Вы находитесь на странице: 1из 25

MAKALAH

SISTEM PERKEMIHAN

Uretritis
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Perkemihan

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Andri Mardiansyah

Centhya Wulansari

Nurul Siti Atiyah

Rakheyan Bagas SS

Rosa Dwi Apriyani

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR

CIMAHI

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Sistem Perkemihan. Kami berterima kasih kepada Ibu Rahayu
Savitri.,M.Kep selaku koordinator mata kuliah Perkemihan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Cimahi, November 2017

Penyusun

i Sistem Perkemihan : Urethritis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2
C. TUJUAN PENULIS ..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 3
A. DEFINISI ..................................................................................................... 3
B. PENYEBAB................................................................................................. 3
C. KLASISIKASI ............................................................................................. 5
D. MANIFESTASI KLINIS ............................................................................. 7
E. PATOFISIOLOGIS ..................................................................................... 8
F. PATHWAY .................................................................................................. 8
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ................................................................ 8
H. KOMPLIKASI.............................................................................................. 9
I. PENATALAKSANAAN ............................................................................. 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS .............................................. 10
A. PENGKAJIAN ........................................................................................... 10
B. DIAGNOSA ............................................................................................... 17
C. INTERVENSI ............................................................................................ 17
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 21
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 21
B. SARAN ...................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

ii Sistem Perkemihan : Urethritis


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Uretritis gonore adalah suatu penyakit menular seksual yang
disebabkanoleh kuman neisseria gonorrhoeae. Penaganannya yang sulit
menyebabkan penyakit ini tidak terbatas hanya pada suatu negara, tetapi sudah
menjadi masalah dunia terutama pada negara berkembang atau sedang
berkembang seperti Asia Selatan dan Tenggara, Sub Sahara Afrika dan
Amerika Latin.
WHO memperkirakan bahwa tidak kurang dari 25 juta kasus baru
ditemukan setiap tahun di seluruh dunia. Di Amerika Serikat diperkirakan
dijumpai 600.000 kasus baru setiap tahunnya.Hal ini disebabkan banyak faktor
penunjang yang dapat mempermudah dalam hal penyebarannya menyangkut :
kemajuan sarana transportasi, pengaruh geografi, pengaruh lingkungan,
kurangnya fasilitas pengobatan, kesalahan diagnosis, perubahan pola hidup,
dan tak kalah penting ialah penyalahgunaan obat.Kesemuanya ini dapat terjadi
terutama karena latar belakang kurangnya pengetahuan mengenai seluk beluk
dari infeksi menular seksual.Infeksi gonore dapat juga didapat dari setiap
kontak seksual, pharyngeal dananal gonorrheae tidak biasa. Gejala pharyngeal
gonorrheae biasanya berupa nyeri tenggorokan, anal gonorrheae dapat
dirasakan lebih nyeri disertai sekret yang bernanah.Angka tertinggi pada
wanita dari semua ras adalah kelompok usia 15 sampai19 tahun.
Prevalensi gonore selama kehamilan bervariasi, tetapi dapat mencapai
7%dan mencerminkan status resiko populasi. Faktor resiko antara lain adalah
lajang,remaja, kemiskinan, terbukti menyalahgunakan obat, prostitusi,
penyakit menular seksual lain dan tidak adanya perawatan prenatal.Dengan
bertambah banyaknya ragam antibiotik yang berhasil disintesis akhir-akhir ini
memperkuat dugaan sebelumnya bahwa uretritis gonore akan dapat terberantas
secara tuntas. Kenyataannya hal seperti ini tidak seluruhnya benar.Tidak jarang

1 Sistem Perkemihan : Urethritis


penderita uretritis gonore tidak kunjung sembuh meskipun telah minum sendiri
antibiotik yang mahal sekalipun. Penderita lain dengan sakit yang sama berobat
ke dokter, kemudian sembuh.Berdasarkan pengalaman tersebut, setiap kali
sakit setelah hubungan seksual, pasien selalu minum obat yang sama tanpa
memeriksakan diri ke dokter lebih dahulu. Kasus seperti ini sering terjadi
dalam praktek sehari-hari

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Urethritis?
2. Bagaimana klasifikasi, etiologi, dan manifestasi dari Urethritis?
3. Bagaimana patofisiologi Urethritis?
4. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan dari Urethritis?
5. Bagaiamana konsep dasar asuhan keperawatan dari Penyakit Urethritis?

C. TUJUAN PENULIS
1. Mengetahui pengertian Urethritis?
2. Mengetahui klasifikasi, etiologi, dan manifestasi dari Urethritis?
3. Mengetahui patofisiologi Urethritis?
4. Mengetahui pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan dari Urethritis?
5. Mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan dari Penyakit Urethritis?

2 Sistem Perkemihan : Urethritis


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Urethritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang menyebar
naik yang digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal. Namun
demikian kedua kondisi tersebut dapat terjadi pada satu pasien. (Nursalam,
2008).
Urethritis adalah peradangan uretra oleh berbagai penyebab dan merupakan
sindrom yang sering terjadi pada pria. (Sylvia A. Price, 2006)
Urethritis yaitu inflamasi pada uretra, keadaan ini kerap kali merupakan
gejala penyakit gonore, dapat pula disebabkan oleh mikroorganisme (Barbara.
2005).
Urethritis adalah peradangan yang terjadi pada uretra (Anonym 2007).
Urethritis juga merupakan salah satu sindroma dari penyakit menular seks
(PMS) urethritis secara spesifik dapat terbagi 2 yaitu gonococal urethritis dan
nongonococal urethritis.
Urethritis merupakan peradangan pada saluran kencing atau urethra, yang
terjadi pada lapisan kulit urethra, disebabkan oleh bakteri-bakteri yang
menyerang saluran kemih seperti Chlamydia trachomatis, neisseria gonorrhoae,
tricomonal vaginalis dan lain-lain. peradangan ini biasanya terjadi pada ujung
urethra atau urethra bagian posterior, urethritis juga merupakan salah satu dari
infeksi dari saluran kemih yaitu urethra, prostate, vas deferens, testis atau
ovarium, buli-buli, ureter sampai ginjal dan dapat dikatakan sebagai bagian dari
infeksi saluran kemih superficial atau mukosa yang tidak menandakan invasi
pada jaringan.

