Вы находитесь на странице: 1из 12

Nyeri Sendi Lutut

Kelompok C3

Oleh:

Wendy Yudija (102012312) - Ketua

Sendy Jayanti (102012186) - Sekretaris meja

Natashya Risa Pramana (102012370) - Sekretaris papan

Pratiwi Agustiyanti Soepraktiknyo (102012279)

Andrew Dhani Rahardjo (102012460)

Muhammad Trisudiro (102012178)

Vita Pramitha Teken (102012107)

Antony Djohary (102012031)

Ellys Lubis (102012015)

Anggiriani (102012453)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510, Telp: 021-56942061, Fax: 021-5631731.

Jakarta

2012
Kata Pengantar

Puji dan rasa syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan kemurahan-Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah yang berjudul Nyeri Sendi Lutut

Makalah ini dibuat didasarkan pada tugas sebagai mahasiwa Universitas Kristen
Krida Wacana. Bersama ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas laporan ini. Dalam penyusunan
tugas ini tentu banyak terdapat kekurangan dan belum sempurna seutuhnya, oleh karena
itu segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan makalah yang lain di
masa mendatang. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu kedokteran.

Demikian laporan ini kami buat semoga bermanfaat, atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.

Jakarta,

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
Pendahuluan............................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................1
Rumusan Masalah.....................................................................................................1
Hipotesis....................................................................................................................1
Tujuan........................................................................................................................2
Isi...............................................................................................................................2
Skenario.....................................................................................................................2
Cairan Sinovial...........................................................................................................2
Penyakit Osteoarthritis...............................................................................................3
Faktor-faktor Penyebab Penyakit Osteoarthritis........................................................3
Gejala Osteoarthritis..................................................................................................5
Pengobatan pada Penderita Osteoarthritis................................................................5
Kombinasi Glukosamin sulfat dan Kondoitin.............................................................6
Pembahasan.............................................................................................................7
Penutup....................................................................................................................8
Kesimpulan................................................................................................................8
Daftar Pustaka............................................................................................................

iii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Persendian atau artikulasio adalah suatu hubungan antara dua buah tulang
atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan
pada bagian dalam terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi
oleh tulang rawan. Sendi merupakan bagian tubuh yang vital karena merupakan
pertemuan dua tulang dan banyak bergerak, sendi rawan pun mengalami
peradangan. Yang timbul biasanya adalah rasa nyeri akibat inflamasi ringan dan
karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Radang sendi pun ada
bermacam-macam. Radang sendi yang paling sering terjadi adalah osteoartritis atau
OA. Osteoartritis adalah penyakit kronis yang belum diketahui secara pasti
penyebabnya, ditandai dengan kehilangan tulang rawan sendi secara bertingkat.
Osteoartritis terjadi akibat kondrosit (sel pembentuk proteoglikan dan kolagen pada
rawan sendi) gagal dalam memelihara keseimbangan antara degradasi dan sintesis
matriks ekstraseluler, sehingga terjadi perubahan diameter dan orientasi serat
kolagen yang mengubah biomekanik dari tulang rawan, yang menjadikan tulang
rawan sendi kehilangan sifat kompresibilitasnya yang unik. Radang ini bisa terjadi di
semua sendi yang ada di dalam tubuh. Namun menurut penelitian, lutut adalah
lokasi yang paling sering mengalami peradangan. Osteoartritis lutut merupakan
penyebab utama rasa sakit dan ketidakmampuan dibandingkan OA pada bagian
sendi lainnya.

B. Rumusan Masalah
Ibu berusia 60 tahun mengeluh nyeri pada kedua lututnya sejak 2 hari yang lalu.

C. Hipotesis
Glukosamin mempengaruhi nyeri sendi lutut ibu 60 tahun karena faktor usia, jenis
kelamin, dan pekerjaan.

1
D. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuannya adalah sebagai berikut:


Mahasiswa mampu memahami dan menyelesaikan tentang sendi lutut dan faktor
yang mempengaruhi sendi lutut.

BAB II

Isi

A. Skenario

Seorang ibu pedagang kue keliling, usia 60 tahun mengeluh nyeri pada kedua
lutut sejak 2 hari yang lalu. Nyeri bertambah setelah naik tangga. Ia tinggal di lantai
3 rumah susun sejak 10 tahun yang lalu. Setelah berobat ke dokter, ia diberikan
obat-obat penghilang nyeri dan glukosamin.

