Вы находитесь на странице: 1из 18

PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH DASAR OPRIT JEMBATAN

SUNGAI TUAK TANAH GROGOTDI KABUPATEN PASER

ABSTRAK

Perubahan bentuk tanah dasar dapat diakibatkan oleh kekuatan atau daya dukung
yang rendah (tanah mudah runtuh), pengembangan, penyusutan dan densifikasi tanah
dasar serta konsolidasi tanah di bawah tanah dasar.Pada perencanaan Jembatan Sungai
Tuak Tanah Grogot di Kabupaten Paser diperlukan penimbunan yang diletakkan diatas
tanah dasar di sekitar abutment jembatan yang dinamakan oprit atau approaching bridge.
Dari hasil analisa besarnya pemampatan tanah akibat penurunan konsolidasi
primer (Scp) dan penurunan langsung (Si) pada sisi Tanah Grogot section 1 dengan H =
3,739 m dan besarnya penurunan 1,026718 m .Untuk sisi Sungai Tuak section 7 dengan
H = 4,346 m dan besarnya penurunan 1,06526 m.Untuk perbaikan tanah dengancerucuk,
hasil analisa untuk Sisi Tanah Grogot dan sisi Sungai Tuak adalah 4 buah untuk 1 sisi
bidang longsor jadi total ada 8 cerucukdengan jarak 0,3 meter.Perbaikan tanah dengan
geotextile digunakan type UW-250,untuk Sisi Tanah Grogot dibutuhkan geotextile
sebanyak 1 lapis dengan panjang total 19,9098 20 meter.Untuk Sisi Sungai Tuak
dibutuhkan geotextile sebanyak 1 lapis dengan panjang total geotextile adalah 21,61087
22 meter.Dimensi saluran drainase pada oprit sisi Tanah Grogot dan sisi Sungai Tuak
direncanakan terbuat dari pasangan batu kali,didapat B = 19,0756 cm 20 cm. Untuk
memudahkan pelaksanaan di lapangan B diambil 50 cm dan H diambil 100 cm.
Kata Kunci :Pemampatan Tanah, Cerucuk, Geotextile, Saluran drainase Oprit

PENDAHULUAN
Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan baik perkerasan yang terdapat
pada alur lalu-lintas maupun bahu.Dengan demikian tanah dasar merupakan konstruksi
terakhir yang menerima beban kendaraan yang disalurkan oleh perkerasan.Tanah dasar
sebagai pondasi perkerasan disamping harus mempunyai kekuatan atau daya dukung
terhadap beban kendaraan, maka tanah dasar juga harus mempunyai stabilitas volume.
Pada perencanaan Jembatan Sungai Tuak Tanah Grogot di daerah Kabupaten
Paser,dimana kontruksi Jembatan dirancang dengan elevasi lebih tinggi dibandingkan
dengan elevasi badan jalan. Untuk mencapai elevasi yang direncanakan, diperlukan oprit
atau approaching bridgeyang diletakkan diatas tanah dasar di sekitar abutment jembatan.
Tujuan utama dari kajian ini adalah membandingkan besarnya penurunan yang
terjadi pada oprit dengan kondisi existing tanpa perkuatan, dengan perkuatan
cerucuk,dengan perkuatan geotextile sehingga dapat diketahui mana yang lebih tepat dan
efisien digunakan untuk konstruksi oprit (approaching bridge) tersebut.Perhitungan
saluran drainase dibuat untuk penyaluran air hujan pada oprit jembatan sehingga dapat
menambah keawetan konstruksi oprit.Perhitungan gaya akibat tekanan konstruksi oprit
pada abutment berfungsi sebagai kontrol bahwa gaya yang bekerja masih aman terhadap
dinding abutment sehingga tidak terjadi kerusakan atau failure.

METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian yang dimaksud adalah daerah pengambilan data yang
terletak pada proyek pembangunan Jembatan Tanah Grogot Sungai Tuak di kabupaten
Paser, Kalimantan Timur.Data yang dipakai untuk perencanaan perbaikan tanah dasar
oprit jembatan Tanah Grogot Sungai Tuak di Kabupaten Pasir ini dilakukan
pengumpulan data dengan memakai data sekunder yang terdiri dari :
Sondir dan Boring (Bor Log)
Data Berat isi tanah ( )
kohesi (c)
sudut geser dalam ( )
Data Geotextil dan Cerucuk
Data curah hujan
Selanjutnya data kondisi existing sesuai hasil sondir dan boring dianalisa tanpa
perkuatan,dengan perkuatan geotextile dan cerucuk termasuk perencanaan saluran
drainase dan perhitungan gaya yang bekerja pada abutment.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data Tanah Asli
Data Sondir dan Boring log yang diteliti di laboratorium untuk kondisi tanah asli
pada sisi Tanah Grogot dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2.Hasil Uji Laboratorium Tanah dari Sisi Tanah Grogot


Kedalaman
No Karakteristik 0-4 4-9 9 - 15 15 - 22
tanah
Satuan
1 kedalaman dari muka
tanah (Hi) meter 4 9 15 22
2 tebal lapisan meter 2 6,5 12 18,5
3 qc rerata kg/cm2 5,110 5,181 20,700 32,233
4 FR rerata % 3,966 4,026 2,112 1,869
5 Clays - Shell Sands
Inorganic Inorganic
Sands and and Gravels,
clay, soft clay, Firm
Konsistensi Tanah silts Loose
6 Kadar Air (Wc) % 65,080 52,990 47,300 32,485
7 Bobot Isi Basah ( t) gr/cm3 1,806 1,907 1,955 2,121
8 Bobot Isi kering ( d) gr/cm3 1,094 1,252 1,327 1,621
9 Liquit Limit (LL) % 39,480 40,058 40,330 51,770
10 Plastis Indek (PI) % 21,790 21,838 21,860 26,606
11 Kohesi ( c ) kg/cm2 0,051 0,048 0,047 0,054
12 Sudut Geser Dalam ( ) 1,93 1,93 1,93 1,93
13 Indek Pemampatan (Cc) 0,663 0,843 0,928 0,500
14 Kuat Geser undrained
(cu) kg/cm2 0,155 0,155 0,021 0,000
15 Indeks Pengembangan
tanah (Cs) 0,080 0,080 0,080 0,080
16 specific gravity (Gs) 2,532 2,568 2,585 2,608
17 angka pori (e) 1,314 1,050 0,948 0,609
sat gr/cm3 1,662 1,765 1,814 1,999
Sumber : Hasil Perhitungan

Analisa penurunan (Settlement) / pemampatan tanah pada Oprit Sisi Tanah Grogot
Perhitungan beban yang diterima tanah dasar pada oprit jembatan yang meliputi :
1. Beban Timbunan
2. Beban Perkerasan
3. Beban Traffic
Berdasarkan hasil perhitungan ketiga beban diatas didapat :
q timbunan = 3,739 x 1,728 = 6,461 ton/m2
q perkerasan = 0,72 + 0,01 = 0,730 ton/m2
q traffic = 0,500 ton/m2
q total = 7,691 ton/m2
Analisa Penurunan Konsolidasi Primer (Consolidation primair Settlement/Scp)
Tahapan Perencanaan Analisa Penurunan Konsolidasi Primer (Scp) :
a. Menghitung penambahan tegangan vertikal i titik yang ditinjau (ditengah-tengah
lapisan ke-i) akibat penambahan beban (surcharge load) pada setiap lapisan tanah
( ) dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3.Data Tanah Timbunan Sisi Tanah Grogot

timbunan T/cm3
1,728 1,728 1,728 1,728
H timbunan meter
3,739 3,739 3,739 3,739
cm
373,900 373,900 373,900 373,900
= timbunan + H timbunan 5,467 5,467 5,467 5,467
Sumber : Hasil Perhitungan
b. PerhitunganOverburden Pressure Effective ( o)
Adalah tegangan vertikal efektif dari tanah asli pada setiap lapisan tanah dapat dilihat
pada tabel 4.4. Dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :
o = .H = sat - w

H = tebal lapisan yang diperhitungakan


Tabel 4.4.Perhitungan Overburden PressureSisi Tanah Grogot
H m 4,000 9,000 15,000 22,000
sat gr/cm3 1,662 1,765 1,814 1,999
w gr/cm3 1,000 1,000 1,000 1,000
sat - w gr/cm3 0,662 0,765 0,814 0,999
o= 1,324 3,441 6,102 10,992

