Вы находитесь на странице: 1из 45

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK T

DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK


USIA REMAJA
DI RT 22 KELURAHAN AIR HITAM
WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUANDA

OLEH :
YUDI JAYA CAHYANA, S.KEP
NIM : 1211308230641

BIDANG KEPERAWATAN KELUARGA


PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
MUHAMMADIYAH SAMARINDA
2013/2014
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian Keluarga

1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. T
b. Alamat dan telepon : Jln. A. Wahab Syahranie Gg. 3B RT
22 No 12 Telepon 085253879081
c. Pekerjaan kepala keluarga : Buruh
d. Pendidikan kepala keluarga : SMA
e. Umur : 41 Thn

Jenis Hubun Status Imunisasi


kelami gan Pendid Polio DPT Hepatitis
No Nama Umur Cam Ket.
n dengan ikan BCG
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pak
KK

1 Ibu S P Istri 39 Th SMA - - - - - - - - - - - -

2 An. N P Anak 15 Th SMP Lngkp


3 An. A P Anak 9 Th SD Lngkp

4 An. F L Anak 3 Th - Lngkp

5 Bpk. SS L Mertua 70 Th SMP


- - - - - - - - - - - -
6 Ny. GH P Ibu
Mertua 65 Th SMP - - - - - - - - - - - -

f. Komposisi keluarga :

g. Genogram :

70 65

41 39

15 9 3
Keterangan :

= Laki-laki = Meninggal
= Perempuan
------ = Tinggal satu rumah
1). Tipe keluarga :
Merupakan tipe keluarga extended family terdiri dari bapak. T sebagai
kepala keluarga, ibu S sebagai ibu rumah tangga serta 3 orang anaknya.
2). Suku bangsa :
Keluarga bapak T merupakan orang Banjar, Namun Bpk H serta ibu N
menerima perubahan yang kearah positif dan tidak ada kepercayaan/
keyakinan tertentu yang bertentangan dengan kesehatan.
3). Agama :
Keluarga bapak T terutama bapak dan ibu S sendiri taat menjalani
sholat lima waktu dan anggota keluarga yang lain walaupun sekarang
tidak penuh.
4). Status sosial ekonomi keluarga :
Pendapatan keluarga antara Rp 1.750.000 Rp 3.000.000/Bln, istri
bapak T tidak bekerja pendapatan hanya diperoleh dari bapak T yang
bekerja sebagai buruh (Pekerja Lepas)
5). Aktifitas rekreasi keluarga :
Keluarga mempunyai TV berwarna 14 Inchi. Pada waktu
luang/senggang keluarga menonton TV bersama sama.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Untuk saat ini perkembangan keluarga dalam tahap remaja dan toddler.
Perkembangan remaja diantara lain :
Menyertakan remaja tanggung jawab dalam keluarga
Menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan
Komunikasi efektif
Perkembangan anak sekolah, yaitu :
Menyediakan aktifitas anak
Menyediakan biaya sekolah
Mulai memfungsikan komunikasi
Kerjasama dalam menyelesaikan kerja
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Secara umum tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga
saat ini.
c. Riwayat keluarga inti :
Bapak T masa dewasa usia produktif, bapak T mempunyai kebiasaan
merokok dan kadang kadang menderita batuk batuk.
Ibu S dalam masa usia produktif. Kondisi kesehatan saat ini baik.
An. N Secara umum sehat fisik dan sehat mental.
An. A Secara umum sehat fisik dan sehat mental.
An. F keadaan umum saat ini mengalami gangguan kesehatan yaitu
menderita ISPA, batuk batuk berdahak badan kadang panas,
tampak agak sesak napas (obat yang dikonsumsi dari puskesmas
Cotrimoksazole 2 x , GG 3 x 25 Mg, CTM 3 x 1 Mg).
Bapak SS dalam masa dewasa tua (lansia) pada saat ini keadaan
umum sedang baik.
d. Riwayat keluarga sebelumnya :
Dari keterangan Ibu. S selama ini tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan seperti yang dialami oleh An. F baik
dari pihak Bapak T serta tidak ada dari anggota keluarga yang
mempunyai penyakit menular (TB paru, hepatitis ataupun penyakit
gangguan metabolik seperti DM)

3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah :
Ukuran rumah 7 x 15 M2 semi permanen
Kamar/ruangan berjumlah 3 buah : 1 ruang tamu/ruang keluarga, 3
buah kamar tidur masing-masing berukuran 3 x 2 m2 terdapat 2
lemari tiap kamar tidur dan 1 lemari, 1 meja TV, 1 pasang kursi
tamu.
Untuk WC keluarga memanfaatkan WC keluarga sendiri
Sumber air bersih dari PDAM dan mengalir kedalam rumah
Ventilasi di dalam rumah, kadang kadang tertutup. Cahaya hanya
berasal dari pintu dan sumber listrik PLN.
Pembuangan sampah menggunakan plastik dan diangkut oleh
petugas sampah (gerobak)
Tidak tersedianya SPAL yang baik
Di dalam rumah kurang kebersihan dan kerapian
Denah rumah :

Km mandi
Wc Kamar Kamar Kamar
tidur tidur tidur

Ruang Ruang Tamu


Dapur kkoto
kotor kotor Keluarga

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Kebiasaan mayoritas tetangga sering duduk duduk didepan
rumah pada waktu sore hari
Keakraban dengan tetangga cukup akrab keluarga/ibu S, kadang
kadang mengikuti pengajian
c. Mobilitas geografi keluarga :
Keluarga bertempat tinggal di rumah sendiri sejak 25 tahun yang lalu
dan memiliki kendaraan bermotor
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi masyarakat :
Di masyarakat keluarga mengikuti perkumpulan pengajian di satu RT,
dimana keluarga bertempat tinggal
e. Sistem pendukung keluarga :
Jumlah anggota keluarga yang sehat 6 orang dan sakit 1 orang. Saat
sakit keluarga biasa pergi ke dokter praktek, puskesmas dan rumah sakit
atau menggunakan pengobatan alternatif.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga :
Sifat komunikasi keluarga terbuka, anggota keluarga yang dominan
dalam membuat keputusan yaitu Bapak T dan setiap anggota keluarga
bebas mengemukakan pendapat.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan membicarakan secara
terbuka agar masalah bisa selesai, namun untuk kesembuhan An. F
keluarga sangat mengupayakan dengan terus-menerus untuk
pengobatan agar cepat sembuh.
c. Struktur Peran (Formal dan Non Formal)
1) Ayah : Bertindak sebagai pencari nafkah bagi
keluarga dan sebagai pemimpin dalam keluarga
2) Ibu : Bertindak sebagai ibu rumah tangga termasuk
membimbing anakanak dalam mengerjakan pekerjaan
rumah seperti, memasak, belanja dan membersihkan
rumah
3) Anak : An. N membantu memasak didapur dan
membersihkan lantai rumah.
An. A Kadang kadang saja membantu di dapur dan
lainnya.
An. F Tidak dapat melakukan aktifitas sebagai balita
yang suka bermain karena sakit.
d. Nilai dan norma keluarga :
Seluruh anggota keluarga saling mengerti saling menyayangi dan saling
memperhatikan terutama terhadap An. F yang mengalami gangguan
fisik sangat diperhatikan oleh seluruh keluarga anggota keluarga.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Efektif :
Semua anggota keluarga saling mengerti saling menyayangi dan saling
memperhatikan terutama terhadap An. F yang mengalami gangguan
fisik sangat diperhatikan oleh seluruh anggota keluarga.
b. Fungsi Sosial :
Semua anggota keluarga dapat berbicara dan berinteraksi satu sama lain
dan dapat berhubungan dengan masyarakat dengan moral/budaya yang
ada, terbukti dengan aparat RT mengetahui dan memantau keluarga
Bapak T dan aktif dalam kegiatan lingkungan RT.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Masalah ini ada pada An. F yang menderita ISPA, pemahaman keluarga
dalam merawat anggota keluarga dengan penyakit ISPA belum
memadai/maksimal.
d. Fungsi Reproduksi :
Jumlah anak pasangan Bapak T dan ibu S adalah 3 orang hidup semua
Ibu S saat ini menggunakan/menjadi akseptor KB menggunakan suntik.
e. Fungsi Ekonomi :
Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan serta papan keluarga terpenuhi
walaupun dengan sederhana dari penghasilan yang diperoleh. Bila sakit
keluarga biasa datang ke puskesmas, RS atau tenaga kesehatan.

