Вы находитесь на странице: 1из 8

Ketoprak adalah seni pertunjukan rakyat tradidional yang sangat terkenal, khususnya

didaerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Ketoprak merupakan kesenian Jawa
tradisionalyang penyajiannya menggunakan bahasa jawa. Jalan cerita di dalam pementasan
Ketoprakbermacam-macam, mulai dialog tentang sejarah, sampai cerita fantasi yangbiasanya
selalu didahului dengan alunan tembang-tembang Jawa yang indah. Kostumdan dandanannya
selalu disesuasikan dengan adegan dan jalan cerita.

Dalam tulisanKuswadji Kawindrasusanta yang disampaikan pada Lokakarya Kethoprak


Tahap Itanggal 17 sampai 9 Februari 1974 di Yogyakarta, menyatakan bahwa katakethoprak
berasal dari nama alat yaitu Tiprak. Kata Tiprak ini bermula dariprak. Karena bunyi tiprak
adalah prak, prak, prak.Kemudian dalam Serat Pustaka RajaPurwa jilid II tulisan pujangga R.
Ng. Rangga warsita dalam bukunya Kolfbunningtahun 1923 menyatakan bahwa tetabuhan
ingkang nama kethoprak tegesipun kothekan.

Menurutpendapat diatas berarti kethoprak berasal dari bunyi prak, walaupun awalnyabermula
dari alat bernama tiprak. Dan juga kethoprak berasal dari kothekan ataugejogan. Alat bunyi-
bunyian yang berupa lesung oleh pencipta kethoprak ditambahkendang dan seruling.
Awalnya kethoprak dalam permainannya, selain juga menari, semuanya diberibingkai yang
sederhana, misalnya seorang istri mengirim makanan dan minumanuntuk suaminya yang
sedang bekerja disawah, gadis desa yang beramai-ramaimenuai padi, dan sebagainya.
Semuanya gerak diekspresikan melalui tari yangsangat sederhana. Pada saat itu alat
pengiringnya adalah lesung. Oleh karenaitu kesenian kethoprak pada mulanya adalah
kethoprak lesung.

Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa Kethoprak adalah seni pertunjukan teater


ataudrama yang sederhana yang meliputi unsur tradisi jawa, baik struktur lakon,dialog,
busana rias, maupun bunyi-bunyian musik tradisional yang dipertunjukanoleh rakyat.

Semulakethoprak merupakan hiburan rakyat yang diciptakan oleh seseorang di luarkerajaan.


Mereka menyiapkan panggung dan berlagak menjadi raja, pejuang,pangeran, putri, dan
siapapun yang mereka inginkan. Pada perkembangannya,hiburan kethoprak juga dinikmati
oleh anggota kerajaan. Dan di setiappenampilannya selalu ada pelawak yang membuat
kethoprak terasa semakin hidup.

Dalam seni kethoprak ada beberapahal yang ditemukan meliputi :

1. Lakon

Lakon dalam seni pertunjukan kethoprak adalah susunan perandengan pola perwatakan yang
permainannya, pembabakan dan pengadegan sertaaspek-aspek lain yang bersangkutan
dengan kebutuhan lakon, baik yang tertulissecara rinci maupun tidak berdasarkan cerita.
Kadang-kadang dialog dalamsusunan lakon ketoprak ditulis secara rinci, tetapi juga ada yang
tertulis hanyagaris besarnya.

2. Pemain
Pemain adalah orang-orang yang membawakan peran-peran dalam lakon
3. Dialog
Dialog adalah percakapan antar pemain sebagai salah satu bentuk permainannya.
4. Akting
Akting adalah bentuk-bentuk dan sikap-sikap pemain ketika membawakan atauperan.
5. Bloking
Bloking adalah posisi pemain ketika bermain dalam pementasan.
6. Rias
Rias adalah coretan-coretan, baik pada muka pemain-pemain maupun pada
anggotabadan mereka, termasuk penataan rambut.
7. Bunyi-bunyian
Bunyi-bunyian adalah suara-suara instrumental dan vocal, baik sebagai
pengiringmaupun ilustrasi babak, adegan maupun tekanan-tekanan gerak tertentu
parapemain.
8. Tradisi
Tradisi adalah ketentuan-ketentuan yang sudah menjadi kebiasaan. Tradisi
dalamkethoprak terutama tradisi jawa yang mencangkup bahasa, acting,
bloking,busana, rias, setting, property, dan lain-lainnya.

