Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas. Ciri-ciri tersebut menjadi faktor penentu
apakah suatu subsuku di Kalimantan dapat dimasukkan ke dalam kelompok Dayak.
7. Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang
masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut Fondrako yang mengatur segala segi
kehidupan mulai dari kelahiran hingga kematian. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya
megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukuran pada batu-batu besar yang
masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau hingga sekarang. Budaya lompat batu Nias
8. Suku Minangkabau atau Minang (seringkali disebut orang Padang) adalah suku yang
berasal dari provinsi Sumatera Barat. Suku ini terkenal dengan adat matrilineal dan
merupakan suku terpelajar. Menyebar di seluruh Indonesia dengan berbagai macam profesi
dan keahlian seperti politisi, penulis, ulama, pengajar, jurnalis dan pedagang. Berdasarkan
jumlah populasi yang relatif kecil (2,7% dari penduduk Indonesia), Minangkabau merupakan
salah satu suku tersukses dengan banyak pencapaian. Majalah Tempo dalam edisi khusus
tahun 2000 mencatat bahwa 6 dari 10 tokoh penting Indonesia di abad ke 20 merupakan orang
Minang. Terkenal Tari Piring, Padang.
9. Suku Bugis merupakan penduduk asli Sulawesi selatan. Di samping suku asli, orang-
orang Melayu dan Minangkabau yang merantau dari Sumatera ke Sulawesi sejak abad ke-15
sebagai tenaga administrasi dan pedagang di kerajaan Gowa, juga dikategorikan sebagai
orang Bugis. Komunitas Bugis hampir selalu dapat ditemui di daerah pesisir di nusantara
bahkan sampai ke Malaysia, Filipina, Brunei dan Thailand. Karena masyarakat Bugis tersebar
di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup
sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah
pedagang. Rumah Panggung merupakan rumah tradisi Sulawesi Selatan.
10. Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 6,8
juta jiwa. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan
wilayahnya tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan
barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh.
Mereka dikenal hemat, disiplin dan rajin bekerja. Tradisional dengan karapan sapi.
11. Suku Batak ini bermukim di Sumatera Utara. Suku ini berdiaspora ke berbagai penjuru
Indonesia. Sebagian bermukim di Medan dan sekitarnya, sehingga secara nasional orang
Batak sering disebut sebagai orang Medan. Pada umumnya masyarakat Batak bercocok tanam
padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap
keluarga mendapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Peternakan juga salah satu mata
pencaharian suku Batak antara lain peternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam dan bebek.
Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk di sekitar danau Toba. Sektor kerjainan juga
berkembang, misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, tembikar yang ada kaitannya
dengan pariwisata. Hasil kerajinan tenun dari Suku Batak adalah Kain Ulos.
12. Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan,
Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 600.000 jiwa. Mereka juga menetap di sebagian
dataran Luwu dan Sulawesi Barat. Nama Toraja mulanya diberikan oleh suku Bugis
Sidenreng dan dari Luwu. Orang sidenreng menamakan penduduk daerah ini dengan sebutan
To Riaja yang mengandung arti orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan, sedang
orang Luwu menyebutnya To Riajang yang artinya adalah orang yang berdiam di asal
To=Tau (orang), Raya = dari kata Maraya (besar), artinya orang-orang besar, bangsawan.
Lama kelamaan penyebutan tersebut menjadi Toraja. Kata Tana berarti negeri, sehingga
tempat pemukiman suku Toraja dikenal kemudian dengan nama Tana Toraja. Rumah
Tongkonan. Merupakan rumah istiadat suku Toraja.