H m 4 9 15 22
Indeks Pengembangan tanah
(Cs) 0,08 0,08 0,08 0,08
angka pori (e) 1,3144 1,0504 0,9480 0,6094
Indek Pemampatan (Cc) 0,6627 0,84317 0,9281 0,50029
c= o+f 2,324 4,441 7,102 11,992
o= 0,5 . H 1,324 3,441 6,102 10,992
Sumber : Hasil Perhitungan
c. Perhitungan Penurunan Konsolidasi Primer (Consolidation primair Settlement/Scp)
Untuk tanah terkonsolidasi lebih (Over Consolidated Soil - OC) terdapat 2 persamaan
yaitu : Apabila : o + > c, maka

Scp =

Tabel 4.5.Perhitungan Penurunan Konsolidasi Primer


(Consolidation primair Settlement/Scp)Sisi Tanah Grogot
H m 3,739 3,739 3,739 3,739
timbunan 1,728 1,728 1,728 1,728
qo = H x timbunan 6,461 6,461 6,461 6,461
Nilai pengaruh (I) a 3,739 3,739 3,739 3,739
b 5,000 5,000 5,000 5,000
z 2,000 6,500 12,000 18,500
a/z 1,870 0,575 0,312 0,202
b/z 2,500 0,769 0,417 0,270
I 0,490 0,430 0,330 0,230
= Iz * qo 3,166 2,778 2,132 1,486
c/ o 1,755 1,291 1,164 1,091
log o
c/ 0,244 0,111 0,066 0,038
c + o)/ 1,932 1,400 1,159 1,041
log ( c + o)/ 0,286 0,146 0,064 0,017

Scp m 0,340 0,264 0,155 0,061


cm 33,999 26,376 15,502 6,141
cm 82,018

Kesimpulan :
o= 1,324 3,441 6,102 10,992
= Iz * qo 3,166 2,778 2,132 1,486
o+ 4,490 6,220 8,235 12,478
> > > >
c= o+f 2,324 4,441 7,102 11,992
Memakai persamaam untuk Sc
di atas
Sumber : Hasil Perhitungan
Penurunan Langsung / Immadiate Settlement (Si)
Tabel 4.6.Perhitungan Penurunan Langsung / Immadiate Settlement (Si)
Sisi Tanah Grogot
H m 3,739 3,739 3,739 3,739
= Iz * qo 3,166 2,778 2,132 1,486
E kg/cm2 15,000 30,000 300,000 800,000
0,100 0,150 0,250 0,150
E 14,667 28,412 250,000 757,647
H / E' 0,249 0,125 0,012 0,005
Si 2,438 1,086 0,834 0,581
H m 3,739 3,739 3,739 3,739
m 5,000 5,000 5,000 5,000
B (lebar terbebani) m 3,739 3,739 3,739 3,739
m 8,739 8,739 8,739 8,739
sat - w gr/cm3 0,662 0,765 0,814 0,999
q 2,475 2,859 3,042 3,736
F (Harus dihitung
kelongsorannya) 2,156 2,156 2,156 2,156
Ln 2,156 0,768 0,768 0,768 0,768
Kuat Geser undrained (cu) kg/cm2 0,155 0,155 0,021 0,000
gr/cm3 15,500 15,500 2,067 0,000
H/B 0,428 0,428 0,428 0,428
Plastis Indek (PI) 0,218 0,218 0,219 0,266
Eu 117,495 117,239 15,616 0,000
Eu 250,349
f1 pembacaan grafik 0,090 0,150 0,280 0,400
Iv = 3/4. f1 0,068 0,113 0,210 0,300
Si = (Iv . q . B)Eu cm 2,854
Sumber : Hasil Perhitungan
Waktu Konsolidasi
Hasil Perhitungan waktu konsolidasi menurut Terzaghi dalam Das (1990) :
Tabel 4.7. Waktu Konsolidasi Sisi Tanah Grogot

