Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dikarenakan gigi tersebut sudah tidak dapat dipertahankan lagi.1 Pencabutan gigi
dapat menyebabkan adanya perlukaan, baik pada jaringan lunak maupun jaringan
keras. Luka tersebut dapat sembuh secara normal melalui 3 fase, yaitu fase
inflamasi, fase proliferasi, dan fase remodelling.2 Ada beberapa faktor yang
Penderita diabetes yang sedang mengalami luka akan lebih sulit dalam
proses penyembuhan luka, karena kadar glukosa darah yang tinggi akan
mengganggu fungsi imun tubuh dan merangsang produksi reactive oxygen species
(ROS) berlebih. Peningkatan produksi ROS seperti anion superoksida (O2-) akan
oxide synthase (eNOS).5,6 Penurunan aktivitas enzim eNOS diikuti dengan adanya
penurunan produksi NO. Nitrit oksida (NO) berperan sebagai mediator dalam
deposisi kolagen, berperan dalam migrasi sel, menghambat agregasi platelet, serta
1
pasca translasi yang telah termetilasi dan disebut sebagai inhibitor kompetitif
mengaktifkan polyol pathway, yaitu proses oksidasi glukosa menjadi sorbitol oleh
enzim aldose reduktase, oksidasi sorbitol menjadi fruktosa, dan terjadi reduksi
produksi radikal bebas berlebih yang akan mengaktivasi xanthine oxidase dan
phosphate dan 3-deoksiglucosone yang dapat berikatan dengan reseptor AGE dan
pentanoic acid) adalah asam amino semi-essensial yang dibutuhkan oleh enzim
2
nitric oxide synthase (NOS) untuk membentuk NO.18,19,20 Arginin, O2, dan
NADPH dikonversi menjadi nitrit oksida (NO) dan citrulin oleh enzim eNOS.21,22
siklus urea dan sebagian kecil digunakan sebagai substrat untuk produksi NO.23
Waktu paruh arginin dalam sirkulasi plasma manusia adalah kurang dari satu
tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi sepsis, gagal ginjal, infeksi
METODE PENELITIAN
dengan jenis rancangan penelitian post test only with control group design.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Pusat Antar
perlakuan, pengambilan plasma darah tikus, dan pengukuran kadar NO. Jumlah
sampel pada penelitian ini adalah 28 ekor tikus wistar jantan berusia 2-3 bulan
dengan berat 150-200 gram. Penelitian dimulai dengan prosedur sebagai berikut.
3
1. Ethical Clearance dan Persiapan Hewan Coba
kelompok terdapat 7 ekor tikus wistar jantan. Tikus diaklimatisasi selama 7 hari
50x70x50 cm dan beralaskan sekam setebal 2 cm. Tikus diberi makan setiap hari
glukosa darah kembali dilakukan pada hari ke-3 pasca injeksi STZ-NA.30
3. Pemberian Perlakuan
steril sampai volumenya 3 ml, kemudian diberikan secara per oral dengan sondase
4
4. Pencabutan Gigi Tikus
b. Gigi insisivus kanan rahang bawah dari setiap tikus dicabut dengan
mesial dan distal gigi, kemudian needle holder diputar berulang kali
5. Pemberian Antibiotik
dahulu dengan saline steril sampai volumenya 0,1 ml, kemudian diinjeksikan
secara intramuskular.33
7. Dekapitasi Tikus
Kapas yang telah ditetesi dengan eter 10% dosis letal diletakkan di dalam
botol kaca, kemudian tikus dimasukkan ke dalam botol kaca tersebut dan botol
5
kaca ditutup rapat. Denyut jantung dan nafas tikus diamati secara berkala. Tikus
dibuang
selama 5-10 menit pada suhu ruang, setelah itu ditambahkan 50L
microplate reader
b. Persiapan Sampel
dari baris ke-4 (A4) dan seterusnya sesuai dengan jumlah sampel
6
2) Sebanyak 50L buffer N1 ditambahkan ke dalam setiap sumuran
suhu ruang
sebagai berikut.
