Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
mendapatkan suatu pengertian serta pemahaman tentang hal yang hendak di teliti.
buku-buku, majalah, koran, artikel dan jurnal serta media elektronik sebagai
adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang
hendak diteliti dan dapat membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan
juga kritikan tentang topik penelitian. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep
dasar pengetahuan, konsep dasar sikap, konsep dasar pencegahan HIV/AIDS, dan
defenisi istilah.
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang yang melakukan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dengan sendirinya pada waktu
penginderaan samapai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng
mempunyai intesitas atau tingkat yang berbeda. Secara garis besarnya dibagi dalam
1) Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau ransangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain,
2) Memahami (comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
3) Aplikasi (application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi
metode, prinsip, dan sebaginya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (analysis)
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
6) Evaluasi (evaluation)
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
Menurut Calhoun dan Acocella (1990) yang dikutip oleh Saam dan
Wahyuni (2013:61) yang menjelaskan bahwa sikap adalah sesuatu yang melekat
menjelaskan bahwa sikap atau attitude diartikan dengan sikap terhadap objek
tertentu, yang merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap tersebut
disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek yang tadi.
Sumber sikap terjadi dan terbentuk yaitu dari pengalaman pribadi, perasaan
negatif yang menyakitkan, dan pengaruh sosial. Sumber sikap dari pengalaman
pribadi baik pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang pahit atau
positif. Sumber sikap yang lain adalah pelampiasan perasaan yang menyakitkan.
Hal ini menjadi penyebab terjadinya prasangka sosial. Sumber lainnya adalah
pengaruh sosial. Hal ini terjadi bila sebagian besar atau hampir seluruh lingkungan
perasaan seseorang terhadap suatu objek sikap. Komponen konatif atau psikomotor
Sikap memiliki 4 tingkatan, dari yang terendah hingga yang tertinggi, yaitu:
1) Menerima (receiving)
yang diberikan.
2) Merespons (responding)
3) Menghargai (valving)
Pada tingkatan ini, sikap individu mengajak orang lain untuk mengerjakan
Pada tingkatan ini, sikap individu akan bertanggung jawab dan siap
1) Sikap bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk
melalui pengalaman.
3) Sikap terhadap sesuatu bisa terjadi dalam waktu relatif singkat atau
berlansung lama.
4) Sikap terhadap suatu objek bukan semata-mata ditentukan oleh bagaimana
sikap itu, tetapi dipengaruhi juga oleh aspek lain seperti pengetahuan,
terhadap sesuatu objek. Sikap tersebut terdiri dari aspek kognitif, objektif, dan
psikomotor. Sikap dapat diukur lansung tidak berstruktur dengan umum cara bebas
terhadap seseorang atau kelompok atau objek tertentu. Prasangka terjadi karena
negatif tentang sesuatu. Maka hindari prasangka karena akan merusak hubungan,
Deficiency Syndrome). AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV yang
tubuh, dan penderita HIV/AIDS akan berakhir dengan kematian dalam waktu 5-10
adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh, bukan
penyakit bawaan tetapi didapat dari hasil penularan. Penyakit ini disebabkan oleh
pasien dan semakin melanda banyak negara. Sampai saat ini belum ditemukan
vaksin atau obat yang relatif untuk AIDS sehingga menimbulkan keresahan di
dunia.
1) Agent
yang ada didalam darahnya, semakin tinggi/ semakin banyak virus dalam
semakin parah. Virus HIV atau Virus AIDS, sebagaimana virus lainnya
sebenarnya sangat lemah dan mudah mati diluar tubuh. Virus akan mati bila
2) Pejamu
dengan cepat dan hidup di aliran darah, cairan semen dan cairan vagina. Air
susu ibu yang terinfeksi HIV juga rentan mengandung virus ini. Daya tahan
Psikologis host juga harus tetap terjaga, mereka butuh diperhatikan dan
3) Lingkungan
genitalis, Herpes Simpleks dan STS (Serum Test for Sypphilis) yang positif
masuknya HIV. Faktor biologis lainnya adalah penggunaan obat KB. Para
2.3.2 Etiologi
mengisolasi virus dari pasien dengan gejala limfadenopati dan menemukan virus
HIV. Oleh sebab itu virus tersebut dinamakan lymphadenopathy associated virus
(LAV). Pada tahun 1984 Gallo (National Institute of Health, USA) menemukan
Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan beberapa tipe HIV, yaitu HIV-1 yang
sering menyerang manusia dan HIV-2 yang ditemukan di Afrika Barat. Virus HIV
termasuk subfamili Lentivirinae dari famili Retroviridae. Asam nukleat dari famili
retrovirus adalah RNA yang mampu membentuk DNA dari RNA. Enzim
DNA. DNA ini bergabung dengan kromosom induk (sel limfosit T4 dan sel
integrase.
