Вы находитесь на странице: 1из 20

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

GONORHOE

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dokumetnasi Kebidanan

Pembimbing :
Ibu Dwi Estuning R. S.Pd., S.Kep.Ns

Disusun Oleh :

Anisa Desy Laili


0802200043

DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI
2009 / 2010
LAPORAN PENDAHULUAN
GONORHOE

A. DEFINISI
- Gonorhoe adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae (N. Gonorrhoeae).
(Kapita Selekta Kodektoran. 2007. hal : 141).
- Gonorhoe adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rectum dan
tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).
(http://nutrisisehat.wordpress.com/2007/09/22/sipilis gonorhoe/coment-18).
- Gonorhoe adalah infeksi Neisseria gonorrheae sebagian besar ditularkan
melalui hubungan seks, pada laki-laki ditandai oleh uretritis dengan yeri dan
sekret purulen, biasanya asimptomatik pada wanita, tetapi dapat meluas untuk
menyebabkan salpingitis, ooforitis, abser tubo ovarium dan peritonitis.
Bakteremia dapat terjadi pada kedua jenis kelamin, mengakibatkan lesi kulit,
arthritis dan jarang meningitis/endokaraitis.
(Kamus Saku Kedokteran Dorland. Hal : 479).
- Gonorhoe adalah penyakit kencing nanah, radang akut uretra atau vagina yang
ditularkan melalui kontak seksual.
(Kamus Kedokteran, 205. Hal : 142).
- Gonorhoe adalah suatu penyakit kelamin yang sangat umum.
(Ilmu Kandungan. 2007. Hal : 297).
- Kencing nanah atau gonorre (bahasa Inggris : gonorrhoceae) adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorhoeaea yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim rektum, tenggorokan dan
bagian putih mata (konjungtiva). Gonorhoe bisa menyebar melalui aliran
darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita,
gonorhoe bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam
pinggul sehingga timbul nyeri pinggu dan gangguan reproduksi.
(Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas).

B. ETIOLOGI
a. Pada tahun 1879 Neisser menemukan kuman yang menyebabkan penyaki ini
dan yang sejak itu dikenal dengan nama gonokokus atau demi menghargai
penemunya, Neisseria gonoreae.
(Ilmu Kandungan. 2007. Hal. 297).
Kuman tersebut termasuk dalam grup Neisseria dan dikenal ada 4 spesies
yaitu N. gonoroae dan N. meningitidis yang bersifat patogen serta N
catarrhalis dan N. pharyngisicca yang bersifat komensal.
b. Kejadian gonoroe terutama tergantung pada banyaknya prostitusi dan
kebebasan seksual diluar perkawinan di negeri yang bersangkutan.
(Ilmu Kandungan. Hal. 298).
c. Infeksi genitalis dan saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri neisseiria
gonokokok yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak
menggunakan alat pengaman.
Penyakit gonorhoe dapat ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang
dekat. Kuman patogen tertentu yang mudah menular dapat menularkan
melalui makanan, transfuse darah, alat suntik yang digunakan untuk obat bisu.
(http://nutrisisehat.wordpress.com/2007/09/22/sipilis gonorhoe/#coment-18).
d. Gonokok termasuk golongan diploko berbentuk biji kopi berukuran lebar 0,8
dan panjang 1,6 bersifat tahan asam.
Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah dengan mukosa epitel
kuboid/lapis gepeng yang belum berkembang (immatus) yakni pada vagina
wanita sebelum pubertas.
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Hal. 367).

