Вы находитесь на странице: 1из 5

REVIEW JURNAL

1. Judul Artikel Synthesis, crystal structure, and transport properties of


quaternary tetrahedral chalcogenides
2. Nama Penulis Yongkwan Dong, Lukasz Wojtas, Joshua Martin and
George S. Nolas
3. Alamat Kontak Department of Physics, University of South Florida, Tampa,
FL 33620, USA.
E-mail: gnolas@usf.edu
Departement of Chemistry, University of South Florida,
Tampa, FL 33620, USA.
Material Measurement Laboratory, National Institute of
Standards and Technology, Gaithersburg, MD 20899, USA
4. Nama Jurnal Journal of Materials Chemistry C
5. Alamat Web http://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/2015/tc/c5tc01606a#!
divAbstract
6. Tujuan Dalam penelitian ini laporkan sintesis, struktur kristal, dan
Penulisan pengantar sifat panas dan elektrik dari kalkogen kuartener yang
termodifikasi Cu2.1Fe0.9SnSe4, Cu2.2Fe0.8SnSe4 dan
Cu2.2Zn0.2Fe0.6SnSe4. kemudian penulis menyelidiki paduan
komposisi kuartener sambil mempertahankan kandungan Cu yang
lebih tinggi dari stoikiometri karena kelebihan Cu telah
ditunjukkan untuk meningkatkan sifat termoelektrik dari bahan ini.
7. Metode yang Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rietveld
digunakan dimana metode ini digunakan untuk membentuk identifikasi dan
komposisi dari masing-masing spesimen dengan menggunakan
kombinasi penyempurnaan Rietveld.

REVIEW JURNAL
Synthesis, Crystal Structure, And Transport Properties Of Quaternary
Tetrahedral Chalcogenides

