Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Perubahan bentuk tanah dasar dapat diakibatkan oleh kekuatan atau daya dukung
yang rendah (tanah mudah runtuh), pengembangan, penyusutan dan densifikasi tanah
dasar serta konsolidasi tanah di bawah tanah dasar.Pada perencanaan Jembatan Sungai
Tuak Tanah Grogot di Kabupaten Paser diperlukan penimbunan yang diletakkan diatas
tanah dasar di sekitar abutment jembatan yang dinamakan oprit atau approaching bridge.
Dari hasil analisa besarnya pemampatan tanah akibat penurunan konsolidasi
primer (Scp) dan penurunan langsung (Si) pada sisi Tanah Grogot section 1 dengan H =
3,739 m dan besarnya penurunan 1,026718 m .Untuk sisi Sungai Tuak section 7 dengan
H = 4,346 m dan besarnya penurunan 1,06526 m.Untuk perbaikan tanah dengancerucuk,
hasil analisa untuk Sisi Tanah Grogot dan sisi Sungai Tuak adalah 4 buah untuk 1 sisi
bidang longsor jadi total ada 8 cerucukdengan jarak 0,3 meter.Perbaikan tanah dengan
geotextile digunakan type UW-250,untuk Sisi Tanah Grogot dibutuhkan geotextile
sebanyak 1 lapis dengan panjang total 19,9098 20 meter.Untuk Sisi Sungai Tuak
dibutuhkan geotextile sebanyak 1 lapis dengan panjang total geotextile adalah 21,61087
22 meter.Dimensi saluran drainase pada oprit sisi Tanah Grogot dan sisi Sungai Tuak
direncanakan terbuat dari pasangan batu kali,didapat B = 19,0756 cm 20 cm. Untuk
memudahkan pelaksanaan di lapangan B diambil 50 cm dan H diambil 100 cm.
Kata Kunci :Pemampatan Tanah, Cerucuk, Geotextile, Saluran drainase Oprit
PENDAHULUAN
Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan baik perkerasan yang terdapat
pada alur lalu-lintas maupun bahu.Dengan demikian tanah dasar merupakan konstruksi
terakhir yang menerima beban kendaraan yang disalurkan oleh perkerasan.Tanah dasar
sebagai pondasi perkerasan disamping harus mempunyai kekuatan atau daya dukung
terhadap beban kendaraan, maka tanah dasar juga harus mempunyai stabilitas volume.
Pada perencanaan Jembatan Sungai Tuak Tanah Grogot di daerah Kabupaten
Paser,dimana kontruksi Jembatan dirancang dengan elevasi lebih tinggi dibandingkan
dengan elevasi badan jalan. Untuk mencapai elevasi yang direncanakan, diperlukan oprit
atau approaching bridgeyang diletakkan diatas tanah dasar di sekitar abutment jembatan.
Tujuan utama dari kajian ini adalah membandingkan besarnya penurunan yang
terjadi pada oprit dengan kondisi existing tanpa perkuatan, dengan perkuatan
cerucuk,dengan perkuatan geotextile sehingga dapat diketahui mana yang lebih tepat dan
efisien digunakan untuk konstruksi oprit (approaching bridge) tersebut.Perhitungan
saluran drainase dibuat untuk penyaluran air hujan pada oprit jembatan sehingga dapat
menambah keawetan konstruksi oprit.Perhitungan gaya akibat tekanan konstruksi oprit
pada abutment berfungsi sebagai kontrol bahwa gaya yang bekerja masih aman terhadap
dinding abutment sehingga tidak terjadi kerusakan atau failure.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian yang dimaksud adalah daerah pengambilan data yang
terletak pada proyek pembangunan Jembatan Tanah Grogot Sungai Tuak di kabupaten
Paser, Kalimantan Timur.Data yang dipakai untuk perencanaan perbaikan tanah dasar
oprit jembatan Tanah Grogot Sungai Tuak di Kabupaten Pasir ini dilakukan
pengumpulan data dengan memakai data sekunder yang terdiri dari :
Sondir dan Boring (Bor Log)
Data Berat isi tanah ( )
kohesi (c)
sudut geser dalam ( )
Data Geotextil dan Cerucuk
Data curah hujan
Selanjutnya data kondisi existing sesuai hasil sondir dan boring dianalisa tanpa
perkuatan,dengan perkuatan geotextile dan cerucuk termasuk perencanaan saluran
drainase dan perhitungan gaya yang bekerja pada abutment.