B. PENYEBAB
Pada orang dewasa khususnya wanita muda dan aktif dapat ditularkan
organisme penyebab urethritis melalui hubungan seksual seperti Chlamydia
trachomatis, niesseria gonorrhoaeae, dan virus herpes simpleks merupakan

3 Sistem Perkemihan : Urethritis


kuman-kuman penyebab utama urethritis. Pada wanita dapat juga terjadi karena
perubahan PH dan flora vulva dalam siklus menstruasi
Ada juga organisme lain seperti urea plasma, urealyticum, mycoplasma
hominis, tricomonal vaginalis, dan neisseria meningitides yang juga merupakan
organisme penyebab peradangan urethra. Tidak hanya pada perempuan tapi
pada laki-laki dan anak bayi dan remaja bias terjangkit oleh kuman-kuman ini.
Kuman gonore atau kuman lain, kadang-kadang urethritis terjadi tanpa
adanya bakteri. Penyebab klasik dari urethritis adalah infeksi yang dikarenakan
oleh Neisseria Gonorhoea. Akan tetapi saat ini urethritis disebabkan oleh
infeksi dari spesies Chlamydia, Eserchia Coli atau Mycoplasma. Secara umum
penyebab dari urethritis adalah sebagai berikut :
1. Kuman Gonorrhoe (N.Gonorhoe).
2. Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia Trakomatik atau Urea Plasma
Urelytikum).
3. Tindakan invasif.
4. Iritasi batu ginjal.
5. Trihomonas vaginalis.
6. Organisme bakteri gram negatif seperti :
a. Escherichia coli .
b. Entero bakteri.
c. Pseudomonas.
d. Klebsiella.
e. Proteus.

Pada pria, urethritis biasanya dimulai dengan keluarnya cairan dari


uretra. Jika penyebabnya adalah gonokokus maka cairan ini akan
mengandung nanah. Jika penyebabnya adalah jasad renik yang lainnya,
maka cairan ini mengandung lendir. Gejala lainnya adalah nyeri pada saat
berkemih dan penderita sering mengalami desakan untuk berkemih.

Jika urethritis karena gonokokus tidak diobati secara adekuat, maka


pada akhirnya akan terbentuk penyempitan uretra (striktur).

4 Sistem Perkemihan : Urethritis


Striktur ini akan meningkatkan resiko terjadinya urethritis pada uretra yang
lebih tinggi dan kadang menyebabkan terbentuknya abses di sekitar uretra.
Abses bisa membentuk kantong pada dinding uretra (divertikulum uretra),
yang juga bisa mengalami infeksi. Jika abses menyebabkan terjadinya
perforasi kulit, maka air kemih bisa mengalir melalui saluran baru (fistula
uretra).

C. KLASISIKASI
1. Urethritis Akut
a. Penyakit ini disebabkan asending infeksi atau sebaliknya oleh karena
prostate mengalami infeksi. Keadaan ini lebih sering diderita kaum
pria.
b. Tanda dan gejalanya misalnya mukosa merah udematus, terdapat
cairan eksudat yang purulent, Ada ulserasi pada uretra. Jika dilihat
secara mikroskopis terlihat infiltrasi leukosit sel sel plasma dan sel-
sel limfosit, ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada
urethritis gonorhea yaitu morning sickness, pada pria diakibatkan
pembuluh darah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh kelompok pus
tetapi pada wanita jarang diketemukan.
c. Diagnosa diferential seperti urethritis gonorhea, amicrobic pyuhria,
urethritis karena trichomonas dan prostatitis non spesifik.
d. Pemeriksaan diagnostik biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap
secret uretra untuk mengetahui kuman penyebab.
e. Tindakan pengobatan diberikan antibiotika. Bila terjadi striktuka,
lakukan dilatasi uretra dengan menggunakan bougil.
f. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah prostatitis, periuretral abses
yang dapat sembuh, kemudian meninbulkan striktura atau urine
fistula.
2. Urethritis kronis
a. Penyebabnya adalah pengobatan yang tidak sempurna pada masa
akut, prostatitis kronis dan striktura uretra.

5 Sistem Perkemihan : Urethritis


b. Tanda dan gejalanya mukosa terlihat granuler dan merah, jika dilihat
secara mikroskopis tampak infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit
sel leukosit, fibroblast bertambah, getah uretra (+), dapat dilihat pada
pagi hari sebelum bak pertama, uretra iritasi, vesikal iritasi, prostatitis,
dan cystitis.
c. Prognosanya bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke
kandung kemih, ureter, ataupun ginjal.
d. Tindakan pengobatan berupa pemberian antibiotika sesuai dengan
bakteri penyebabnya dan berikanlah banyak minum.
e. Komplikasinya dapat terjadi peradangan yang dapat menjalar ke
prostate.
3. Urethritis gonokokus
a. Penyebabnya adalah bakteri Neisseria gonorhoeoe (gonokokus).
b. Tanda dan gejalalanya mukosa merah udematus, terdapat cairan
eksudat yang purulent, Ada ulserasi pada uretra. Jika dilihat secara
mikroskopisterlihat infiltrasi leukosit sel sel plasma dan sel sel
limfosit, ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada urethritis
gonorhea yaitu morning sickness.
c. Prognosanya infeksi ini dapat menyebar ke proksimal uretra.
d. Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah infeksi yang menyebar ke
proksimal uretra menyebabkan peningkatan frekuensi kencing.
Gonokokus dapat menebus mukosa uretra yang utuh,
mengakibatkan terjadi infeksi submukosa yang meluas ke korpus
spongiosum. Infeksi yang menyebabkan kerusakan kelenjar peri
uretra akan menyebabkan terjadinya fibrosis yang dalam beberapa
tahun kemudian mengakibatkan striktura uretra.
4. Urethritis non gonokokus (non spesifik)
a. Urethritis non gonokokus (sinonim dengan urethritis non spesifik)
merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang
paling sering diketemukan. Pada pria, lender uretra yang mukopurulen
dan disuria terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu

