Вы находитесь на странице: 1из 1

A.

Sejarah Museum Pusaka

Pembangunan Museum Pusaka dimulai pada tanggal 1 September 1992 dan diresmikan oleh
Presiden Soeharto tanggal 20 April 1993.

Pada awalnya, koleksi museum pusaka merupakan koleksi pribadi Mas Agung, kemudian
dihibahkan oleh Dra. Hj. Sri Lestari Mas Agung kepada Hj. Siti Hartinah Soeharto selaku ketua
Yayasan Kita.

Museum pusaka dibangun dengan tujuan melestarikan, merawat, mengumpulkan, serta


menginformasikan benda-benda budaya yang berupa senjata tradisional kepada generasi penerus
agar merasa bangga terhadap bangsanya dan dapat dimanfaatkan bagi yang ingin melakukan studi
penelitian mengenai senjata.

Isi Museum Pusaka secara umum adalah koleksi keris dan alat-alat yang dibutuhkan untuk
membuat keris.

B. Isi Museum Pusaka

Museum ini terdiri dari dua lantai yang masing-masing lantai berisi berbagai macam
pusaka/senjata tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kita akan menemukan
berbagai macam senjata Tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari
kepulauan Jawa, Bali, Kepulauan Sumatera, Kepulauan Kalimantan, Kepulauan Sulawesi dan lain-
lain. Selain itu juga ada koleksi keris yang merupakan pusaka dari kerajaan Majapahit.

Setelah melihat berbagai koleksi senjata dari berbagai daerah, selanjutnya kita bisa melihat
berbagai macam koleksi pusaka dari zaman ke zaman, bentuk bilah pusaka dan macam-macam
pusaka hasil temuan di desa Tangen, Sragen Jawa tengah.

Selain itu, kita bisa melihat berbagai macam koleksi jenis-jenis kayu yang digunakan untuk
membuat ukiran, warangka, landeyan dan jagrak/standar. Tidak jauh dari koleksi jenis-jenis kayu,
terdapat sebuah tempat yang diberi nama Besalen yaitu tempat mpu dan panjak (pembuat keris)
untuk membuat keris/tosan aji lengkap dengan pijar apinya. Adapun peralatan yang terdapat di
besalen ini di antaranya Ububan yaitu alat yang berfungsi sebagai sumber tenaga angin, Pipa yang
berfungsi sebagai penghubung (saluran) antara Ububan dengan Perapen, Paron atau palu yang
berfungsi untuk membentuk model keris, Perapen atau perapian yang berfungsi sebagai landasan
pada saat menempa besi dan Kowen yang berfungsi untuk menyepuh keris yang merupakan tahap
akhir dari proses pembuatan sebuah keris. Tidak jauh dari Besalen terdapat 3 buah kursi yang dulu
digunakan pada zaman pemerintahan Pakubuwuno ke 10 yang berkuasa sekitar tahun 1893 sampai
1939.

Di lantai 2 menampilkan berbagai koleksi-koleksi di antaranya koleksi Dapur Pusaka yaitu


koleksi yang menyajikan berbagai macam dapur atau ragam bentuk yang dapat mewakili dari
jumlah dapur yang ratusan jumlahnya, Tangguh Pusaka yang menyajikan pusaka dari bermacam-
macam tangguh atau jaman serta penjelasannya, Pamor Pusaka yang menyajikan berbagai macam
keindahan pamor serta penjelasan dan arti dari pamor. Selain koleksi diatas, di lantai 2 juga
disimpan berbagai macam jenis tombak & mata tombak.

Вам также может понравиться