Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
Hukum bisnis / komersial adalah suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur
tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang di
hubungkan dengan produksi atau pertukaran barang / jasa dengan menempatkan
uang dari para entrepenius dalam resiko tertentu, dengan usaha tertentu dengan
motif untuk mendapatkan keuntungan tertentu.
Surat berharga merupakan salah satu dari ruang lingkup hukum bisnis / komersial
ini, secara fisik, surat berharga hanyalah merupakan sepucuk surat, tetapi dia
begitu kuatnya mengikat secara hukum.
BAB 2
PEMBAHASAN
Sedangkan fungsi dari surat berharga itu sendiri dapat dikelompokkan sebagai:
2. Surat bukti investasi, yang dibagi lagi ke dalam (i) investasi yang bersifat
utang (contoh: promes dan obligasi), dan (ii) investasi yang bersifat
ekuitas (contoh: surat saham).
Dalam Bab 6 dan 7 KUHD, fungsi surat berharga secara umum dibedakan dalam:
1. Surat sanggup membayar atau janji untuk membayar. Dalam surat ini
penandatangan berjanji atau menyanggupi membayar sejumlah uang
4
1. Cek
Cek adalah surat perintah dari nasabah, dalam hal ini pemilik dana pada
rekening giro (current account), kepada tertarik, dalam hal ini bank, untuk
membayar tanpa syarat sejumlah dana kepada pemegang pada saat
diunjukkan, yang berfungsi sebagai alat pembayaran tunai. Setiap cek,
berdasarkan Pasal 178 KUHD, harus berisikan:
1. Nama dan nomor cek;
2. Nama bank tertarik;
3. Perintah bayar tanpa syarat;
4. Nama penerima dana atau atas pembawa;
5. Jumlah dana dalam angka dan huruf;
6. Tempat pembayaran harus dilakukan;
7. Tempat dan tanggal penarikan cek;
8. Tanda tangan penarik.
3. Cek atas bawa adalah cek kepada pembawa atau kepada orang yang
disebut namanya dengan tambahan klausula atau kepada pembawa atau
cek tanpa penyebutan nama penerimanya, maka pengalihannya cukup
dengan penyerahan fisik cek saja.
2. Bilyet Giro
Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah pemilik dana pada rekening
giro, kepada bank atau tertarik untuk memindahkan sejumlah dana kedalam
rekening yang tertera dalam bilyet giro, dana mana tidak dapat dicairkan
secara tunai. Setiap Bilyet Giro harus berisikan:
1. Nama dan nomor Bilyet Giro;
2. Nama bank tertarik;
3. Perintah bayar tanpa syarat;
4. Nama dan nomor rekening pemegang /penerima;
5. Nama dan alamat bank penerima;
6. Jumlah dana dalam angka dan huruf;
7. Tempat dan tanggal penarikan;
8. Tanda tangan dan nama jelas penarik;
3. Wesel
Wesel dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak ditemukan
definisinya. Dalam Blacks Law Dictionary, draft didefinisikan sebagai:
perintah tertulis dari satu pihak (penarik) yang menginstruksikan kepada pihak
kedua (tertarik/bank), untuk membayar sejumlah uang saat diminta atau pada
waktu yang ditentukan kepada pihak ketiga (penerima pembayaran) atau
penggantinya atau siapapun yang membawa wesel.
5. Saham
Saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu perseroan, yang
dibuktikan dengan surat saham, sebagai suatu surat legitimasi yang
menyatakan bahwa pemegang adalah orang yang berhak atas deviden, hak
suara, dan manfaat lainnya.
6. Sertifikat Reksadana
Sertifikat Reksadana atau juga lazim disebut unit penyertaan yang dibuat atas
unjuk, adalah bukti yang menjelaskan jumlah dana yang berhasil dikumpulkan
oleh perusahaan reksa dana untuk kemudian akan dikelola dalam bentuk
pembelian surat berharga seperti saham, obligasi, atau disimpan dalam bentuk
deposito berjangka.
7. Obligasi
Dalam Blacks Law Dictionary obligasi didefinsikan sebagai: a) suatu
sertifikat bukti hutang, yang mana perusahaan penerbit atau badan pemerintah
berjanji untuk membayar sejumlah bunga untuk satu jangka waktu panjang
tertentu kepada pemegang, dan untuk membayar kembali hutangnya pada saat
jatu tempo; b) instrumen hutang jangka panjang yang berisikan janji untuk
membayar kepada kreditur sejumlah bunga secara periodic dan membayar
hutang pokok pada saat jatuh tempo.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Surat berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas
kredit atau setiap derivatif dan surat berharga atau kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar
modal maupun pasar uang. (UU No. 7/1992 tentang Perbankan).
Fungsi dari surat berharga yaitu sebagai surat sanggup membayar atau janji untuk
membayar, surat perintah membayar, serta surat pembebasan utang.
Pihak-pihak yang terlibat dalam surat berharga yaitu Penarik (drawee), Penerbit
(issuer, penandatangan, debtor), Pemegang (kreditur, holder, investor,
beneficiary), Tertarik (payee), Endosant (indorser), Akseptan (acceptor).
Jenis-jenis surat berharga yaitu Cek, Bilyet Giro, Wesel, Konosemen, Saham,
Sertifikat Reksadana, dan Obligasi.
10
DAFTAR PUSTAKA