C. PATOFISIOLOGI
a. Bakteri secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus,
konjungtiva dan faring. Infeksi dapat meluas dan melibatkan prostate,
vasdeferns, vesikula dan kelenjar skene, bartholini, endometrium, tuba fallopi,
dan ovarium pada wanita.
b. Komplikasi lebih lanjut adalah dermatitis, arthritis, endokarditis,
mioperikardius, meningitis dan hepatitis.
Pada pria akan timbul gejala-gejala dan tanda-tanda uretritis dalam waktu 2-5
hari sampai 1 bulan setelah inokulasi.
Tanda pertama adalah sekret uretra purulen berwarna kuning atau kuning
kehijauan. Pada pria yang tidak disirkumsisi dapat terjadi balanopostitis,
sehingga timbul sekret dari bawah prepurium.
Komplikasi balanopastitis adalah fimosis akibat peradangan dan edema pada
glans.
c. Masa inkubasi pada wanita berlangsung sedikitnya 2 minggu. Tempat primer
dari infeksi adalah endoserviks. Uretritis primer tanpa melibatkan servis
jarang terjadi pada wanita, tetapi dapat terjadi pada mereka yang telah
menjalani histeroktomi total.
d. Lebih dari separuh wanita yang terinfeksi dengan gonorhoe tidak mempunyai
gejala atau kalaupun ada hanya gejala ringan yang sering kali diabaikan
seperti sekret vagina, disuria, sering berkemih, sakit punggung belakang dan
nyeri abdomen serta panggul. Pada pemeriksaan serviks tampak rapuh dan
bengkak, sering disertai sekret purulen / mukopurulen. Kelenjar bartholini
mungkin sekali terkena sehingga dapat terbentuk abses.
e. Mukosa rektum dapat terinfeksi pada pria dan wanita sebagai akibat
otonokulasi / hubungan seksual melalui anus. Infeksi pada farings adalah
akibat kontak sesuai orogenital. Konjungtivits gonokok terjadi melalui
kontaminasi langsung pada mata lewat jari / handuk.
f. Infeksi gonokok yang menyebar (diseminata) jarang terjadi, dan hamper
selalu pada wanita setelah menstruasi dimana organisme telah mencapai
traktus genitalis bagian atas.
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Hal. 367).

D. Komplikasi
a. Pada Pria
Infeksi pertama : Uretritis
Komplikasi
Lokal : Tysonitis
Para uretritis
Litritis
Cowperitis
Asendens : Prostatitis
Vesikulitis
Vas defernstitis / funikulitis
Vas deferenstitis
Epididimitis
Trigonitis
b. Pada Wanita
Infeksi pertama : Uretritis
Servisitis
Komplikasi
Lokal : Para uretritis
Baratholinitis dan labiya mayor
Asendens : Salpingitis
PID (Pelvic Inflamatory diseases)
c. Komplikasi diseminata pada pria dan wanita
- Artritis
- Miokarditis
- Endokarditis
- Perikarditis
- Meningitis
- Dermatitis
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Hal. 367-368).

E. KLASIFIKASI
a. Gonorhoe Genital
- Ureritris gonorhoe
Tempat masuk kuman pada pria di ucetritis. Yang paling sering adalah
uretritis anterior akut dan dapat menjalar sehingga terjadi komplikasi
sedang pada wanita yang terkena komplikasi. Sedang pada wanita yang
terkena infeksi pertama adalah mulut rahim, apalagi bila telah terdapat
perlakuan sehingga penyebarannya kebagian bawah dan bagian atas alat
kelamin semakin cepat.
b. Gonorhoe Non Genital
- Orafaringitis
Cara infeksi melalui kontak secara orogenital.
- Konjungtivitas
Bahaya yang perlu diketahui pada bayi yang baru lahir adalah infeksi mata
yang disebut blenore.