Waktu paruh virus (virion half-life) berlansung cepat. Sebagian besar virus
akan mati, tetapi karena mulai awal infeksi, replikasi virus berjalan sangat cepat
dan terus-menerus. Dalam sehari sekitar 10 miliar virus dapat diproduksi. Replikasi
virus dalam darah ditunjukkan dengan angka viral load, sedangkan tingkat
sel T manusia tipe III (HTVL-III) atau virus linfadenopart (LAV), adalah suatu
dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1
menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia. Genom HIV mengode sembilan
protein yang esensial untuk setiap aspek siklus hidup virus. Dari segi struktur
genomik, virus-virus memiliki perbedaan yaitu bahwa protein HIV-1, Vpu, yang
membantu pelepasan virus, tampaknya diganti oleh protein Vpx pada HIV-2. Vpx
protein lain, Vpr. Vpr diperkirakan meningkatkan transkripsi virus. HIV-2, yang
pertama kali diketahui dalam serum dari para perempuan Afrika Barat (warga
Senegal) pada tahun 1985, menyebabkan penyakit klinis tetapi tampaknya kurang
HIV menempel pada Limfosit sel induk melalui gp120, sehingga terjadi fusi
membran HIV dengan sel induk. Inti HIV kemudian masuk ke dalam sitoplasma
sel induk. Di dalam sel induk, HIV akan membentuk DNA HIV dari RNA HIV
melalui enzim polimerase. Enzim integrasi kemudian akan membantu DNA HIV
DNA virus yang dianggap oleh tubuh sebagai DNA sel induk akan
membentuk RNA dengan fasilitas sel induk, sedangkan mRNA dalam sitoplasma
akan diubah oleh enzim protease menjadi partikel HIV. Partikel itu selanjutnya
mengambil selubung dari bahan sel induk untuk dilepas sebagai virus HIV lainnya.
Mekanisme penekanan pada sistem imun (imunospresi) ini akan menyebabkan
HIV bukan fenomena yang terjadi secara alamiah, virus ini harus
ditransmisikan dari manapun agar seseorang dapat terinfeksi. Transmisi HIV dapat
terjadi baik melalui kontak seksual, via darah atau produk darah, atau dari ibu ke
bayinya.
1) Kontak seksual
Sebagian besar infeksi HIV terjadi melalui hubungan intim tanpa pelindung.
HIV terdapat pada semen, pre-cum, cairan vagina, dan darah haid. Selama
dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak dengan
membran mukosa. Seperti melalui hubungan seksual anal dan vaginal tanpa
pelindung, HIV dapat ditransmisikan juga melalui seks oral tanpa pelindung
meskipun beberapa bukti menyatakan bahwa metode ini berisiko lebih kecil
HIV terdapat di dalam darah, setiap kontak dengan darah yag terinfeksi HIV
diperiksa untuk HIV dan pemeriksaan tersebut sudah dilakukan sejak tahun
1985. Kini, sama dengan semua produk darah, seperti Faktor VIII yang
luka akibat jarum infeksi jarang terjadi dan hanya terjadi sekitar kurang dari
1% individu.
Hiv dapat ditularkan dari ibu ke bayinya, baik sebelum atau selama
kelahiran atau ketika menyusui. Semua ibu hamil ditawarkan dan diaajurkan
Risiko transmisi bergantung juga pada jenis pajanan dan daya infeksi pasien
melalui pemeriksaan darah vena, tetapi pemeriksaan HIV dapat dilakukan melalui
pemeriksaan saliva dan bercak darak baik di tatanan asuhan primer (seperti klinik
spesialis kesehatan seksual) atau asuhan sekunder melalui layanan GUM. Untuk
praktik terbaik, direkomendasikan bahwa semua pemeriksaan HIV dilakukan
period) untuk pemeriksaan HIV pada pemeriksaan sampel cairan oral dapat
berlansung dalam waktu yang sedikit lebih lama. Semua hasil pemeriksaan HIV
positif perlu dikonfirmasi lagi dengan sampel kedua yang diambil pada waktu yang
dibanding untuk menemukan virus itu sendiri. Antibodi adalah protein yang
diproduksi oleh sistem imun untuk melawan bakteri, virus, atau antigen lain yang
spesifik. Setelah tubuh melakukan kontak dengan HIV maka sistem imun akan
mulai meningkatkan antibodi untuk melawan infeksi. Pada sebagian besar individu,
pemeriksaan HIV dalam waktu 3 bulan setelah melakukan setiap aktivitas yang
Persetujuan ini sering kali diperoleh selama diskusi pra-pemeriksaan yang dapat
pelatihan secara tepat. Untuk skrining HIV, informed consent secara verbal dapat
tersebut dan bahwa persetujuan untuk dilakukan pemeriksaan HIV telah diperoleh.