Y = ax+ b
Keterangan:
y = absorbansi
a = slope
x = konsentrasi
b = intersep
9. Analisis Data
Package for the Social Sciences (SPSS) Versi 17.0 yang sebelumnya dilakukan uji
normalitas data dengan Saphiro Wilk karena sampel yang digunakan jumlahnya
50, kemudian dilakukan uji varian atau homogenitas data dengan Levene test.
Independent t-test.
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
cepat sehingga lebih sensitif jika digunakan dalam penelitian yang berkaitan
dengan metabolik tubuh.35 STZ dipilih untuk induksi diabetes karena dapat
aloksan. Induksi diabetes dengan STZ memerlukan waktu yang lebih cepat sekitar
mencegah kematian tikus dalam jangka waktu yang pendek pasca induksi STZ.37
Pada penelitian ini didapatkan hasil gula darah tikus rata-rata mencapai
diabetes, karena tikus yang mengalami diabetes merupakan tikus yang memiliki
dan dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi larutan standar NO dan absorbansi
larutan standar NO. Konsentrasi dan absorbansi larutan standar NO dapat dilihat
8
Tabel 1. Absorbansi NO Standar
Konsentrasi NO Standar (M) Absorbansi
0 0,024
2 0,139
4 0,210
6 0,306
8 0,460
10 0,695
Sumber: Data Primer Peneliti, 2016
0.8
y = 0,063x - 0,009
0.6 R = 0,954
Absorbansi
0.4
0.2
0.0
0 2 4 6 8 10 12
-0.2
Konsentrasi
(mol/L)
0,009. Pada penelitian ini didapatkan hasil koefisien korelasi atau R2 = 0,954,
dengan demikian maka korelasi atau hubungan antara absorbansi dan kadar
bersifat kuat karena nilai R2 mendekati angka 1 dan menunjukkan bahwa semakin
tinggi nilai absorbansi maka semakin tinggi pula kadarnya. Dari hasil persamaan
dan koefisien korelasi di atas dapat dilakukan analisa konsentrasi atau kadar NO
9
3. Analisis Kadar Nitrit Oksida (NO)
12 10,730,134
9,640,127
10
Kadar NO
(mol/L)
8 6,200,068
6 5,060,161
4
2
0
K1 K2 P1 P2
Kelompok
Keterangan:
K1 = kelompok kontrol 1, diberikan saline steril, kadar NO diamati pada hari ke-0
K2 = kelompok kontrol 2, diberiksan saline steril, kadar NO diamati pada hari ke-3
P1 = kelompok perlakuan 1, diberikan arginin 1g/kgBB, kadar NO diamati pada hari ke-0
P2 = kelompok perlakuan 2, diberikan arginin 1g/kgBB, kadar NO diamati pada hari ke-3
diberikan suplemen arginin dosis 1g/kgBB dan diamati pada hari ke-3 pasca
pencabutan gigi. Nitrit oksida (NO) merupakan suatu molekul biologi yang
proliferasi, yaitu dimulai pada hari ke-3 pasca perlukaan.7,40 Pada penelitian ini,
dosis 1g/kgBB, sedangkan kelompok K1 hanya diberikan saline steril, dan kadar
NO pada keduanya diamati pada hari ke-0. Tujuan pengamatan kadar NO pada
10
Vasodilatasi endotel terjadi pada fase inflamasi, yaitu dimulai pada hari ke-0 atau
luka.3 Untuk melihat perbedaan kadar NO antara kelompok kontrol dan kelompok
yang telah dilakukan oleh Shi dkk. (2003) dan Witte dkk. (2002), bahwa
dalam penyembuhan luka pasca insisi pada punggung tikus model diabetes secara
signifikan.41,42
11
mempengaruhi penurunan aktivitas eNOS serta mengakibatkan disfungsi
AGEs yang terbentuk pada polyol pathway juga akan mempengaruhi produksi
yang diikuti dengan adanya peningkatan proliferasi sel endotel. Nitrit oksida (NO)
yang dihasilkan oleh eNOS juga dapat menekan produksi angiostatin yang paling
12
SIMPULAN
kelompok yang diinduksi diabetes dan diberikan saline steril (K1) dengan
1g/kgBB (P1).
kelompok yang diinduksi diabetes dan diberikan saline steril (K2) dengan
1g/kgBB (P2).
diberikan suplemen arginin antara hari ke-0 (P1) dan hari ke-3 (P2).