Analisa penurunan (Settlement) / pemampatan tanah pada Oprit Sisi Tanah Grogot
Perhitungan beban yang diterima tanah dasar pada oprit jembatan yang meliputi :
1. Beban Timbunan
2. Beban Perkerasan
3. Beban Traffic
Berdasarkan hasil perhitungan ketiga beban diatas didapat :
q timbunan = 3,739 x 1,728 = 6,461 ton/m2
q perkerasan = 0,72 + 0,01 = 0,730 ton/m2
q traffic = 0,500 ton/m2
q total = 7,691 ton/m2
Analisa Penurunan Konsolidasi Primer (Consolidation primair Settlement/Scp)
Tahapan Perencanaan Analisa Penurunan Konsolidasi Primer (Scp) :
a. Menghitung penambahan tegangan vertikal i titik yang ditinjau (ditengah-tengah
lapisan ke-i) akibat penambahan beban (surcharge load) pada setiap lapisan tanah
( ) dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3.Data Tanah Timbunan Sisi Tanah Grogot
timbunan T/cm3
1,728 1,728 1,728 1,728
H timbunan meter
3,739 3,739 3,739 3,739
cm
373,900 373,900 373,900 373,900
= timbunan + H timbunan 5,467 5,467 5,467 5,467
Sumber : Hasil Perhitungan
b. PerhitunganOverburden Pressure Effective ( o)
Adalah tegangan vertikal efektif dari tanah asli pada setiap lapisan tanah dapat dilihat
pada tabel 4.4. Dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :
o = .H = sat - w
H m 4 9 15 22
Indeks Pengembangan tanah
(Cs) 0,08 0,08 0,08 0,08
angka pori (e) 1,3144 1,0504 0,9480 0,6094
Indek Pemampatan (Cc) 0,6627 0,84317 0,9281 0,50029
c= o+f 2,324 4,441 7,102 11,992
o= 0,5 . H 1,324 3,441 6,102 10,992
Sumber : Hasil Perhitungan
c. Perhitungan Penurunan Konsolidasi Primer (Consolidation primair Settlement/Scp)
Untuk tanah terkonsolidasi lebih (Over Consolidated Soil - OC) terdapat 2 persamaan
yaitu : Apabila : o + > c, maka
Scp =
Kesimpulan :
o= 1,324 3,441 6,102 10,992
= Iz * qo 3,166 2,778 2,132 1,486
o+ 4,490 6,220 8,235 12,478
> > > >
c= o+f 2,324 4,441 7,102 11,992
Memakai persamaam untuk Sc
di atas
Sumber : Hasil Perhitungan
Penurunan Langsung / Immadiate Settlement (Si)
Tabel 4.6.Perhitungan Penurunan Langsung / Immadiate Settlement (Si)
Sisi Tanah Grogot
H m 3,739 3,739 3,739 3,739
= Iz * qo 3,166 2,778 2,132 1,486
E kg/cm2 15,000 30,000 300,000 800,000
0,100 0,150 0,250 0,150
E 14,667 28,412 250,000 757,647
H / E' 0,249 0,125 0,012 0,005
Si 2,438 1,086 0,834 0,581
H m 3,739 3,739 3,739 3,739
m 5,000 5,000 5,000 5,000
B (lebar terbebani) m 3,739 3,739 3,739 3,739
m 8,739 8,739 8,739 8,739
sat - w gr/cm3 0,662 0,765 0,814 0,999
q 2,475 2,859 3,042 3,736
F (Harus dihitung
kelongsorannya) 2,156 2,156 2,156 2,156
Ln 2,156 0,768 0,768 0,768 0,768
Kuat Geser undrained (cu) kg/cm2 0,155 0,155 0,021 0,000
gr/cm3 15,500 15,500 2,067 0,000
H/B 0,428 0,428 0,428 0,428
Plastis Indek (PI) 0,218 0,218 0,219 0,266
Eu 117,495 117,239 15,616 0,000
Eu 250,349
f1 pembacaan grafik 0,090 0,150 0,280 0,400
Iv = 3/4. f1 0,068 0,113 0,210 0,300
Si = (Iv . q . B)Eu cm 2,854
Sumber : Hasil Perhitungan
Waktu Konsolidasi
Hasil Perhitungan waktu konsolidasi menurut Terzaghi dalam Das (1990) :
Tabel 4.7. Waktu Konsolidasi Sisi Tanah Grogot
1.000
0.500
0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000
H Final (m)
2.000
1.800 y = 0.142x + 0.418
1.600 R = 0.969
Sc (m)
1.400
1.200
1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000
H Initial (m)
12.000
H initial (m)
6.000
4.000
2.000
0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000
H Final (m)
SF Min = 2,156
R= 7,894 m
= 789,4 cm
M resisten = 1273 KN-m/m'
= 1273000 kg-m
MD = 590445,3 Kg
n= 3,00456 Buah
4,00 Buah/meter (untuk 1 sisi bidang longsor)
= 0,1230498
= 0,3590109 M
Sc = 35,901 Cm
3. Perhitungan MR
MR = Mres (min) - Mres (rencana)
= 33,0649 KN-m/m'
Untuk panjang total 1 sisi geotextile > 1/2 lebar timbunan maka
untuk mempermudah pemasangan di lapangan geotextile dipasang
selebar timbunan sehingga panjang total geotextile adalah :
L total = L jalan + (2 x (LD + (2 x 0,5)) = 10 + (2 x (3,954 + (2 x 0,5))
= 19,9098 m
Jadi digunakan geotextile type UW-250 dengan pemasangan arah memanjang.
Kebutuhan geotextile sebesar 19,90982 per meter panjang 20 per meter panjang
Perencanaan Drainase
Analisa Intensitas Curah Hujan
Dari data curah hujan pada Kantor Kecamatan Pasir Balengkong KDA Paser selanjutnya
dihitung Intensitas curah hujan dan perhitungan Standar deviasi terhadap intensitas curah
hujan harian maksimum per tahun
Tabel 4.28.Perhitungan Standar Deviasi
3,6029 ton/m2
Gambar 4.9.Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif Oprit sisi Tanah Grogot
KESIMPULAN
Dari hasil analisa besarnya pemampatan tanah akibat penurunan konsolidasi primer
(Consolidation primair Settlement/Scp) dan penurunan langsung / Immadiate
Settlement (Si)yang terjadi pada :
a. Sisi Tanah Grogot: b. Sisi Sungai Tuak setiap section adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1990, DPU Bina Marga, Perencanaan Geometrik Jalan luar Kota
Bowles, Joseph E., (1997) Analisis dan Desain Pondasi,Jilid 1 dan 2, Erlangga,Jakarta,
1997
Wahyudi, Herman. (1999), Daya Dukung Pondasi Dalam. Surabaya. Jurusan Teknik
Sipil FTSP ITS