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek dan panjang :
1) Stressor jangka pendek
Bapak T selalu memikirkan bagaimana supaya An. F bila cepat
sembuh dari sakitnya.
2) Stressor jangka panjang
Ibu selalu memikirkan bagaimana masa depan An. F yang
mengalami gangguan (sakit) bila tidak ada orang tua yang mampu
menjaganya.
b. Kemampuan keluarga berespons terdapat situasi / stessor
Menerima semua yang sedang dan selalu mencari/berusaha mencari
jalan keluarnya bersamasama dengan anggota keluarga yang lain.
c. Stressor Koping
Membicarakan masalah secara terbuka, agar masalah bisa selesai.
Namun untuk menghadapapi masalah An. F keluarga sudah merasa
pasrah dengan keadaan yang di derita An. F.
d. Strategi Koping Disfungsional
Terfokus pada masalah An. F maka keluarga dapat bersabar dan pasrah
serta berdoa agar An. F dapat bersabar dalam mengahadapi masalah
kesehatan.

7. Pemeriksaan Fisik
An. F = Keadaan umum baik, rambut hitam lurus tidak mudah tercabut,
tidak rontok, rapi tidak berketombe, mata tidak ada kelainan
konjungtiva tidak anemis, tidak dijumpai serumen, dapat
mendengar dengan baik tidak ada pembesaran tiroid gigi tampak
caries, dada simetris, suara napas bronkovesikuler, kekuatan otot
ekstremitas atas dan bawah normal, pada pemeriksaan fisik
terdapat batuk berdahak napas sesak, pilek, badan hangat.
Pemeriksaan tanda tanda vital :
- BB : 14 Kg
- Suhu : 37,5 0 C
- Pulse : 94 x/I
- RR : 44 x/I
Ibu. S = Keadaan umum baik, rambut hitam, lurus tidak terdapat lesi pada
kulit kepala, fungsi penglihatan baik mata tidak anemis, tidak
terdapat polip pada lubang hidung, tidak ada caries, lubang
telinga bersih, fungsi pendengaran baik tidak terdapat kelenjar
tiroid, dada simetris, ekstremitas atas kekuatan otot 5 5
ektremitas bawah 5 5.
Pemeriksaan tanda tanda vital :
- TD : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,60 C
- Polse : 82 x/I
- RR : 20 x/I
- BB : 53 Kg
Bapak T=Keadaan umum baik, rambut pendek hitam lurus, kulit bersih,
tidak terdapat lesi pada kulit kepala fungsi penglihatan baik, tidak
anemis, telinga bersih tidak ada polip, fungsi pendengaran baik
tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid, gigi tampak karies,
dada simetris, bunyi napas vesikuler, ektremitas atas kekuatan
otot 5 5 ektremitas bawah 5 5
Pemeriksaan tanda tanda vital :
- TD : 100/70 mmHg
- Suhu : 36 0 C
- Polse : 84 x/I
- RR : 18 x/I
Tn. SS = keadaan umum baik, rambut pendek hitam sebagian ada putih
(uban) kulit bersih tidak terdapat lesi pada kulit kepala fungsi
penglihatan baik tidak anemis, lubang telinga bersih tidak di
jumpai serumen tidak ada polip fungsi pendengaran baik, tidak
ada pembesaran pada tiroid, gigi ada yang ompong (rusak) dada
simetris bunyi napas vesikuler, ektremitas atas kekuatan otot 5 5
ekstremitas bawah 5 5.
Pemeriksaan tanda tanda vital
- TD : 130/90 mmHg
- Suhu : 36 0 C
- Polse : 80 x/I
- RR : 16 x/I
Ny. GH = Keadaan umum baik, rambut panjang sebagian ada uban, kulit
bersih tidak terdapat lesi pada kulit kepala. Fungsi penglihatan
baik tidak anemis, lubang telingan bersih tidak di jumpai serumen
tidak ada polip, fungsi pendengaran baik tidak ada pembesaran
pada tiroid, gigi ada yang rusak (tanggal) dada simetris, bunyi
napas vesikuler, ektremitas atas kekuatan otot 5 5 ektremitas
bawah 5 5.
Pemeriksaan tanda tanda vital :
- TD : 140/90 mmHg
- Suhu : 36 0 C
- Polse : 80 x/I
- RR : 18 x/I
An. A = Keadaan umum baik rambut hitam lurus, tidak berketombe, mata
tidak ada kelainan, kulit bersih tidak ada lesi penglihatan baik,
mata anemis tidak di jumpai serumen pada lubang telinga, dapat
mendengar dengan baik tidak ada pembesaran tiroid, gigi tampak
ada caries, dada simetris, suara napas vesikuler, kekuatan otot
ekstremitas 5 5 ektermitas bawah 5 5.
Pemeriksaan tanda tanda vital :
- BB : 21 Kg
- Suhu : 36 0 C
- Polse : 84 x/I
- RR : 24 x/I
An. N = Keadaan umum baik rambut hiyam lurus tidak berketombe tida
ada kelainan pada mata, kulit bersih tidak ada lesi pada kulit,
penglihatan dan pendegaran baik, konjungtiva tidak anemis, tidak
ada serumen pada lubang telinga, tidak ada polip, tidak ada
pembesaran tiroid, gigi bersih tidak ada caries, dada simetris,

suara napas vesikuler kekuatan otot ektremitas atas 5 5


ekstremitas 5 5.
Pemeriksaan tanda tanda vital :
- BB : 37 Kg
- Suhu : 36 0 C
- Polse : 84 x/I
- RR : 22 x/I

8. Harapan Keluarga
- Keluarga berharap tersedianya pelayanan lengkap di Puskesmas Juanda
seperti adanya Radiologi dan tersedianya dokter ahli anak dan dokter
ahli penyakit dalam
- Adanya kunjungan secara kontinyu oleh petugas penyuluh kesehatan
masyarakat tiap sebulan sekali pada RT 22
- Meningkatkan pengetahuan keluarga di bidang kesehatan, terutama nafas
sesak dan batuk dapat berkurang pada anak F (ISPA), sistem
pembuangan air limbah dapat teratasi, bapak T dapat mengurangi atau
berhenti dari mengkonsumsi rokok.
B. ANALISA DATA

No DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1 Data Subjektif :
Ibu S mengatakan An. F batuk Bersihan jalan napas tidak efektif
batuk berlendir sudah sering, pada keluarga Bpk T terutama An.
kadang badan panas, napas sesak. F berhubungan dengan
Data Objektif : ketidakmampuan keluarga merawat
Obat yang dikonsumsi dari anggota keluarga dengan masalah
puskesmas Cotrimoksazole 2 x , ISPA.
GG 3 x 25 Mg, CTM 3 x 1 Mg.
Pada pemeriksaan fisik terdapat
batuk berdahak napas sesak, pilek,
badan hangat.
Pemeriksaan tanda tanda vital :
- BB : 14 Kg
- Suhu : 37,5 0 C
- Pulse : 94 x/I
- RR : 44 x/I
Data Subjektif :
2 Ibu S mengatakan Saya sudah
memperingatkan Bapak T untuk Resiko tinggi terjadinya penurunan
berhenti merokok derajat kesehatan pada Bapak T
Ibu S mengatakan Bapak T akibat kebiasaan merokok
Ketidakmampuan keluarga
kebiasaan merokok 1-2 bungkus
mengenal masalah kesehatan
per hari
Data Objektif :
Bp.T tampak sering merokok
Tercium bau rokok saat wawancara

3 Data Subjektif :
Ibu mengatakan ventilasi di dalam Resiko terjadinya penularan
rumah kadang kadang tertutup penyakit
Data Objektif : menular, (DHF) akibat lingkungan
Ventilasi dan pencahayaan rumah sekitar yang kurang sehat
kurang Ketidakmampuan keluarga
Lingkungan rumah tidak tersedia memodifikasi lingkungan yang
SPAL dapat mencegah Terjadinya
Kebersihan rumah kurang dan penyakit
kerapihan rumah juga kurang
Sampah masih berserakan di halaman
Rumah
C. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

1. Bersihan jalan napas tidak efektif pada keluarga Bpk T terutama An. F
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan masalah ISPA.

No. KRITERIA SKOR NILAI PEMBENARAN

1 Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 1 An F. mengalami masalah


kesehatan ISPA

2 Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Keluarga datang ke


dapat diubah : Mudah puskesmas dan dokter praktek
untuk memeriksakan anaknya.

3 Potensial untuh di cegah. 2/3 x 1 2/3 Pola napas bisa efektif bila
: Cukup dicegah dengan minum obat
secara teratur.

4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Keluarga merasa masalah ini


: Dirasakan dan perlu harus segera ditangani
ditangani
Total 4 2/3

2. Resiko penurunan derajat kesehatan pada keluarga Bapak T terutama bapak T


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
yang timbul akibat merokok.

No. KRITERIA SKOR NILAI PEMBENARAN

1 Sifat masalah : Ancaman 2/3 x 1 2/3 Masalah masih resiko,


keluarga menyadari merokok
dapat membahayakan
kesehatan.
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 2 Ada kemauan keluarga untuk
dapat diubah : sebagian memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan.

3 Potensial dicegah untuk 2/3 x 1 2/3 Keluarga mampu mendatangi


Dicegah : Cukup pusat pelayanan kesehatan

4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0 Keluarga tidak menyadari


: Tidak dirasakan adanya masalah
Total 3

3. Resiko terjadinya penyakit (Diare, DHF, ISPA) pada keluarga bapak T


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
yang dapat menimbulkan penyakit.

No. KRITERIA SKOR NILAI PEMBENARAN

1 Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Masih berupa ancaman


Ancaman kesehatan
2 Kemungkinan masalah x2 1 Keluarga tidak mempunyai
untuk diubah : sumber daya yang memadai
Sebagian dan suami sebagai KK bekerja
tidak tetap.
3 Potensial untuk dicegah : 2/3 x 1 2/3 Masalah bisa dicegah dengan
cukup cara ada kemauan untuk
berubah, ada waktu yang
cukup dan sumber dibutuhkan.
Keluarga tidak menyadari
4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0 kalau bisa terjadi masalah
: Tidak dirasakan kesehatan pada keluarganya.

Total 2 1/3

Berdasarkan prioritas masalah yang dibuat bersama keluarga Bapak T, Diagnosa


Keperawatan yang muncul berdasarkan prioritas adalah sebagai berikut :
(1) Bersihan jalan napas tidak efektif pada keluarga Bpk T terutama An. F
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah ISPA.
(Skor 4 2/3)
(2) Resiko penurunan derajat kesehatan pada keluarga Bapak T terutama bapak
T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan yang timbul akibat merokok. (Skor 3 )
(3) Resiko terjadinya penyakit (Diare, DHF, ISPA) pada keluarga bapak T
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
yang dapat menimbulkan penyakit. (Skor 2 1/3)
C. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK T

Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi


No Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kriteria Standar

1. Bersihan jalan napas tidak Setelah 4 kali Setelah pertemuan Respon 1.1 Keluarga mampu 1.1.1 Kaji pengetahuan keluarga
efektif pada keluarga Bapak T kunjungan diberikan 1 x 45 menit keluarga verbal menyebutkan tentang pengertian ISPA.
terutama An. F berhubungan tindakan keperawatan mampu : pengertian ISPA. 1.1.2 Berikan penjelasan tentang
dengan ketidakmampuan diharapkan masalah 1. Mengenal ISPA adalah pengertian ISPA dengan
keluarga mengenal masalah ISPA pada keluarga masalah kesehatan suatu radang paru bahasa yang mudah di
ISPA. Ditandai dengan : Bpk T dapat diatasi, ISPA dengan cara : yang disebabkan mengerti.
DS : Ibu S mengatakan An. F dengan kriteria hasil : 1.1 Keluarga oleh bakteri atau 1.1.3 Berikan kesempatan
batuk batuk sudah sering, Penyakit ISPA mampu benda asing. keluarga untuk
kadang kadang panas, batuk sesak menyebutkan mengulangi penjelasan
sesak. napas tidak pengertian yang di berikan oleh
kambuh lagi. ISPA mahasiswa.
DO:KU An. F lemah, BB 14 Kg, 1.1.4 Berikan reinforcement
Suhu 37,5 0 C, Polse 94 x/I , positif atas kemampuan
RR 44 x/I , Batuk tapam keluarga mengulang
produksi sputum, tidak penjelasan.
terdengar suara tambahan
seperti (whezzing)
Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kriteria Standar

1.2 Keluarga Respon verbal 1.2 Keluarga 1.2.1 Kaji pengetahuan


mampu mampu keluarga tentang
menyebutkan menyebutkan penyebab ISPA serta
penyebab penyebab tanda dan gejalanya.
ISPA dengan ISPA dengan 1.2.2 berikan penjelasan
tanda dan tanda dan secara singkat
gejalanya gejala : penyebab ISPA serta
ISPA disebabkan tanda dan gejalanya.
oleh bakteri atau 1.2.3 Berikan kesempatan
benda asing pada keluarga untuk
dengan gejala, mengulang
batuk batuk penjelasan yang
napas sesak diberikan
kadang di tandai mahasiswa.
dengan badan 1.2.4 Berikan kesempatan
panas. reinforcement positif
terhadap kemampuan
keluarga mengulang
penjelasan dengan
benar
Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kriteria Standar

