantuan Iuran), Bayi yang baru dilahirkan tidak akan otomatis menjadi peserta BPJS PBI, tapi si bayi jika ingin
terdaftar menjadi peserta BPJS harus didaftarkan sebagai peserta BPJS mandiri dan kepesertaan BPJS akan
langsung aktif tanpa harus menunggu 7 hari.

a. Untuk bayi baru lahir yang merupakan anak dari Peserta PBI atau bayi baru lahir yang merupakan anak
peserta penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah, yang menjadi Peserta Perorangan dengan
manfaat pelayanan diruang kelas perawatan kelas 3. bayi harus segera terdaftar sebelum 3 hari sejak
dilahirkan, kepesetaan akan langsung aktif tanpa harus menunggu 7 hari, dan bayi akan mendapatkan jaminan
BPJS.

b. Peserta dan bayi baru lahir dari Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ditetapkan oleh
Kementerian Sosial dan telah didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan dengan hak manfaat pelayanan di
ruang perawatan kelas 3. bayi harus segera terdaftar menjadi peserta BPJS sebelum 3 haru sejak bayi tersebut
lahir agar mendapatkan jaminan BPJS, kepesertaan bpjs untuk bayi tersebut akan langsung aktif tanpa harus
menunggu 7 hari.

2. Untuk Peserta BPJS PPU

Untuk bayi yang baru dilahirkan dari peserta BPJS PPU (Peserta Penerima Upah), tanggungannya adalah 5
anggota keluarga termasuk dirinya, jika si bayi masih termasuk dalam tanggungan 5 orang itu, artinya
maksimal anak ke 3 (suami, istri, anak 1, anak ke2 dan anak k 3), maka jaminan BPJS untuk bayi tersebut
adalah 3 hari sejak dilahirkan.

Agar si bayi bisa mendapatkan Jaminan BPJS, maka begitu bayi lahir, orang tua harus secepatnya melaporkan
kepada pihak pemberi kerja, agar bisa diurus kepesertaanya ke kantor BPJS. Identitas Bayi bisa ikut ke identitas
ibunya, dan setelah usia bayi minimal 3 bulan identitas kepesertaan bayi harus segera diubah.

Jika si bayi kebetulan diluar tanggungan BPJS PPU, maka agar sibayi mendapatkan jaminan BPJS harus
secepatnya didaftarkan menjadi peserta BPJS mandiri dan kartu akan aktif setelah 7 hari sejak iuran pertama
bpjs dibayar.

Baca : Mengenal jenis kepesertaan BPJS

3. Untuk Peserta BPJS Mandiri

Untuk bayi yang dilahirkan dari peserta BPJS mandiri, maka status bayi belum menjadi peserta BPJS, tapi harus
didaftarkan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta dan bayi baru lahir dari peserta perorangan yang tidak mampu dan mendaftar sebagai peserta BPJS
Kesehatan dengan hak manfaat pelayanan diruang kelas perawatan kelas 3 serta menunjukkan surat
rekomendasi dari Dinas Sosial setempat. kartu akan langsung aktif tanpa harus menunggu 7 hari, namun agar
bayi mendapatkan jaminan bpjs, maka kepesertaan bpjs untuk bayi harus segera terdaftar sebelum 3 hari
sejak bayi dilahirkan

b. Untuk orang tua bayi kelompok mandiri yang tidak ada rekomendasi dari dinas sosial, maka harus
mendaftarkan bayinya secara sendiri untuk menjadi peserta BPJS mandiri, kartu BPJS akan segera aktif setelah
7 hari setelah iuran pertama dibayarkan.
Khusus untuk peserta BPJS mandiri, untuk mengantisifasi hal-hal yang tidak diinginkan peserta BPJS mandiri
sebenarnya bisa mendaftarkan bayinya ketika masih di dalam kandungan.

Ketentuan Pendaftaran Bayi Dalam Kandungan :


Cara Daftar BPJS Untuk Bayi Dalam Kandungan persyaratan dan prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Bayi yang akan dilahirkan dapat didaftarkan sejak terdeteksi adanya denyut jantung bayi dalam kandungan,
yang dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan dokter atau bidan jejaring.

b. Surat keterangan dokter atau bidan jejaring diberikan oleh dokter atau bidan jejaring pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, tanpa melalui pemeriksaan penunjang
diagnostik lainnya termasuk ultrasonografi.

c. Surat keterangan dokter atau bidan jejaring paling sedikit memuat:

1) Deteksi adanya denyut jantung bayi dalam kandungan;


2) Usia bayi dalam kandungan; dan
3) Hari perkiraan lahir (HPL).

d. Peserta menyerahkan Formulir Daftar Isian Peserta (Formulir DIP) yang telah diisi dan surat keterangan
dokter atau bidan jejaring

e. Peserta menandatangani pernyataan sebagai berikut:

1) Persetujuan untuk mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku


2) Melakukan pembayaran iuran pertama paling cepat setelah bayi dilahirkan dalam keadaan hidup
dan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak HPL
3) Melakukan perubahan data bayi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah kelahiran yang meliputi
nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan NIK
4) Menyetujui untuk mengulang proses pendaftaran apabila belum melakukan pembayaran iuran
pertama sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender sejak HPL dan berlaku tata cara pendaftaran dan
pembayaran iuran bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja.

f. Petugas BPJS Kesehatan menerima formulir DIP yang telah diisi lengkap beserta kelengkapannya, untuk
kemudian memberikan nomor Virtual Account kepada Peserta

g. Peserta melakukan pembayaran iuran pertama paling cepat setelah bayi dilahirkan dalam keadaan hidup
dan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak HPL

h. Bayi berhak memperoleh jaminan pelayanan kesehatan sejak iuran pertama dibayar.

i. Apabila Peserta tidak melakukan pembayaran iuran pertama segera setelah bayi dilahirkan sampai dengan
30 (tiga puluh) hari kalender setelah HPL maka data bayi tersebut akan dinonaktifkan oleh system.

j. Apabila bayi yang akan dilahirkan tidak didaftarkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender
sebelum dilahirkan maka berlaku tata cara pendaftaran dan pembayaran iuran bagi Peserta Pekerja Bukan
Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja.
Berikut saya uraikan mengenai ketentuan, syarat dan prosedur untuk mengurus BPJS bayi yang baru lahir:

Вам также может понравиться