Вы находитесь на странице: 1из 18

Praktikum Teknik Lingkungan

BAB III
METODE PENGUJIAN

3.1. LOKASI DAN WAKTU


Dalam melakukan pengambilan sampel, penyusun mengambil secara langsung di
lapangan dengan rincian lokasi dan waktu sebagai berikut,
hari, tanggal : Rabu, 20 September 2017
waktu : 12.00 16.00 WIB
lokasi : Ruas Sungai Winongo perbatasan Dusun Patran dan Dusun Jetis,
Sleman, Yogyakarta.

Gambar 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

3.2. RANGKA PEMIKIRAN

Studi Literatur

Rumusan Masalah

Pengambilan Data

Sampel Laboratorium

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan grafik di atas untuk pengambilan data, sampel yang diambil adalah
sampel air sungai dan sampel limbah cair, sedangkan untuk data laboratorium adalah
hasil berdasarkan praktikum yang dilakukan, yaitu :
1. Pengujian Warna
2. Pemeriksaan Temperatur
3. Pengujian Daya Hantar Listrik (DHL)
4. Pemeriksaan Kekeruhan
5. Pengujian pH
6. Pengujian terhadap Fe
7. Pengujian terhadap SO4
8. Pengujian Asiditas
9. Pengujian Alkainitas
10. PengujianMn
11. Pemeriksaan Detergen
12. Pemeriksaan BOD

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

13. Pemeriksaan COD


14. Penetapan Kesadarahan Air (Ca, Mg)
15. Pengujiann Cl
16. Pengujian Do

3.3. METODE PENELITIAN


3.3.1. Metode Pegambilan Sampel dan Penentuan Sampel
1. Air Sungai
Pengambilan sampel dilakukan penulis di ruas Sungai Winongo
perbatasan Dusun Jetis dan Dusun Patran Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Jumlah titik pengambilan sampel disesuaikan dengan debit air sungai yang
mengalir pada ruas Sungai Winongo tersebut. Adapun syarat dan ketentuan
pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a. Debit (Q) < 5 m3/s maka pegambilan sampel hanya satu titik saja yaitu pada
kedalaman sungai.
b. Debit (Q) 5 150 m3/s maka pengambilan sampel berdasarkan lebar sungai
yaitu pada 1/3 dan 2/3 lebar sungai.
c. Debit (Q) > 150 m3/s maka pengambilan sampel dilakukan sebanyak enam
titik dan berdarkan lebar sungai yaitu pada lebar sungai serta pada
kedalaman 0.2 dan 0.8 bagian dari permukaan air.
Setelah dilakukan pengukuran dengan mengambil panjang sungai 5
meter maka didapat data sebagai berikut :
Tabel 3.1 Data Pengukuran
No Keterangan Nilai Satuan
1 Panjang segmen 5 m
2 Lebar sungai hulu
a. Kiri 0,41 m
b. Tengah 0,40 m
c. Kanan 0,45 m
Lebar sungai hilir
a. Kiri 0,25 m
b. Tengah 0,43 m

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

c. Kanan 0,35 m
3 Waktu tempuh bola
a. Kiri 18,46 Detik
b. Tengah 14,21 Detik
c. Kanan 27,62 Detik
4 Kecepatan
a. Kiri 0,271 m/s
b. Tengah 0,352 m/s
c. Kanan 0,181 m/s
Kecepatan rata-rata 0,268 m/s
5 Luas Basah
a. Luas basah hulu 2,078 m2
b. Luas basah hilir 1,59 m2
Luas basah rata-rata 1,834 m2
6 Debit 0,491 m3/s

Karena didapat nilai debit (Q) 0,491 m3/s < 5 m3/s, maka pengambilan
sampel dilakukan di satu titik, yaitu pada kedalaman sungai.

2. Limbah Cair
Pengambilan limbah cair dilakukan langsung di lapangan, yaitu limbah
cair diambil langsung dari saluran pipa pembuangan dari kegiatan perikanan di
sekitar Sungai Winongo yang airnya langsung mengarah ke aliran Sungai
Winongo. Sampel diambil sebanyak 2 botol air mineral masing-masing
berkapasitas 1,5 liter.