B. Cairan Sinovial
Sendi sinovial di tubuh memiliki struktur dasar yang terdiri dari rongga berisi
cairan yang menghasilkan mobilitas, rongga ini terdapat di dalam suatu membran
sinovium yang mensintesis pelumas dan tulang rawan sendi. Cairan kental ini
adalah suatu dialisat plasma darah yang ditambahi oleh asam hialuronat. Fungsi
cairan ini adalah sebagai pelumas untuk sendi serta menyalurkan nutrisi bagi
kondrosit tulang rawan. Proses peradangan sendi menyebabkan kebocoran protein,
umunya globulin ke dalam rongga sendi.
Dalam keadaan normal hanya sedikit cairan yang terdapat di dalam rongga
sendi, dan setiap penimbunan akan tampak distrosi dan nyeri sendi. Aspirasi cairan
sendi(artrosentesis) dapat dilakukan disetiap sendi yang terkena, tetapi biasanya
dilakukan di sendi lutut. Dalam keadaan normal cairan sinovium tidak membentuk
bekuan fibrin, namun cairan sendi bersifat kental karena adanya bekuan-bekuan
musin. Bekuan musin adalah penilaian konsentrasi asam hialunorat atau
kemampuan asam hialuronat membentuk polimer.1

2
C. Penyakit Osteoarthritis
Osteoartritis adalah suatu gangguan persendian dimana terjadi perubahan
berkurangnya tulang rawan sendi dan terjadi hipertopi tulang hingga berbentuk
tonjolan tulang pada permukaan sendi. Osteoartritis merupakan nyeri sendi yang
diakibatkan oleh inflamasi ringan karena ujung-ujung tulang penyusun sendi
mengalami gesekan, sering juga disebut sebagai penyakit degeneratif sendi.
Gesekan ini memang seharusnya terjadi antar tulang penyusun sendi, namun yang
mengakibatkan rasa nyeri tersebut adalah tidak adanya cairan sinovial. Cairan
sinovial ini berfungsi sebagai pelumas di antara tulang-tulang penyusun sendi agar
tidak mengikis dan menimbulkan nyeri. Rasa nyeri sendi ini terasa ketika
mengangkat beban berat atau ketika akan melakukan pergerakan setelah istirahat.
Bagian yang terutama berisiko adalah lutut, pinggul, kaki, tangan dan tulang
belakang.2

D. Faktor-faktor Penyebab Penyakit Osteoarthritis

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoartritis


lutut, antara lain:
Usia
Usia merupakan faktor risiko paling penting pada osteoatritis. Prevalensi
osteoatritis lutut akan meningkatkan seiring dengan bertambahnya usia.
Peningkatan osteoatritis ini terjdi pada usia lebih dari 65 tahun dengan rata-rata usia
pada laki-laki 59 tahun dan rata-rata usia pada perempuan 65,3 tahun.
Jenis Kelamin
Osteoartritis lutut umumnya terjadi dua kali lipat pada wanita dibanding pria.
Wanita dengan umur diatas 50 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya
osteoartritis.
Ras/warna kulit
Osteoartritis lutut diduga disebabkan oleh faktor ras. Osteoartritis lebih
banyak ditemukan pada ras kulit berwarna dibandingkan kulit putih.
Aktivitas Fisik
Aktivitas dan latihan yang normal tidak menyebabkan osteoartritis tetapi bila
aktivitas tersebut dilakukan sangat berat, berulang atau pekerjaan yang menuntut
3
fisik seseorang dapat meningkatkan risiko osteoartritis. Pekerjaan dan olahraga
yang berat dapat meningkatkan risiko osteoartritis lutut. Penelitian HANES I
menyebutkan bahwa pekerja yang sering membebani sendi lutut mempunyai sendi
lutut mempunyai risiko lebih besar dibanding dengan pekerja yang jarang
membebani sendi lutut.
Injuri
Injuri dapat mengakibatkan rusaknya rawan sendi, baik yang bersifat trauma
akut maupun trauma berulang yang melebihi kekuatan otot dan tendon periartikular
untuk menahan beban mekanik dan menyalurkannya ke rawan sendi, sendi menjadi
rusak hingga dapat menimbulkan osteoartritis.
Faktor Genetik
Faktor genetik berperan utama dalam timbulnya osteoartritis lutut. Jika orang
dengan salah satu anggota keluarga memiliki osteoartritis lutut maka orang tersebut
mempunyai kesempatan untuk terjadinya osteoratritis lutut.
Nutrisi
Penelitian menunjukan faktor nutrisi mempengaruhi perjalanan penyakit
osteoartritis. Asupan makanan yang mengandung banyak vitamin E, vitamin C, dan
buah-buahan yang mengandung karoten dapat mencegah timbulnya osteoartritis.
Beberapa penelitian lain menunjukan bahwa ada dampak sebagai antioksidan dari
vitamin C dan vitamin E. Vitamin C dibutuhkan pada metabolisme kolagen dan
vitamin E mempunyai dampak pada inflamasi ringan atau sinovitas yang terjadi pada
osteoartritis.
Penyakit Sendi Lainnya
Osteoartritis kadangkala merupakan akibat kerusakan dari berbagai penyakit
sendi yang jarang terjadi, seperti asam urat yang terjadi selama bertahun-tahun
sebelumnya.
Obesitas
Kegemukan merupakan faktor penting untuk terjadinya osteoartritis, terutama
pada lutut. Obesitas merupakan faktor risiko terkuat yang dapat dimodifikasi. Berat
badan bertumpu pada sendi lutut. Peningkatan berat badan akan melipatgandakan
beban sendi lutut saat berjalan.3

