Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan pertumbuhan abnormal dari suatu sel atau jaringan

dimana sel atau jaringan tersebut tumbuh dan berkembang tidak terkendali,

kecepatan tumbuhnya berlebihan, dan sering disertai perubahan perangai sel yang

akhirnya mengganggu organ lain. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh dan

berkembang pada serviks atau mulut rahim, khususnya berasal dari lapisan epitel

atau lapisan terluar permukaan serviks. (Heru, 2011).

Kanker selain potensial memberikan penderitaan yang bersifat fisik, juga

memberikan penderitaan bersifat psikis. Jika gangguan fisik dimanifestasikan

dengan gejala seperti pegal, nyeri, mual, keputihan hingga perdarahan dan

komplikasi organ. Ganguan psikis yang dijumpai dapat dimanifestasikan dengan

simptom depresi, gugup, perasaan menjadi tua, cemas, dan tak berguna (Lilis,

1997). Kecemasan pada pasien kanker serviks merupakan psikologis yang dialami

penderita kanker serviks setelah dinyatakan terdiagnosa kanker serviks. Teknik

guided imagery salah satu teknik relaksasi untuk menurunkan kecemasan

seseorang dengan menggunakan kekuatan pikiran. Teknik guided imagery ini

belum diterapkan di yayasan kanker indonesia cabang jawa timur pada penderita

kanker serviks. Namun sampai saat ini belum diteliti tentang pengaruh teknik

guided imagery terhadap tingkat kecemasan penderita kanker serviks.

Di Indonesia, kanker serviks merupakan kasus terbanyak dan hampir

70%nya ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB). Hal ini karena

masih rendahnya pelaksanaan skrining yaitu <5%. Padahal pelaksanaan skrining

1
2

yang ideal adalah 80%. Coba kita bandingkan dengan populasi penduduk

indonesia tahun 2008 yang berjumlah 230 juta. Angka 5% adalah angka yang kecil

sekali. Padahal wanita yang beresiko terkena kanker serviks adalah 58 juta (pada

usia 15-64 tahun) dan 10 juta (pada usia 10-14 tahun). Oleh karena itu, tidak

mengejutkan jika jumlah kasus baru kanker serviks mencapai 40-45/hari dan

jumlah kematian yang disebabkan kanker serviks mencapai 20-25/hari. (Heru,

2011).

Hasil penelitian yang dilakukan di RSHS Bandung dengan judul gambaran

tingkat kecemasan, stres, dan depresi pasien kanker didapatkan hasil bahwa

sebanyak 34,28% mengalami kecemasan sedang, 12,86% mengalami kecemasan

berat, 4,28 mengalami kecemasan sangat berat, 10% mengalami stres sedang,

2,86% mengalami stres berat, dan 11,48% mengalami depresi sedang, 8,57%

mengalami depresi berat, 2,86% mengalami depresi sangat berat (Yeni, 2012).

Menunjukkan bahwa respon psikologis yang dialami pasien kanker lebih dominan

mengalami kecemasan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Yayasan Kanker

Indonesia Cabang Jawa Timur terdapat 15 pasien kanker serviks. Setelah

diobservasi terdapat 1 orang tidak mengalami kecemasan (6,66%), 3 orang

mengalami kecemasan ringan (20%), 11 orang mengalami kecemasan sedang

(73,3%).

Kondisi psikologis berpengaruh baik secara langung maupun tidak langsung

fungsi fisik dan mental. Hal ini dapat terjadi dalam keadaaan stess yang berat,

tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon kewaspadaan dalam jumlah besar,

diantaranya adalah hormon andrenalin. Keberadaan andrenalin dalam tubuh


3

menyebabkan tubuh dalam keadaan siaga penuh dengan tekanan darah meningkat,

jantung memompa darah lebih kuat, dan sel-sel tubuh dalam keadaan siaga serta

mengalami ketegangan yang dapat mempengaruhi kondisi fisik. Keadaan seperti

di atas seringkali juga berpengaruh secara psikologis pada penderita kanker

serviks. Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Edward menulis dalam bukunya stop

worryng and get well : bahwa penyakit sebetulnya disebabkan oleh pikiran-pikiran

negatif yang berasal dari diri sendiri, seperti kekhawatiran yang berlebihan,

tekanan batin karena kehilangan sesuatu dalam dirinya. (Hendranata, 2007:114).

Dampak psikologis yang dialaminya seperti fisik berupa rasa nyeri,

kerontokan rambut bahkan mungkin terjadi perubahan fisik sebagai efek

pengobatan reaksi yang muncul bisa merupakan reaksi psikologis terhadap

diagnosis kanker yang harus dihadapinya. Seperti muncul perasaan takut,

terancam, marah, sedih dan depresi. Pada awalnya penderita kanker leher rahim,

tidak mau menerima dirinya, merasa hidup itu tidak adil karena orang lain bebas

kemana-mana sedangkan dirinya hanya didalam rumah dan mengasingkan diri dari

siapapun juga dengan penyakit yang dideritanya, merasa kesepian, marah dan

ketakutan akan kematian. Dengan demikian tingkat kondisi psikologis yang

berlebihan akan berdampak kurang baik dalam tubuh, sehingga timbullah gejala-

gejala fisik dan psikis. Rasa cemas yang timbul akibat melihat dan mengetahui ada

bahaya yang mengancam dirinya. Cemas ini lebih dekat kepada rasa takut, karena

sumbernya jelas terlihat dalam fikiran. Sementara reaksi psikologis adalah reaksi

yang biasanya ditandai oleh adanya perasaan tegang, bingung, atau perasaan tidak

menentu, terancam, tidak berdaya, rendah diri, kurang percaya diri, tidak dapat

memusatkan perhatian dan adanya gerakan yang tidak terarah atau tidak pasti
4

(Hurlock, 1996:316) Hal ini juga dikuatkan oleh pernyataan Kusuma bahwa energi

negatif berkepanjangan akan merusak sehingga tubuh bioplasmatik kekurangan

energi. Akibatnya badan lemah dan berbagai keluhan timbul mulai dari flu bisa

sampai kanker ganas. (Hendranata, 2007:19).