3.3.2. Metode Pengujian Laboratorium


3.3.2.1. Pemeriksaan Warna (Air Sungai dan Limbah Cair)
A. Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui apakah warna sampel (air sungai dan
limbah cair) yang diambil masih dalam kategori yang baik atau
tidak.

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

B. Alat
1. Kerucut Imhoff
2. Statif
3. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel air sungai dan limbah cair

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum
2. Menuangkan sampel air sungai maupun sampel air limbah ke
dalam kerucut imhoff
3. Mengamati warna sampel secara visual kemudian mencatat
hasil pengamatan

3.3.2.2. Pemeriksaan Temperatur (Sampel Air Sungai dan Limbah Cair)


A. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan temperatur bertujuan untuk mengetahui suhu
pada sampel (air sungai dan limbah cair) di ruas Sungai Winongo
perbatasan Dusun Jetis dan Dusun Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman,
D.I. Yogyakarta.

B. Alat
1. Beaker Glass
2. Termometer Digital
3. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel air sungai dan imbah cair

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan suhu
2. Menuangkan sampel air sungai maupun limbah cair ke dalam
tabung reaksi
3. Memeriksa suhu sampel air sungai maupun limbah cair
menggunakan thermometer digital
4. Menulis nilai bacaan suhu yang muncul pada thermometer
digital

3.3.2.3. Pemeriksaan Daya Hantar Listrik (Sampel Air Sungai dan


Limbah Cair)
A. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan daya hantar listrik bertujuan untuk mengetahui
kemampuan sampel (air sungai dan limbah cair) di ruas Sungai
Winongo Dusun Jetis dan Dusun Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman,
D.I. Yogyakarta dalam menghantarkan listrik.

B. Alat
1. Beaker Glass
2. Konduktimeter
3. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel air sungai dan limbah cair

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan Daya Hantar Listrik
2. Menuangkan sampel air sungai maupun sampel limbah cair ke
dalam tabung reaksi
3. Memeriksa nilai DHL pada sampel air sungai maupun sampel
limbah cair menggunakan konduktimeter

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

4. Mencatat hasil bacaan nilai DHL sampel air sungai maupun


limbah cair yang muncul pada konduktimeter

3.3.2.4. Pemeriksaan Kekeruhan (Sampel Air Sungai dan Limbah Cair)


A. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui
besarnya endapan dan kekeruhan dari sampel (air sungai dan
limbah cair) yang diuji setelah dicampur dengan larutan tawas
sebanyak 10 ml.

B. Alat
1. Kerucut Imhoff
2. Statif
3. Pipet tetes
4. Termometer
5. Beaker Glass
6. Gelas Ukur
7. Pengaduk
8. Stopwatch
9. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel air sungai dan imbah cair
2. Larutan tawas

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pengujian kekeruhan
2. Menuangkan sampel air sungai maupun sampel limbah cair ke
dalam kerucut imhoff
3. Mengambil larutan tawas yang telah disiapkan sebelumnya
menggunakan pipet tetes ke dalam gelas ukur sebanyak 10 ml

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

4. Mencampur larutan tawas tersebut dengan sampel air sungai


maupun limbah cair sebanyak 10 ml
5. Mengaduk campuran sampel (air sungai dan limbah cair)
dengan tawas menggunakan pengaduk selama 5 (lima) menit.
6. Mengamati kekeruhan dan endapan yang terjadi setiap 5 (lima)
menit sekali
7. Mencatat hasil pengamatan

3.3.2.5. Pengujian pH (Sampel Air Sungai dan Limbah Cair)


A. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pengujian pH terhadap sampel air sungai dan
limbah cair di ruas Sungai Winongo perbatasan Dusun Jetis dan
Dusun Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I. Yogyakarta adalah
untuk mengetahui nilai pH yang terkandung dalam sampel.