4
E. Gejala Osteoarthritis
Biasanya, osteoarthritis terjadi secara perlahan, dimulai dari rasa sakit pada
sendi setelah melakukan aktivitas, seperti olahraga, kemudian terasa kaku.
Pada tangan: jari-jari membesar, terasa sakit, kaku bahkan mati rasa
Pada lutut: lutut terasa sakit dan kaku. Susah digunakan untuk berjalan dan
dapat menyebabkan cacat
Pada pinggul: terasa sakit dan kaku pada kunci paha dan dapat membatasi
pergerakan
Pada punggung/tulang belakang: terasa sakit dan kaku pada leher
Persendian yang sakit berwarna kemerah-merahan.
Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian.
Kesulitan menggunakan persendian.
Bunyi pada setiap persendian (crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa
sakit, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut).
Perubahan bentuk tulang. Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin
rusak, tulang mulai berubah bentuk dan meradang, menimbulkan rasa sakit yang
amat sangat.4

F. Pengobatan yang Harus dilakukan Pada Penderita Radang Sendi Lutut

Glukosamin
Glukosamin adalah senyawa yang secara alami terdapat pada tubuh,
terutama pada jaringan penghubung dan jaringan tulang rawan. Bersama dengan
kondroitin, glukosamin sudah banyak terbukti dapat membantu mengatasi masalah
sendi pada penderita osteoarthritis. Glukosamin terbukti dapat menstimulasi
produksi tulang rawan dan menghambat enzim yang menghancurkan tulang rawan.
Glukosamin dapat membantu menghambat terjadinya perubahan metabolisme
tulang pada penderita osteoarthritis. Selain itu, manfaat glukosamin pada perbaikan
tulang rawan artikular, glukosamin adalah suatu bahan kimia yang ditemukan secara
alami dalam tubuh, bertanggung jawab untuk pembentukan dan perbaikan tulang
rawan artikular.

5
Gambar 1. Struktur Glukosamin.5

Kondroitin

Kondroitin yang lebih dikenal dengan nama kondroitin sulfat adalah


glikosaminoglikan (GAG) tersulfatisasi yang tersusun atas rantai gula bercabang (N-
asetilgalaktosamin dan asam glukuronat). Ia biasanya ditemukan menempel pada
protein sebagai bagian dari senyawa proteoglikan. Rantai kondrotin dapat memiliki
lebih dari 100 gula individual yang dapat tersulfatisasi di setiap bagian variabel.
Kondroitin sulfat merupakan komponen struktural penting penyusun jaringan
kartilago dan berperan dalam meningkatkan ketahanannya terhadap tekanan.
Bersama dengan glukosamin, kondroitin sulfat digunakan secara luas sebagai
suplemen makanan untuk mencegah osteoartritis.

