Вы находитесь на странице: 1из 19

Kandungan gizi pada buah Rambutan

Air 81
Energi kal 69
Protein 0,9
Lemak 0,1
Karbohidrat 18,1
Ca 16
P 16
Fe 0,5
Vit. A 10
Vit. B 0
Vit. C 58

Merdeka.com - Buah yang berambut, buah apa namanya? Masih ingatkah Anda dengan lagu semasa
kecil yang sering kita dendangkan ini? Rambutan merupakan salah satu buah eksotis asli Indonesia.
Buah yang berkerabat dekat dengan leci ini memiliki daging yang berair dan berwarna putih. Rapiah,
lebak, dan binjai adalah jenis rambutan yang cukup sering kita jumpai di pasaran. Berikut adalah
manfaat penting dari buah rambutan, seperti dilansir naturecure.ygoy.com.

Diet

Setiap 100 gram rambutan mengandung 84 kalori. Jika Anda mengikuti program diet 2.000 kalori,
rambutan telah menyumbangkan 4,2 persen kalori harian yang Anda butuhkan. Jumlah kalor yang
dibutuhkan oleh tubuh bervariasi karena tergantung pada berat badan, gaya hidup, jenis kelamin,
dan usia.

Makronutrien

Rambutan dikenal sebagai buah yang sangat rendah lemak. Sebagian besar kalori yang dimiliki oleh
rambutan berasal dari karbohidrat. Institute of Medicine merekomendasikan 130 gram rambutan
untuk konsumsi harian Anda.

Vitamin

Setiap 100 gram rambutan mengandung sekitar 40 persen dari asupan harian vitamin C yang
dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, daging rambutan juga mengandung sekitar 1 persen niacin atau
biasa dikenal sebagai vitamin B3.

Mineral

Rambutan sangat kaya akan zat besi, yang dibutuhkan untuk mengontrol kadar oksigen dalam
tubuh. Zat besi membantu mencegah kelelahan dan pusing yang disebabkan oleh anemia. Selain itu,
daging rambutan juga memenuhi 4,3 persen kebutuhan fosfor harian tubuh. Fosfor membantu
menyaring limbah di ginjal, serta diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan
semua jaringan dan sel.

Obat herbal

Selain manfaat gizi, rambutan juga memiliki kegunaan herbal, seperti membunuh parasit usus dan
mengurangi gejala diare. Bahkan, sebagian orang juga menggunakannya sebagai obat demam.

http://www.merdeka.com/sehat/5-khasiat-penting-dari-buah-rambutan.html

http://www.kesehatanpedia.com/2014/10/khasiat-biji-rambutan.html

http://www.agrobisnisinfo.com/2015/07/biji-rambutan-manfaatnya-untuk-obat.html

Mengurangi lemak tubuh

Apakan lemak dalam tubuh Anda menumpuk? wah pasti sangat tidak nyaman ya jika tubuh kita
memiliki lemak yang berlebih karena akan menyebabkan penampilan tubuh kita jadi kurang menarik
dan yang paling menyiksa adalah saat kita ingin membeli baju karena sangat sulit untuk mencari
ukuran baju yang besar. Nah kali ini janganlah Anda tidak perlu lagi khawatir karena lemak dalam
tubuh Anda dapat dikurangi dengan mengkonsumsi biji rambutan. Caranya, Anda dapat mengunyah
dan memakan langsung biji rambutan. Atau, Anda juga dapat menambahkan biji rambutan kedalam
masakan tertentu misalnya kedalam sayuran seperti sayur asem.

Khasiat Biji Rambutan

Buah rambutan (nephelium lappaceum) merupakan tanaman tropis yang tergolong dalam
suku Sapincia Ceap atau lerak-lerakan. Tanaman ini berasal dari kepulauan Asia Tenggara
yang banyak ditanam sebagai pohon buah atau bisa kita temukan sebagai tumbuhan liar di
luar jawa.