ABSTRAK
Kalkogen kuartener digunakan untuk aplikasi thermoelektik dengan
jenis struktur seng dengan campuran tetrahedral. Penulis laporkan dalam
sintesis, struktur kristal, dan pengantar sifat panas dan elektrik dari kalkogen
kuartener yang termodifikasi Cu2.1Fe0.9SnSe4, Cu2.2Fe0.8SnSe4 dan Cu2.2Zn0.2Fe0.6SnSe4.
Identitas dan komposisi untuk masing-masing spesimen dibentuk dengan menggunakan
kombinasi penyempurnaan Rietveld. pita energi diperkirakan dari nilai S suhu tinggi dan
menunjukkan bahwa Cu2.1Fe0.9SnSe4, Cu2.2Fe0.8SnSe4 memiliki celah pita sempit, 0,18 eV
dan 0,25 eV,
PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa kalkogen kuartener tetrhedral
banyak diminati seperti Cu2MSnQ4 (M merupakan logam transisi dengan
keadaan oksidasi +2 dan Q merupakan S, Se, Te) yng terdiri dari unsur-unsur
melimpah karena memiliki keragaman aplikasi termasuk solar, fotokatallis
untuk pemisahan air matahari, optik non linier, isolator topologi, termoelektrik
dsb. Kalkogen kuartener seperti Cu2ZnSnSe4 dan Cu2CdSnSe4. Komposisi kalogen
kuartener tertentu telah menunjukkan nilai ZT yang relatif baik pada suhu tinggi. Dimana ZT
(= S2T / rk, di mana S adalah koefisien Seebeck, T adalah suhu absolut, r resistivitas listrik,
dan k konduktivitas termal yang biasanya didefinisikan sebagai jumlah konduktivitas termal
kisi, kL, dan kontribusi elektronik, kE) pada rentang suhu yang diminati. Dlam hal ini penulis
laporkan dalam sintesis, struktur kristal, dan pengantar sifat panas dan elektrik dari
kalkogen kuartener yang termodifikasi Cu2.1Fe0.9SnSe4, Cu2.2Fe0.8SnSe4 dan
Cu2.2Zn0.2Fe0.6SnSe4. Kemudian penulis menyelidiki paduan komposisi kuartener sambil
mempertahankan kandungan Cu yang lebih tinggi dari stoikiometri karena kelebihan Cu telah
ditunjukkan untuk meningkatkan sifat termoelektrik dari bahan ini.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rietveld dimana metode ini
digunakan untuk membentuk identifikasi dan komposisi dari masing-masing spesimen
dengan menggunakan kombinasi penyempurnaan Rietveld. Pada prosedur kerja terdapat dua
tahap yaitu sintesis dan karakteristik fisik. Dimana pada tahap sintesis dalam pengukuran
menunjukkan bahwa spesimen polikristalin memiliki densitas tinggi (495% dari kerapatn
teoritis) yang diperoleh. Kemudian pada tahap karakteristik fisik menggunakan rangkaian
sinar-X bubuk (PXRD) dan spektroskopi sinar-X yang terdistribusi energi (EDS) digunakan
untuk memeriksa kemurnian dan komposisi kimia spesimen. Data PXRD dikumpulkan
dengan Bretter D8 Advance di ff ractometer dengan desain DAVINCI yang dilengkapi
dengan detektor Lynxeye dengan menggunakan radiasi Cu Ka dan diperiksa dengan metode
Rietveld dengan menggunakan EDS TOPAS dari pelet bertekanan panas yang dilengkapi
dengan Oxford INCA X-Sight 7582M. Data reflektansi dikumpulkan pada rentang panjang
gelombang 200-2700 nm. Kemudian terdapat nilai k suhu tinggi ditentukan dengan
menggunakan persamaan k = D a Cp dimana D adalah kerapatan terukur dari geometri, a
adalah kegunaan termal terukur yang diukur, dan Cp adalah panas spesifik. Pengukuran
kegunaan termal menggunakan metode laser flash. Kapasitas panas Cp (ECn) diperkirakan
dengan batas Dulong-Petit (Cn = 3nR, di mana n adalah jumlah atom per satuan rumus dan R
adalah konstanta gas ideal). namun metode ini relatif baik untuk membandingkan pengaruh
doping dan perubahan komposisi karena menghilangkan ketidakpastian yang terkait dengan
pengukuran Cp. Pengukuran S dan r dilakukan tegak lurus terhadap sumbu tekan, sedangkan
pengukuran difusivitas laser flash dilakukan pada keseluruhan pelet yang sejajar dengan
sumbu tekan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini diperoleh hasil PXRD menunjukkan semua spesimen untuk menjadi
bentuk baru dengan struktur kristal tetragonal tanpa perubahan sebelumnya dan setelah
tekanan pnas.
Composition Cu2.1Fe0.9SnSe4 Cu2.2Fe0.8SnSe4 Cu2.2Zn0.2Fe0.6SnSe4
EDS Cu2.10(7)Fe0.84(3)Sn0.94(2)Se3.95(8) Cu2.20(4)Fe0.75(2)Sn0.95(2)Se3.94(5) Cu2.20(4)Zn0.22(2)Fe0.55(3
I4%2m (#121), 2
Space group, Z
a, 5.6898 (1) 5.6927 (1) 5.6825)Sn(1)
0.91(2)Se4.05(4)

c, 11.3197 (1) 11.2981 (1) 11.3238 (1)


V, 3 366.46 (1) 366.14 (1) 365.65 (1)
Radiation Cu Ka (1.54056 )
Dcalc., g cm 3 5.60 5.61 5.67
GOF 2.00 1.61 1.55
Se, x and z 0.2397 (2), 0.1298 (3) 0.2381 (2), 0.1281 (2) 0.2401 (2), 0.1308 (2)
Cu1Se 2.430 (2) 2.441 (1) 2.422 (1)
MSea 2.425 (2) 2.402 (2) 2.433 (2)
SnSe 2.558 (2) 2.557 (2) 2.560 (2)
SeCu1Se 108.3 (1), 111.9 (1) 108.6 (1), 111.3 (1) 108.1 (1), 112.2 (1)
SeMSe 105.4 (1), 111.5 (1) 105.9 (1), 111.3 (1) 105.0 (1), 111.8 (1)
SeSnSe 109.3 (1), 109.9 (1) 108.7 (1), 111.1 (1) 109.3 (1), 109.6 (1)