Seni pertunjukan Kethoprak seringdigunakan untuk menghibur. Kebiasaannya pertunjukan


kethoprak sekarang diiringidengan gamelan. Dalam struktur pementasan kethoprak sering
kali mengalamisedikit perubahan dari tahun ke tahun. Semakin bervariasi gaya dan
lebihatraktif dalam meainkan lakon.

Cara pementasannya semakin modern.Sekilas beberapa urutan struktur pementasan


Kethoprak yaitu : Pertama,pembukaan yang biasanya menampilkan beberapa tarian seperti
tari-tariantradisional sebagai penghibur utama sebelum penampilan kethoprak dimulai.Kedua,
penampilan lakon dalam cerita yang disampaikan kethoprak, biasanyabercerita tentang cerita-
cerita rakyat, atau seputar kehidupan sehari-haribahkan cerita-cerita ragam babad. Dengan
diiringi instrument-instrument yangsekarang berkembang menggunakan gamelan dengan alat
musik barat seperti biola.Kemudian diselingi adegan-adegan lawakan atau lelucon dengan
menggunakan dialogtembang dan gancaran. Penampilannya diikuti dengan tarian-tarian yang
seringkali dilebih-lebihkan. Tembang yang dinyanyikan seperti pucung dan mijil.

Perandan fungsi kesenian tradisional Ketoprak dalam kehidupan masyarakat

MenurutEverett Rogers, dalam tulisannya tentang Communication strategis foragricultural


development (diambil dalam Kasiyanto Kasemin, 1999); Mediatradisional mempunyai
potensi yang besar dalam mencapai tujuan-tujuanpembangunan, karena media ini mempunyai
audiensi yang luas dan kredibilitas yangtinggi dimata orang pedesaan.

Daripernyataan di atas bahwa media tradisional memiliki kekuatan untuk


menyampaikanpesan kepada masyarakat pada umumnya tanpa paksaan. Seperti halnya
kethoprak,karena kethoprak merupakan media tradisional sangat melekat dalam
kehidupanmasyarakat.

Mediatradisional seperti kethoprak juga relatif murah dibandingkan media massamodern.


Dan juga media tradisional lebih mudah diterima, relevan dengan budayayang ada,
menghibur, menggunakan bahasa lokal, fleksibel, komunikasi dua arahsehingga dapat mudah
dinikmati oleh masyarakat. Oleh karena itu mediatradisional seperti kethoprak berperan
dalam berbagai aspek pembangunan sosial,ekonomi, budaya dan berperan sebagai media
komunikasi di Jateng.
Dariuraian mengenai sejarah kethoprak. Peranan dan fungsi Kethoprak dalam
kehidupanmasyarakat, menyebabkan Kethoprak tetap hidup dan berkembang sesuai
denganzamannya. Seni pertunjukan Kethoprak merupakan sarana komunikasi
maupuninformasi yang tradisional dalam penyampaiannya dalam masyarakat.

Secara umum fungsi Kethoprak ada empat, yaitu:

1. Fungsi sarana upacara


2. Fungsi hiburan pribadi atau tontonan
3. Fungsi pendidikan sebagai mediatuntunan
4. Fungsi sebagai media kritik social

Berdasarkan atas fungsi diatas, senipertunjukan kethoprak mempunyai fungsi dalam


kehidupan masyarakat sebagaiberikut :

1. Kethoprak sebagai fungsi ritual

Pada awalnya tumbuhnya seni tradisibermula dari adanya keperluan-keperluan ritual. Seni
yang dimunculkan biasanyadianalogikan dalam suatu gerak, suatu, ataupun tindakan-tindakan
tertentu dalamsuatu upacara ritual. Kesenian pertunjukan tradisional Kethoprak
berfungsisebagai ritual yaitu sebagai salah satu prasyarat dalam sebuah acara.