Karakteristik Satuan 0-4 4-9 9 - 15 15 - 22


kedalaman dari muka tanah (H) meter 4 9 15 22
cm 400 900 1500 2200
(Tv) waktu yang dibutuhkan utk
derajat konsolidasi 90 % 0,85 0,85 0,85 0,85
Koefisien Konsolidasi Vertikal
(Cv) cm2/sec 0,00 0,00 0,00 0,00
Waktu Konsolidasi sec 90453333,33 457920000,00 1272000000,00 2736213333,33

year 2,9 14,5 40,3 86,7


Sumber : Hasil Perhitungan
Tinggi Timbunan
Tabel 4.8. Rekapitulasi Tinggi awal (H initial) Sisi Tanah Grogot
timbunan -
No q (t/cm2) Sc (m) w H initial
timbunan w
1 3 0,624 1,728 1 0,728 2,097
2 5 0,909 1,728 1 0,728 3,420
3 7 1,156 1,728 1 0,728 4,720
4 9 1,376 1,728 1 0,728 6,004
5 13 1,574 1,728 1 0,728 8,434
6 15 1,754 1,728 1 0,728 9,696
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Penurunan/konsolidasi sisi Tanah Grogot
H tebal
Sc beban H Final
No q (t/cm2) Sc (m) H initial (m) bongkar perkerasan
Pavement (m)
traffic (m) (m)
1 3 0,624 2,097 0,278 0,69 0,031 1,854
2 5 0,909 3,420 0,167 0,69 0,031 3,003
3 7 1,156 4,720 0,139 0,69 0,031 4,084
4 9 1,376 6,004 0,139 0,69 0,031 5,149
5 13 1,574 8,434 0,139 0,69 0,031 7,380
6 15 1,754 9,696 0,139 0,69 0,031 8,462
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4.10. Hubungan Sc Vs H Final sisi Tanah Grogot
No q (t/cm2) H Final (m) Sc (m)
1 3 1,854 0,624
2 5 3,003 0,909
3 7 4,084 1,156
4 9 5,149 1,376
5 13 7,380 1,574
6 15 8,462 1,754
Sumber : Hasil Perhitungan

Grafik Hubungan Sc Vs H Final


2.000
y = 0.162x + 0.421
1.500 R = 0.963
Sc (m)

1.000

0.500

0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000

H Final (m)

Grafik 4.1. Regresi Hubungan Sc Vs H Final sisi Tanah Grogot


Tabel 4.11.Hubungan Sc Vs H Initial sisi Tanah Grogot
No q (t/cm2) H initial (m) Sc (m)
1 3 2,097 0,624
2 5 3,420 0,909
3 7 4,720 1,156
4 9 6,004 1,376
5 13 8,434 1,574
6 15 9,696 1,754
Sumber : Hasil Perhitungan

Grafik Hubungan Sc Vs H Initial

2.000
1.800 y = 0.142x + 0.418
1.600 R = 0.969
Sc (m)

1.400
1.200
1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000

H Initial (m)

Grafik 4.2. Regresi Hubungan Sc Vs H Initial sisi Tanah Grogot

Tabel 4.12. Hubungan H Inisial Vs H Final sisi Tanah Grogot


No q (t/cm2) H Final (m) H initial (m)
1 3 1,854 2,097
2 5 3,003 3,420
3 7 4,084 4,720
4 9 5,149 6,004
5 13 7,380 8,434
6 15 8,462 9,696
Sumber : Hasil Perhitungan
H inisial Vs H Final

12.000

10.000 y = 1.147x + 0.004


R = 0.999
8.000

H initial (m)
6.000

4.000

2.000

0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000

H Final (m)

Grafik 4.3. Regresi Hubungan H Inisial Vs H Final sisi Tanah Grogot


Persamaan regresi = y = 0,162 x + 0,421
Dari gambar 4.1. Ketinggian masing-masing di :
Section 1 = 3,739 m
Section 2 = 3,239 m
Section 3 = 2,739 m
Section 4 = 2,239 m
Section 5 = 1,739 m
Sc yang terjadi masing-masing section dimasukan kedalam regresi, yaitu :
1 (0,162 x 3,739) + 0,421 = 1,026718 m
2 (0,162 x 3,239) + 0,421 = 0,945718 m
3 (0,162 x 2,739) + 0,421 = 0,864718 m
4 (0,162 x 2,239) + 0,421 = 0,783718 m
5 (0,162 x 1,739) + 0,421 = 0,702718 m
Nilai kemudian dijumlahkan dengan ketinggian masing-masing section, maka akan
didapat tinggi timbunan final per-section, yaitu :
1 3,739 + 1,026718 m = 4,765718 m
2 3,239 + 0,945718 m = 4,184718 m
3 2,739 + 0,864718 m = 3,603718 m
4 2,239 + 0,783718 m = 3,022718 m
5 1,739 + 0,702718 m = 2,441718 m
4.2.3. Perbaikan Tanah Dasar dengan Cerucuk pada Oprit sisi Tanah Grogot
Perhitungan Gaya Horisontal yang mampu ditahan 1 buah cerucuk dengan rumus :
M max 1 cerucuk = MP = w x lt
Dimana :w = I / cc = 1/2 x hc = 5 cm
w =166,6667 cm3