F. TANDA DAN GEJALA


1. Pada Pria
a. Uretritis
- Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panas dibagian distal uretra
disekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disusul disuria,
polkisuria, keluar dari tubuh dari ujung uretar yang kadang-kadang
disertai darah, dan disertai perasaan nyeri pada waktu ereksi.
- Pada pemeriksaan tempak orifisium uretra eksternum eritematosa,
edematosa dan ektropin. Tampak pula dalam tubuh yang mukopurulen
dan pada beberapa kasus dapat terjadi pembesaran kelenjar getah
bening inguinal unilateral dan bilateral.
b. Tysonitis
Ditemukan butir pus / pembengkakan pada daerah frenulum yang nyeri
tekan.
c. Parauretritis
Ditandai dengan butir pus pada kedua muara parauretra.
d. Litritis
Tidak ada gejala khusus, hanya pada urine ditemukan benang-benang /
butir-butir.
e. Cowperitis
Keluhan berupa nyeri dan adanya benjolan pada daerah perineum disertai
rasa penuh dan panas, nyeri pada waktu defekasi dan disuria.
f. Prortitis
Ditandai perasaan tidak enak pada daerah perineum dan suprabubis,
malese, demam, nyeri kencing sampai hematuri.
g. Vesikulitis
- Demam, polakisuria, hematuri terminal, nyeri pada waktu ereksi /
ejakulasi dan spasme mengandung darah.
- Pada pemeriksaan melalui rektum dapat diraba vesikula seminalis
yang membengkak dan keras seperti sosis, memanjang diatas prostat.
h. Vas deferentitis atau funikulitis
Perasaan nyeri pada daerah abdomen bagian bawah pada sisi yang sama.
i. Epididimitis
Membengkak dan teraba panas, juga testis, sehingga menyerupai hidrokel
sekunder pada penekanan terasa nyeri sekali.
j. Trigonitis
Menimbulkan gejala poliuria, disuria terminal dan hematuri.
2. Pada Wanita
a. Uretritis, gejala utama adalah
Disuria, kadang poliuria, orifisium tampak merah.
b. Parauretritis / skenitis
Kelenjar parauretra dapat terkena, tetapi obses jarang terjadi.
c. Servisitis
Menimbulkan rasa nyeri pada punggung bawah.
Serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen.
d. Bartholinitis
Labium mayor pada sesi yang terkena membengkak, merah dan nyeri
tekan.
e. Salpingitis
Nyeri pada daerah abdomen bawah, dalam tubuh vagina, disuria, dan
menstruasi tidak teratur/abnormal.
f. Proktitis
Terasa terbakar pada daerah anus.
g. Orofaringitis
Daerah orofaring tampak eksudat mukopurulen yang yang ringan / sedang.
h. Konjungtivitis
Konjuntiva bengkak dan merah dan keluar eksudat mukopurulen.
i. Gonore disemiara
Arthritis, miokarditis, endokarditis, perikarditis meningitis dan dermatitis.
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 2005. Hal. 369-370).

G. PENATALAKSANAAN
a. Non Medikamentosa
Cara profilaksis yang terbaik untuk menghindarkan infeksi gonorhoe adalah
menghindari hubungan seksual diluar perkawinan dan pencegahan dapat
dilaksanakan dengan :
1. Anak-anak muda harus diberi penerangan mengenai bahaya penyakit
kelamin dan cara bagaimana mencegah penyakit ini.
2. Koitus diluar perkawinan tanpa kondom harus diikuti dengan memberikan
obat-obat yang efektif dalam dosis terapeutik dalam waktu 24 jam.
3. Di asrama-asrama militer kondom-kondom dan cara profilaktik lain harus
disediakan dengan cuma-cuma.
(Ilmu Kandungan. 207. Hal : 301).
4. Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan.
5. Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks
tetapnya.
6. Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika
tidak dihindari.
(http://www.blogdokter.net/2008/005/25/gonorhea)
b. Medikamentosa
Secara epidemologis pengaobatan yang dianjurkan adalah obat dengan dosis
tunggal. Macam-macam obat yang dapat dipakai :
1. Penicilin
Dosis 4,8 juta unit + 1 gram probenesid.
2. Apmisilin dan Amoksisilin
Ampisilin dosisnya adalah 3,5 gram + 1 gram probenesid
Amoksisilin 3 gram + 1 gram brobenesid
c. Sefalosporin
Dosis 2500 mg i.m
Sefaperazon dengan 0,50 sampai 1,00 g secara IM
d. Spektinomisin
Dosisnya ialah 2 gram i.m
e. Kanamisin
Dosisnya 2 gram i.m
f. Tiamfenikol
Dosisnya 3,5 gram secara oral
g. Kuinolon
Obat yang menjadi pilihan adalah ofloksasin 400 mg
Siprofloksasin 250-500 mg
Nofloksasin 800 mg secara oral
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005, hal : 732-373).
ASUHAN KEBIDANAN GONORHOE