Gambar 2. Struktur Kondroitin.5

G. Kombinasi glukosamin sulfat dengan chondroitin


Kombinasi suplemen glukosamin dan chondroitin dapat membantu mengurangi
nyeri sendi serta mencegah kerusakan persendian, terutama pada penderita
osteoarthritis. Glukosamin merupakan salah satu komponen penyusun tulang rawan
dan minyak sinovial. Konsumsi glukosamin dapat meningkatkan volume minyak
6
sinovial sehingga dapat mencegah peradangan sendi. Sementara itu, chondroitin
merupakan komponen utama penyusun tulang rawan yang melapisi tulang dan
sendi. Kombinasi glukosamin dan chondroitin lebih efektif dalam mengurangi nyeri
sendi dan memperbaiki fungsi sendi dibandingkan suplementasi hanya dengan
glukosamin atau hanya dengan chondroitin. Karena itu, lebih disarankan
menggunakan kombinasi keduanya dalam mencegah osteoarthritis. 6

BAB III

Pembahasan

Dalam skenario ada seorang ibu pedagang kue keliling usia 60 tahun
mengeluh nyeri pada lutut, nyeri bertambah setelah naik tangga. Setelah berobat ke
dokter, ia diberikan obat-obatan penghilang nyeri dan glukosamin. Nyeri lutut yang
diderita oleh ibu tersebut dikarenakan kurangnya penyusun sendi yaitu berupa
cairan sinovial. Cairan senovial ini berfungsi sebagai pelumas di antara tulang-tulang
penyusun agar tidak mengikis dan menimbulkan nyeri. Fungsi cairan ini adalah
sebagai pelumas untuk sendi serta menyalurkan nutrisi bagi kondrosit tulang rawan.

Komposisi dari cairan sendi lutut adalah dialisat plasma darah yang ditambahi
oleh asam hialuronat. Faktor-faktor yang menyebabkan nyeri lutut yaitu usia, jenis
kelamin, ras/warna kulit, aktivitas fisik, injuri, faktor genetik, nutrisi, penyakit sendi
lainnya, obesitas. Dalam skenario ibu tersebut diberikan obat penghilang nyeri dan
glukosamin. Dimana hubungan antara gluosamin dengan nyeri sendi yaitu
glukosamin berfungsi membantu memulihkan keseimbangan antara erosi dan
regenerasi tulang rawan. Glukosamin juga merupakan perangsang cairan sinovial.
Glucosamine merupakan salah satu komponen penyusun tulang rawan dan minyak
sinovial. Konsumsi glukosamin dapat meningkatkan volume minyak sinovial
sehingga dapat mencegah peradangan sendi. Sementara itu, chondroitin merupakan
komponen utama penyusun tulang rawan yang melapisi tulang dan sendi.

7
BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Nyeri sendi pada lutut dikarenakan menurunnya cairan sinovial dan menipisnya
tulang rawan hialin pada lutut. Hal ini mengakibatkan ujung tulang pembentuk sendi
akan saling bertemu dan bergesekan langsung tanpa pelapis tulang rawan,
sehingga menimbulkan nyeri sendi. Pekerjaan yang berlebihan atau beban yang
terlalu berat mempengaruhi rusaknya rawan sendi karena terjadi pengikisan dan
proses degenerasi dari bahan yang dikandung. Jenis kelamin juga sangat
mempengaruhi karena perempuan lebih mudah cedera dan kehilangan lebih banyak
massa tulang daripada laki-laki sehingga potensi menderita osteoarthritis pada
perempuan lebih besar. Dan faktor usia mengakibatkan berkurangnya produksi
glukosamin yang berfungsi efektif untuk menghilangkan nyeri pada arthritis,
merangsang pembentukan dan pemulihan kartilago dan memperbaiki kerusakan
sendi. Untuk itu, pemberian suplemen glukosamin dapat dijadikan salah satu cara
pengobatan penyakit osteoarthritis.

8
Daftar Pustaka

1. Sacher R.A, Mcpherson R.A.Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium


.Ed.11.Jakarta:EGC,2004. hlm.; 641-2
2. Fawcett D.W. Histologi.Ed.12.Jakarta:EGC,2002.hlm.; 206
3. Yatim F. Penyakit tulang dan persendian.Ed 1. Jakarta: EGC; 2006.h.10
4. Wijayakusuma H. Atasi asam urat dan rematik.Ed 3. Jakarta: Puspa awara;
2007.h.32.
5. Marks D.B, Marks A.D, Smith C.M. Biokimia Kedokteran Dasar.Jakarta:
EGC,2007.hlm.; 445
6. Yatim F.Penyakit Tulang dan Persendian.Ed.2.Jakarta:Pustaka Populer
Obor,2006. hlm .;26

Вам также может понравиться