Kethoprak masih banyak ditampilkanuntuk upacara-upacara ritual. Untuk memenuhi fungsi


ritual ini,seni pertunjukanyang ditampilkan biasanya masih berpijak kepada aturan-aturan
tradisi yangberlaku. Seperti untuk pementasan kethoprak sebelum pertunjukan
dimulaidilengkapi dengan beberapa sesaji yang harus dipenuhi.

2. Kethoprak sebagai fungsi pendidikan

Kethoprak adalah salah satu senipertunjukan tradisional yang berfungsi sebagai media
pendidikan atau sebagaituntunan bagi para penonton yang menikmatinya. Di dalam setiap
pementasan senipertunjukan tradisional Kethoprak, pada intinya para seniman yang
melakukannyamempunyai misi yang ingin disampaikan kepada penontonnya. Misi yang
akandisampaikan itu bisa melalui dialog drama ketoprak ataupun melalui gerakanapabila itu
berupa tarian.

Sebagi media pendidikan melaluitransformasi nilai-nilai budaya yang ada di dalam seni
pertunjukan kethopraktersebut, maka para seniman betul-betul dituntut dapat berperan
semaksimalmungkin atas peran yang didapatnya. Kethoprak sebagai media
pendidikansebenarnya sudah terkandung pada hakekat seni pertunjukan kethoprak itusendiri,
dalam perwatakan tokoh-tokohnya, serta ceritanya yang secara utuh.

Di dalam pementasan kethoprakbiasanya tidak jauh berbeda dengan lakon-lakon wayang


kulit maupun wayangorang. Hanya ditangan sutradaralah yang kadang-kadang diberi
tambahan ataupuntergantungpada kreativitas sang sutradara. Sutradara yang jeli
akanperkembangan zaman maupun kondisi lingkungan akan menambah atau
memberikannuansa yang berbeda, agar kethoprak yang dibinanya menjadi tontonan
yangmenarik.
Di dalam dialog-dialognya senipertunjukan ketoprak juga banyak mengandung nilai fungsi
pendidikan baikmelalui jalan ceritanya maupun gerakan-gerakan yang ditampilkan oleh
pelakunya.Fungsi dialog yang paling menonjol adalah dialog-dialog yang
membedakanmisalnya antara juragan dengan para abdinya. Di dalam percakapan
biasanyamenggunakan tingkatan bahasa ngoko dan para abdinya menggunakan bahasa
karma.Disinilah dapat dipetik bahwa di dalam pembicaraan dengan siapapun
hendaknyaselalu tanggap dengan kedudukan masing-masing.

Disamping fungsi pendidikan dilihatdari tutur kata berbahasa, juga dapat dilihat dari jalan
ceritanya. Cerita yangditampilkan oleh kethoprak (Balekambang-Surakarta) ternyata juga
seringmenampilkan cerita-cerita yang berasal dari cerita wayang, hanya kadangditambah
bahkan dirubah sedikit. Misalnya, cerita Cupu Manik yang merupakancerita wayang yang
ditampilkan dalam bentuk kethoprak. Kethoprak seringmenyampaikan pesan terhadap
penontonnya. Oleh karena itu, sekarang tinggalpenontonnya bagaimana mencerna dan
menyerap jalannya cerita dari sisi baik danburuknya, dan akhirnya berguna dalam hidupnya.
Fungsi pendidikan dapat diambilmanfaatnya dalam kehidupan sehari-hari misalnya juga nilai
kerukunan keluargaPandawa yang bisa diterapkan dalam keluarga.

