Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Secara kasat mata, untuk mengetahui kondisi di dalam bumi itu sulit sekali.
Karena itu untuk mengetahuinya ada beberapa cara, dianataranya yaitu menggunakan
metode geolistrik. Salah satu metode geolistrik adalah metode tahanan jenis. Dengan
mengetahui nilai tahanan jenis (resistivitas) di bawah permukaan bumi, maka dapat
ditentukan banyaknya lapisan penyusun dan jenis material penyusun. Metode resistivitas
yang digunakan adalah konfigurasi Wenner. Arus diinjeksikan ke permukaan bawah
bumi, kemudian diukur nilai beda potensial listrik dan arus listrik. Sehingga dapat
diperoleh nilai resistivitas di bawah permukaan bumi. Data yang telah diperoleh diinversi
oleh software RES2DINV. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa pada litologi lapangan
pertamina terdiri dari lapisan tanah liat berpasir, dengan kedalaman 1-5 m. Dengan 7 kali
iterasi data geolistrik yang asli dinterpretasikan sehingga menghasilkan nilai error sebesar
47,6%. Lapisan yang paling mendominasi adalah batu pasir dengan nilai resistivitas
antara 350-720 m. Semakin dalam permukaan maka semakin kecil nilai resitivitasnya
dan semakin renggang jarak antar elektroda maka semakin dalam permukaan yang dapat
diukur resistivitasnya.
Ridwan Setiawan 1
Laporan Modul 3 Eksperimen Fisika 2
Ridwan Setiawan 2
Laporan Modul 3 Eksperimen Fisika 2
Ridwan Setiawan 3
Laporan Modul 3 Eksperimen Fisika 2
Dimana =
sehingga :
Atau
= = 2
2
Ridwan Setiawan 4
Laporan Modul 3 Eksperimen Fisika 2
Ridwan Setiawan 5
Laporan Modul 3 Eksperimen Fisika 2
B. Pembahasan
Jarak lintasan A dan B adalah 65
meter dengan spasi tiap elektroda
sebesar 5 m, 10 m, dan 15 m.
Pengukuran tahanan jenis di lokasi
penelitian merupakan pengukuran
tahanan jenis semu. Data tahanan jenis
semu tersebut diolah atau diinversi
dengan persamaan matematis untuk
mendapatkan nilai tahanan jenis yang
sebenarnya. Dalam penelitian ini input Gambar 3. Output dari software
data tahanan jenis semu diolah dengan RES2DINV
Ridwan Setiawan 6
Laporan Modul 3 Eksperimen Fisika 2
batuan Roy,1984), batu pasir ini berupa dalam tanah. Serta arus yang terbaca
campuran antara lapukan batuan dengan pada multimeter tidak stabil.
pasir, pada kedalaman 1-3m berupa
daerah lapukan batuan, kemudian pada 4. Kesimpulan
daerah warna biru muda, biru benhur Hasil dari eksperimen
dengan nilai resistivitas tentang metode geolistrik dengan
batuan berkisar 1503 m diasumsikan konfigurasi Wenner dapat
sebagai pasir (tabel resistivitas batuan disimpulkan bahwa : Secara
Roy,1984), untuk warna hijau, hijau geologi batuan di lokasi penelitian
muda, hijau cerah, hijau abu-abu didominasi oleh batu pasir. Hal ini
dengan nilai dilihat dari hasil eksperimen yang
resistivitas batuan berkisar 3115 m - dilakukan dengan menggunakan
6457 m diasumsilkan juga sebagai konfigurasi wenner. Dari hasil
kerikil kering, pada kedalaman 5 m-10 inversi software RES2DINV
m (tabel resistivitas batuan Roy,1984), menunjukkan bahwa nilai
pada nilai resistivitas batuan berkisar resistivitas yang batuan yang
13382 m dengan warna kuning, coklat terbaca masih besar. Nilai
diasumsikan sebagai basal ( resisistivitas bergantung terhadap
tabel resistivitas batuan Loke,2006) dan jenis batuan atau material yang
warna merah, orange yang berada di bawah permukaan bumi.
memiliki nilai resistivitas berkisar Semakin dalam permukaan berarti
sekitar 27738 m diasumsikan sebagai nilai resistivitasnya semakin kecil.
batuan granit, sedangkan pada warna
merah, merah hati, ungu DAFTAR PUSTAKA
dengan nilai resistivitas
berkisar 57491 m diasumsikan
Modul eksperimen fisika 2.
sebagai batuan aglomerat ( tabel
Halliday Resnick.1991.
resistivitas batuan Suyono,1978)
Fundamental of Physics (edisi
Nilai error yang dihasilkan dari
ke-8).
eksperimen cukup besar, hal itu
Sinurhasanah.2012.Metode
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Tahanan Jenis Konfigurasi
diantanya penentuan jarak dan spasi
Wenner . Availablefrom:
yang kurang variatif dan kurang
dalamnya elektoda yang ditancapkan ke
Ridwan Setiawan 7
Laporan Modul 3 Eksperimen Fisika 2
(http://ejournal.
Sinu_uneh.yahoo.co.id) [Diakses pada
10 Oktober 2014].
Loke, M.H. 2004. Tutorial : 2-D
and 3-D Electrical Imaging
Surveys.
Ridwan Setiawan 8