Rambutan memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein, fosfor, besi, vitamin C dan
kalsium. Kulit buahnya mengandung tannin dan saponin. Bijinya mengandung polifenol dan
lemak, kulit batangnya mengandung tannin, flavonida, saponin, zat besi dan pectic substance.
Sedangkan daun rambutan mengandung saponin dan tannin. Di dalam buah rambutan
tersimpan khasiat sebagai obat yang tidak ternilai harganya. Menurut kajian pakar tanaman
obat setiap 100 gram mengandung 69 kalori, 58 mg vitamin, dan 18,1 gram karbohidrat.
Buah rambutan juga memiliki kadar serat yang cukup tinggi, sekitar 2 gram per 100gram
berat buah. Dengan banyaknya kandungan di dalam rambutan, akan cocok bagi kesehatan
dan bagi orang orang yang tengah berdiet.
Manfaat Biji Rambutan

Manfaat Biji Rambutan

Biji buah rambutan dapat dijadikan sebagai obat kencing manis. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh ahli gizi, Pram Pramono, bahwa ekstrak methanol pada biji rambutan
mengandung senyawa falvonoid dan fenolik. Ekstrak methanol tersebut mengandung
senyawa yang terdiri dari 5 fenolik (flavonoid) dan 1 fenolik bukan flavonoid. Manfaat dari
ekstrak methanol tersebut mempunyai aktivitas hipoglikemik jadi berpotensi membantu
pasien yang mengidap diabetes. Selain itu biji rambutan juga dipercaya bisa mengobati sakit
pinggang.

Cara Membuat Obat Herbal dari Biji Rambutan

Siapkan 5 biji rambutan dari buah yang matang.


Pisahkan biji dari daging buahnya, setelah itu silahkan dibersihkan.
Selanjutnya potong menjadi beberapa potongan kecil-kecil dan sangrai dengan api
sedang
Setelah berubah warnanya menjadi kuning kecoklatan, matikan api kemudian tiriskan
di dalam wadah, biarkan sampai dingin.
Selanjutnya blender atau tumbuk biji rambutan yang telah disangrai tersebut sampai
mendapatkan tekstur yang lembut dan halus.
Setelah itu, sedu bubuk biji rambutan dengan air panas, biarkan seduhan tersebut
dingin dan air terpisah dari ampasnya.
Minum seduhan tersebut 1-3 kali sehari, 30 menit sebelum makan. Dan apabila
mengidap diabetes parah konsumsi lah setiap hari secara rutin.
Referensi tepat

1.3 Tujuan Penelitian

1) Mengetahui kandungan yang terdapat dalam biji rambutan.

2) Mengetahui cara mengolah biji rambutan.

3) Menambah pengetahuan tentang tanaman rambutan.

4) Mengetahui tanaman yang dapat digunakan sebagai obat herbal penyembuh diabetes.

5) Mengetahui keunggulan dan kelemahan pengobatan diabetes mellitus menggunakan biji


rambutan.

1.4 Manfaat Penelitian

1) Memberikan rujukan kepada instansi terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai potensi yang terdapat di dalam biji rambutan sebagai obat herbal DM.

2) Memberikan informasi dan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan pengobatan


DM dengan menggunakan obat herbal karena lebih terjangkau dan tidak mengandung bahan
kimia berbahaya.

3) Memberikan informasi dan masukan kepada masyarakat untuk dapat membuat sendiri obat
herbal DM dari biji rambutan.

4) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit diabetes mellitus, penyebab,


gejala dan cara pengobatan serta pencegahannya.

BAB 2. TELAAH PUSTAKA

2.1 Tanaman Rambutan

Kita semua pasti sudah mengenal yang namanya buah rambutan,dan mungkin anda adalah
salah satu penyuka buah rambutan karena buah yang satu ini mempunyai rasa manis yang
membuat buah ini digemari hampir semua orang. Rambutan adalah tanaman tropis yang
tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di
Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit

rambut. menyerupai

2.1.1 Karakteristik Tanaman Rambutan

Buah ini mempunyai ciri unik dan menarik dengan adanya rambut di bagian kulit buahnya.
Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning, hingga merah ketika masak.
Rasanya manis. Selain itu pada saat musimnya, buah ini mudah dijumpai di pinggir-pinggir
jalan dengan harga ringan. Bahkan, di luar Jawa bisa jadi tak ada harganya. Biasanya, orang
mengenalnya hanya sebagai buah atau di buat manisan. Rambutan (Nephelii lappacei L)
banyak ditanam sebagai pohon buah, terkadang ditemukan sebagai tumbuhan liar terutama di
luar Jawa.

Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit
2000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah hingga ketinggian 300-600 dpl.
Pohon rambutan menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25C) tinggi pohon rambutan
dapat mencapai delapan meter. Biasanya tumbuhan ini tingginya antara 15-25 m. Pokok
rambutan mempunyai kanopi yang rimbun dan rendang. Pohon rambutan mempunyai batang
utama besar dan pendek. Dahan utama rendah, terbuka dan bercabang-cabang. Kulit dahan
dan batang berwarna perang tua serta bertumpuk putih kecil.