REFERENSI
1. Pedersen, G., W., 2013, Buku Ajar Praktis Bedah Mulut, EGC, Jakarta, h. 29-
45.
2. Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007, Buku Ajar Patologi, Edisi 7,
EGC, Jakarta, h. 860-861.
3. Guo, S., DiPietro, L.A., 2010, Factors Affecting Wound Healing, Journal of
Dental Research, 89: 219-229.
4. Qiu, Z., A.H. Kwon., Y, Kamiyama., 2007, Effects of Plasma Fibronectin on
The Healing of Full-Thickness Skin Wounds in Streptozotocin-Induced
Diabetic Rats, Journal of Surgical Research, 138(1): 64-70.
13
5. Kawashima, S., 2004, Malfunction of Vascular Control in Lifestyle Related
Diseases: Endothelial Nitric Oxide (NO) Synthase/ NO System in
Atherosclerosis, Journal of Pharmacological Sciences, 96: 411-419.
6. Muzaffar, S., Jeremy, Angelin, Smith, Shukla, 2004, Role of Endothelium
and Nitric Oxide Synthases in Modulating Superoxide Formation Induced by
Endotoxin and Cytokines in Porcine Pulmonary Arteries, Thorax, 58: 598-
604.
7. Dashti, N., Ansari, M., Shabani, M., Vardasti, S., Mirsalehian, A., Mughehi,
M.H.N. dkk., 2003, The Effect of Nitric Oxide Donor in Diabetic Wound
Healing, Iranian Journal Public Health, 32(4): 59-63.
8. Fard, A., Tuck, C.H., Donis, J.A., 2000, Acute Elevations of Plasma
Asymmetric Dimethylarginine and Impaired Endothelial Function in
Response to A High-Fat Meal in Patients with Type 2 Diabetes, Arterioscler
Thrombosis and Vascular Biology, 20: 2039-2044.
9. Stuhlinger, M.C., Tsao, P.S., Her J-H., 2001, Homocysteine Impairs the NO
Synthase Pathway: Role of ADMA, Circulation, 104: 2569-2575.
10. Abbasi, F., Asagmi, T., Cookie, J.P., Lamendola, C., McLaughlin, T.,
Reaven, G.M. dkk., 2001, Plasma Concentrations of Asymmetric
Dimethylarginine are Increased in Patients with Type 2 Diabetes Melitus,
American Journal of Cardiology, 88: 1201-1203.
11. MacAllister, R.J., Parry, H., Kimoto, M., 1993, Regulation of Nitric Oxide
Synthesis by Dimethylarginine Dimethylaminohydrolase, Endothelium, 1:
137-140.
12. Ito, A., Tsao, P.S., Adimoolam, S., 1999, Novel Mechanism for Endothelial
Dysfunction: Dysregulation of Dimethylarginine Dimethylaminohydrolase,
Circulation, 24: 3092-3095.
13. Duckworth, W.C., 2001, Hyperglycemia and Cardiovascular Disease,
Current Atherosclerosis Report Journal, 3: 383-391.
14. Powell, L.A., Nally, S.M., McMaster, D., 2001, Restoration of Glutathione
Levels in Vascular Smooth Muscle Cells Exposed to High Glucose
Conditions, Free Radical Biology and Medicine, 31: 1149-1155.
15. Soegondo, S., 1999, Naskah Lengkap Penyakit Dalam, Pusat Informasi dan
Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta.
16. Brownlee, M., Aiello, L.P., Friedman, E., Vinic, A.I., Nesto, R.W., Boulton,
A.J.M., 2005, Complications of Diabetes ind Disorders of Carbohydrate and
Lipid Metabolism, William Textbook of Endrocinology, Edisi 10, Saunders,
Philadelphia, p. 28-30.