M max 1 cerucuk (MP) = 31666,67 kg.cm


Direncanakan L (dibawah bidang gelincir) = 1,5 m
= 150 cm
L/T =150/ 59 = 2,542373
Fm = 1
P = 536,7234 kg

Untuk menghitung kebutuhan cerucuk (n) menggunakan rumus :

SF Min = 2,156
R= 7,894 m
= 789,4 cm
M resisten = 1273 KN-m/m'
= 1273000 kg-m

MD = 590445,3 Kg
n= 3,00456 Buah
4,00 Buah/meter (untuk 1 sisi bidang longsor)

Untuk Jarak cerucuk direncanakan sebesar = 0,3 meter


Perhitungan Settlement setelah Pemakaian Cerucuk dihitung berdasarkan data
tanah pada tabel 4.2.Hasil Uji Laboratorium Tanah dari Sisi Tanah Grogot dan di dapat
sebagai berikut :
Data Ketinggian :
Lebar Puncak = 10 m
Lebar dasar (L) = 24,956 m
Tinggi timbunan (H) = 3,739 m
Kemiringan lereng = 1:2
L cerucuk = 1,5 m
B = 1
H1 = 4 meter, H2 = 5 meter, H3 = 6 meter dan H4 = 7 meter

Perhitungan vo = (H1 x 1) + (H2 x 2) + (H3 x 3) + (H4 x 4)


= 21,3372 t/m2
p = (H timbunan - 2) x timbunan) + (2 x timbunan)
= 4,752634 t/m2
Za = 1/3 x L = 0,5 m
Dpa = Dp x (B x L) / (L + Za) x (B + Za) = 6,988926 t /m2

= 0,1230498

= 0,3590109 M

Sc = 35,901 Cm

Penurunan tanah yang terjadi setelah pemasangan cerucuk sebesar 35,901 cm


Perbaikan Tanah Dengan Geotextile pada Oprit sisi Tanah Grogot
Dari hasil GEOSLOPE diperoleh data :

M resisten = 1273 KN-m/m'


SF min = 2,156
Circle centre x = 10,836
Circle centre y = 16,748
R (radius) = 7,894 m
= 789,4 cm
1. Perhitungan nilai Momen dorong dg rumus :
M dorong = M res / SF
M dorong = 590,445 KN-m/m'
karena SF < 1,5 diambil 2,1 maka MR = M dorong

2. Perhitungan Mres (rencana)


Mres (rencana) = M dorong x SF rencana
= 1239,94

3. Perhitungan MR
MR = Mres (min) - Mres (rencana)
= 33,0649 KN-m/m'

Menghitung kekuatan geotektile (T allow)

T allow = T / (Fsid x Fscr x Fscd x Fsbd)


Dalam perencanaan ini digunakan tipe geotextile UW - 250
dengan kekuatan tarik sebesar 52 KN/m,
maka dapat diperoleh kekuatan tarik ijin geotextile sebesar :
T allow = 52 / (1,3 x 2 x 1,2 x 1,1)
= 15,1515
Panjang geotextile ini dihitung dengan bantuan output dari program GEOSLOPE
dengan cara :
LD = (koordinat-x bidang longsor lapisan i geotextile terpasang) -
(koordinat tepi timbunan lapisan I geotextile dipasang)

Tabel 4.13. Panjang Geotextile didepan bidang longsor (LD)

Jumlah Koordinat y koordinat pakai koordinat LD


xB yB x A tepi (m)
1 12,5979 8,37726 9,24814 12,3322 3,95491
Sumber : Hasil Perhitungan

Menghitung panjang Total Geotextile


Panjang total Geotextile 1 sisi = Le + LD + (0,5 x 2) = 5,733 m

panjang total geotextile 2 sisi = 2 * ((Le + LD + (0,5 x 2)) = 11,466 m

Untuk panjang total 1 sisi geotextile > 1/2 lebar timbunan maka
untuk mempermudah pemasangan di lapangan geotextile dipasang
selebar timbunan sehingga panjang total geotextile adalah :
L total = L jalan + (2 x (LD + (2 x 0,5)) = 10 + (2 x (3,954 + (2 x 0,5))
= 19,9098 m
Jadi digunakan geotextile type UW-250 dengan pemasangan arah memanjang.