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Alamat : - Kejadian penyakit gonorhoe terutama tergantung
pada banyaknya prostitusi dan kebebasan hubungan
seks diluar perkawinan di negeri yang
bersangkutan.
- Di kota-kota besar Indonesia, NGPP terdapat
sebanyak 40-60% sedangkan dikota-kota kecil
sampai saat ini diperoleh data mengenai hal itu.
(Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas).
Pekerjaan : - Survey di Filipina melaporkan sebanyak 30-40%
isolate merupakan NGGP dan terutama ditemukan
pada pekerja seks komersial
(http://nutrisisehat.wordspress.com/2007/09/22/
sipilis. gonorhoe/#comment-18)
- Pekerjaan suami / pasangan seksual beresiko tinggi
(Kapita Selekta Kedokteran.2007. hal : 143).
Pendidikan : Mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang
(Depkes RI, 1995 : 14).
Jenis Kelamin : Gambaran klinis dan penjelasan penyakit pada pria
dan wanita berbeda, karena perbedaan anatomi an
fisiologi alat kelamin keduanya.
(Kapita Selekta Kedokteran. 2007. hal : 14)
Agama : Berhubungan dengan perawatan penderita yang
berkaitan dengan ketentuan agama. Dinyatakan untuk
mengetahui pasien (Depkes RI, 1995 : 14).
Umur : Vagina hanya mudah kena infeksi gonorhoe pada
anak-anak, pada wanita hamil dan pada wanita sesuah
menopause pada wanita masa reproduksi, yang tidak
hamil vagina kebal terhadap gonorhoe oleh karena
epitel tatah yang menebal, dan oleh karena kuatnya
pertahanan biologiknya.
(Ilmu Kandungan, 2007. hal. : 298-299).
2. Keluhan Utama
Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panas dibagian distal uretra
disekitar orifisium uretra eksternum, disuria, polkisuria, keluar dari
tubuh dari ujung uretra yang kadang disertai darah, perasaan nyeri saat
ereksi. Pada wanita, baik akut maupun kronis, jangan ada keluhan
subyektif dan hampir tidak pernah ada kelainan obyektif.
(Kapita Selekta Kedokteran. 2007. Hal : 141).
3. Riwayat Menstruasi
- Siklus haid sering kali terganggu karena radang ovarium, umumnya
siklus haid menjadi pendek dan tetapi perdarahan saat haid menjadi
lama, amenore jarang terjadi.
(Ilmu Kandungan. 2007. hal : 300).
- Menstruasi tidak teratur atau abnormal.
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. hal : 370).
4. Riwayat Perkawinan
- Kejadian gonore terutama tergantung pada banyaknya prostitusi dan
kebebasan seksual diluar perkawinan.
(Ilmu Kandungan. 2007. hal : 298)
- Ditanyakan kepada ibu berapa lama dan berapa kali kawin.
Menentukan bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu tersebut.
(Christina, 1993. Hal : 85).
5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Penyakit yang diderita diluar kehamilan biasanya terbatas pada bagian
baawah saluran urogenital, seperti diuretra, serviks, glandula peri
uretralis dan glandula Bartholini.
Gonoroe dalam kehamilan biasanya dijumpai dalam bentuk menahun,
dan 60-80% kasus adalah asimptomatik sehingga ia tidak mengetahui
bahwa menderita penyakit.
(Ilmu Kebidanan. 2007. Hal : 553).
6. Riwayat Obstetri / Ginekologi
Pada penyakit gonore maupun penyakit menahun, perjalanan ke atas
dapat terjadi setelah abortus dan partus yang dapat menyebabkan
endometritis, endosalpingitis, dan pervioperitonitis pasca abortus, dan
dalam nifas.
(Ilmu Kebidanan. 2007. Hal : 554)
7. Riwayat Kesehatan
Pada infeksi menahun genetalia interna, penderita seringkali tidak
pernah erasa sembuh betul. Keadaan baik silih berganti dengan rasa
kurang sehat dan rasa nyeri di perut bawah.
(Ilmu Kandungan. 2007. Hal : 300).
8. Pola Eliminasi
Kadang penderita mengeluh keputihan dan nyeri waktu kencing
(Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas).
Gejala klinik infeksi gonore yang akut adalah perasaan (Ilmu
Kandungan. 2007. Hal : 298).
9. Perilaku Kesehatan
- Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan
seorang penderita gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal).
(Apoteik online dan Media Informasi Obat, Penyaki :
Medicastore.com).
- Penyakit gonore ini dapat juga ditularkan melalui ciuman atau
kontak badan yang dekat. Kuman patogen tertentu yang mudah
menular dapat ditularkan melalui makanan, transfuse darah, alat
suntik yang digunakan untuk obat bius.
(www.indonesia.com).