6 Sistem Perkemihan : Urethritis


setelah melakukan hubungan kelamin dengan wanita yang terinfeksi.
Lendir mengandung sel nanah tetapi gonokokus tidak dapat di deteksi
secara mikroskopis atau kultur
b. Jumlah insidennya masih merupakan penyakit yang sering terjadi
pada banyak bagian dunia, insiden berhubungan langsung dengan
promiskuitas dari populasi
c. Penyebab dari infeksi ini hampir selalu didapat selama hubungan
seksual. Gonokokus membelah diri pada mukosa yang utuh dari uretra
anterior dan setelah itu menginvasi kelenjar peri uretral, dengan akibat
terjadinya bakteremia dan keterlibatan limfatik.
d. Jika diamati secara makroskopik terjadi peradangan akut dari mukosa
uretra, dengan eksudat yang purulenta pada permukaan dan dapat
terjadi ulserasi dari mukosa.
e. Perjalanan penyakit ini dapat mengalami resolusi dalam 2-4 minggu,
sebagai akibat pengobatan atau kadang kadang spontan dan jika
tidak dilakukan penatalaksanaan dengan benar akan menjadi kronik.
Faktor penyulit proses penyembuhan jika terjadi urethritis posterior, prostatitis,
vesikulitis, epididimitis, sistitis, abses peri uretral dan penyebaran sistemik
(A.D Thomson,2007).

D. MANIFESTASI KLINIS
1. Mukosa memerah dan edema.
2. Terdapat cairan exudat yang purulent.
3. Ada ulserasi pada uretra.
4. Adanya rasa gatal yang menggelitik.
5. Adanya pus pada awal miksi.
6. Nyeri pada saat miksi.
7. Kesulitan untuk memulai miksi.
8. Nyeri pada abdomen bagian bawah.

7 Sistem Perkemihan : Urethritis


E. PATOFISIOLOGIS
Secara umum ada 2 penyebab utama dari penyakit urethritis yaitu invasi
kuman (gonorrhoe, trihomonas vaginalis gram negatif) urethritis dan iritasi
(iritasi batu ginjal, iritasi karena tindakan invasif menyebabkan retak dan
permukaan mukosa pintu masuknya kuman proses peradangan urethritis).
Pada kebanyakan kasus organisme penyebab dapat mencapai kandung
kemih melalui uretra. Infeksi ini sebagai sistitis, dapat terbatas di kandung
kemih saja atau dapat merambat ke atas melalui uretra ke ginjal. Organisme
juga dapat sampai ke ginjal atau melalui darah atau kelenjar getah bening, tetapi
ini jarang terjadi. Tekanan dari kandung kemih menyebabkan saluran kemih
normal dapat mengeluarkan bakteri yang ada sebelum bakteri tersebut sampai
menyerang mukosa.
Obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih mengakibatkan
penimbunan cairan, bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter. Hal ini dapat
menyebabkan atrofi hebat pada parenkim ginjal atau hidronefrosis. Disamping
itu obstruksi yang terjadi di bawah kandung kemih sering disertai refluk vesiko
ureter dan infeksi pada ginjal. Penyebab umum obstruksi adalah jaringa parut
ginjal dan uretra, batu saluran kemih, neoplasma, hipertrofi prostat, kelainan
kongenital pada leher kandung kemih dan uretra serta penyempitan uretra.

F. PATHWAY
Terlampir

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Kultur urine untuk mengidentifikasi organisme penyebab penyakit
urethritis.
2. Urine analisis atau urinalisa untuk memperlihatkan bakteriuria, sel darah
putih, dan endapan sel darah merah dengan keterlibatan ginjal
3. Pemeriksaan darah lengkap dan urine lengkap.
4. Sinar X ginjal, ureter dan kandung kemih untuk mengidentifikasi anomali
struktur nyata.

8 Sistem Perkemihan : Urethritis


5. Pielogram intravena (IVP untuk mengidentifikasi perubahan atau
abnormalitas)

H. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada pria berupa prostatitis, vesikulitis,
epididimitis, dan striktur urethra. Sedangkan pada wanita komplikasi dapat
berupa borthlinitis, praktitis, salpingitis, dan sistitis. Peritonitis dan perihepatitis
juga pernah ditemukan.

I. PENATALAKSANAAN
Pengobatan tergantung kepada mikroorganisme penyebabnya. Jika
penyebabnya adalah bakteri, maka diberikan antibiotik. Jika penyebabnya
adalah virus herpes simpleks, maka diberikan obat anti-virus (misalnya
asiklovir).
Dianjurkan untuk sering minum dan buang air kecil sesuai kebutuhan untuk
membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus
membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang
urethra oleh bakteri feces. Antibiotika yang direkomendasikan untuk N.
Gonnorrheae misalnya :
a. Cefixime 400 mg oral.
b. Ceftriaxone 250 mg IM.
c. Ciprofloxacine 500 mg oral.
d. Ofloxacin 400 mg oral.
Keempat antibiotika diatas diberikan dalam dosis tunggal. Infeksi
gonorrheae sering diikuti dengan infeksi chlamydia. Oleh karena itu perlu
ditambahkan antibiotika anti-chlamydial seperti berikut :
a. Azithromycin, 1 gr oral (dosis tunggal).
b. Doxycycline 100 mg oral 2 kali sehari selama 7 hari.
c. Erythromycine 500 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari.
Ofloxacin 200 mg oral 2 kali sehari slama 7 hari

