Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental yaitu

dengan menganalisis aktivitas antifungi ekstrak daun tembelekan (Lantana

camara) pada Candida albicans

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-juni 2017 yang dilakukan di

laboratorium. Proses ekstraksi dilakukan di laboratorium Akademi Farmasi

Tadulako Farma. Untuk pengujian aktivitas ekstrak daun tembelekan (Lantana

camara) sebagai antifungi Candida albicans dilakukan di Laboratorium

Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.

3.3 Sampel Tumbuhan

Sampel tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini yaitu daun tembelekan

(Lantana camara) yang dipetik langsung dari batang pohon nya yang

didapatkan dari daerah kota Palu, Sulawesi Tengah.

23
24

3.4 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data pada penelitian ini yaitu data primer yang

didapat dari pengamatan langsung di laboratorium dan data sekunder yang

didapat dari buku kesehatan, seperti buku tanaman obat tradisional, buku-buku

resmi dan hasil penelitian berupa jurnal publikasi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

pengamatan langsung, mengukur, dan menghitung serta studi dokumentasi.

3.6 Instrumen Penelitian

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

3.6.1 Alat

Autoclave, batang pengaduk, bejana maserasi, beker gelas, cawan

petri, erlenrneyer, gelas ukur, incubator, penangas air, oven, pipa

pelubang agar, rak tabung, tabung reaksi, timbangan elektrik.

3.6.2 Bahan

Daun tembelekan (Lantana camara L) dengan konsentrasi 5% b/v,

25% b/v, 50% b/v, 75% b/v, 100% b/v, Candida albicans, medium

Sabouraud Dextrose agar (SDA), etanol 96%, ketokonazole tablet,

kapas, tisu, aluminium foil, NA CMC


25

3.7 Cara Kerja

1. Sterilisasi Alat

Alat-alat kaca seperti beker gelas, gelas ukur, Erlenmeyer, dan tabung

reaksi, cawan petri, cakram kertas steril, batang pengaduk dibungkus

dengan kertas HVS. Kemudian alat-alat tersebut dimasukkan ke dalam

oven dengan suhu 1800 C selama 1 jam. Ose disterilisasi dengan cara

dibakar di atas lampu bunsen sampai pijar.

2. Pengolahan Bahan

a. Pengumpulan Bahan Baku

Pada saat panen diambil daun yang telah tua, daun yang diambil

dipilih yang telah membuka sempurna dan terletak di bagian cabang

atau batang yang menerima sinar matahari sempurna. Pada daun

tersebut terjadi kegiatan fotosintesis yang sempurna. Pemanenan

dilakukan pada pagi hari

b. Sortasi Basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau

bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Hal ini dilakukan

dengan cara memisahkan daun Tembelekan yang kering dengan yang

masih segar, dan membersihkan daun Tembelekan dari kotoran seperti

tanah. Tanah mengandung bermacam-macam mikroba dalam jumlah


26

yang tinggi, oleh karena itu pembersihan simplisia dari tanah dapat

mengurangi jumlah mikroba dan kotoran lainnya.

c. Pencucian

Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran

lainnya yang melekat pada daun Tembelekan. Pencucian dilakukan

dengan air mengalir dan dilakukan sebanyak 3 kali.

b. Pengubahan bentuk

Pengubahan bentuk dilakukan dengan cara mengubah daun

tembelekan menjadi ukuran yang lebih kecil dari ukuran sebelumnya

dengan cara dipotong-potong agar mempermudah proses pengeringan.

c. Pengeringan

Pengeringan daun tembelekan dilakukan dengan cara diangin-

anginkan.

d. Sortasi kering

Dilakukan dengan cara memisahkan bahan-bahan yang menempel

pada simplisia, seperti pasir, kerikil dan lain-lain.

e. Penyimpanan dan Pengepakan

Setelah sortasi kering, simpan simplisia daun tembelekan di wadah

tertutup rapat.
27

3. Pembuatan Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana Camara L.) Dengan

Metode Maserasi

Simplisia daun tembelekan ditimbang sebanyak 5 g dimasukkan

kedalam wadah maserasi, dimaserasi menggunakan pelarut alkohol 96%

sebanyak 5 liter selama 5 hari sambil sesekali diaduk. Dilanjutkan dengan

evaporasi dan didapatkan ekstrak kental setelah diuapkan.