B. Alat
1. Beaker Glass
2. pH meter
3. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel air sungai dan limbah cair

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pengujian pH
2. Menuangkan sampel air sungai dan limbah cair ke dalam tabung
reaksi
3. Memeriksa nilai pH sampel air sungai maupun limbah cair
menggunakan alat uji pH meter
4. Mencatat nilai pH yang muncul pada pH meter

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

3.3.2.6. Pemeriksaan terhadap Fe (Sampel Air Sungai dan Limbah Cair)


A. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pengujian terhadap Fe adalah untuk
membandingkan sampel air sungai dan limbah cair dengan larutan
standar. Sehingga akan diketahui besarnya kandungan Fe di dalam
sampel air sungai maupun limbah cair.

B. Alat
1. Tabung Reaksi
2. Gelas Ukur
3. Rak Gelas Ukur
4. Pipet Tetes
5. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel air sungai dan limbah cair
2. Larutan Fe

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pengujian Fe
2. Menuangkan sampel dari tabung reaksi ke dalam gelas ukur
3. Memasukkan dua atau tiga tetes larutan Fe ke dalam sampel
4. Membandingkan warna antara sampel dengan larutan standar
dan menganalisis hasil warna

3.3.2.7. Pengujian Zat Tersuspensi


A. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pengujian zat tersuspensi adalah mengetahui besarnya
kandungan endapan yang terdapat pada sampel air sungai dan
limbah cair.

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

B. Alat
1. Alat pada pengujian kekeruhan air
2. Kertas filter
3. Corong kaca
4. Timbangan
5. Oven

C. Bahan
1. Hasil endapan dari pengujian kekeruhan air

D. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan hasil pengujian kekeruhan air berupa endapan
dari sampel air
2. Menimbang kertas filter sebelum dituangi endapan
3. Menuangkan hasil endapan pada kertas filter yang berada di
atas corong kaca
4. Menimbang kertas filter setelah dituangi endapan
5. Memasukkan kertas filter yang berisi endapan ke dalam oven
selama 1 (satu) hari
6. Menimbang kertas filter beserta endapannya yang telah kering
oven

3.3.2.8. Pemeriksaan terhadap SO4 (Sampel Air Sungai dan Limbah Cair)
A. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pengujian terhadap SO4 adalah untuk
membandingkan sampel air sungai dan limbah cair dengan larutan
standar. Sehingga akan diketahui besarnya kandungan SO4 di dalam
sampel air sungai maupun limbah cair.

B. Alat
1. Tabung Reaksi
2. Gelas Ukur
3. Rak Gelas Ukur

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

4. Pipet Tetes
5. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel air sungai dan limbah cair
2. Larutan SO4

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pengujian SO4
2. Menuangkan sampel dari tabung reaksi ke dalam gelas ukur
3. Memasukkan dua atau tiga tetes larutan SO4 ke dalam sampel
4. Membandingkan warna antara sampel dengan larutan standar
dan menganalisis hasil warna

3.3.2.9. Pemeriksaan Asiditas


A. Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan sampel air sungai dan limbah cair
dalam menetralkan asam lemah.

B. Alat
1. Gelas ukur 10 ml
2. Gelas ukur 100 ml
3. Pipet Tetes
4. Beaker Glass
5. Alat Tulis

C. Bahan
1. Larutan NaOH
2. Larutan PP
3. Aquades

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan utuk
pemeriksaan asiditas
2. Menuangkan sampel limbah cair dan air sungai ke dalam gelas
ukur 10 ml
3. Mencampur sampel limbah cair dan air sungai dengan aquades
sampai jumlahnya 100 ml di dalam gelas ukur 100 ml
4. Menuangkan campuran ke dalam beaker glass
5. Menetesi campuran larutan dengan PP sebanyak tiga tetes
6. Menitrasi campuran dengan larutan NaOH sampai warnanya
berubah menjadi merah muda

3.3.2.10. Pemeriksaan Alkalinitas


A. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pemeriksaan alkalinitas adalah untuk
mengetahui kemampuan sampel air sungai dan limbah cair dalam
menetralkan basa kuat.