2. Keluarga mampu Respon verbal 2.1 Keluarga mampu 2.1.1 Kaji kemampuan
mengambil menjelaskan keluarga dalam
keputusan untuk penatalaksanaan mengatasi masalah
mangatasi masalah ISPA. kesehatan ISPA
ISPA Penatalaksanaan 2.1.2 Jelaskan kepada
2.1 Keluarga ISPA adalah keluarga tentang
mampu mengatasi batuk, penatalaksanaan
menjelasakan napas sesak ISPA
penatalaksana dengan pemakaian 2.1.3 Beri kesempatan
an ISPA yang obat obat kepada keluarga
tepat. tradisional yang untuk mengulang
aman dan kembali
membersihkan penatalaksanaan
Lubang hidung ISPA
dengan tissue/kain 2.1.4 Berikan
bersih reinforcement
mempertahankan positif atas
konsumsi makanan kemampuan
dan minuman yang keluarga
sering, bila perlu mengulang
pergi ke pelayanan penjelasan dengan
kesehatan terdekat tepat.
untyuk
mendapatkan obat
yang tepat dan
istirahat yang
cukup
Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kriteria Standar

II Resiko tinggi terjadi penurunan Setelah 4 kali Setelah pertemuan 45


derajat kesehatan pada Bapak T kunjungan dan menit keluarga
berhubungan dengan ketidak diberikan tindakan mampu
mampuan keluarga mengambil keperawatan 1. mengenal
keputusan untuk mengatasi diharapakan resiko masalah akibat
masalah kesehatan yang dapat penurunan derajat merokok
timbul akibat merokok yang , kesehatan pada 1.1 Keluarga Respon verbal 1.1 Keluarga mempu 1.1. Kaji pengetahuan
ditandai dengan : keluarga bpk T tidak mampu menyebutkan keluarga tentang
DS : terjadi dengan menyebutkan kandungan dalam kandungan rokok
- Bapak T mengatakan "Dalam kriteria hasil : kandungan rokok dan 1.2. Jelaskan penjelasan
tiga hari saya biasa Keluarga yang ada akibatnya. singkat penyakit dan
menghabiskan satu kotak mengenal bahaya dalam rokok Rokok jelas tentang
rokok. rokok dan akibatnya. mengandung zat kandungan dari
- Bapak T menangatakan saya berbahaya seperti rokok dan akibatnya.
pernah batuk tapi kadang TAR dan nikotin 1.3. Beri kesempatan
kadang saja. yang dapat keluarga untuk
DO : Menyebabkan mengulang
- Bapak T sering merokok kanker dan penjelasan dari
penyakit mahasiswa
jantung. 1.4. Beri reinforcement
positif pada keluarga
kemampuan
mengulang
penjelasan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kriteria Standar

Atas
2. Keluarga mampu Respon verbal 2.1 Keluarga mampu 2.1.1 Kaji pengetahuan
mengambil menyebutkan keluarga tentang
keputusan untuk cara berhenti cara cara berhenti
mengatasi bahaya merokok merokok
rokok niat yang kuat 2.1.2 beri penjelasan
2.1 Keluarga mulai secara singkat
mampu menetapkan dengan bahasa
menyebutkan waktu yang mudah di
cara berhenti mangurangi mengerti
merokok secara bertahap.
2.2 keluarga 2.2.1 Kaji kemampuan
mengetahui keluarga tentang
keuntungan tidak keuntungan
merokok badan merokok
semua sehat 2.2.2 Beri penjelasan
Terhindar dari secara singkat dan
berbagai penyakit jelas
akibat merokok 2.2.3 Beri kesempatan
pengeluaran lebih mengulang
hemat. penjelasan yang
diberikan
2.2.4 Beri reinforcement
positif atas
kemampuan
keluarga
mengulang
penjelasan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi
Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kreteria Standar

III. Resiko terjadinya penyakit Setelah 4 kali Setelah pertemuan 45


menular (diare, demam berdarah, kunjungan menit keluarga
ISPA) akibat lingkungan yang diharapkan resiko mampu :
kurang sehat berhubungan terjadinya penyakit 1. Mengenal masalah
dengan ketidak mampuan pada keluarga bpk T kesehatan
keluarga memodifikasi tidak terjadi dengan tentang penyakit
lingkungan yang dapat kriteria hasil : menular
mencegah penyakit yang Keluarga tidak (Demam
ditandai dengan : terserang berdarah, diare)
DS : penyakit menular 1.1 Keluarga Respon verbal 1.1 Keluarga mampu 1.1.1 kaji pengetahuan
- mampu menyebutkan klien tentang
DO: menyebutka penyakit yang penyakit
Tidak tersedianya SPAL n tentang dapat timbul panyakit akibat
yang baik penyakit akibat lingkungan lingkungan yang
Jendela kadang kadang yang timbul yang kurang tidak sehat
tertutup akibat sehat penyakit 1.1.2 Berikan penyuluhan
Kurang memiliki ventilasi Lingkungan yang bisa timbul tentang penyakit
Ukuran rumah 7 x 15 m3 yang kurang adalah diare, yang mungkin
Kurang kebersihan dan sehat. demam berdarah disebabkan
kerapian dll lingkungan yang
tidak sehat.
1.1.3 Berikan kesempatan
keluarga untuk
mengulang
penjelasan yang
diberikan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kreteria Standar

1.2 Keluarga mampu Respon verbal 1.2 Keluarga 1.2.1 Kaji pengetahuan
menyebutkan mampu keluarga tentang
pengertian diare menyebutkan pengertian penyakit
dan demam pengertian diare diare dan demam
berdarah demam berdarah berdarah
Diare adalah 1.2.2 Jelaskan secara
keadaan dimana singkat tentang
buang air besar pengertian penyakit
lebih dari 3 kali diare dan demam
dalam sehari berdarah
dengan kosistensi 1.2.3 Beri kesempatan
cair, feses encer mengulang
dapat berwarna penjelasan yang
hijau atau tampak diberikan
lendir dan darah 1.2.4 Beri reinforcement
atau lendir saja . positif atas
Demam berdarah kemampuan
adalah penyakit keluarga mengulang
yang disebabkan penjelasan
oleh aedes agypty

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi Intervensi


Keluarga Umum Khusus Kreteria Standar

1.3 Keluarga mampu Respon verbal 1.3 Keluarga mampu 1.3.1 Kaji pengetahuan
menyebutkan menyebutkan tanda keluarga tentang
tanda dan gejala dan gejala penyakit tanda dan gejala
diare dan demam diare dan demam penyakit diare
berdarah. berdarah 1.3.2 Beri penjelasan
Diare tanda dan tentang tanda
gejalanya buang air penyakit diare dan
besar lebih dari 3 kali demam berdarah.
dalam sehari 1.3.3 Beri kesempatan
Konsistensi cair untuk mengulang
Berlendir atau sampai penjelasan yang
bercampur darah. diberikan
Suhu tubuh 1.3.4 Beri reinforcement
meningkat, nafsu positif terhadap
makan menurun. kemampuan
Tanda dan gejala keluarga
demam berdarah mengulang
adalah demam penjelasan.
mendadak, muntah,
nafsu makan
berkurang, nyeri pada
anggota badan
(Punggung, sendi
kepala, perut) ada
bintik merah di
bawah kulit keluar
dari hidung
Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kreteria Standar