9 Sistem Perkemihan : Urethritis


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

1. PENGKAJIAN
a. Biodata klien
Pada biodata perlu adanya pencatatan secara akurat. Pada kasus uretritis
90% dialami oleh pria. Sebaliknya Pada wanita hanya sedikit yang
mengalami dan kebanyakan asimptomatik.
b. Pemeriksaan fisik
a) Pola sehat sakit
Riwayat penyakit sekarang : kaji dengan PQRST
Riwayat penyakit terdahulu : Apakah klien pernah atau sedang
mengalami penyakit kelamin. Apakah klien pernah mengalami lesi
local yang berlokasi dekat uretra.
b) Pola aktivitas sehari hari
Nutrisi
Kaji pola nutrisi klien apakah klien mengalami mual, muntah atau
anoreksia berhubungan dengan adanya rasa nyeri dan adanya
inflamasi uretra.
Eliminasi
Perubahan pola eliminasi berkemih biasanya ; terjadi penurunan
frekuensi / oliguri
Istirahat / tidur
- Apakah klien mengalami gangguan tidur, keletihan, kelemasan,
malaise dikarenakan adanya inflamasi uretra dan adanya rasa
nyeri.
- Apakah klien mengalami gangguan tidur karena ansietas /
ketakutan terhadap penyakitnya
c) Riwayat psikologis

10 Sistem Perkemihan : Urethritis


Kaji bagaimana status emosi, gaya komunikasi, konsep diri, dan
gambaran diri klien berhubungan dengan penyakityang dideritanya.
d) Riwayat social ekonomi
Pengkajian riwayat social ekonomi dapat memberikan sedikit gambaran
penyakit klien. Misalnya yang suka berganti ganti pasangan dapat
mudah terkena uretritis karena ia mudah terkena penyakit kelamin.
e) Pemeriksaan wajah
Amati apakah klein mengalami konjunktivitis karena dengan adanya
konjunktivitis dapat menunjukkan terjadinya uretritisabakterial
penyakit reiter.
f) Pemeriksaan abdomen
Inpeksi : Bagaimanakah bentuk abdomen
Palpasi : Adakah nyeri tekan
Auskultasi : Adakah peningkatan bising usus / gangguan kontraksi
otot polos ureter yang menyebabkan gangguan miksi
g) Pemeriksaan Genetalia
Inpeksi: Pada penderita uretritis adanya mukosa merah udematus.
Terdapat cairan eksudat purulen. Ada ulserasi diuretra. Adanya
pus.Peradangan akut uretra
Palpasi : Ada nyeri tekan pada genetalia karena adanya inflamasi
Auskultasi : Adanya gangguan kontraksi otot polos uretra sehingga
terjadi kesulitan miksi
h) Pemeriksaan persistem
Pemeriksaan S.Pernafasan
Pernafasan pendek, karena menahan nyeri (nyeri daerah simpisis
pubis)
Pemeriksaan S.Kardiovaskuler
Tidak ada gangguan pada sistem kardiovaskuler
Pemeriksaan S.Persepsi-sensori
Tidak ada gangguan pada sistem persersi-sensori

11 Sistem Perkemihan : Urethritis


Pemeriksaan S.Muskulus
Tidak ada gangguan pada sisitem muskulus
Pemeriksaan S.Pencernaan
Abdomen tegang dan nyeri tekan pada daerah simpisis pubis/perut
bagian bawah.
Pemeriksaan S.Perkemihan
Nyeri dan panas saat berkemih, terjadi disuria, hematuria, & piuria.
Mukosa memerah dan edema, terdapat cairan eksudat yang purulent,
ada ulserasi pada uretra, adanya rasa gatal yang menggelitik, adanya
pus pada awal miksi, kesulitan untuk memulai miksi, dan nyeri pada
abdomen bagian bawah.
i) Pemeriksaan penunjang
Urinalisa memperhatikan bakteriuria, sel darah putih dan endapan
SDP dengan keterlibatan ginjal
Kultur (biakan) urine mengidentifikasi organisme penyebab
Tes bakteri bersalut-antibodi terhadap bakteri bersalut antibodi
diindikasikan pada pielonefritis
Sinar x ginjal, ureter dan kandung kemih (GUK) mengidentifikasi
anomaly struktur nyata
Pielogram intravena (IVP) mengidentifikasi perubahan atau
abnormalitas struktur
j) Analisa data
Data Subyektif :
Klien mengeluhkan rasa nyeri di daerah uretra dan sekitarnya
Klien mengeluhkan adanya pus dan kemerahan di penis
Klien mengeluhkan nyeri saat BAK
Klien mengatakan kecemasan terhadap penyakitnya
Data Obyektif :
Mukosa merah
Tredapat cairan eksudat

12 Sistem Perkemihan : Urethritis


Terdapat cairan ulserasi uretra
Mikroskopis : infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit sel leukosit,
fibroblas bertambah

No Data Etiologi Masalah


1. Ds : Inflamasi Nyeri akut

- Px biasanya mengeluh
Kerusakan jaringan
nyeri pada kelamin
blader
- Px biasanya mengeluh

Nyeri dan panas saat
Merangsang keluarnya
BAK
mediator kimia
- Px biasanya mengeluh

adanya rasa gatal yang
Mengenai reseptor nyeri
menggelitik

Nyeri akut
Do :

- TD : meningkat (
>110/80-120/90
mmHg)
- N : lebih dari normal
(60-100 x/mnt)
- Pengkajian nyeri :

P : nyeri saat
berkemih

Q : seperti ditusuk-
tusuk

R : abdomen bawah

13 Sistem Perkemihan : Urethritis


S : ringan berat (1-
10)

T : hilang timbul (saat


berkemih)

- Wajah menyeringai
- sering memegang
abdomen
bawah/daerah simpidis
pubis
- menggaruk-garuk
daerah kelamin