Daun rambutan adalah jenis kompaun tersusun berpasangan secara berselang-selang dan
mempunyai 3-9 anak daun. Helaian anak daun bulat lonjong, panjang 7,5-2,0 cm, lebar 3,5-
8,5 cm, warnanya hijau dan kerapkali mongering, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,
pertulangan menyirip berseling, dan tangkai silindris.

Bunga rambutan berukuran kecil (lebarnya 0,5 cm). Bunga-bunga ini terdapat dalam satu
jambak bunga di ujung ranting. Bunga rambutan tidak mempunyai kelopak bunga, ada yang
memiliki 4-6 sepal yang berwarna kuning muda dan berkilat serta tidak berbulu. Bunga
tersusun pada tandan di ujung ranting, berbau harum, kecil-kecil, warnanya hijau muda.
Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Tumbuhan ini
menghasilkan bunga setelah tujuh tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2 tahun
sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Rambutan berumah dua, dan bersifat
androdioecious yaitu tumbuhan penghasil bunga jantan dan penghasil bunga banci.
Tumbuhan jantan tidak pernah menghasilkan buah. Umumnya rambutan berbunga pada akhir
musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari.
Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan
menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga. Setelah masa
berbuah selesai, pohon rambutan akan merona (flushing) menghasilkan cabang dan daun
baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi
oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan
tumbuhan beristirahat tumbuh.

Buah rambutan terdapat dalam satu tangkai di ujung ranting. Buah rambutan berbentuk bujur
atau bulat lonjong, panjang 3-5 cm. Buah muda berwarna hijau dan menjadi kuning atau
merah apabila masak. Dinding buah tebal dengan duri tempel (rambut) lemas sampai kaku.
Kulit buah mempunyai rambut berukuran 0.8-1.0 cm dan berwarna merah apabila sudah
masak. Kulit buah tipis dan dapat dikelupas dari daging buah. Biji berbentuk elips,
terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak
mengandung air. Rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Berat biji berkisar antara 1,0
g 2,6 g (Rahmat dan Yuyun). Kulit biji tipis berkayu.

Gambar 2. Buah Rambutan


Rambutan diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Mognoliophyta
Kelas : Mognoliopsida

Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : N. Lappaceum

2.1.2 Jenis-Jenis Tanaman Rambutan

Berdasarkan survei yang telah dilakukan terdapat 22 jenis rambutan baik yang berasal dari
galur murni maupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yang
berbeda. Ciri-ciri yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging
buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut). Dari sejumlah jenis rambutan
diatas hanya beberapa varietas rambutan yang digemari orang dan dibudidayakan karena nilai
ekonomis yang relatif lebih tinggi, diantaranya:

1) Rapiah dari Pasarminggu

Buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak
merata dengan rambut agak jarang, daging buah manis dan agak kering, kenyal, mengelupas
dan daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.

2) Bahrang dari Langkat

3) Lebakbulus dari Pasarminggu

Pohonnya tinggi dan buahnya lebat dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah
berwarna merah kuning, halus, rasanya segar manis-masam, banyak air, dan dapat dikelupas
dari biji, dan daya simpan 4 hari setelah dipetik.

4) Sibatuk Ganal dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan

5) Nona dari Kampar, Riau

Jenis rambutan ini buahnya lebat dan banyak disukai orang terutama orang Tionghoa,
batangnya kuat sehingga rambutan jenis ini cocok untuk diokulasi, warna kulit buah merah
tua sampai merah anggur, dengan rambut halus dan rapat,rasa buah manis asam, berair,
lembek dan tidak mengelupas.

6) Binjai dari Pasarminggu.

Merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan
kulit buah berwarna merah darah sampai merah tua. Rambut buah agak kasar dan jarang,
rasanya manis dan sedikit masam. Hasil buah tidak selebat aceh lebak bulus, dan daging
buahnya dapat dikelupas dari bijinya.

7) Antalagi dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan

8) Sibongkok dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan

9) Garuda dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan

10) Tangkue Lebak dari Kecamatan Maja, Banten

11) Narmada dari NTB

12) Kundur dari Riau

13) Cimacan

Buahnya kurang lebat dengan hasil rata-rata 90-170 ikat per pohon, kulit berwarna merah
kekuningan sampai merah tua, rambut kasar dan agak jarang, rasa manis, sedikit berair tetapi
kurang tahan dalam pengangkutan.