2. Keluarga mampu Respon verbal 2.1Keluarga mampu 2.1.1 kaji penetahuan


mengambil menyebutkan syarat keluarga terhadap
keputusan untuk rumah sehat syarat syarat
mengatasi Tersedia air bersih, rumah yang sehat
masalah ada tempat sampah, 2.1.2 Jelaskan kepada
lingkungan yang ruanagn cukup luas keluarga syarat
di alami dan tidak padat syarat rumah sehat.
2.1 Keluarga penghuninya, kamar 2.1.3 Beri kesempatan
mampu berjendela ada pada keluarga
menyebutkan lubang angin, sinar untuk mengulang
syarat rumah matahari dapat penjelasan yang
sehat. masuk, ada MCK diberikan
2.2 keluarga yang memnuhi 2.2.1 Kaji pengetahuan
mampu syarat. keluarga tentang
menjelaskan 2.2 Keluarga mampu pengolahan
cara menjelaskan cara sampah
penanggulanga pengolahan sampah 2.2.2 Beri penjelasan
n sampah yang yang benar sampah tentang pengolahan
benar. dapat dibuang di sampah
TPS di timbun atau 2.2.3 Beri kesempatan
dibakar sebelumnya mengulang
sampah dipisahkan penjelasan yang
anorganik atau yang diberikan
dapat mengurai dan 2.2.4 Beri reinforcement
tidak positif atas
kemampuan
keluarga
mengulang
penjelasan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kreteria Standar

3. keluarga mampu
mengidentifkasi
lingkungan
3.1 keluarga Respon verbal 3.1 Keluarga mampu 3.1.1 Dorong keluarga
mengetahui memodifikasi untuk
cara lingkungan memodifikasi
memodifika rumah tatanan perabotan
si rumah
lingkungan 3.1.2 Anjurkan keluarga
untuk untuk menutup
mencegah tempat tempat
penyakit penampunagn air
3.1.3 Anjurkan keluarga
untuk menjaga
kebersihan
lingkungan rumah
3.1.4 Berikan
reinforcement pada
apa yang telah
dilakukan.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
Diagnosa Keperawatan
Tanggal Tujuan Khusus Implementasi Evaluasi Paraf
Keluarga
S:
1. Bersihan jalan napas tidak Setelah pertemuan selama 1.1.1 Menanyakan apa yang keluarga - Bapak T mengatakan ISPA
efektif pada keluarga 1x45 menit keluarga ketahui tentang penyakit ISPA adalah peradangan dada dapat
bapak T terutama An. F mampu 1.1.2 Menyebutkan ISPA adalah terjadi pada dada kiri atau
berhubungan dengan 1. Mengenal masalah suatu radang paru yang terjadi kanan bahkan kedua duanya
ketidakmampuan keluarga kesehatan pada paru kiri atau kanan - ISPA dapat disebakan oleh
mengenal masalah ISPA. 1.1 Keluarga mampu bahkan keedua bakteri atau benda asing,
menyebutkan duanyaApakah bapak tandanya batuk batuk, nafas
tentang pengtian mengetahu apa yang sesak, kadang henti nafas.
penyakit ISPA. menyebabkan terjadinya ISPA - Bila nafas sesak dari posisi
1.2 Menyebutkan 1.2.2 Menjelaskan Penyebab ISPA yang tepat dengan posisi
penyebab tanda yang disebabkan oleh bakteri. setengah duduk.
dan gejala ISPA. Ada benda asing dengan gejala - Akibat dari pnuemonia yang
batuk, sesak nafas, kadang tidak diobati akan
ditandi dengan badan panas. menyebabkan batuk darah,
kerusakan jaringan paru,
2 Menjelaskan akibat 2.1.1 Menanyaka apa yang keluarga penyakit Bertambah parah
dari penyakit ISPA lakukan agar nafas anak tidak sampai menyebabkan
bila tidak diobat sesak lagi. kematian.
2.1.2 Menjelaskan sebaiknya anak O:
dudukan dengan posisi - Keluarga mampu mengulangi
setengah duduk, beri makan penjelasan sebagian
dan minum seperti biasa. - Anggota keluiarga dapat
2.1.3 Coba bapak sebutkan apa yang melakukan tindakan
bapak ketahui sekarang tentang membuang dahak dari mulut
pnuemonia. saat batuk dan membuat
2.1.4 Bapak sudah tepat tempat dahak dengan larutan
menyebutkanya. lisol.
2.2.1 Menanyakan Apa yang bapak
ketahui tentang akibat dari A : masalah kesehatan dengan
penyakit ISPA bila tidak ISPA pada keluarga bapak T
diobati. terhadap anak F belum
2.2.2 Menjelaskan akibat dari penyakit teratasi.
pnemonia bila tidak diobati
bisa terjadi batuk darah, P : lanjutkan intervensi 2.1.2
kerusakan jaringan paru dan
penykit bertambah parah
sampai menyebabkan
kematian.
2.2.3 Menanyakan Apa yang ingin
bapak tanyakan bapak sudah
3. Keluarga mampu tepat menyebutkannya.
merawat anggota
keluarga dengan 3.1.1 Menanyakan Apakah
masalah ISPA mengetahui cara pencegahan
penularan pnemonia.
3.1 Mampu 3.1.2 Mengajarkan cara membuang
melakukan tindakan dahak dari mulut saat batuk dan
untuk pencegahan membuat pot tempat dahak
penularan ISPA. dengan larutan lisol.
3.1.4 Keluarga sudah mampu
melakukannya.
Diagnosa Keperawatan
Tanggal Tujuan Khusus Implementasi Evaluasi Paraf
Keluarga
2. Resiko terjadinya 1. mengenal masalah
penrurnan derajat kesehatan akibat 1.1.1 Menanyakan apakah S : Bapak T menyatakan
kesehatan bapak T merokok mengetahui kandunga rokok - Rokok mengandung zat nikotin
terutama bapak T 1.1 Menyebutkan 1.1.2 Menjelaska rokok dan TAR yang bisa berakibat
berhubungan dengan kandunga dari mengandung zat berbahaya kanker dan penyakit jantung
ketidak mampuan keluarga rokok seperti TAR dan nikotin yang - Ya harus memiliki niat yang
mengambil keputusan dapat menyebabkan kanker kuat untuk berhenti dan
untuk mengatasi masalah dan penyakit jantung mengurangi secara bertahap
kesehatan yang timbul 1.1.3 Menjelaska rokok memiliki - Badan sehat terhindar dari
akibat merokok. kandungan dari TAR nikotin penyakit dan hemat.
dimana keduanya O : Anggota keluarga mampu
mengakibatkan kanker serta mengulang penjelasan secara
penyakit jantung. lugas
A : penurunan derajat kesehatan
pada keluarga bapak T
2. Keluarga mampu 2.1.1 Menanyakan Apa bapak terutama Bapak T tidak terjadi
mengambil keputusan mengetahui bagaimana cara P:-
untuk mengatasi berhenti merokok
bahaya merokok 2.1.2 Menjelaska Harus ada niat yang
2.1 Menyebutkan cara kuat, mulai menetapkan waktu dan
berhenti mengurangi secara bertahap
merokok 2.2.1 Menanyakan apa bapak
mengetahui keuntungan tidak
merokok
2.2.2 Menjelaska badan akan terasa
sehat, terhindar dari berbagai
penyakit akibat rokok, pengeluaran
2.2 Keuntungan dari lebih hemat
tidak merokok 2.2.3 Coba bapak mengulang kembali
apa yang sudah saya jelaskan
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Khusus Implementasi Evaluasi Paraf
Keluarga
3. Resiko terjadninya 1. mengenal masalah 1.1.1 Menanyakan apa ibu dan bapak S : - Bila lingkungan tidak sehat
penyakit menular (diare, kesehatan tentang ketahui tentang penyakit apa yang dapat mengakibatkan penyakit
demam berdarah)akibat penyait menular. dapat timbul akibat lingkungan seperti diare dan demam
lingkungan sekitar yang 1.1 Menyebutkan yang kurang sehat. berdarah
kurang sehat penyakit yang 1.2.1 MenjelaskaPenyakit yang dapat - diare yaitu buang air besar
berhubungan dengan dapat timbul aibat timbul antara lain demam berdarah lebih dari 3 kali encer bisa
ketidakmampuan lingkungan yang yaitu penyakit yang disebabkan campur darah, demam
keluarga memodifikasi kurang sehat. oleh gigitan aedes aigypthy, tanda berdarah karenagigitan
lingkungan yang dapat 1.2 Menyebutkan dan gejala demam, muntah, nafsu nyamuk aedes aigypthy, gejala
mencegah terjadinya pengertian diare, makan berkurang, nyeri pada demam tinggi kurang nafsu
penyakit demam berdarah anggota badan (punggung, sendi, makan, nyeri badan ada bintik
1.3 Menyebutkan kepala dan perut)ada bintik merah merah dibawah kulit sampai
tanda dan gejala di bawah kulit sampai keluar darah keluar darah dari hidung
penyakit diare dan dari hidung. - rumah sehat harus tersediaair
demam berdarah bersih, cukup luas ada jendela
ventilasi dan MCK.
- Sebelum di buang samapah
1.3 MenjelaskaDiare adalah keadaan dipisahkan dapat dengan
dimana buang air besar lebih dari 3 dibakar atau ditimbun
kali dengan konsistensi cair, dapat O : - Anggota keluarga dapat
berubah hijau campur lendir mengulang kembali
gejalanya suhu tubuh meningkat penjelasan yang diberikan
dan buang air besar lebih dari 3 dengan singkat
kali. A : Resiko terjadninya penyakit
1.3.1 Coba ibu ulangi penjelasan saya menular akibat lingkungan
adakah yang ibu ingin tanyakan yang tidak sehat pada
1.3.2 Ibu sudah tepat menyebutnya keluarga bapak T tidak terjadi
P : Teruskan intervensi
3.1.1 Dorong keluarga untuk
memodifikasi tatanan.
Diagnosa Keperawatan
Tanggal Tujuan Khusus Implementasi Evaluasi Paraf
Keluarga
2.1 Menyebutkan syarat 2.1.1 Menanyakan apa yang ibu Berikan kesempatan kepada
rumah sehat ketahui tentang rumah sehat keluarga untuk mengulang kembali
2.1.2 MenjelaskaSyarat rumah sehat penjelasan yang diberikan kepada
rumah sehat harus tersedia air mahasiswa
bersih,ada tempat sampah, ruang
cukup luas ada jendela ventilasi
dan MCK yang memenuhi syarat.
2.2.1 Biasanya ibu membuang sampah
dimana
2.2.2 Menjelaska sampah dapat
dibuang atau dibakar, sebelumnya
sampah dipisahkan anorganik dan
organik atau dapat mengurai atau
tidak
2.2.3 Coba sekarang ibu jelaskan
bagaimana cara pengelolaan
sampah