2. Ds: Proses infeksi Hipertermi


- px biasanya mengeluh
badannya panas, Merangsang
berkeringat, dan hipotalamus
kulitnya kemerahan.
- Px biasanya mengeluh Pusat pengaturan suhu
kehilangan selera tubuh terganggu
makan
Peningkatan suhu tubuh
Do:

- S : diatas normal
((biasanya antara 37,5-
38,5 C)
- RR : mengalami
peningkatan (14-20
x/mnt)

14 Sistem Perkemihan : Urethritis


- N : meningkat (>100
x/mnt)
- Kulit kemerahan
- Teraba panas saat
disentuh
- Menggigil
- Merinding

3 Ds: Inflamasi gg.


- Px biasanya mengeluh eliminasi
nyeri dan panas saat Obstruksi saluran kemih urine
berkemih
- Px biasanya mengeluh Disuria
sulit mengeluarkan
urine

Do:

- Terjadi disuria,
hematuria, & piuria
- Intake cairan urin yang
keluar sedikit
- Adanya rasidu > 200
cc

4 Ds: Ketidakmampuan dalam Resiko


- Px biasanya mengeluh proses transmisi infeksi
saat berkemih disertai penyakit
darah dan nanah
Resiko tinggi penularan
Do: penyakit

15 Sistem Perkemihan : Urethritis


- Mukosa memerah dan
edema Port dentry
- Terdapat cairan
eksudat yang purulent Resiko Infeksi
- Ada ulserasi pada
uretra
- Adanya pus pada awal
miksi
- Urine berwarna merah

5 Ds: Ketidakmampuan dalam Ansietas


- Px mengeluh takut proses transmisi
kambuh penyakit
- Px biasanya
mengatakan takut Resiko tinggi penularan
penyakitnya semakin penyakit
parah dan bahaya
Kurang paparan
Do:
informasi

- TD: > normal (110/80-
Kurang pengetahuan
120/90 mmHg)

- N : >100 x/mnt
Ansietas
- Px gelisah
- Banyak tanya
- Kontak mata px buruk
- Berkeringat dingin

16 Sistem Perkemihan : Urethritis


B. DIAGNOSA
1. Nyeri berhubungan dengan proses peradangan pada uretra
2. Gangguan perubahan eliminasi urine berhubungan dengan
obstruksi/edema/proses peradangan pada saluran kemih.
3. Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan pada saluran kemih
4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap penyakit
5. Resiko infeksi berhubungan dengan penyebaran patogen secara sistemik

C. INTERVENSI

Dx 1: Nyeri berhubungan dengan proses peradangan pada uretra


Tujuan: Rasa nyeri bisa berkurang / hilang
Kriteria Hasil:
Klien mengungkapkan nyeri berkurang/hilang
Tidak ada nyeri abdomen bawah / daerah simpisis pubis
Mukosa uretra tidak memerah / edema
Tidak ada nyeri saat berkemih
Ekspresi wajah tenang
Intervensi Rasional
Kaji tingkat nyeri, lokasi & Untuk membantu mengevaluasi
intensitas tempat obstruksi & penyebab nyeri
Berikan tindakan nyaman, Meningkatkan relaksasi &
seperti pijatan menurunkan tegangan otot
Alihkan perhatian pada hal yang Relaksasi, menghindari terlalu
menyenangkan merasakan nyeri
Pantau pola berkemih secara Untuk mengidentifikasi indikasi
berkala kemajuan / pengunduran gejala /
penyakit.
Berikan analgetik sesuai Analgetik memblok lintasan nyeri,
kebutuhan & evaluasi sehingga mengurangi nyeri
keberhasilannya

17 Sistem Perkemihan : Urethritis


Dx 2: Gangguan perubahan eliminasi urine berhubungan dengan
obstruksi/edema/proses peradangan pada saluran kemih.
Tujuan: Pasien dapat mempertahankan pola eliminasi urine / BAK secara
adekuat
Kriteria Hasil:
Klien dapat berkemih / BAK secara lancar
Klien tidak kesulitan saat berkemih
Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih
(seperti: disuria, piuria, & hematuria)
Intervensi Rasional
Awasi pemasukan dan Memberikan dan mengetahui
pengeluaran karakteristik urine informasi tentang fungsi ginjal dan
adanya komplikasi
Dorong peningkatan pemasukan Meningkatkan hidrasi untuk
cairan membilas bakteri
Awasi pemeriksaan Pengawasan terhadap disfungsi
laboratorium (elektrolit, BUN, ginjal
keratinin)

Dx 3: Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan pada saluran kemih


Tujuan: Suhu tubuh normal (36,5-37,2 C)
Kriteria Hasil:
Pasien bebas dari demam
Pasien mengatakan tubuh tidak terasa panas
Mukosa uretra tidak memerah / edema
Suhu tubuh dan nadi normal
Ekspresi wajah tenang/tidak menyeringai
Intervensi Rasional

18 Sistem Perkemihan : Urethritis


Kaji timbulnya demam Untuk mengidentifikasi pola demam
pasien
Observasi tanda-tanda vital Tanda vital merupakan acuan untuk
(suhu, nadi, tekanan darah, & mengetahui kaeadaan umum pasien
pernafasan Peningkatan suhu tubuh
Anjurkan pasien untuk banyak mengakibatkan penguapan tubuh
minum meningkat sehingga perlu diimbangi
dengan asupan cairan yang banyak
Dengan vasodilatasi dapat
Berikan kompres hangat meningkatkan penguapan yang dapat
mempercepat penurunan suhu tubuh

Dx 4: Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap penyakit


Tujuan: pasien dapat merasa nyaman dan tidak takut
Kriteria Hasil:
Klien merasa nyaman
Klien megetahui tentang penyakitnya
Intervensi Rasional
Kaji ulang proses penyakit dan Memberikan pengetahuan dasar
harapan masa datang dimana pasien dapat membuat
pilihan berdasarkan informasi
Mendengar dengan aktif tentang Membantu pasian bekerja melalui
program terapi/perubahan pola perasaan dan meningkatkan rasa
hidup kontrol terhadap apa yang terjadi