2.1.3 Daerah Penyebaran

Rambutan merupakan tanaman buah yang berasal dari Indonesia dan Malaysia, kemudian
menyebar ke daerah tropis lainnya seperti Filipina dan negara-negara Amerika Latin.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika
Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka. Tanaman rambutan
juga ditemukan di daratan yang beriklim subtropis. Di Malaysia, kawasan penanaman utama
adalah di Kelantan, Johor, Terengganu, Pahang, Perak dan Kedah.

Di Indonesia yang menjadi sentra penanaman rambutan adalah di Jawa khususnya yang
sangat besar produksi buah rambutan antara lain di Bekasi, Kuningan, Malang,Probolinggo,
Lumajang dan di Garut.

2.1.4 Manfaat Tanaman Rambutan

Buah Rambutan yang banyak ditanam sebagai pohon buah, ternyata memiliki berbagai
macam manfaat yang dapat anda ketahui, mulai dari biji, daun hingga kulitnya. Inilah
beberapa manfaat buah rambutan :

1) Kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam.


a. Disentri
Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga gelas
minum air bersih, lalu rebus airnya sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan
minum sehari dua kali, masing-masing tiga perempat gelas.

b. Demam
Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu
rebus sampai mendidih sampai 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari,
masing-masing sepertiga bagian.

2) Kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan.

Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa
satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat.

3) Daun digunakan untuk menghitamkan rambut.

Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahan sedikit air sambil
diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring dengan sepotong kain.
Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut kepala Lakukan setiap hari sampai
terlihat hasilnya.

4) Akar digunakan untuk mengatasi demam.

5) Biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).

Sangrai biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu
cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1-3 kali sehari.

2.1.4 Perawatan Tanaman Rambutan

1) Penyiraman

Di musim kemarau, penyiraman sangat perlu. Jika memakai air PAM, yang biasanya
mengandung kaporit, sebaiknya endapkan dulu semalam, dan baru esoknya disiramkan.
Namun, usahakan benar-benar jangan sampai air siraman menggenang lebih dari 12 jam.
Genangan air bisa merangsang timbulnya penyakit busuk akar.

2) Penggemburan

Ingat, usahakan media tanam tidak memadat. Pemadatan media biasanya terjadi karena
penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan dengan menggunakan sekop
kecil. Hati-hati, jangan sampai merusak akarnya.

3) Pemupukan

Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk organik masih diperlukan. Sampai
umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 25 gram per drum. Sejak
umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram NPK (15:15:15). Caranya,
benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup basah.
4) Pemangkasan

Pemangkasan rambutan di samping untuk membentuk habitus (kanopi) tanaman agar tampak
pendek, juga agar cabang dan pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan pertama dilakukan
saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau tinggi batang sekitar 75 100 cm dari
permukaan drum. Cara pemangkasan yaitu untuk pemangkasan pertama, pilih 3 cabang
primer. Bila panjang cabang primer mencapai 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh
cabang-cabang sekunder. Pilih hanya tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya,
pangkas ujung cabang sekunder sampai tumbuh cabang tersier, dan pilih hanya tiga cabang
tersier. Nah, dari ketiga cabang tersier inilah akan terjadi pembungaan dan pembuahan.

2.2 Kandungan Biji Rambutan

Rambutan kaya akan kandungan kimia seperti air (84,7 %), zat besi (2,5), kalsium (22,0 mg),
karbohidrat (13,9 g), gizi, fosfor, lemak (0,1 g), zat tepung, seperti gula yang mudah larut
dalam air, protein 90,7 g), serat (0,2), posporus 930,0 mg), thiamin (0,01 mg), riboflamin
(0,04 mg), niacin (0,1), zat-zat enzim esensial dan non esensial serta zat mineral makro dan
mikro dan juga vitamin C (38,6 mg). Buah rambutan mengandung karbohidrat, protein,
lemak, fosfor, besi, kalsium, dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Daun
mengandung tanin dan saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoida, pectic
substances, dan zat besi.
Biji rambutan tidak beracun dan mengandung karbohidrat, lemak, protein, yang dapat
memenuhi kebutuhan tubuh dari gizi. Biji rambutan juga mengandung lemak polifenol cukup
tinggi. Komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut menghasilkan khasiat
hipoglikemik (menurunkan kadar gula dalam darah) sehingga biji rambutan banyak
digunakan untuk pengobatan alternatif guna menormalkan kadar gula darah penderita
kencing manis (diabetes mellitus yang cenderung tinggi).