4. Pembuatan Variasi Konsentrasi

Ekstrak daun tembelekan diuji untuk menghambat pertumbuhan dan

membunuh jamur Candida albicans dibuat dalam beberapa konsentrasi

yaitu konsentrasi 5% b/v, 25% b/v, 50% b/v, 75% b/v, 100% b/v

5. Pembuatan Medium

Pembuatan Medium SDA (Sabourand dextrose agar), sebanyak 15

gram SDA (Sabourand dextrose agar) dilarutkan dengan aquadest

sebanyak 1L didalam erlenmeyer. Dipanaskan di atas hot-plate sampai

mendidih dan diperoleh larutan jernih. Erlenmeyer disumbat dengan kapas

dan aluminium foil. Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121C selama 15

menit. Tuang media steril ke dalam cawan petri secara aseptis.

6. Pembuatan Inokulasi Jamur

Diambil 1 ose jamur dan digoreskan pada medium SDA yang sudah

memadat lalu diinkubasi 25-300C selama 24 jam.


28

7. Pembuatan Suspensi Jamur

Sebanyak 1 ose jamur, disuspensikan dengan larutan Nacl fisiologis

(0,9%) sebanyak 10 ML dalam tabung reaksi steril dan dihomogenkan

dengan vortex selama 15 detik, kemudian kekeruhannya dilihat dengan

membandingkan kekeruhan standar 0,5 Mc Farland (setara dengan 3x108

CFU/mL)

8. Pembuatan Suspensi Kontrol Positif Ketokonazole

Dipanaskan aquadest dalam gelas beker sebanyak 100 ml di atas

penangas.Dimasukkan Na CMC sebanyak 2 gram ke dalam gelas beker dan

diaduk. Suspensi Na CMC dituang ke dalam mortir dan dihomogenkan.

Pada mortir lain digerus ketokonazole. Serbuk ketokonazole digerus halus

lalu dimasukkan sedikit demi sedikit serbuk tersebut ke dalam suspensi Na

CMC dan digerus hingga homogen.

9. Perlakuan

Penentuan aktivitas antijamur Candida albicans dilakukan dengan

menggunakan metode difusi dengan cara sumuran. Prosedurnya yaitu:

a. Media SDA yang sudah memadat kemudian digoreskan dengan

bakteri yang sudah disuspensikan dengan metode zig zag

b. Dibuat sumuran pada media SDA yang telah dipadatkan dengan

menggunakan alat lubang tips atau pencadang.

c. Diberi label pada masing-masing lubang sumuran dengan masing-

masing konsentrasi serta kontrol positif.


29

d. Setelah dibeli label dimasukan ekstrak kedalam lubang sumuran pada

masing-masing konsentrasi, perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali

e. Setelah itu diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 25-300C.

f. Setelah diinkubasi, zona hambat yang terbentuk diamati dan diukur.

3.8 Pengolahan Data

Pengolahan data dari penelitian ini yaitu dengan mengukur dan ,melihat

daya hambat yang terbentuk pada disk setelah diinkubasi selama 1x24 jam.

Penentuan kekuatan daya bakteri dilihat dari besarnya diameter zona benig

atau daya hambatnya yaitu untuk daerah hambatan 20 mm atau lebih termasuk

dalam kategori kuat, daerah hambatn 16-20 mm kategori sedang, daerah

hambatan 10-15 mm kategori lemah dan daerah hambatan < 10 masuk

kategori tidak ada respon hambatan.

3.9 Analisis Hasil

Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif

yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun tembelekan (Lantana

camara) dengan konsentrasi berbeda dalam menghambat pertumbuhan

Candida albicans. Adapun hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel maupun

gambar.

Вам также может понравиться