B. Alat
1. Gelas ukur 10 ml
2. Gelas ukur 100 ml
3. Pipet Tetes
4. Beaker Glass
5. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel Air Sungai dan Air Limbah
2. Aquades
3. Larutan MO

4. Larutan HCl

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan alkalinitas
2. Menuangkan sampel air sungai maupun limbah cair ke dalam
gelas ukur sebanyak 10 ml
3. Mencampur sampel air sungai maupun limbah cair dengan
aquades sampai jumlahnya 100 ml di dalam gelas ukur 100 ml
4. Menuangkan kedua campuran tersebut masing-masing ke dalam
beaker glass
5. Menetesi campuran dengan larutan MO masing-masing
sebanyak dua tetes untuk setiap sampel
6. Menitrasi campuran dengan larutan HCl sampai warnanya

berubah menjadi oranye tua

3.3.2.11. Pemeriksaan Mn
A. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan Mn adalah untuk mengetahui
kandungan Mangan (Mn) dalam sampel air Sungai Winongo
perbatasan Dusun Jetis dan Dusun Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman,
D.I.Yogyakarta.

B. Alat
1. Gelas ukur 10 ml
2. Gelas ukur 100 ml
3. Labu Erlenmeyer
4. Pipet Tetes
5. Tungku Pemanas

C. Bahan
1. Sampel Air Sungai
2. Aquades
3. Larutan AgNO3

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

4. Larutan Mn 3 ml
5. Larutan standar/pembanding

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan kandungan Mn
2. Menuangkan sampel air sungai ke dalam gelas ukur kapasitas
10 ml
3. Mencampurkan sampel air sungai 10 ml dengan aquades sampai
jumlahnya 100 ml di dalam gelas ukur
4. Menuangkan campuran tersebut ke dalam labu Erlenmeyer
5. Menetesi larutan dengan larutan AgNO3 sebagai katalisator
6. Memanaskan labu erlenmeyer di atas tungku pemanas sampai
larutan mendidih
7. Mengangkat labu erlenmeyer setelah larutan mendidih,
kemudian menetesi panas-panas campuran dengan larutan Mn
sebanyak 3 ml
8. Membandingkan perubahan warna yang terjadi pada larutan
dengan warna standar

3.3.2.12. Pemeriksaan Detergen


A. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pemeriksaan detergen adalah untuk
mengetahui kandungan detergen dalam sampel air sungai maupun
limbah cair.

B. Alat
1. Gelas Ukur 10 ml
2. Gelas Ukur 100 ml
3. Labu Erlenmeyer
4. Pipet Tetes

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

5. Kulkas
6. Alumunium Voil

C. Bahan
1. Sampel Air Sungai dan Limbah Cair
2. Aquades
3. Larutan Metylen Blue

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan detergen
2. Menuangkan sampel air sungai maupun limbah cair ke dalam
gelas ukur sebnyak 10 m
3. Mencampur kedua sampel tersebut dengan aquades masing-
masing jumlahnya sampai 100 ml
4. Menuangkan campuran larutan tersebut ke dalam labu
erlenmeyer
5. Menetesi larutan dengan larutan Metylen Blue sebanyak tiga
tetes
6. Menggoyang-goyangkan labu erlenmeyer agar larutan
tercampur merata dengan Metylen Blue
7. Menutup labu erlenmeyer dengan alumunium voil sampai
permukaannya tertutup rapat
8. Memasukkan labu erlenmeyer ke dalam kulkas dengan suhu
standar 20C, membiarkannya selama satu hari
9. Mengeluarkan labu erlenmeyer dari dalam kulkas kemudian
mencium perubahan bau dan mengamati perubahan warna yang
terjadi pada larutan

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

3.3.2.13. Pemeriksaan BOD (Biologycal Oxygen Demand)


A. Maksud dan Tujuan
Tujuan dilakukannya pemeriksaan BOD adalah untuk
mengetahui ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan
oleh mikrorganisme yang hidup di perairan untuk menguraikan
bahan organik yang ada di dalamnya.