Dx 5 : Resiko infeksi berhubungan dengan penyebaran patogen secara


sistemik
Tujuan : Tidak ada tanda tanda infeksi
Kriteria Hasil:

19 Sistem Perkemihan : Urethritis


Urine berwarna orange jernih / normal
Urine tidak mengandung / bercampur darah dan nanah
Intervensi Rasional
Tingkatkan kebersihan yang Menurunkan resiko kontaminasi
baik pada pasien, keluarga dan silang
tenaga kesehatan.
Awasi / pantau tanda-tanda vital Demam dengan peningkatan nadi dan
pernafasan & tanda vital merupakan
acuan untuk mengetahui kaeadaan
umum pasien
Dorong peningkatan pemasukan Meningkatkan hidrasi untuk
cairan membilas bakteri
Berikan perawatan parineal Dapat mencegah kontaminasi uretra
Lakukan tindakan untuk Asam urine menghalangi, membunuh
memelihara asam urine / mengurangi tumbuhnya kuman,
(Tingkatkan masukan sari buah peningkatan masukan sari buah dapat
berri dan berikan obat-obat berpegaruh dalam pengobatan
untuk meningkatkan asam urine) infeksi.
Berikan antibiotik sesuai Dapat mencegah/mengurangi
kebutuhan & evaluasi kolonisasi periuretra agar tidak
keberhasilannya terjadi kekambuhan infeksi

20 Sistem Perkemihan : Urethritis


BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN
Urethritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang menyebar
naik yang digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal. Namun
demikian kedua kondisi tersebut dapat terjadi pada satu pasien. (Nursalam,
2008).
Secara umum penyebab dari urethritis adalah sebagai berikut :
1. Kuman Gonorrhoe (N.Gonorhoe).
2. Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia Trakomatik atau Urea Plasma
Urelytikum).
3. Tindakan invasif.
4. Iritasi batu ginjal.
5. Trihomonas vaginalis.
6. Organisme bakteri gram negatif seperti : Escherichia coli, Entero bakteri.,
Pseudomonas, Klebsiella, Proteus.

B. SARAN
Setelah membaca makalah ini semoga pembaca disarankan lebih menjaga
kesehatan, pola hidup, memperhatikan asupan makanan dan berolahraga untuk
menghindari terjadinya Urethritis. Khususnya kepada mahasiswa keperawatan
yang telah mempelajari faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan
terjadinya Urethritis. Harapanya tentunya lebih tahu dan akan lebih safety untuk
mencegah terjadinya penyakit tersebut. Karena kelak mahasiswa keperawatan
tidak hanya memperhatikan kesehatan dirinya sendiri namun akan
memperhatikan kesehatan orang lain (kliennya). Serta semoga dapat
mengaplikasikan asuhan keperawatan ini pada pasien yang mengalami penyakit
Urethritis.