3. Mampu memodifikasi 3.1.1 MenjelaskaSya menganjurkan


lingkungan lebih baiknya tatanan rumah dapat
3.1 Mengetahui cara diatur lebih baik
memodifikasi 3.1.2 Sebaiknya semua tempat
untuk mencegah penampungan air ditutup untuk
penyakit. menghindari adanya jentik jentik
nyamuk.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Rokok
Sub pokok bahasan : Bahaya Merokok
Sasaran : Anggota Keluarga Bapak T
Tempat : Rumah Bapak T
Waktu : Tanggal 22 Desember 2014, Pukul 09.30 Wita
Pelaksana : Yudi Jaya Cahyana, S.Kep

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan berikan penyuluhan selama 45 menit pada keluarga Bapak
T, keluarga dapat memahami bahaya rokok.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah menyelesaikan proses belajar mengajar, keluarga mampu :
1. Menjelaskan bahan yang terkandung di dalam rokok
2. Menjelaskan kerugian merokok dan keuntungan tidak merokok
3. Menjelaskan cara berhenti merokok
III. Materi :
1. Bahan bahan berbahaya yang terkandung di dalam rokok
2. Kerugian merokok dan keuntungan tidak merokok
3. Cara berhenti merokok.
IV. Metode :
Ceramah dan diskusi :sdbvSbk.cjsnab.ckjsxb :
V. Evaluasi :
Setelah penyuluhan, keluarga memahami tentang bahaya merokok
BAHAYA MEROKOK

1. Bahan yang terkandung di dalam rokok yang paling berbahaya :


a. Nikotin
b. TAR
2. Kerugian merokok
a. Segi kesehatan
Gangguan jantung
Penyakit kanker
Impotensi
Dsb
b. Ekonomi
Pemborosan (harga rokok mahal)
3. Keuntungan tidak merokok
Tubuh sehat
Terhindar dari penyakit akibat merokok
Menghemat
4. Cara berneti merokok
Niat yang kuat untuk berhenti
Jauhi orang yang sedang merokok
Berhenti secara bertahap
5. Tiga kunci menuju sehat
Jangan/tidak merokok
Makan dengan menu seimbang
Lakukan olahraga secara teratur
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Diare dan penanggulangannya


Sasaran : Semua anggota keluarga bapak T
Tempat : Rumah Bapak T
Hari/tanggal : Tanggal 22 Desember 2014, Pukul 10.30 Wita
Pelaksana : Yudi Jaya Cahyana, S.Kep

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat memahami tentang
diare dan penanggulangannya.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat menyebutkan:
1. Pengertian diare
2. Tanda dan gejala diare
3. Upaya mengatasi diare secara sederhana
4. Upaya pencegahan larutan gula garam
III. Metode : Ceramah dan tanya jawab
IV. Materi : Terlampir :sdbvSbk.cjsnab.ckjsxb :
V. Evaluasi :
1. Apa yang dimaksud dengan diare ?
2. Apa tanda dan gejala diare ?
3. Apa upaya untuk mengatasi diare secara sederhana ?
4. Apa upaya pencegahan diare
5. Bagaiamana cara membuat LGG ?
DIARE
1. Pengertian
Penyakit diare atau mencret adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan
bentuk tinja melembek sampai mencair dan frekuensi buang air besar
bertambah lebih dari biasanya (> 3 kali sehari semalam)