Kecemasan penderita kanker serviks timbul dari rasa kekhawatiran yang tak

jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti, tidak

berdaya sserta objek yang tidak spesifik. Kecemasan ini dimanifestasikan secara

langsung melalui perubahan fisiologis (seperti gelisah, bicara cepat, reaksi

terkejut) dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala sebagai upaya untuk

melawan kecemasan (Stuart, 2002). Pasien dapat mengatasi kecemasannya dengan

menggunakan sumber koping di lingkungan sekitarnya. Sumber koping tersebut

adalah aset ekonomi, kemampuan dalam menyelesaikan masalah, dukungan sosial

keluarga, dan keyakinan budaya dapat membantu dalam menggunakan mekanisme

koping yang adaptif. Sumber koping yang penting bagi pasien adalah dukungan

sosial keluarga terutama dari pasangan hidup atau suami. (Stuart, 2002).

Berbagai terapi modalitas untuk menurunkan kecemasan pasien kanker

serviks diantaranya adalah dukungan keluarga, terapi kognitif, terapi keluarga,

imajinasi terbimbing (guided imagery) dan terapi modalitas lainnya. Dalam

penelitian ini peneliti akan mengaplikasikan imajinasi terbimbing karena lebih

mudah diterapkan dan relative aman digunakan. Guided Imagery adalah suatu

teknik yang mengggunakan imajinasi individu dengan imajinasi terpimpin untuk

mengurangi stres. Guided Imagery dapat digunakan pada berbagai keadaan antara

lain : mengurangi stres, nyeri, kesulitan tidur, pusing, migraine, hipertensi dan

keadaan lain. Teknik guided imagery ini merupakan media yang sederhana dan
5

tidak memerlukan biaya tambahan untuk menurunkan stres dan kecemasan serta

dapat meningkatkan kemampuan koping. Teknik ini bertujuan untuk

mengembangkan relaksasi dan meningkatkan kualitas hidup. (Martin, 2007).

Berdasarkan permasalah diatas bagi penderita kanker serviks yang

mengalami kecemasan dibutukan terapi untuk mecegah terjadinya kecemasan

berkelanjutan maka dapat dilakukan beberapa terapi untuk menurunkan

kecemasan seperti teknik imajinasi terbimbing (Guided imagery). Hal ini

dilakukan untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien kanker serviks.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini :

Apakah ada pengaruh teknik guided imagery terhadap penurunan tingkat

kecemasan pasien kanker serviks di Rumah Singgah Sasana Marsudi Husada

Yayasan Kanker Indonesia cabang Jawa Timur ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas maka penelitian ini

bertujuan untuk :

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisa pengaruh teknik guided imagery terhadap tingkat kecemasan

penderita kanker serviks di Rumah Singgah Sasana Marsudi Husada YKI

Cabang Jawa Timur.

1.3.2 Tujuan Khusus


6

1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan pada penderita kanker serviks

sebelum diberikan teknik guided imagery di Rumah singgah Sasana

Husada YKI Cabang Jawa Timur.

2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan pada penderita kanker serviks

sesudah diberikan teknik guided imagery di Rumah Singgah Sasana

Marsudi Husada YKI Cabang Jawa Timur.

3. Menganalisa pengaruh teknik guided imagery terhadap tingkat

kecemasan pada penderita kanker serviks di Rumah Singgah Sasana

Marsudi Husada YKI Cabang Jawa Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi dunia keperawatan khususnya keperawatan jiwa, teknik guided

imagery dapat dimanfaatkan untuk membuktikan teori atau mendukung

teori bahwa teknik guided imagery dapat menurukan kecemasan pasien

kanker serviks.

2. Dapat memberikan gambaran atau informasi tentang kanker serviks,

penanganan dan kecemasannya dapat dipengaruhi dengan teknik guided

imagery, dimanfaatkan bagi peneliti berikutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh beberapa manfaat antara lain

adalah :

1. Bagi Yayasan Kanker

Penelitian ini diharapkan dapa menambah wawasan ilmu pengetahuan

dibidang teknologi kesehatan, serta sebagai bahan masukan untuk lebih


7

meningkatkan pendidikan kesehatan pada keluarga dan meningkatkan

asuhan kekeperawatan secara holistik.

2. Bagi Peneliti

Meningkatkan atau mengembangkan pengalaman dalam melakukan

penelitian tentang pengaruh teknik guided imagery terhadap penurunan

kecemasan pasien kanker serviks.

3. Bagi Profesi keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan

pelayanan kesehatan terutama asuhan keperawatan untuk penurunan

kecemasan pasien kanker serviks dan dapat dipakai sebagai masukan

untuk meningkatkan pengetahuan tentang tingkat kecemasan pasien

kanker serviks.

4. Bagi Klien

Bagi klien yang paling utama mampu mengatasi kecemasan, menambah

pengetahuan klien dan keluarga dalam mengenal masalah-masalah pada

kanker serviks dan mampu mengambil keputusan dalam menghadapi

penyakit kanker serviks yang dijalaninya.

Вам также может понравиться