2.3 Tanaman Penyembuh Diabetes Mellitus

Selain secara medis, sejak zaman kuno berbagai ramuan alami sebenarnya sudah digunakan
untuk mengobati diabetes. Penelitian ilmiah telah menegaskan efektivitas beberapa tumbuh-
tumbuhan tertentu untuk mengatasi diabetes. Berikut ini adalah beberapa tanaman herbal
yang telah dipercaya dapat membantu mengobati diabetes.
Tanaman penyembuh diabetes antara lain:

1) Fenugreek
Fenugreek adalah sejenis tanaman biji-bijian yang banyak tumbuh di Asia dan sering
digunakan oleh masyarakat India sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini punya
kemampuan untuk mengontrol kadar glukosa darah dan telah banyak digunakan untuk
mengendalikan diabetes. Fenugreek menurunkan resistensi insulin dan mengontrol kadar
glukosa darah dengan meningkatkan jumlah reseptor insulin dalam sel darah merah. Hal ini
akan meningkatkan pemanfaatan glukosa pada jaringan perifer sehingga mengurangi kadar
glukosa dalam darah. Namun Fenugreek tidak boleh digunakan oleh wanita hamil atau
menyusui

2) Lidah buaya
Lidah buaya kerap dianggap sebagai 'ramuan penyembuh. Getah kering lidah buaya dan gel
(bagian dalam daun) digunakan secara tradisional untuk mengobati diabetes karena diyakini
dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa dan HbA1c..

3) Kayu manis
Tumbuhan ini membuat sel-sel lemak lebih mudah diakses insulin dan meningkatkan
konversi glukosa menjadi energi. Selain itu juga menghambat pembentukan radikal bebas
yang berbahaya.
4) Bawang
Bawang secara siginifikan dapat menurunkan gula darah. Ekstrak bawang mengurangi kadar
gula darah selama toleransi glukosa oral dan intravena. Bawang mempengaruhi metabolisme
hepatik glukosa dan meningkatkan pelepasan insulin, sehingga mencegah perusakan insulin.
5) Bawang putih
Bawang putih dianggap sebagai ramuan terbaik untuk menurunkan gula darah serta
perbaikan sel-sel pankreas dan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin. Ini telah
terbukti dalam berbagai penelitian, namun sayang masih banyak yang tidak
memanfaatkannya.
6) Kemangi
Penelitian telah menunjukkan bahwa kemangi memiliki efek positif pada glukosa setelah
makan dan saat puasa. Ramuan ini dapat memfasilitasi proses sekresi insulin.
7) Daun mangga
Daun mangga diketahui sebagai obat yang efektif pada diabetes . Caranya, cukup dengan
merendam daun mangga semalaman dalam secangkir air. Setelah itu, tiriskan daun keluar dan
minum airnya. Hal ini membantu untuk meringankan gejala diabetes.
8) Ginseng Asia
Ginseng Asia umumnya digunakan dalam pengobatan tradisional Cina untuk mengobati
diabetes. Tumbuhan ini mempunyai efek langsung dalam menurunkan gula, meningkatkan
pelepasan insulin dari pankreas dan meningkatkan jumlah reseptor insulin.

Keunggulan obat DM dari tanaman:

1) Harganya lebih terjangkau.

2) Tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya sehingga aman dikonsumsi.

3) Limbahnya lebih ramah lingkungan.

4) Efek samping yang timbul sangat kecil pengaruhnya terhadap tubuh.

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Proses pengolahan biji rambutan dan uji obat herbal biji rambutan sebagai obat alternatif
dilaksanakan di rumah penulis ( desa Karangsari RT 03 RW 01) pada hari Minggu, 19
Februari 2012. Sedangkan proses kajian dari sumber elektronik dan tertulis, penulis lakukan
dari bulan Januari sampai bulan Februari 2012.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam mengolah biji rambutan yaitu:

1) Lumpang dan alu

2) Gelas

3) Wajan

4) Saringan

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan yaitu:

1) Air panas.

Air panas yang digunakan untuk satu kali minum adalah satu gelas.

2) Biji rambutan.

Biji yang penulis olah sebanyak 30 buah untuk enam kali konsumsi(2 hari).
3.3 Ciri Biji Rambutan Yang Baik

1) Memiliki berat rata-rata 1,0-2,6 g.

2) Tekstur biji keras, padat dan tidak lembek.

3)

Gambar 3. Biji Rambutan

Warna biji yang masih segar.

4) Aroma biji yang masih harum dan tidak menyengat.

5) Kondisi biji yang baik (tidak busuk dan tidak dimakan ulat).

