Вы находитесь на странице: 1из 2

lebih khususnya lagi berilium membentuk senyawa yang berbeda dari senyawa

ketiga unsur lainnya itu. Karena ukuran ionnya yang kecil berilium membentuk

ikatan kovalen-ionik dengan sejumlah atom yang berdekatan (Syukri, 1999).

Unsur-unsur golongan alkali hanya mempunyai satu elektron valensi yang

terlibat dalam pembentukan ikatan logam. Oleh karena itu, logam ini mempunyai

energi kohesi yang kecil yang menjadikan logam golongan ini lunak. Contohnya

logam natrium yang lunak sehingga dapat diiris dengan pisau. Hal ini juga

mengakibatkan makin berkurangnya titik leleh dan titik didih unsur-unsur alkali.

Unsur-unsur alkali adalah reduktor kuat. Kekuatan reduktor dapat dilihat dari

potensial elektron. Unsur-unsur alkali dapat larut dalam cairan amonia. Larutan encer

logam alkali dalam amonia cair berwarna biru. Larutan ini adalah penghantar listrik

yang lebih baik daripada larutan garam. Salah satu yang membedakan antara

senyawa alkali dan alkali tanah adalah kelarutannya. Pada umumnya, senyawa alkali

mudah larut dalam air, sedangkan alkali tanah sukar larut dalam air. Jika kelauratan

suatu zat semakin besar, berarti semakin banyak zat tersebut yang larut dan

kemungkinan terionisasi juga semakin besar (Beck, 2010).

Pada saat unsur-unsur alkali di panaskan atau diberi energi, elektron dalam

atom alkali dan alkali tanah akan mengalami eksitasi, dan pada saat kembali

kekeadaan yang stabil, setiap elektron akan melepas energi radiasi elektromagnetik

berupa pancaran cahaya. Nyala setiap atom berbeda-beda dan sangat khas pada

setiap unsur alkali (James, 2002). Kecenderungan tiap unsur dalam menarik elektron

berbeda-beda. Besarnya kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron biasa

disebut dengan keelektronegatifan. Nilai keelektronegatifan berkaitan dengan afinitas

elektron dan energi ionisasi (Charles, 2009).


DAFTAR PUSTAKA

Beck, F. A., 2010, Reaksi dari Senyawa Logam Anti Kanker Rutenium,
[(n6-p-simen) Ru (ATSC) Cl] PF6 dengan Human Serum Albumin,
Internasional Jurnal of Kimia Anorganik, 2010(2): 1-7

Brady, J. E., 1998, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jakarta : Erlangga

Chang, R., 2005, Kimia Dasar Konsep Kimia Inti, Jakarta: Erlangga.

Harianto, F., Darminto, 2013, Sintesis Kalsium Ferit Berbahan Dasar Pasir Besi
dan Batu Kapur dengan Metode Reaksi Padatan, Jurnal Sains dan Seni,
1(1): 2301-928x

S., Syukri, 1999, Kimia Dasar 3, Bandung : Penerbit ITB

Wilcox, C. F., 1995, Experimental Chemistry A Small- Scale Approach,


New Jersey : Prentice- Hall A Simon & Schuster Company.

Вам также может понравиться