21 Sistem Perkemihan : Urethritis


DAFTAR PUSTAKA

_____.____.https://www.scribd.com/doc/108551717/BAB-I-URETRITIS
Diakses pada tanggal 04 November 2017

_____.____.www.academia.edu/24842816/Uretritis
Diakses pada tanggal 04 November 2017

22 Sistem Perkemihan : Urethritis

Вам также может понравиться

  • Makalah Urethritis
    Makalah Urethritis
    Документ34 страницы
    Makalah Urethritis
    Enes Astryani
    Оценок пока нет
  • Pencegahan Batu Ginjal
    Pencegahan Batu Ginjal
    Документ28 страниц
    Pencegahan Batu Ginjal
    nuymocha
    Оценок пока нет
  • Streptococcus Pneumoniae
    Streptococcus Pneumoniae
    Документ10 страниц
    Streptococcus Pneumoniae
    Nisa Chairunnisa Chai
    Оценок пока нет
  • Sistem Gastrointestinal
    Sistem Gastrointestinal
    Документ10 страниц
    Sistem Gastrointestinal
    mega surya
    Оценок пока нет
  • Mekanisme Pembentukan Batu Ginjal
    Mekanisme Pembentukan Batu Ginjal
    Документ10 страниц
    Mekanisme Pembentukan Batu Ginjal
    Risky Syahputra
    Оценок пока нет
  • Infeksi Saluran Kemih
    Infeksi Saluran Kemih
    Документ22 страницы
    Infeksi Saluran Kemih
    Sugianti
    Оценок пока нет
  • Diare Anak
    Diare Anak
    Документ14 страниц
    Diare Anak
    Faisal Affandi
    Оценок пока нет
  • Makalah Batu Saluran Kemih
    Makalah Batu Saluran Kemih
    Документ13 страниц
    Makalah Batu Saluran Kemih
    EjanZulqadMaulana
    Оценок пока нет
  • ISK Pencegahan
    ISK Pencegahan
    Документ7 страниц
    ISK Pencegahan
    Arditya Romy Stay Cool
    Оценок пока нет
  • Prostatitis
     Prostatitis
    Документ26 страниц
    Prostatitis
    Refika Rahmi
    50% (2)
  • Makalah Trikomoniasis
    Makalah Trikomoniasis
    Документ12 страниц
    Makalah Trikomoniasis
    Maidina Afif
    Оценок пока нет
  • Ganguan Menstruasi
    Ganguan Menstruasi
    Документ55 страниц
    Ganguan Menstruasi
    Malini Malini
    Оценок пока нет
  • Vaginitis
    Vaginitis
    Документ12 страниц
    Vaginitis
    vidya_septian
    Оценок пока нет
  • PENCEGAHAN ISK SECARA EFEKTIF DENGAN <40
    PENCEGAHAN ISK SECARA EFEKTIF DENGAN <40
    Документ3 страницы
    PENCEGAHAN ISK SECARA EFEKTIF DENGAN <40
    Cheyene Djema
    Оценок пока нет
  • Anatomi Fisiologi Gaster
    Anatomi Fisiologi Gaster
    Документ14 страниц
    Anatomi Fisiologi Gaster
    Fauzia Gani
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI IDENTIFIKASI DUH Fixx
    LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI IDENTIFIKASI DUH Fixx
    Документ12 страниц
    LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI IDENTIFIKASI DUH Fixx
    Kencana Nhanda
    Оценок пока нет
  • Infeksi Saluran Kemih
    Infeksi Saluran Kemih
    Документ18 страниц
    Infeksi Saluran Kemih
    Anissa Aulia Adjani
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Infeksi Saluran Kemih
    Laporan Pendahuluan Infeksi Saluran Kemih
    Документ20 страниц
    Laporan Pendahuluan Infeksi Saluran Kemih
    uciw
    Оценок пока нет
  • Isk Fix
    Isk Fix
    Документ21 страница
    Isk Fix
    Dandy Pratama
    Оценок пока нет
  • Makalah Isk
    Makalah Isk
    Документ41 страница
    Makalah Isk
    Anonymous HdZpzz7gui
    100% (1)
  • Prostatitis
    Prostatitis
    Документ66 страниц
    Prostatitis
    Priskila Fransiska Lumempouw
    100% (3)
  • Anatomi Makroskopik Ginjal
    Anatomi Makroskopik Ginjal
    Документ17 страниц
    Anatomi Makroskopik Ginjal
    Malen
    Оценок пока нет
  • Makalah Kolera
    Makalah Kolera
    Документ15 страниц
    Makalah Kolera
    Dading Dwi
    Оценок пока нет
  • Makalah Epididimitis
    Makalah Epididimitis
    Документ9 страниц
    Makalah Epididimitis
    rahmatularsyistikper
    100% (1)
  • LP Uretritis
    LP Uretritis
    Документ40 страниц
    LP Uretritis
    Titha
    Оценок пока нет
  • Makalah Gonorrhea
    Makalah Gonorrhea
    Документ11 страниц
    Makalah Gonorrhea
    Chyntia Winny Widayanti
    Оценок пока нет
  • ISK
    ISK
    Документ22 страницы
    ISK
    Fabian Fabiansyah
    100% (1)
  • Tehnik Pemasangan Kateter Urethra
    Tehnik Pemasangan Kateter Urethra
    Документ6 страниц
    Tehnik Pemasangan Kateter Urethra
    gitalisma14
    Оценок пока нет
  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CHANCROID
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CHANCROID
    Документ22 страницы
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CHANCROID
    ADE
    Оценок пока нет
  • Sifilis
    Sifilis
    Документ21 страница
    Sifilis
    Dhiel Muhammad Farreyra
    Оценок пока нет
  • Skripsi Diare
    Skripsi Diare
    Документ37 страниц
    Skripsi Diare
    Apriyan Yudha
    Оценок пока нет
  • Ureterolithiasis
    Ureterolithiasis
    Документ7 страниц
    Ureterolithiasis
    rizkauliaher
    50% (2)
  • Sistitis
    Sistitis
    Документ35 страниц
    Sistitis
    Khairun Nisa
    Оценок пока нет
  • ISK PENGETAHUAN
    ISK PENGETAHUAN
    Документ47 страниц
    ISK PENGETAHUAN
    DaniKurniawan
    100% (3)
  • Kelompok 1 - Makalah Varicella
    Kelompok 1 - Makalah Varicella
    Документ39 страниц
    Kelompok 1 - Makalah Varicella
    Ferum Ike
    Оценок пока нет
  • Referat Glomerulonefritis
    Referat Glomerulonefritis
    Документ34 страницы
    Referat Glomerulonefritis
    Dhila Ecca
    Оценок пока нет
  • GONORE] Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Penanganan Gonore
    GONORE] Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Penanganan Gonore
    Документ14 страниц
    GONORE] Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Penanganan Gonore
    Ezzy
    100% (1)
  • PENGERTIAN Sekret
    PENGERTIAN Sekret
    Документ37 страниц
    PENGERTIAN Sekret
    Dwi Ayu Savitri
    100% (1)
  • APENDIKSIS
    APENDIKSIS
    Документ21 страница
    APENDIKSIS
    parade2014
    0% (1)
  • BAB Berdarah
    BAB Berdarah
    Документ62 страницы
    BAB Berdarah
    nur jana
    Оценок пока нет
  • Jurnal Kesehatan Tentang Atresia Ani
    Jurnal Kesehatan Tentang Atresia Ani
    Документ12 страниц
    Jurnal Kesehatan Tentang Atresia Ani
    ALhakim Adam
    50% (2)
  • Diare
    Diare
    Документ9 страниц
    Diare
    Nirindradirga
    Оценок пока нет
  • Review Vaksin Varicella
    Review Vaksin Varicella
    Документ25 страниц
    Review Vaksin Varicella
    Rofiya
    Оценок пока нет
  • Nokturia
    Nokturia