3.4 Pengolahan Biji Rambutan

1) Pengulitan yaitu pemisahan biji rambutan dari daging buahnya.

2) Pengeringan yaitu pengolahan biji rambutan dengan cara dikeringkan dibawah terik
matahari langsung agar getah yang menyebabkan rasa pahit pada biji rambutan dapat hilang.
Pengeringan dilakukan selama 2-3 hari.

3) Penyangraian yaitu biji rambutan disangrai (menggoreng tanpa minyak). Penyangraian


menggunakan wajan. Proses ini berlangsung sampai kulit biji berubah menjadi kecoklatan.
Api yang digunakan sedang (nyala api biru).

4) Penumbukan / penghalusan yaitu biji rambutan ditumbuk


sampai halus. Penumbukan menggunakan lumpang dan alu.

5) Penyeduhan yaitu tumbukan biji rambutan diseduh dengan segelas air hangat.
Gambar 4. Tumbukan Biji Rambutan
Gambar 5. Penyeduhan

6) Penyaringan yaitu air biji rambutan disaring dengan menggunakan saringan yang bersih.
Setelah itu, minuman biji rambutan telah siap diminum.

Gambar 5. Penyaringan Gambar 6. Hasil Penyaringan

Minum 3 kali sehari pada saat pagi, siang dan sore tergantung tinggi kadar gula pada
penderita diabetes mellitus.

Cara pengolahan biji rambutan dengan cara ini lebih sering digunakan karena lebih efektif
dan kandungan yang terdapat dalam biji rambutan lebih banyak, sehingga masyarakat dapat
meniru dengan cara yang sama.
Air biji rambutan hasil
penyaringan

Gambar 7. Proses pengolahan biji rambutan

3.5 Pengolahan Biji Rambutan dengan Cara Lain

1) Pengulitan yaitu pemisahan biji rambutan dari daging buahnya.

2) Pengeringan yaitu pengolahan biji rambutan dengan cara dikeringkan dibawah terik
matahari langsung agar getah yang menyebabkan rasa pahit pada biji rambutan dapat hilang.
Pengeringan dilakukan selama 2-3 hari.

3) Perebusan yaitu pengolahan biji rambutan dengan cara direbus. Biji rambutan terlebih
dahulu dipotong menjadi 2 bagian. Perebusan dengan menggunakan 1-2 gelas air dan 10-20
biji rambutan.

4) Penyaringan yaitu air biji rambutan disaring dengan menggunakan saringan yang bersih.
Setelah itu, minuman biji rambutan telah siap diminum.

3.6 Pengujian

Pengujian biji rambutan sebagai obat alternatif diabetes mellitus yang telah diolah terlebih
dahulu meliputi; uji warna, rasa dan bau, uji daya simpan obat, uji efek samping dan uji
khasiat biji rambutan.

3.6.1 Pengujian warna, rasa dan bau

Pengujian warna dilakukan derngan menambahkan air pada tumbukan biji rambutan yang
berada di dalam gelas. Setelah melalui proses penyaringan air hasil tumbukan biji rambutan
berwarna hijau kekuning-kuningan.

Pengujian rasa dilakukan dengan memakan sangraian biji rambutan dan meminum air yang
telah dicampur dengan tumbukan biji rambutan. Ternyata dari kedua bentuk pengujian itu,
citarasa yang didapat adalah rasa tidak pahit dan hambar. Rasa tidak pahit didapat dari proses
penyangraian yang menghasilkan biji yang berwarna kecoklatan. Hal ini dipengaruhi dari
lama tidaknya proses penyangraian(tidak terlalu sebentar dan tidak terlalu lama). Jika proses
penyangraian terlalu lama maka, biji rambutan akan gosong atau terlalu matang. Hal ini
mengakibatkan biji rambutan menjadi pahit. Sama halnya ketika biji rambutan terlalu
sebentar disangrai sehingga belum terlalu matang dan biji belum terlalu renyah maka, rasanya
akan pahit pula.

Pengujian aroma dilakukan dengan mencium aroma yang dihasilkan dari tumbukan biji
rambutan. Aroma yang tercium tidak terlalu menyengat bahkan aromanya mirip dengan
sangraian kacang tanah.

3.6.2 Pengujian Ketahanan Obat

Pengujian ini dilakukan dengan mengamati lamanya daya simpan obat. Ternyata tumbukan
biji rambutan yang telah disimpan dalam botol yang tertutup rapat, tempat yang kering (tidak
lembab), dan terkena sinar matahari langsung hanya bertahan 7-10 hari saja. Penyimpanan
obat herbal ini dalam bentuk tumbukan halus hasil penyangraian dan penumbukan biji
rambutan.