Tabel diatas menunjukkan Parameter kisi, koordinat atom Se, jarak ikatan yang dipilih ()
dan sudut (deg.) Untuk Cu2.1Fe0.9SnSe4, Cu2.2Fe0.8SnSe4, dan Cu2.2Zn0.2Fe0.6SnSe4.
Pada gambar diatas yaitu menunjukkan struktur kristal Cu2.2Fe0.8SnSe4 berdasarkan
hasil penyempurnaan penelitian ini sebagai gambaran dari ketiga spesimen tersebut. Struktur
kristal terdiri dari dua selenium logam, [Cu2Se2] dan [MSnSe2] (M = Cu / Fe atau Cu / Zn /
Fe), lapisan dengan susun alternatif sepanjang sumbu kristalografi. Masing-masing lapisan
[MSnSe2] diterjemahkan relatif satu sama lain dengan simetri 4% sepanjang sumbu
kristalografi di antara lapisan [Cu2Se2]. Semua atom logam dikelilingi oleh empat atom Se
dalam geometri tetrahedral dan atom Se juga dibatasi secara tetrahedrall oleh empat atom
logam (dua Cu1, satu M (Cu / Fe atau Cu / Zn / Fe), dan satu Sn). Jarak ikatan logam-Se
berkisar antara 2,422 (1) sampai 2,441 (1) untuk Cu1, 2,402 (2) sampai 2,433 (2)
untuk M, dan 2,557 (2) sampai 2,560 (2) untuk Sn dan sudut rata-rata sangat dekat
dengan sudut tetrahedral ideal.

Gambar diatas adalah hasil SEM dan pemetaan EDS dari Cu2.2Fe0.8SnSe4 dengan
tekanan panas sebagai gambaran analisis penelitian ini. Dimana gambar (a) dan (b)
menunjukkan tidak ada tekstur pada spesimen dan analisis EDS menunjukkan bahwa setiap
elemen terdistribusi secara merata. Komposisi yang diperoleh dari penyempurnaan pada
penelitian ini konsisten dengan yang diperoleh dari analisis unsur.
Gambar diatas yaitu (a) dan (b) menunjukkan nilai r dan S bergantung suhu, masing-
masing untuk semua komposisi. Nilai r untuk semua komposisi adalah urutan besarnya yang
lebih rendah dibandingkan dengan senyawa stoikiometri lainnya. Sementara r Cu2.2Fe0.8SnSe4
akan meningkat dengan meningkatnya suhu, r Cu2.2Fe0.8SnSe4 dan Cu2.2Zn0.2Fe0.6SnSe4
menurun seiring dengan meningkatnya suhu. Nilai S Cu2.1Fe0.9SnSe4 dan Cu2.2Fe0.8SnSe4
meningkat dengan meningkatnya suhu dan mencapai maksimum masing-masing 690 K dan
440 K. Hasil yng diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa r dapat disetel tanpa
pengurangan S yang signifikan dengan memasukkan kelebihan Cu. Pada senyawa ini
memiliki celah pita dibawah 0,46 eV oleh karena itu dalam penelitian ini memperkirakan
celah pita dari senyawa ini dari data S bergantung pada suhu. Untuk semua komposisi, nilai
ZT meningkat dengan cepat dengan meningkatnya suhu. Itu nilai ZT tertinggi (0,45)
diperoleh pada 750 K untuk Cu2.2Fe0.8SnSe4 karena k rendah, meskipun nilai PF lebih rendah
dari pada Cu2.2Zn0.2Fe0.6SnSe4 yang juga memiliki ZT relatif tinggi karena rendah nilai r.
Hasil ini mewakili jalan lain untuk termoelektrik peningkatan sifat pada bahan ini.
KESIMPULAN
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelebihan Polycrystalline Cu
dimodifikasi dengan zinc-campuran kalkogen kuartener tetrahedral yaitu Cu2.1Fe0.9SnSe4,
Cu2.2Fe0.8SnSe4 dan Cu2.2Zn0.2Fe0.6SnSe4, disintesis dan strukturnya dan pengantar pada suhu
tinggi yang akan diselidiki. Penyempurnaan Rietveld dan analisis unsur mengkonfirmasi
komposisi masing-masing spesimen agar mendekati komposisi nominalnya sementara semua
komposisi homogen tanpa fase sekunder. Kemudian diperoleh Nilai ZT 0,45 diperoleh pada
750 K untuk Cu2.2Fe0.8SnSe4, spesimen dengan tinggi S dan k rendah, dan lebih tinggi dari
pada Cu2Zn0.4Fe0.6SnSe4 (E0.4 pada 750 K) 15 dan Cu2Zn0.1Fe0 .9GeSe4 (E0.2 pada 650 K)

Вам также может понравиться