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Anogenital : Pada pemeriksaan tampak orifisium, uretra
eksternum, merah edema, tampak dalam tubuh, mikropuler dan
dapat terjadi pembesaran. Keluar getah bening, inguinal
unilateral / bilateral, pada wanita servix tampak merah dengan
erosi dan sekret mukopuruler.
- Daerah sekitar anus tampak merah.
(id.wikipedia.org/wiki/kencing-nanah).
- Orifisium uretra eksternum tampak merah.
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Hal : 369).
b. Palpasi
- Mata : terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan
dari matanya keluar nanah.
(id.wikipedia.org/wiki/kencing-nanah).
- Rasa nyeri pada punggung bawah
- Nyeri pada daerah abdomen bawah
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Hal : 371)
2. Pemerikaan Penunjang
1) Sediaan langsung, dengan pewarnaan gram akan ditemukan
diplokokus gram negatif, intraselular, ekstraselular, leukosit, polimer
fonuklear.
2) Kultur : Media transport
Media pertumbuhan
3) Terdefinitif
1. Tes oksidasi
2. Tes fermentasi
4) Tes Beta laktoamase, hasil tes (+) ditunjukkan dengan perubahan
warna kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim
betalaktamase.
5) Tes Thomson, untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah
berlangsung.
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Hal : 371)

II. INTERPRETASI DATA DASAR


- Diagnosis ditetakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan pembantu yang terdiri 5 tahap :
1. Sediaan langsung
2. Kultur
3. Tes definitive
4. Tes Beta Laktamase
5. Tes Thomson
- Diagnosa
Gonorhoe ditandai dengan gejala : disuria, flour albus berupa nanah encer
agak kuning hijau, nyeri tekan abdomen bawah.
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Hal : 371)
- Masalah :
Pada wanita, baik penyakitnya akut maupun kronik, gejala subyektif jarang
ditemukan dan hampir tidak pernah didapati kelainan obyektif. Pada
umumnya wanita datang kalau sudah ada komplikasi.
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Hal : 369).
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL DAN MASALAH
POTENSIAL
Apabila tetap tidak diobati, maka gonorhoe akan menjalar melalui alat kelamin
luar dan saluran kencing menuju ke organ kelamin luar dan saluran kencing
menuju ke organ kelamin bagian dalam. Pada pria, terjadilah epidermitis yang
bisa menyebabkan kemandulan. Ginjal juga dapat terinfeksi. Pada wanita
infeksi yang tidak diobati akan menyusup melalui serviks ke daerah abdomen
dan indung telur sehingga menimbulkan PID (Pelvic Inflamatory Diseare) atau
peradangan organ pelvis. PID dapat menimbulkan perut sehingga menyumbat
tuba falopi yang dapat mengakibatkan kemandulan (AIDS & PMS dan
Perkosaan. Hal : 76-77).