3.6.3 Pengujian Efek Samping

Pengujian ini dilakukan dengan mengamati efek samping yang dirasakan pengguna setelah
meminum air tumbukan biji rambutan. Ketika baru meminumnya, timbul efek samping
jangka pendek yaitu rasa mual dan rasa pusing di kepala. Namun, obat herbal ini tidak
memiliki efek samping jangka panjang yang berbahaya.

3.6.3 Pengujian Khasiat Biji Rambutan

Dalam pengujian ini penulis tidak terlibat langsung di dalamnya. Penulis hanya memperoleh
informasi dari sumber elektronik. Pengujian khasiat ini dilakukan oleh Drs. Zulhipri, MSi,
Irma Ratna Kartika, MSc.Tech, dan Imam Sumaji, SSi dari FMIPA Jurusan Kimia
Universitas Negeri Jakarta dengan menggunakan tikus. Selanjutnya yang terjadi adalah kadar
gula darah pada tikus dari hari ke hari semakin menurun.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Manfaat Biji Rambutan

biji rambutan yang notabennya sebuah limbah yang banyak terdapat di masyarakat dapat
dijadikan obat herbal diabetes mellitus. Performanya tidak kalah dengan obat-obat kimia
yang beredar di masyarakat dengan harga yang relatif mahal dan persediaannya yang
terbatas.

Biji rambutan mengandung polifenol tinggi yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar
gula darah penderita DM. Ketika dikonsumsi secara teratur, kadar gula darah yang semula
tinggi dari hari ke hari akan mendekati kadar gula darah normal. Khasiat biji rambutan yang
dapat digunakan sebagai obat herbal DM sudah diakui oleh beberapa ahli dan telah diteliti
oleh beberapa mahasiswa. Prof. H.M Hembing Wijayakusuma dalam bukunya yang berjudul
Bebas Diabetes Mellitus ala Hembing. Biji rambutan mengandung zat polyfenol tinggi yang
dapat mengatasi penyakit Diabetes mellitus dengan cara memperbaiki hormon insulin dan
hormon beta yang dihasilkan oleh pankreas. Sehingga produksi hormon insulin menjadi
normal dan gula darah atau karbohidrat dapat terserap menjadi energi, tidak menumpuk pada
di ginjal dan menyebabkan berbagai penyakit. Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian
ilmiah Telaah Fitokimia Biji Rambutan (Nephellium lappaceum L.) menyatakan bahwa
dalam biji rambutan tersebut ternyata mengandung flavonoid (Melisa dkk. 2006) dan salah
satu jenis flavonoid adalah senyawa polyfenol, kandungan polyfenol tinggi yang berkhasiat
menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Dapat dikatakan biji buah
rambutan bukanlah biji beracun namun biji ini mengandung karbohidrat, lemak, protein yang
dapat memenuhi gizi dalam tubuh.

Harga buah rambutan yang murah, kandungan polifenol yang tinggi, tidak mengandung
bahan kimia berbahaya, serta cara pengolahannya yang mudah membuat biji rambutan
sebagaiobat herbal DM layak disosialisasikan kepada masyarakat luas agar masyarakat
penderita DM dari kalangan menengah dan bawah dapat memiliki harapan untuk sembuh dari
penyakit mematikan ini.

4.2 Keunggulan dan Kelemahan Obat Herbal Biji Rambutan

4.2.1 Keunggulan:

1) Harga rambutan yang relatif terjangkau.

2) Cara pengolahan yang mudah sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.

3) Tidak mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan.

4) Kandungan polifenol yang tinggi.

5) Limbahnya lebih ramah lingkungan.

6) Efek samping yang timbul sangat kecil pengaruhnya terhadap tubuh.

4.2.2 Kelemahan:

1) Sulitnya mendapatkan buah rambutan saat belum musim rambutan.

2) Khasiat yang diberikan tidak langsung terasa ketika baru beberapa kali mengonsumsinya.

3) Dalam pengolahan biji rambutan diperlukan waktu yang relatif lama.

4) Sulitnya mengumpulkan biji rambutan.

5) Daya simpan obat herbal biji rambutan hanya berkisar antara 7-10 hari.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1) Banyak tanaman yang belum dimanfaatkan secara optimal padahal tanaman tersebut
memiliki banyak manfaat.
2) Biji rambutan mengandung polifenol yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai obat
herbal diabetes mellitus.