2) Western blot
a. Tes HIV pada bayi, karena zat antimaternal masih ada pada bayi yang
berisiko tinggi.
Western blot. Tes HIV Elisa (+) sebanyak tida kali dengan reagen yang berlainan
a. Pencegahan donor darah, dilakukan satu kali oleh PMI. Bila positif
disebut reaktif.
spesifik).
2) Setiap manifestasi yang tidak lazim dari penyakit yang disebabkan oleh
9) Penurunan berat badan atau diare yang tidak dapat dijelaskan, keringat
penyebabnya.
1) Primer
Individu yang terinfeksi HIV sering kali tidak menyadari bahwa mereka
14 hari.
5. Diare.
mengalami beberapa gejala ini, namun gejala ini amat samar dan
1. Meningitis
2. Paralisis
3. Infeksi oportunistik.
Jika gejala yang jarang terjadi ini dialami atau jika gejala terjadi
tahun.
2) Asimtomatik
terinfeksi HIV sering kali menunjukkan tanda infeksi yang tidak terlihat
dan tidak adanya progresi penyakit pada tahap ini. Tahap infeksi HIV
PGL adalah tanda dari tubuh yang mencoba melawan infeksi HIV
Pemeriksaan darah ini termasuk hitung sel CD4 dan pemeriksaan beban
virus.
3) Simtomatik
sindrom wasting HIV dan demensia HIV, yang disebabkan oleh aksi
lansung HIV.
2. Infeksi oportunistik
oleh sistem imun yang sehat, tetapi setelah sistem imun mengalami
4) Tumor
Dengan cara yang serupa, sistem imun yang sehat mampu menahan
tumor dan beberapa kanker, tetapi jika imun berhenti berfungsi, kanker
5) AIDS
dengan rapid test (dipstick) sehingga hasilnya bisa segera diketahui. Departemen
kesehatan pada tahun 2007 menyatakan stadium klinis HIV bagi orang dewasa
1) Stadium klinis I
a. Asimtomatik
b. Limfadenitis generalisata
2) Stadium klinis II
f. TB paru
c. Toxoplasmosis otak
e. Kriptokokosis ekstraparu
k. Mikobakteriosis atipik
m. Tuberkulosis ekstraparu
n. Limfoma
o. Sarkoma Kaposi
p. Ensefalopati HIV
1) Penyuluhan Kesehatan
hanya berhubungan seks dengan satu orang saja yang diketahui tidak
terinfeksi HIV.
Penggunaan kondom yang benar saat melakukan hubungan seks baik secara
Konseling dan Tes HIV secara sukarela ini sangat disarankan untuk semua
orang yang terkena salah satu faktor risiko sehingga mereka mengetahui
Sunat pada laki-laki yang dilakukan oleh profesional kesehatan terlatih dan
sesuai dengan aturan medis dapat mengurangi risiko infeksi HIV melalui
suntikan
HIV dengan menggunakan alat suntik steril untuk setiap injeksi atau tidak
HIV Transmission/PMTCT).
menyusui jika tidak diberikan intervensi maka tingkat penularan HIV dari
pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dapat dilakukan dengan cara,
pemberiaan ARV untuk ibu dan bayi selama kehamilan, persalinan dan
HIV-positif.
APD (sarung tangan lateks, pelindung mata dan pelindung lainnya) untuk
menghindari kontak dengan darah atau cairan yang kemungkinan terinfeksi
HIV. Setiap tetes darah pasien yang mengenai tubuh harus segera dicuci
dengan air dan sabun. Tindakan kehati-hatian ini harus dilakukan pada
universal).
lain:
penderita AIDS
memerlukan.
2.3.9 Pengobatan
terdiri dari 3 atau lebih obat ARV. Namun, ART ini bukan merupakan obat
yaitu :
setiap 12 jam
b. Obat ini aman, mudah, dan tidak mahal. Angka transmisi dapat
tiruan diserang oleh virus, sehingga CD4 alami tetap normal. Bagian
yang diserang virus HIV adalah sel darah putih terutama sel limfosit
pada bagian CD4. CD4 adalah bagian dari limfosit yang menunjukkan
lain :
kasus pasien terinfeksi HIV yang tetap sehat secara klinis dan imunologis.
menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti dan kerangka
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
tersebut. Kerangka konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel
yang satu dengan yang lain. Dengan adanya kerangka konsep akan mengarahkan
Tingkat Sikap
pengetahuan
Kepedulian
Pencegahan
penelitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara,
pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat
diterima atau ditolak. Bila diterima atau terbukti maka hipotesis tersebut menjadi
tesis. Sehingga hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena dengan
Ho: tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap
Advent Indonesia.
Ha: ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap
Advent Indonesia.