B. Alat
1. Gelas ukur 10 ml
2. Gelas ukur 1000 ml
3. Labu Erlenmeyer
4. Kulkas
5. Lima Botol Reagent
6. Pipet Tetes
7. Alat Tulis

C. Bahan
1. Sampel Limbah Cair
2. Aquades
3. Larutan PCrO2
4. Larutan KMnO4
5. Larutan H2SO4 pekat
6. Larutan Amilum
7. Larutan Na2S2O3

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan BOD.
2. Mengambil sampel limbah cair sebanyak 100 tetes
menggunakan pipet tetes ke dalam gelas ukur 10 ml
3. Mencampur sampel tersebut dengan aquades di dalam gelas
ukur1000 ml sampai jumlahnya 800 ml

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

4. Mengocok campuran di dalam gelas ukur menggunakan tangan


dengan membolak-balikkan gelas ukur tersebut
5. Menuangkan larutan ke dalam botol reagent dengan jumlah
yang sama untuk masing-masing botol reagent
6. Menetesi satu botol reagent yang telah diisi larutan dengan 20
tetes larutan PCrO2 dan 20 tetes KMnO4
7. Memasukkan kelima botol reagent ke dalam kulkas
8. Mengatur suhu kulkas menjadi 20C
9. Hari kedua pengamatan, menetesi botol reagent ke-2 dengan
larutan PCr04 dan KMnO4 masing-masing sebanyak 20 tetes
10. Memasukkan kembali botol tersebut ke dalam kulkas
11. Melakukan perlakuan yang sama seperti botol reagent ke-2
untuk botol reagent 3,4, dan 5 untuk pengamatan hari ketiga
sampai hari kelima
12. Mengeluarkan semua botol reagent dari dalam kulkas pada hari
kelima
13. Menguji kandungan DO dengan menetesi H2SO4 pekat
sebanyak 20 tetes untuk kelima botol, kemudian mengocok
botol reagent sampai endapanya larut
14. Menuangkan larutan dalam botol reagent sebanyak 100 ml ke
dalam gelas ukur kemudian memasukkannya ke dalam labu
erlenmeyer (untuk kelima botol reagent)
15. Menetesi larutan dengan amylum sebanyak 10 tetes sehingga
warna berubah menjadi biru kehitaman
16. Menitrasi larutan dengan Na2S2O3 sampai warna biru kehitaman
hilang
17. Mencatat nilai hasil titrasi

3.3.2.14. Pemeriksaan COD (Chemical Oxygen Demand)


A. Maksud dan Tujuan
Tujuan dilakukannya pemeriksaan COD adalah untuk
mengetahui kandungan COD dalam air sampel limbah dengan
metode bichromat.

Kelompok 1 B 2015
Praktikum Teknik Lingkungan

B. Alat
1. Gelas ukur 10 ml
2. Tabung reaksi
3. Rak
4. Pipet
5. Raffux Apparatus

C. Bahan
1. Sampel Limbah Cair
2. Larutan K2Cr2O7
3. Larutan Ferroin COD
4. Standar Ferro Amoiunm SO4COD
5. Larutan H2SO4

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan COD
2. Mengambil sampel limbah cair sebanyak 10 ml menggunakan
pipet tetes ke dalam tabung reaksi
3. Menambahkan 20 tetes K2Cr2O7 dan 20 tetes H2SO4 ke dalam
sampel uji, kemudian mengocok larutan hingga berwarna
kuning
4. Merebus larutan dengan seperangkat alat Reffux Apparatus
sampai larutan mendidih
5. Mengangkat dan mendinginkan larutan kemudian menitrasi
dengan Ferroin COD sebanyak satu tetes
6. Menitrasi dengan standar Ferro Amonium SO4COD kemudian
mencatat nilai titrasinya

Kelompok 1 B 2015

Вам также может понравиться