17. Yulianti, E., 2009, Mikroalbuminaria pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Hipertensif, Jurnal Penelitian Saintek, 14(1): 77-96.
18. Burke, T., 1998, Nitric Oxide: from Basic Research on Isolated Blood
Vessels to Clinical Relevance in Diabetes, An R Acad Nac Med, 115: 317-
331.
19. Chetty, S., 2010, The Dos and Donts of Arginine Supplementation, South
African Journal of Clinical Nutrition, 23(1): 25-28.
20. Garrett, R.H., Grisham, C.M., 2012, Biochemistry, Brooks Cole, California,
p. 426-427.
14
21. Campbell, B.I., Bounty, P.M.I., Roberts, M., 2004, The Ergogenic Potential
of Arginine, Journal of The International Society of Sports Nutrition, 1(2):
35-38.
22. Morris, S., 2004, Enzymes of Arginine Metabolism, The Journal of
Nutritition, 134(10): 2743-2747.
23. Boger, R.H., 2007, The Pharmacodynamics of L-arginine, The Journal of
Nutrition, 137: 1650-1655.
24. Boger, R.H., Ron, E.S., 2005, L-Arginne Improves Vascular Function by
Overcoming The Deleterious Effects of ADMA, A Novel Cardiovascular
Risk Factor, Alternative Medicine Review, 10(1): 14-23.
25. Boger, R.H., Bode-Boger, S.M., 2001, The Clinical Pharmacology of L-
arginine, Annual Review of Pharmacology and Toxicology, 41: 79-99.
26. Barbul, A., Uliyargoli, A., 2007, Use of Exogenous Arginine in Multiple
Organ Dysfunction Syndrome and Sepsis, Critical Care Medicine, 35: 564-
567.
27. Rang, H.P., Ritter, J.M., Flowerm R.J., Henderson, G., 2016, Rang and
Dales Pharmacology, Edisi 8, Elsevier, China, p. 213.
28. Appleton, J., 2002, Arginine: Clinical Potential of A Semi-Essential Amino
Acid, Alternative Medicine Review, 7(6): 512-522.
29. Capdevila, S., Giral, M., Ruiz de la Torre, J.L., Russel, R.J., Kramer, K.,
2007, Acclimatization of Rats After Ground Transportation to A New Animal
Facility, Laboratory Animals, 41(2): 255-261.
30. Su, H.C., Hung, L.M., Chen, J.K., 2006, Resveratrol, a Red Wine
Antioxidant, Possesses an Insulin-Like Effect in Streptozotocin-Induced
Diabetic Rats, American Journal Physiology Endocrinology and Metabolism,
290: 1339-1346.
31. Gunay, A., Arpag, O.F., Atilgan, S., 2014, Effects of Caffeic Acid Phenethyl
Ester on Palatal Mucosal Defects and Tooth Extraction Sockets, Dove Press
Journal Drug Design, Development and Therapy 8: 20692074.
32. Permatasari, D., Soesanto, R., Simandjuntak, R.M., 2014, Pengaruh
Pemberian Kulit Manggis terhadap Proliferasi Fibroblas pada Penyembuhan
Luka Pencabutan Gigi Tikus, Journal Oral and Maxillofacial Surgery,
3(1):26-31.
33. Rajpal, D.K., Klein, J.L., Mayhew, D., Boucheron, J., Spivak, A.T., Kumar,
V. dkk., 2015, Selective Spectrum Antibiotic Modulation of The Gut
Microbiome in Obesity and Diabetes Rodent Models, PLOS ONE, 10(12): 1-
19.
34. Putra, G.C., 2012, Efektivitas Pemberian Ekstrak Biji Semangka terhadap
Ekspresi Inducible-Nitric Oxide Synthase (iNOS), Skripsi, Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya.
35. Irdalisa, Safrida, Khairil, Abdulllah, Sabri, M., 2015, Profil Kadar Glukosa
Darah pada Tikus Setelah Penyuntikan Aloksan Sebagai Hewan Model
Hiperglikemik, Jurnal EduBio Tropika , 3(1): 1-50.