IV. KEBUTUHAN
Melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, berdasar
kondisi klien.
Kolaborasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk pemberian obat
kuinolon, spektinomisin, kanamisin, sefalos porin dan tiamefnikol.
Pertimbangan perawatan rumah sakit pada abses tuba ovarium yang ditandai
secara klinis, peritonitis, demam tinggi yang menetap, atau tidak berhasilnya
respon terhadap terapi rawat jalan.
(Ginekologi. Hal : 116)
KIE tentang rasa gatal dan panas pada lubang uretra serta pengeluaran
cairan berwarna kuning pada vagina dan penanganannya.
V. MENYUSUN RENCANA ASUHAN

NO. INTERVENSI RASIONAL


1 Kolaborasi dengan dokter untuk Mengatasi infeksi terlebih dahulu
memberikan obat anti jamur yaitu
kuinolon, spektinomisi, kinamisin,
tiampfenikol, sefalosporin dan
antibiotik yaitu ofloksasin,
ceftriaxon, ciprofoksasin.
2 Penderita dijelaskan bahwa yang Penderita paham setelah mendapat
dialami disebabkan oleh infeksi penjelasan tersebut
bakteri yang dapat ditularkan melalui
hubungan kelamin, alat-alat, pakaian,
handuk serta berganti-ganti pasangan
3 Beri informasi pada pasien untuk Mengurangi ketidaknyamanan dan
tetap menjaga kebersihan daerah mempercepat penyembuhan serta
kemaluannya personal hygiene dan mendapat kenyamanan dan mencegah
menganjurkan pasien untuk tidak penjelasan penyakit
melakukan hubungan sexual selama
pengobatan, jika harus dilakukan
diberikan kondom.
4 Pasien diberikan tips untuk Agar pasien mengerti dan paham
menghindari pemakaian bedak pada akan dampak gonorhoe, bila tidak
organ kewanitaan, selalu segera diatasi serta mengurangi resiko
mengeringkan vagina sebelum besar
berpakaian, menggunakan celana
dalam yang kering dan berbahan
yang menyerap keringat, mengganti
celana dalam setiap kali merasa basah
pada daerah kemaluan
5 Anjurkan ibu untuk membatasi Mengurangi resiko besar, agar ibu
minum kopi, teh, tembakau dan tidak merasa kesakitan karena harus
makanan berempah lainnya sering BAK
6. Berikan vitamin C500 mg/hari pH urine yang rendah mencegah
berulangnya infeksi saluran kemih.
7 Meminta pasien untuk kontrol jika Agar pengobatan benar-benar tuntas
obat habis. dan tidak kambuh lagi.
(Dokumentasi Kebidanan. 2009. Hal :
287-288)

IV. IMPLEMENTASI
1. Berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat anti jamur dan
antibiotik.
2. Menjelaskan pada penderita bahwa yang dialami disebabkan oleh infeksi
bakteri yang dapat ditularkan melalui hubungan kelamin, alat-alat, pakain,
handuk serta berganti-ganti pasangan.
3. a. Memberikan informasi pada pasien untuk tetap menjaga kebersihan
daerah kemaluannya (personal hygiene).
b. Menganjurkan pasien untuk tidak melakukan hubungan seksual selama
pengobatan, jika harus dilakukan diberikan kondom.
4. Memberikan tips pada pasien untuk menghindari pemakaian bedak pada
organ kewanitaan, selalu mengeringkan vagina sebelum berpakaian yang
menyerap keringat, dan mengganti celana dalam setiap kali merasa basah
pada daerah kemaluan.
5. Menganjurkan ibu untuk membatasi minum kopi, teh, tembakau dan
makanan berempah lainnya.
6. Memberikan vitamin C mg/hari
7. Meminta pasien untuk control jika obat habis.
(Dokumentasi Kebidanan. 2009. Hal : 287-288)

V. EVALUASI
- Setelah pemberian asuhan, pantau terus kondisi pasien, anjurkan pasien untuk
kembali pada hari ke-7 untuk memantau atau mengevaluasi perkembangan
penyakitnya dan rencanakan untuk mengobati pasangannya sama dengan
pasien.
- Evaluasi yang terus menerus oleh seorang dokter yang berpengalaman adalah
penting sekali untuk pengelolaan yang baik.
(Ilmu Kandungan. 2007. Hal : 302)
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI.

http://nutrisisehat.wordpress.com/2007/09/22/sipilis gonorhoe/#comment-18

http://www.blogdokter.net/2008/05/25/ gonorhoe/

Laksman, Hendra T. 2005. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan

Mansjoer, Arif. dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aeculapius
FKUI.

Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
POHON MASALAH GONORHOE

Pada Pria Uretritis Tidak diobati Komplikasi Lokal Ty.sonitis

Parauretritis
Masa tunas 2- Tanda gejala :
5 hari sampai - Rasa gatal Litritis
Asendens
1 bulan - Panas
inokulasi - Disuria Cowperitis
- Polakisuria
HIV/AIDS Prostatitis
- Keluar darah
- Nyeri saat ereksi
Vesikulitis

Klasifikasi : Kebutuhan : Sevisitis Tidak diobati Vasdeferenstitis/funikulitis


- Gonor KIE tentang
Sifilis hoe genital infeksi Epididimits
- Gonor gonorhoe Tanda gejala
hoe non - Rasa nyeri punggung Frigonitis
genital - Serviks tampak merah
- Prostit
usi/berganti Masalah
Duktus skene Tuba falopi
-ganti PMS N. Gonorhoe Gonorhoe
pasangan Cenderung Infeksi menyebar Serviks PID
- Oral diabaikan Tanda gejala
seks Diagnosa - Nanah Ovarium
kebidanan - Abses
Jarang terjadi
keluhan dan Bartholini &labia mayora
Herpes
masa inkubasi 2
minggu
Tanda gejala
- Bergerak
- Nyeri bila berjalan dan
duduk
Dll - Abses

Tanda gejala
Pada wanita Uretra - Bengkak
- Keluar nanah
dengan tekanan jari
Medikamentosa :
- Penicilin
- Ampicilin dan
amoksisilin
- Sefalosparin
- Spektinomisin
- Kanmisin
- Tiamfenikol
- Kuinolon

Pentalaksanaan

Timbul jaringan
parut pada tuba

Infertilitas
(kemandulan) Non Medikamentosa :
- Penyuluhan tentang PMS
- Koitus menggunakan alat
dx. potensial pengaman (kondom)
Masalah : - Hindari hubungan seksual
- Nyer di luar perkwinan
i abdomen bawah
- Disur
ia
- Mens
truasi abnormal
- Duh
Kebutuhan :
- Konsultasi dan
kolaborasi dengan
dokter obgyn
POHON MASALAH GONORHOE

Pada Pria Uretritis Tidak diobati Komplikasi Lokal Ty.sonitis

Parauretritis
Masa tunas 2- Tanda gejala :
5 hari sampai - Rasa gatal Litritis
1 bulan - Panas
inokulasi - Disuria Cowperitis
- Polakisuria
HIV/AIDS Prostatitis
- Keluar darah
- Nyeri saat ereksi
Vesikulitis

Klasifikasi : Kebutuhan : Sevisitis Tidak diobati Vasdeferenstitis/funikulitis


- Gonor KIE tentang
Sifilis hoe genital infeksi Epididimits
- Gonor gonorhoe Tanda gejala
hoe non - Rasa nyeri punggung Frigonitis
genital - Serviks tampak merah
- Prostit
usi/berganti Masalah
Duktus skene Tuba falopi
-ganti PMS N. Gonorhoe Gonorhoe
pasangan Cenderung Infeksi menyebar Serviks PID
- Oral diabaikan Tanda gejala
seks Diagnosa - Nanah Ovarium
kebidanan - Abses
Jarang terjadi
keluhan dan Bartholini &labia mayora
Herpes
masa inkubasi 2
minggu
Tanda gejala
- Bergerak
- Nyeri bila berjalan dan duduk
- Abses
Dll

Tanda gejala
- Bengkak
Pada wanita Uretra - Keluar nanah
dengan tekanan jari
Timbul jaringan
parut pada tuba

Infertilitas
(kemandulan)

dx. potensial
Masalah :
- Nyer
i abdomen bawah
- Disur
ia
- Mens
truasi abnormal
- Duh
Kebutuhan :
- Konsultasi dan
kolaborasi dengan
dokter obgyn

Вам также может понравиться