2. Faktor faktor penyebab terjadinya diare :


a. masuknya kuman penyulit ke dalam perut
b. makan makanan yang basi atau beracun
c. tidak tahan terhadap makanan tertenti Misainya : Susu
d. faktor lain seperti kurangnya penyediaan air bersih, kurangnya fasilitas
sanitasi dan kebersihan.
3. Tanda dan gejala diare
a. Tanda tanda anak yang baru mulai diare atau mencret
Anak mulai mencret 1 2 kali sehari semalam
Anak masih suka bermain
Anak masih mau makan
b. Tanda tanda anak mencret lemas
Tinja anak cair 3 kali sehari semalam
Lesu dan lemas
Anak tidak mau makan
Kadang kadang muntah 1 2 kali sehari
Badan kadang kadang panas
c. Tanda tanda muntah berak (Muntahber)
Berak encer dan cair terus menerus
Muntah terus
Setengah hari tidak kencing
Pada bayi ubun ubun cekung
Mata cekung
Panas tinggi
Kejang
4. Upaya Mengatasi Diare secara sederhana
Pada anak yang baru mencret, ibu di anjurkan untuk memberi minum anak
lebih banyak dari biasanya. Minuman yang diberikan apa saja yang tersedia di
rumah seperti air sayur, air tajin, air the, air kelapa, larutan gula garam dll. ASI
dan makanan diberikan seperti biasanya.
Kalau bayi atau anak masih mencret terus menerus, berikan oralit 200
untuk 4 jam pertama 2 4 gelas, untuk selanjutnya barikan - 1 gelas oralit
LGG.
Kalau mencret tambah sering, sehingga minum yang diberikan tidak dapat
menggantikan cairan yang keluar, bayi atau anak segera dibawa ke puskesmas.
Gejala yang dapat dilihat apabila cairan yang diminum dan yang keluar tidak
seimbang adalah :
Mencret lebih dari 5 kali sehari semalam
Muntah terus walaupun dicoba minum dengan sendok
Setengah hari tidak kencing
Badan lemas
Panas
Makan tidak mau
5. Upaya Penanggulangan Diare
a. Makanan :
Di cuci bersih
Di masak dengan benar
Di simpan dengan benar
Peningkatan pemberian makanan PASI
b. Minuman :
Minum selalu air yang telah di masak
Berikan ASI pada bayi
c. Kebersihan perorangan
Kuku yang panjang di potong dan selalu bersih
Setiap kali selesai buang air besar kita harus mencuci tangan dengan
sabun
Cuci tangan samapi bersih sebelum makan dan minum
Gunakan sabun bila mencuci tangan dan mandi
d. Lingkungan
Membuang air bersih dijamban atau kakus sehat (memakai tutup)
Rumah dan halaman pekarangan bersih dari sampah dan kotoran
Tempat sampah ditutup

6. Cara membuat LGG


Cuci tangan dengan air sabun
Sediakan air masak 1 gelas (200 cc), air putih atau air teh
Masukkan 1 sendok the gula
Masukkan garam dapur sedikit seujung atau sendok teh
Aduk hingga larut
Minum samapai habis
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Cabang ilmu : Keperawatan Keluarga


Topik : Penyakit ISPA
Waktu / tanggal : Minggu, Tanggal 22 Desember 2014, Pukul 10.30 Wita
Pukul : 10.30 11.15
Tempat : Rumah Bapak T
Sasaran : Semua anggota keluarga bapak T
Metode : Terlampir

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan kesehatan ini, keluarga Bapak T dapat mengerti
tentang penyakit Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga Bapak T akan mampu :
1. Menyebutkan pengertian penyakit ISPA
2. Menyebutkan penyebab ISPA
3. Menyebutkan tanda dan bahaya penyakit ISPA
4. Menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi ISPA
5. Menyebutkan akibat penyakit ISPA
6. Menyebutkan prinsip prinsip perawatan ISPA di rumah
7. Menyebutkan cara pencegahan penyakit ISPA
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Infeksi saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penyait yang disebabkan oleh
karena adanya infeksi pada hidung, tenggorokan dan paru paru. ISPA
merupakan 30 % penyebab kematian anak di Indonesia.
2. Penyebab/etiologi
ISPA disebabkan oleh virus dan bakteri
3. Tanda dan gejala
Kurang dari 2 bulan
Kemampuan minum menurun sampai dari biasanya
Kejang
Kesadaran menurun
Napas berbunyi/ngorok
Demam
2 bulan 5 tahun
Tidak bisa minum
Kejang
Kesadaran menurun
Nafas berbunyi/ngorok
Gizi buruk
4. Faktor faktor yang mempengaruhi ISPA
1. Immunisasi yang tidak lengkap
2. Gizi buruk
3. Lingkungan yang tidak sehat (Rumah kotor, lembab, kurang ventilasi,
kurang cahaya matahari yang masuk ke rumah, polusi udara)
5. Akibat yang terjadi bila ISPA tidak diatasi
1. Radang telinga
2. Pendegaran menurun
3. Daya tahan menurun sehingga mudah terkena penyakit
4. Infeksi yang meluas mengakibatkan kematian
6. Prinsip prinsip perawatan ISPA di rumah
1. Istirahatkan anak minimal 8 jam sehari
2. Mengatasi panas (demam) yang timbul
Untuk anak yang kurang dari 2 bulan harus segera dibawa ke rumah sakit
atau ke puskesmas. Untuk anak di atas 2 bulan sampai 5 tahun dapat di
berikan kompres dan bila tersedia obat penurun panas (Parasetamol) boleh
diberikan.
3. Mengatasi batuk
Tidak di anjurkan membeli obat batuk sembarangan. Buatkan obat batuk
tradisional yang aman. Cara membuat obat tradisional :
sendok teh air panasan jeruk nipis dicampur dengan sendok teh madu
atau kecap manis.
4. Pemberian makanan
Usahakan pemberian makanan seperti biasa dengan makanan yang bergizi
dan seimbang. Berikan sedikit sedikit tapi sering bila anak masih
menyusu ASI tetap diberikan.
5. Pemberian makanan
Usahakan pemberian minum lebih banyak dari biasanya (kira kira 8
gelas sehari). Tindakan ini membantu mengencerkan dahak dan
menurunkan panas. Kekurangan cairan akan menambah sakit yang di
derita.
6. Hal hal yang dianjurkan
Jangan memberi pakaian/selimut terlalu tebal bila anak sedang demam
Jika anak sedang pilek, bersihka hidung dengan kain bersih dan lembut
serta menyerap, jangan sampai lubang hidung ditekan dan terluka
Usahakan lingkungan rumah sehat, berventilasi cukup sehingga
memudahan cahaya matahari dan hindarkan anak dari asap
Bila keadaan anak semakin parah bawa kepuskesmas
Usahakan obat yang diberikan dari puskesmas terutam jenis antibioti
diberikan tepat waktu dan dihabiskan
Cara pencegahan penyakit ISPA :
Jauhkan anak dari penderita batuk dan pilek
Berian immunisasi lengkap
Berikan makanan tambahan yang bergizi dan seimbang setiap hari
Jaga kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Cabang ilmu : Keperawatan Keluarga


Topik : SPAL (Saluran Pembuangan Air Bersih)
Waktu / tanggal : Sabtu, 28 Desember 2014, Pukul 09.30 Wita
Pukul : 09.30
Tempat : Rumah Bapak T
Sasaran : Semua anggota keluarga bapak T
Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab
Materi : Terlampir

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan keluarga Bapak T mengerti
tentang cara pembuangan air limbah yang benar sesuai dengan syarat kesehatan.
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan keluarga Bapak T akan
mampu :
1. Menyebutkan pengertian Air limbah atau air bekas
2. Menyebutkan syarat syarat pembuangan air bekas
3. Menyebutkan cara pembuangan air limbah atau bekas yang cocok untuk
pedesaan
4. Menyebutkan bentuk pembuangan air limbah/bekas
5. Menyebutkan cara merawat saluran pembuangan air limbah