3. Ketoprak sebagai media penerangansebagai media kritik sosial

Dalam masa pembangunan seperti ini,seni pertunjukan kethoprakcukup efektif untuk


menyampaikan pesan-pesanpembangunan, khususnya bagi masyarakat pedesaan atau
masyarakt secara umum.Pesan yang ingin disampaikan sebagai contoh penampilan tokoh-
tokoh paraabdi/pembantu pada pertunjukan kethoprak. Mereka inilah yang
menggambarkanfigure-figur rakyat, sehingga bila kritik-kritik social atau media
penerangandisampaikan melalui mereka.

Pesan-pesan pembangunan yang ingindisampaikan bisa dari berbagai topic sesuai dengan
keinginannya. Misalnya topictentang kebersamaan, kesetiaan, kepatuhan, bahkan dapat pula
berupa kritikansocial yang cenderung sering dilakukan oleh masyarakat masa kini.
Misalnyaissue akhir-akhir ini tentang masalah penegakan hokum, pemberantasan KKN
dansebagainya.

Di samping itu dilihat dari tontonanyang dapat menyampaikan pesan-pesan niali, moral,
pembangunan dan kritik sosialyang disampaikan lewat kesenian tradisional kethoprak.
Pertunjukan senitradisional kethoprak di pedesaan juga berfungsi untuk menyebarkan
informasi.Disini penonton dapat bertukar pikiran, dapat memperoleh informasi.
Mediapertunjukan seperti ketoprak sangat tepat untuk penyampaian kritik sosial.Karena
kebanyakan masyarakat menganut paham paternalistik tentu sangat tabuapabila mengkritik
secara langsung apalagi yang dikritik adalah pimpinan. Mengkritikdengan cara menyindir
melalui tokoh-tokoh yang diperankan ataudialog-dialognya.

4. Ketoprak sebagai hiburan atautontonan

Fungsi ketoprak juga sebagai saranahiburan atau tontonan. Kebanyakan orang menonton seni
pertunjukan ketoprakbertujuan untuk mencari hiburan., melepas lelah, menghilangkan stress,
danbersantai ria. Kethoprak sebagai sarana hiburan biasanya pertunjukan begitulepas dan
tidak dengan pelaksanaan upacara ritual.

Sebagai contoh untuk memperingatihari kelahiran seseorang ditampilkan cerita seperti


gatotkaca, lahirnyaParikesit, lahirnya Wisanggeni. Untuk memperingati hari perkawinan
mengambilcerita perkawinan Abimanyu, Rabinipun Arjuna. Kethoprak disamping sebagai
mediahiburan karena kesenangannya akan seni pertunjukan tradisional, dengan
melihattontonan ini secara tidak langsung penonton diajak untuk mengerti maupunmemahami
sejarah yang disampaikan melalui jalan ceritanya.

Tuntunan Seni Kethoprak diterbitkan


oleh Depdikbud.
Posted by: Budi Adi Soewirjo on: December 11, 2009

In: Kajian
3 Comments

(Penulis) Soemardjono, Marsidah, Handung Kus Sudyarsana, Widjaja, (penyunting)


Team Penyunting Bidang Kesenian Kanwil Depdikbud Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta ; Tuntunan Seni Kethoprak ; diterbitkan oleh Proyek Pengembangan
Kesenian DIY Depdikbud ; 1984 / 1985 (tertulis di daftar ralat) ; v + 126 halaman, gambar,
photo ; bahasa Indonesia, naskah cerita dalam bahasa Jawa krama.

Kumpulan tulisan :

1. Soemardjono Pengelolaan Lakon dan Penyutradaraan.


2. Marsidah B.Sc Tata Rias, Tata Pakaian dan Tata Teknik Ketoprak.
3. Handung Kus Sudyarsana Pengelolaan Organisasi Ketoprak.
4. Widjaja Sekedar ungkapan tentang : Pencak Silat, Aneka Macam Senjata dan Gelar
Perang dalam ketoprak. Daftar Aneka Macam Senjata, Daftar Nama-nama Senjata Pusaka,
Daftar Macam Aji-aji atau Kesaktian, Aneka Macam Gelar Perang.

