Вы находитесь на странице: 1из 1

KOMPETENSI LITERASI INFORMASI BAGI MAHASISWA

Perkembangan ICT membuat informasi begitu melimpah dan mudah untuk diakses serta
dimanfaatkan. Kelimpahruahan, kecepatan serta kemudahan memperoleh informasi
hanya akan didapat jika pencari informasi memiliki kompetensi dalam literasi
informasi. Bahkan American Library Association (ALA, 1989) telah
mempertimbangkan bahwa literasi informasi merupakan hasil utama siswa di perguruan
tinggi.

Candy, Crebert dan OLeary dalam Salmubi (2007) mengatakan Access to, and critical
use of information and of information technology is absolutely vital to lifelong learning,
and accordingly no graduate can be judged educated unless he or she is information
literate. Dari pernyataan tersebut Candy, Crebert dan OLeary mengungkapkan bahwa
seorang tidak dapat dinyatakan lulus, bilamana ia belum menyandang status sebagai
information literate person. Maksudnya, untuk melakukan hal yang demikian, lembaga
pendidikan tinggi harus menetapkan literasi informasi sebagai sebuah standar
kompetensi (sebagai syarat) yang wajib dimiliki oleh setiap peserta didik sebelum
meninggalkan universitas.

Association of College and Reserach Libraries (ACRL, 2000) menyatakan bahwa


mahasiswa dikatakan kompetensi information literate jika mampu (1) menentukan sifat
dan cakupan informasi yang dibutuhkan, (2) mengakses informasi yang dibutuhkan
secara efektif dan efisien, (3) mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara
kritis, (4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu dan (5)
memahami aspek ekonomi, hukum dan sosial yang berkaitan dengan penggunaan
informasi.

Вам также может понравиться