B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian air limbah/bekas
Air limbah/bekas adalah air bekas dari kamar mandi, dapur atau cucian yang
dapat mengotori sumur, sungai, danau atau lingkungan sekitar yang
selanjutnya dapat mengganggu kesehatan. Air limbah/bekas jelas tidak bersih
dan dapat :
Mengganggu pemandangan
Menimbulkan bau busuk
Mengurangi luas tanah yang seharusnya dapat digunakan
Menjadi sarang nyamuk yang menularkan penyakit
2. Syarat syarat pembuangan air limbah/bekas
Air bersih tidak mengotori sumur, sungai/danau dan lingkungan sekitar
Air limbah/bekas tidak menjadi tempat berkembang biaknya lalat, kecoa,
coro dan lipas.
Air bekas tidak menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu tempat
penampungan air bekas harus ditutup
Air bekas tidak mengganggu pemandangan
Di daerah yang sulit air, air bersih ini dapat digunakan untuk mengaliri
tanah sekitar tanaman
3. Cara pembuangan air limbah/bekas yang cocok di daerah pedesaan
Jenis yang bisa meresapkan air kedalam tanah
Jenis yang dapat digunakan untuk memelihara ikan lele
4. Bentuk pembuangan
a. Bagian bagian dari pembuangan air bekas
Saluran air bekas
Bak kontrol dan saringannya
Leher angsa
Lubang pembuangan air bekas
Dinding penahannya yang terbuat dari bambu yang dianyam
b. Bentuk penampungan air bekas/limbah untuk rumah kolong
Lubang yang berisi batu kerikil untuk tempat pembuangan air bekas
dari dapur
c. Cara membuat pembuangan air bekas
Periksa lubang saluran bila ada daun, kertas atau plastik yang
tersangkut di saringan, pungut dan buang di tempat sampah.
Sesekali siramlah dengan air agar tidak terjadi penyumbatan oleh tanah
tanah yang terbawa oleh air limbah/bekas
Bila saluran rusak atau pipa saluran bocor, perbaiki atau digantiu
dengan yng baru
Bila saluran tersumbat buang sampah sampah yang menyumbatnya
Di usahakan agar tidak menjadi sarang nyamuk, lipas atau kecoa.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Topik : Penyakit Demam Berdarah Dengue


Sub topik : DBD dan penanggulangannya
Sasaran : Semua anggota keluarga Bapak T
Tanggal : Tanggal 21 Desember 2014, Pukul 16.30 Wita
Pelaksana : Yudi Jaya Cahyana, S.Kep
Tempat : Rumah Bapak T
II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Meningkatkan pengetahuan peserta tentang DBD dan penanggulangannya serta
membantu meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat :
Mengetahui pengertian DBD
Mengetahui penyebab DBD
Mengetahui Tanda dan gejala DBD
Mengetahui penanganan penderita DBD
Mengetahui cara pencegahan DBD
IV. Materi : Terlampir
V. Metode : Ceramah dan tanya jawab
VI. Media : Leaflet dan lembar balik
VII.Evaluasi :
Apa yang dimaksud dengan DBD ?
Apa penyebab DBD ?
Apa tanda tanda DBD ?
Bagaimana cara menangani penderita DBD ?
Bagaimana cara mencegah DBD ?
Materi :
1. Pengertian
Demam berdarah dengue adalah suatu penyait yang disebabkan oleh virus dengue
yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk.
2. Penyebab
Virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes agypti,
yang menggigit pada siang dan sore hari, sangat suka daerah yang gelap dan
lembab dan berkembang biak di air jernih dan tenang.
3. Tanda dan gejala
gejala awal : :
Panas tinggi 2 7 hari, penderita tampak lemah lesu
Sering terasa nyeri di ulu hati
Tampak bintik bintik merah pada kulit di daerah tertentu
Gejala lanjut:
Bila sudah parah penderita gelisah, tangan di daerah tertentu
Terjadi perdarahan dihidung/mimisan
Terjadi muntah/berak darah
4. Penanganan penderita
Berikan minum banyak 1,5 2 liter/hari
Beri obat penurun panas
Kompres dengan air hangat
Segera bawa ke pusat layanan kesehatan (puskesmas, RS)
5. Pencegahan
Lakukan 3 M Plus
Menguras
Menutup
Mengubur
Plus :
1. Membunuh jentik nyamuk DBD di daerah yang sulit air dengan
menabur bubuk abate
2. Memelihara ikan pemakan jentik
3. Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk atau
menggunakan kelambu
4. Memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi
5. Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar
6. mengganti air dijambangan bunga dan air minum burung setiap hari
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Cabang ilmu : Keperawatan Keluarga


Topik : Penyakit ISPA
Waktu / tanggal : Tanggal 21 Desember 2014, Pukul 09.30 Wita
Pukul : 09.30
Tempat : Rumah Bapak T
Sasaran : Semua anggota keluarga bapak T
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Materi : Terlampir
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini keluarga Bapak T dapat mengetahui
tentang penyakit Infeksi Saluran Napasn (ISPA)
C. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini keluarga Bapak T akan mampu :
1. Menyebutkan pengertian ISPA
2. Menyebutkan penyebab ISPA
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit ISPA
4. Menyebutkan Faktor yang memperburuk ISPA
5. Menyebutkan akibat penyakit ISPA
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian
ISPA adalah suatu radang paru
2. Penyebab/etiologi
ISPA disebabkan oleh bakteri stapilococus, virus, jamur candida albican atau
benda asing (terhirup minyak gas dan lain lain)
3. Tanda dan gejala
1. Biasanya gejala penyakit datangnya mendadak namum kadang kadang di
tularkan oleh infeksi Saluran Napas Bagian Atas
2. Pertukaran adanya di paru paru tidak lancar di mana agak cepat dan
dangkal (bahkan pernapasan cuping hidung)
3. Dalam waktu singkat suhu naik dengan cepat sehingga kadang kadang
terjadi kejang
4. Anak merasa nyeri/sakit di daerah dada sewaktu batuk dan bernapas, rasa
nyari ini akibat goresan pleura yang meradang
5. Batuk di sertai sputum yang kental
6. Nafsu makan menurun
E. Penatalaksanaan
1. Atur posisi anak agar lebih mudah bernapas misalnya dengan posisi fowler
(setengah duduk)
2. Mengajarkan anak cara duduk yang efektif yaitu dengan menarik napas
panjang kemudian batukkan sambul mengeluarkan dahak/sputum
3. Bila terjadi kejang tindakan yang harus dilakukan
Pasang spatel lidah di antara gigi geraham
Bersihkan jalan napas anak
Longgarkan pakaian anak dan beri lingkungan yang nyaman
Awasi anak jangan sampai terbentur pada tempat tidur atau jauh dari
tempat tidur
4. Bila suhu badan anak tinggi, teruskan dengan cara :
Kompres dingin dengan air
Kenakan pakaian yang tipis
Berikan ekstra minum bila memungkinkan
Observasi suhu secara rutin
5. Bawa anak ke rumah sakit secepat mungkin bila ada tanda/gejala ISPA
lebih lanjut
F. Cara pencegahan
1. Jauhkan anak dari penderita batuk/pilek
2. Berikan imunisasi yang lengkap
3. Berikan makanan yang bergizi dan seimbang setiap hari
4. Jaga kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan di dalam dan di luar
rumah, selalu bersih dan sehat misalnya sirkulasi udara baik bebas debu dan
polusi.

Вам также может понравиться