Di bagian akhir buku di tulis kan Naskah cerita ketoprak :


Ketoprak Mataram, lakon : Pangeran Haryo Timur.
Ketoprak Gedog, lakon : Bancak Nagih Janji.
Ketoprak Menak, lakon Widaninggar Gugur Seri Menak Jayengrana.

Ebook nya bisa ditemui dan diunduh di internet dengan alamat URL :
http://www.4shared.com/file/161475199/1435b18e/Tuntun_SnKethoprak_1.html
http://www.4shared.com/file/161475911/dc24e20c/Tuntun_SnKethoprak_2.html
http://www.4shared.com/file/161477101/61254a7e/Tuntun_SnKethoprak_3.html
Perpustakaan Rumah Budaya TEMBI jl. Parangtritis Yogyakarta menuliskan resensi tentang
buku ini di laman mereka http://www.tembi.org . Di bawah ini kami kutipkan lengkap (
karena halaman tersebut tidak mempunyai alamat URL spesifik, jadi agak sulit untuk
langsung menuju ke halaman tersebut ).

Ringkasan Isi :

Kethoprak adalah salah satu kesenian tradisional Jawa yang masih ada hingga sekarang
dengan berbagai perkembangannya. Buku yang membahas tentang kethoprak ini sebenarnya
merupakan kumpulan makalah terdiri dari : Pengelolaan Lakon dan Penyutradaraan oleh
Soemardjono, Tata Rias, Tata Pakaian dan Tata Teknik Kethoprak oleh Marsidah, BSc.,
Pengelolaan Organisasi Kethoprak oleh Handung Kus Sudyarsana dan Sekedar Ungkapan
tentang: Pencak Silat, Aneka Macam Senjata dan Gelar Perang dalam Kethoprak oleh
Widjaja.

Soemardjono mengatakan bahwa dalam setiap pergelaran lakon diolah dan digarap
sedemikian rupa atau yang sebaik-baiknya sehingga kethoprak yang hanya berdurasi 1,5 atau
2 jam itu tidak membosankan atau membuat ngantuk. Yang penting diperhatikan dalam
mengolah lakon adalah harus menanjak dan jangan mengendor saat-saat adegan klimaks dan
jangan memberi tambahan-tambahan yang tidak perlu atau bertele-tele. Berikan kesimpulan
yang padat, singkat tapi mengesankan.

Sutradara dalam penyutradaraan harus bertindak memilih pemain yang sesuai dengan peran
yang akan ditampilkan dalam lakon. Aspek penting seorang pemain adalah nilai lahiriah
(harus sesuai perannya) serta kecakapan dan ketrampilan yang dimiliki. Tiap pemain harus
dapat bermain dengan medan yang bebas tetapi dikendalikan batasan-batasan tertentu. Dan
semua pemain harus dapat bekerja sama dengan baik. Di sinilah kerja detail seorang
sutradara.

Marsidah BSc mengatakan kethoprak sebagai seni pertunjukan rakyat maka tata rias, tata
pakaian dan tata teknis pentas harus diperhatikan. Sebelum mengenal kemajuan kosmetik
seperti sekarang ini untuk berias pada waktu dulu menggunakan bahan-bahan yang sederhana
seperti atal watu untuk membuat dasar pada muka, siwit merah untuk membuat warna merah
pada tulang pipi. Meriasnya pun asal saja tidak disesuaikan anatomi sehingga sering terlihat
lucu.

Dalam perkembangannya tata rias mengalami banyak kemajuan. Dalam berias sangat penting
untuk memperhatikan umur peran dalam pentas, karakter dalam pentas dan bentuk
muka/anatomi si pelaku sendiri. Selain itu harus menyesuaikan dengan tempat atau arena
main, kekuatan sinar lampu yang digunakan dan jarak pemain dengan penonton.