3) Biji rambutan merupakan obat diabetes yang dapat dijangkau oleh setiap lapisan
masyarakat mengingat cara pemerolehan dan pengolahannya yang mudah.

4) Penyebab diabetes yaitu faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.

5) Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengobati diabetes mellitus antara lain:
penyuntikan hormon insulin ataupun terapi insulin yang berkesinambungan, rajin berolahraga
dan melakukan pengontrolan menu makanan (diet) serta ditunjang dengan mengkonsumsi
obat-obatan.

5.2 Saran

1) Perlu diadakannya sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit diabetes mellitus,


penyebab, gejala dan cara pencegahan serta pengobatan.

2) Perlu disosialisasikannya manfaat biji rambutan yang dapat digunakan sebagai obat
alternatif diabetes.

3) Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut terhadap potensi biji rambutan.

4) Perlu dianjurkannya pengobatan herbal kepada masyarakat karena lebih aman, berkhasiat
dan terjangkau.

DAFTAR PUSTAKA

Anjarwati, Latifa. 2009. 100% Hidup Sehat dan Panjang Umur dengan Terapi Jus. Jakarta:
Araska

Apriyanto, Muhammad Erfan. Ahmad Riyanto. Performa Minyak Mahoni ( Switenia Oil)
Sebagai Bahan Bakar Alternatif Yang Terbarukan, karya ilmiah, SMA Negeri 1
Kutowinangun, Kebumen, 2010.

Asrianti, Melisa. Komar Ruslan, Asari Nawawi. Telaah Fitokimia Biji Rambutan
(Nephelium lappaceum L.), Skripsi, Sekolah Farmasi ITB,2006.
Manfaat Biji Rambutan

Tanaman atau Pohon Buah rambutan (Nephelium lappaceum)


adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapincia Ceap berasal
dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Tanaman rambutan ini sudah sangat memasyarakat
dan dikenal luas di negara kita. Banyak jenis rambutan yang beredar di pasaran dengan rasa
dan tekstur khasnya masing-masing. Buah ini digemari hampir semua kalangan mulai dari
anak-anak sampai orang dewasa.

Klasifikasi Ilmiah Rambutan:

Divisi : Mognoliophyta
Kelas : Mognoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : N. Lappaceum

Biji rambutan yang anda buang begitu saja saat memakan buah rambutan menyimpan satu
manfaat tersembunyi yang mungkin sangat dibutuhkan oleh orang-orang dengan penyakit
tertentu, bahkan penyakit yang sebenarnya tidak ada obatnya selain hanya mengontrol asupan
makanan yang masuk ke dalam tubuh yaitu diabetes. Biji buah rambutan juga dapat
dimanfaatkan untuk terapi bagi penderita diabetes atau kencing manis. Biji rambutan tidak
beracun dan mengandung karbohidrat, lemak, protein, yang dapat memenuhi kebutuhan
tubuh dari gizi. Biji rambutan juga mengandung lemak polifenol cukup tinggi. Komposisi
zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan
kadar gula dalam darah) sehingga biji rambutan banyak digunakan untuk pengobatan
alternatif guna menormalkan kadar gula darah penderita kencing manis (diabetes mellitus
yang cenderung tinggi).
Cara Mengolah Biji Rambutan Untuk Mengobati Kencing Manis
Ambilah Biji rambutan (5 biji) digoreng sangrai (sangria), lalu digiling sampai menjadi
serbuk. Kemudian, diseduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin airnya diminum
sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.
Penjelasan
Caranya adalah ambilah lima buah rambutan yang sudah masak, pisahkan bijinya. Potong biji
rambutan menjadi bagian-bagian kecil, lalu sangrai sampai berwarna kuning kehitaman.
Giling halus sampai menjadi bubuk. Masukkan seluruh bubuk ke dalam cangkir, seduh
dengan air panas. Setelah dingin, minum bagian air yang bening sekaligus buang ampas atau
endapannya. Lakukan sebelum makan sebanyak 1-3 kali sehari, tergantung pada seberapa
tinggi kadar gula saat melakukan terapi ini. Konsumsi setiap hari jika perlu.

Kesehatan memang mahal harganya, pola makan yang tidak baik adalah pemicu utama
timbulnya penyakit-penyakit seperti diabetes, jantung dan asam urat disamping penyebab-
penyebab lainnya. Saat anda mengkonsumsi obat, meskipun namanya obat herbal tetap tidak
boleh berlebihan karena semua yang berlebihan pasti ada efek sampingnya dan kurang baik
buat tubuh kita

Вам также может понравиться