    Документ14 страниц
    Nokturia
    Esaa Felicia
    75% (4)
  • Makalah Repro1
    Makalah Repro1
    Документ28 страниц
    Makalah Repro1
    Nurul Hikmatul Qowi
    0% (1)
  • Makalah Leptospirosis
    Makalah Leptospirosis
    Документ12 страниц
    Makalah Leptospirosis
    Namira Caroline Ercho
    0% (1)
  • Makalah Infeksi Saluran Kemih
    Makalah Infeksi Saluran Kemih
    Документ20 страниц
    Makalah Infeksi Saluran Kemih
    Fat Koa
    Оценок пока нет
  • Ascaris Lumbricoides
    Ascaris Lumbricoides
    Документ43 страницы
    Ascaris Lumbricoides
    ontabarker
    Оценок пока нет
  • Makalah Pbak Dampak Korupsi
    Makalah Pbak Dampak Korupsi
    Документ22 страницы
    Makalah Pbak Dampak Korupsi
    feti Anggraini
    Оценок пока нет
  • PBL - Nyeri Perut Kanan Bawah
    PBL - Nyeri Perut Kanan Bawah
    Документ19 страниц
    PBL - Nyeri Perut Kanan Bawah
    totoedah
    100% (4)
  • Makalah Infeksi Saluran Kemih
    Makalah Infeksi Saluran Kemih
    Документ42 страницы
    Makalah Infeksi Saluran Kemih
    Sandri Oratmangun
    71% (14)
  • Gonore Penanganan
    Gonore Penanganan
    Документ15 страниц
    Gonore Penanganan
    Ezzy
    100% (1)
  • VARIKOKEL
    VARIKOKEL
    Документ16 страниц
    VARIKOKEL
    husnainihawari
    100% (1)
  • ASUHAN
    ASUHAN
    Документ17 страниц
    ASUHAN
    Monalisa Pakaya2301
    100% (1)
  • Askep URETRITIS
    Askep URETRITIS
    Документ29 страниц
    Askep URETRITIS
    mirdawati yasin
    Оценок пока нет
  • 5 ASKEP Uretritis
    5 ASKEP Uretritis
    Документ25 страниц
    5 ASKEP Uretritis
    gustina
    Оценок пока нет
  • ISK Penyebab dan Gejala
    ISK Penyebab dan Gejala
    Документ18 страниц
    ISK Penyebab dan Gejala
    Agung Pratama
    Оценок пока нет
  • Megawati A1A222080 Cystitis
    Megawati A1A222080 Cystitis
    Документ18 страниц
    Megawati A1A222080 Cystitis
    Megawati
    Оценок пока нет
  • Etiologi Uretritis
    Etiologi Uretritis
    Документ17 страниц
    Etiologi Uretritis
    tarisa septi
    Оценок пока нет
  • Diversi Urin Kel. 3
    Diversi Urin Kel. 3
    Документ24 страницы
    Diversi Urin Kel. 3
    Jumaroh
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Prof - Keperawatan Kelompok 2
    MAKALAH Prof - Keperawatan Kelompok 2
    Документ27 страниц
    MAKALAH Prof - Keperawatan Kelompok 2
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Analisa Jurnal LBP
    Analisa Jurnal LBP
    Документ3 страницы
    Analisa Jurnal LBP
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Proposal Hiv
    Proposal Hiv
    Документ19 страниц
    Proposal Hiv
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • SAP Tonsilitis
    SAP Tonsilitis
    Документ6 страниц
    SAP Tonsilitis
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • IHD Penyuluhan
    IHD Penyuluhan
    Документ5 страниц
    IHD Penyuluhan
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Gadar Pre Eklamsidocx
    Makalah Gadar Pre Eklamsidocx
    Документ29 страниц
    Makalah Gadar Pre Eklamsidocx
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah GGK
    Makalah GGK
    Документ62 страницы
    Makalah GGK
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Tugas Difteri
    Tugas Difteri
    Документ7 страниц
    Tugas Difteri
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Gadar Maternitas
    Makalah Gadar Maternitas
    Документ24 страницы
    Makalah Gadar Maternitas
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Polio Fix
    Makalah Polio Fix
    Документ20 страниц
    Makalah Polio Fix
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • SAP Tonsilitis
    SAP Tonsilitis
    Документ6 страниц
    SAP Tonsilitis
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Proposal Rosa Dwi Apriyani
    Proposal Rosa Dwi Apriyani
    Документ17 страниц
    Proposal Rosa Dwi Apriyani
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Analisis Jurnal
    Analisis Jurnal
    Документ1 страница
    Analisis Jurnal
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Sap Katarak Sinilis Matur
    Sap Katarak Sinilis Matur
    Документ5 страниц
    Sap Katarak Sinilis Matur
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Timbang Terima Dan Discharge Planning
    Makalah Timbang Terima Dan Discharge Planning
    Документ40 страниц
    Makalah Timbang Terima Dan Discharge Planning
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Otak & Proses Berpikir
    Makalah Otak & Proses Berpikir
    Документ17 страниц
    Makalah Otak & Proses Berpikir
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Gerontik Hipertensifix
    Makalah Gerontik Hipertensifix
    Документ58 страниц
    Makalah Gerontik Hipertensifix
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • MAKALAH TOF Beres
    MAKALAH TOF Beres
    Документ26 страниц
    MAKALAH TOF Beres
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar Mobilisasi
    Konsep Dasar Mobilisasi
    Документ13 страниц
    Konsep Dasar Mobilisasi
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Leukimia
    Makalah Leukimia
    Документ32 страницы
    Makalah Leukimia
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah LBP
    Makalah LBP
    Документ41 страница
    Makalah LBP
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Hipospadia
    Makalah Hipospadia
    Документ42 страницы
    Makalah Hipospadia
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Aids
    Makalah Aids
    Документ51 страница
    Makalah Aids
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Supervisi Keperawatan
    Supervisi Keperawatan
    Документ24 страницы
    Supervisi Keperawatan
    rossa dwi apriyani
    83% (6)
  • Makalah Gastritis
    Makalah Gastritis
    Документ15 страниц
    Makalah Gastritis
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Askep Depresi Postpartum
    Askep Depresi Postpartum
    Документ28 страниц
    Askep Depresi Postpartum
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет
  • Makalah Plasenta Previa
    Makalah Plasenta Previa
    Документ25 страниц
    Makalah Plasenta Previa
    rossa dwi apriyani
    100% (1)
  • Makalah Manajemen Keperawatan
    Makalah Manajemen Keperawatan
    Документ48 страниц
    Makalah Manajemen Keperawatan
    rossa dwi apriyani
    81% (16)
  • Makalah Anemia
    Makalah Anemia
    Документ29 страниц
    Makalah Anemia
    rossa dwi apriyani
    Оценок пока нет