Untuk tata pakaian atau kostum yang perlu diperhatikan adalah kostum diusahakan sesuai
dengan cerita yang dibawakan atau paling tidak mendekati, disesuaikan dengan peran yang
dibawakan , wajar/tidak berlebih-lebihan tetapi cukup dapat menimbulkan rasa indah.

Dalam tata teknis, pementasan dibuat sedemikian rupa sehingga penonton dapat
menggambarkan tempat dan suasana di mana adegan terjadi, misal di hutan, di istana,
suasana sedang sedih, perang dan sebagainya. Hal ini bisa didukung oleh dekorasi dan tata
lampu. Selain itu pergantian adegan jangan terlalu lama, penyajian cerita benar-benar digarap
dan disesuaikan dengan situasi, pemain bermain secara sinkron dengan tata lampu dan
dekorasi.

Untuk kethoprak radio pemain harus memperhatikan tekanan dan lagu atau intonasi dalam
dialog agar pendengar dapat merasakan dan berfantasi tentang adegan yang sedang terjadi.

Pengelolaan organisasi kethoprak menurut Handung Kus Sudyarsana ada enam bidang yaitu
1. Perencanaan, berfungsi menentukan tujuan yang akan dicapai dan cara-caranya.
2. Tehnis arstistik, berfungsi menentukan pembidangan kegiatan arstitik meliputi
cerita/bahasa, rias/busana, karawitan, dekorasi, tata lampu, tata suara dan perlengkapan
khusus panggung
3. Organisasi, berfungsi menentukan tugas dan kegiatan yang akan dilakukan dan
menggadakan penggolongan kegiatan-kegiatan tersebut
4. Produksi, berfungsi mengedarkan produksi supaya diterima konsumen/penonton. Meliputi
pemasaran, administrasi produksi, transportasi, perlengkapan khusus bidang produksi dan
reklame
5. Keuangan, berfungsi menentukan batas kemungkinan kegiatan perkumpulan yang
berhubungan dengan kemampuan keuangan. Juga bertugas menyediakan sejumlah uang yang
dibutuhkan untuk rumah tangga organisasi
6. Pengawasan, berfungsi menentukan kegiatan yang akan dijalankan untuk menjaga agar
hasil yang dicapai sesuai dengan yang sudah direncanakan.

Pencak adalah seluruh gerak, ketrampilan dan kegesitan seluruh bagian tubuh lebih-lebih
bagian kaki dan tangan yang melahirkan jurus-jurus serang, tangkis, hindar dan mengunci,
beserta gerak jurus-jurus kembangan yang indah. Silat adalah gerak jurus-jurus inti pencak
tanpa disertai jurus kembangan. Oleh karena itu jurus-jurus pencak dapat terlihat indah
menarik dan dapat dijadikan pertunjukan.
Bentuk-bentuk pencak silat di Indonesia sangat banyak macamnya. Untuk kepentingan pentas
kethoprak pencak silat perlu diatur agar kelihatan bagus seperti sungguh-sungguh tetapi tidak
membahayakan.

Pertarungan dapat dengan tangan kosong atau menggunakan senjata seperti tongkat/tombak,
trisula, gada, bandhil dan lain-lain. Dalam cerita kethoprak selain senjata yang terlihat
terdapat pula senjata yang tidak terlihat biasa disebut kesaktian atau aji-aji seperti lembu
sekilan, lebur sekethi dan lain-lain.

Gelar perang adalah taktik atau siasat perang terbuka secara massal. Masing-masing gelar
diberi nama sesuai bentuk dan modelnya, misal wukir jaladri, dirada meta, supit urang dan
lain-lain. Untuk menggambarkan gelar perang tersebut dalam pentas kethoprak cukup dengan
pembicaraan, karena keterbatasan tempat dan pemeran. Selain gelar perang terbuka terdapat
siasat yang bersifat sandi, biasanya hanya memerlukan sedikit orang bahkan satu orang saja
bisa misal sebagai mata-mata.

Вам также может понравиться