Вы находитесь на странице: 1из 2

Woman Grandmaster Irene Kharisma Sukandar

Kembali ke Pentas Dunia

Untuk kedua kalinya Woman Grandmaster (WGM) Irene Kharisma Sukandar bermain di
pentas dunia. Kali ini ia akan bertarung di Kejuaraan Dunia Catur Wanita 2017 yang akan
berlangsung di Espinas Palace Hotel, Tehran mulai sore ini (11/2). Irene berhak tampil di ibu
kota Iran itu karena keberhasilannya menjuarai Asian Continental Chess Championship di
Sharjah, Uni Emirat Arab, tahun 2014 lalu.

Sebelumnya dalam penampilan pertamanya di Sochi, Rusia pada bulan April 2015 dengan
status sebagai juara Asia 2012, Irene kalah pada putaran pertama dari pecatur Georgia IM
Salome Melia. Pecatur putri terbaik Indonesia ini tersingkir dalam babak play-off catur cepat
setelah bertarung ketat 1-1 pada catur standar. Akan tetapi, wanita kelahiran 7 April 1992 ini
mengaku dirinya sudah lebih siap kali ini dibandingkan dua tahun yang lalu.

"Ini peristiwa yang pas sekali karena tepat Desember lalu saya genap latihan dua tahun
bersama GM Susan Polgar sekaligus merampungkan pendidikan saya di Universitas Webster,
Amerika Serikat, sehingga sudah banyak persiapan saya untuk ikut kejuaraan dunia kali ini,"
kata Irene saat konferensi pers di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu.

Kejuaraan dunia catur wanita tahun ini diikuti oleh 64 peserta minus juara dunia Hou Yifan
yang menolak berpartisipasi karena sedang bertikai dengan FIDE. Mereka akan bertarung
dengan sistem gugur untuk memperebutkan gelar juara dunia. Hasil undian mempertemukan
Irene dengan pecatur China, GM Zhu Chen yang sekarang membela Qatar. Zhu Chen adalah
Juara Dunia Catur Wanita 2001-2004. Ia menikah dengan pecatur Qatar, GM Mohamad Al-
Modiahki, dan sejak tahun 2006 telah resmi menjadi warga negara Qatar.

"Saya lebih percaya diri dari dua tahun lalu, pasalnya ini turnamen pertama saya sebagai
profesional dan dengan persiapan yang matang," tambah Irene yang kini memiliki rating
2421 dan datang sebagai unggulan ke-32 di ajang tersebut. Sementara elo rating Zhu Chen
2419 dan diunggulkan di posisi ke-33.

Meskipun sudah berusia 40 tahun, Zhu Chen masih aktif bermain catur. Dua turnamen elit
yang baru saja diikutinya adalah Olimpiade Catur 2016 di Baku bersama tim putra Qatar dan
Kejuaraan Dunia Catur Wanita Rapid dan Blitz di Doha bulan Desember lalu. Di turnamen
terakhir ini ia berhasil menduduki peringkat 21 dan 28 dari 36 peserta. Sementara Irene
sendiri absen di dua turnamen resmi FIDE ini sehingga agak sulit memberikan gambaran
terbaru tentang kekuatan kedua pecatur ini.

Dari data statistik pertemuan mereka tercatat berlangsung imbang 2-2. Irene kalah dalam
Asian Games Doha 2006, remis di Asian Indoor Macau 2007, menang di Asian Continental
Filipina 2009 dan kembali remis saat Asian Indoor Korea Selatan 2013.

Turnamen ini akan berlangsung dalam 5 babak di mana setiap peserta akan memainkan 2
partai untuk menentukan pemenang yang akan maju ke babak berikutnya dan yang kalah
tentu saja otomatis tersingkir. Babak ke 6 adalah babak final yang tinggal menyisakan 2
peserta dan akan memainkan 4 partai dimana pemenangnya akan tampil sebagai juara dunia.

Setelah dilakukan pengundian buah catur, Irene yang sudah dipairing bertemu Zhu Chen akan
memegang Hitam pada babak pertama. Mereka akan bermain dua babak catur klasik dengan
waktu pikir masing-masing 90 menit untuk 40 langkah kemudian dilanjutkan dengan 30
menit + 30 detik increment yang dimulai dari langkah pertama. Tentu pada pertemuan kedua
Irene akan pegang Putih.

Jika 2 partai pertama ini berakhir imbang 1-1 maka akan ada tambahan 2 partai dengan waktu
pikir masing-masing pemain 25 menit + 10 detik increment. Kalau masih seri juga, ada
tambahan 2 partai lagi dengan waktu pikir 10 menit + 10 detik. Jika masih tetap imbang
pertandingan akan dilanjutkan dengan blitz 5 menit + 3 detik. Terakhir, bila hasilnya masih
seri pertandingan akan diakhiri dengan Armageddon blitz: Putih 5 menit dan Hitam 4 menit.
Jika hasilnya draw pemenangnya adalah Hitam.

Bagaimana jika Irene gugur di babak pertama apakah ia akan pulang dengan tangan hampa?
Tentu tidak, karena ada uang sebesar 3.750 dollar AS sebagai hadiah atau sekitar
Rp.49.500.000,- yang akan masuk pundi-pundinya. Jika melaju ke babak kedua, uang itu
akan bertambah menjadi Rp.72.600.000,- dan bila berhasil juara, uang itu akan beranak pinak
menjadi Rp.792.000.000,-

Tentu kita berharap Irene bisa melaju ke babak-babak berikutnya tanpa terlalu terbebani oleh
besarnya hadiah itu. Mengharumkan nama bangsa jauh lebih penting daripada sekedar
memikirkan uang sebesar itu, bukan?

Bagi yang ingin menonton duel Irene dengan Zhu Chen dapat menyaksikannya secara
langsung melalui Chess24, Chessbomb atau Follow Chess pukul 18.30 WIB sore ini.

Вам также может понравиться