36. Andrade, S.I., Monsalve, M.R., Pena, J.E.D.E., Polanco, A.C., Palomino,
N.A., Velasco, A.F., 2000, Streptozotocin and Alloxan in Experimental
15
Diabetes: Comparison of The Two Models in Rats, Acta Histochemica, 33(3):
201-208.
37. Ghasemi, A., Khalifi, S., Jedi, S., 2014, Streptozotocin-nicotinamide Induced
Rat Model of Type 2 Diabetes, Acta Physiologica Hungarica, 101(4): 408-
420.
38. Sunarsih, E.S., Djatmika, Utomo, R.S., 2007, Pengaruh Pemberian Infusan
Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Diabetes yang Diinduksi Aloksan,
Majalah Farmasi Indonesia, 18(1): 29-33.
39. Daniel, E.E., Mohammed, A., Tanko, Y., Ahmed, A., Adams, M.D.,
Atsukwei, D., 2015, Effects of Lycopene on Thyroid Profile in
Streptozotocin-Induced Diabetic Wistar Rats, European Journal of
Biotechnology and Biosciences, 3(1): 21-28.
40. Hernowo, B.S., Sabirin, I.P.R., Maskoen, A.M., 2013, Peran Ekstrak Etanol
Topikal Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada Penyembuhan Luka
Ditinjau dari Imunoekspresi CD34 dan Kolagen pada Tikus Galur Wistar,
Majalah Kedokteran Bandung, 45(4):226-233.
41. Shi, H.P., Most, D., Efron, D.T., Witte, M.B., Barbul, A., 2003, Supplemental
L-Arginine Enhances Wound Healing in Diabetic Rats, Wound Repair and
Regeneration Journal, 11(3): 198-203.
42. Witte, M.B., Thomton, F.J., Tantry, U., Barbul, A., 2002, L-Arginine
Supplementation Enhances Diabetic Wound Healing: Involvement of The
Nitric Oxide Synthase and Arginase Pathways, Metabolism, 51(10): 1269-
1273.
43. Lin, K.Y., Ito, A., Asagami, T., Tsao, P.S., Adimoolam, S., Kimoto, M. dkk.,
2002, Impaired Nitric Oxide Synthase Pathway in Diabetes Mellitus: Role of
Asymmetric Dimethylarginine and Dimethylarginine
Dimethylaminohydrolase, Circulation, 106: 987-992.
44. Veves, A., Akbari, C.M., Primavera, J., 1998, Endothelial Dysfunction and
The Expression of Endothelial Nitric Oxide Synthase in Diabetic Neuropathy,
Vascular Disease and Foot Ulceration, Diabetes, 47: 457-463.
45. Wallner, C., Schira, J., Wagner, J.M., Schulte, M., Fischer, S., Hirsch, T.,
dkk., 2015, Application of VEGFA and FGF-9 Enhances Angiogenesis,
Osteogenesis, and Bone Remodelling in Type 2 Diabetes Long Bone
Regeneration, Plos One, 10(3): 1-19.
46. Yasa, Y.K., 2014, Debridemen dengan Fasiotomi pada Kaki Diabetik
Menurunkan Tumor Necrosis Factor- (TNF-) dan Meningkatkan Vascular
Endothelial Growth Factor (VEGF) disertai Perbaikan Klinis, Tesis, Fakultas
Kedokteran, Universitas Udayana, h. 24-31.
47. Khoweiled, A., El-Sebaee, H., El-Attar, S., Mansour, M., 2011, Role of
Angiogenesis as A Factor Modulating the Course of Cardiovascular
Complications in Diabetic Rats, Medical Journal Cairo University, 79(1):
639-648.
48. Matsunaga, T., Weihrauch, D.W., Moniz, M.C., 2002, Angiostatin Inhibits
Coronary Angiogenesis During Impaired Production of Nitric Oxide,
Circulation, 105: 2185-2191.
16