Kebutuhan geotextile sebesar 19,90982 per meter panjang 20 per meter panjang
Perencanaan Drainase
Analisa Intensitas Curah Hujan
Dari data curah hujan pada Kantor Kecamatan Pasir Balengkong KDA Paser selanjutnya
dihitung Intensitas curah hujan dan perhitungan Standar deviasi terhadap intensitas curah
hujan harian maksimum per tahun
Tabel 4.28.Perhitungan Standar Deviasi

No Tahun Curah Hujan I/n Deviasi (xi - xr)^2


Harian (xr) (xi - xr)
Maksimum (xi)
1 1993 64 97,526 -33,526 1124,014
2 1994 57 97,526 -40,526 1642,382
3 1995 55 97,526 -42,526 1808,488
4 1996 345 97,526 247,474 61243,224
5 1997 115 97,526 17,474 305,330
6 1998 124 97,526 26,474 700,856
7 1999 105 97,526 7,474 55,856
8 2000 69 97,526 -28,526 813,751
9 2001 92 97,526 -5,526 30,540
10 2002 52 97,526 -45,526 2072,645
11 2003 82 97,526 -15,526 241,066
12 2004 51 97,526 -46,526 2164,698
13 2005 27 97,526 -70,526 4973,961
14 2006 226 97,526 128,474 16505,488
15 2007 84 97,526 -13,526 182,961
16 2008 79 97,526 -18,526 343,224
17 2009 55 97,526 -42,526 1808,488
18 2010 81 97,526 -16,526 273,119
19 2011 90 97,526 -7,526 56,645
xi = 1853 (xi - xr)^2 = 96346,737
Sx = 71,210 mm
Sumber : Hasil Perhitungan

Perhitungan Dimensi Saluran


Diketahui data sebagai berikut :
C = 0,6 ( koefisien run off )Maka besar curah hujan rata-rata per tahun :
I = 1,02169444 x 10-5 m/detik
Gambar 4.6. Daerah Tangkapan

Untuk perhitungan Luasan (A) :


Sisi Tanah Grogot panjang Oprit = 60,320 meter
Sisi Sungai Tuak panjang Oprit = 70,998 meter
Untuk perencanaan diambil rata-rata = 75 meter
Lebar jalan + bahu jalan = 10 meter
Maka ;
A = 75 x 10 = 750 m2
Dari data yang diketahui, maka untuk perhitungan dimensi saluran untuk kedua sisi
oprit jembatan dengan menggunakan persamaan :
Q = 0,278 .C .I . A
= 0,278 .0,6 . (1,02169444 x 10-5) x 750
= 0,001278 m3/det
Rumus manning :
F = x 3,14 x (B)2 = 0,392 B2
P = B + x x 3,14 x B = 1,392 B
R = F / P = 0,329B2/ 1,392B = 0,236 B
n = 0,025 ( koefisien manning )
S = 0,0021 ( kemiringan dasar saluran )
Q = 1/n x R2/3 x S1/2 x F
0,001278 = 1/0,025 x (0,236 B)2/3 x 0,00211/2 x 0,392 B2
0,001278 = 0,106 B8/3
B8/3 = 0,001278 meter
B = 0,0012783/8 m
B = 0,19076 m
= 19,0756 cm
Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif Oprit
Untuk sisi Tanah Grogot
dengan rumus = FS > Pa
= 2,156 >1,066 (t/m) . (OK)
Tegangan tanah Pa = * * Ka* H2
= 0,5 x 1,728 x 0,33 x 3,739 = 1,066 ton/m
Untuk sisi Sungai Tuak (FS) = 2,075
dengan rumus = FS > Pa
= 2,156 >1,239 (t/m) . (OK)
Tegangan tanah Pa = * * Ka* H2
= 0,5 x 1,728 x 0,33 x 4,346 = 1,239 ton/m
Gaya yang bekerja per meter lebar tekanan tanah aktif oprit sisi Tanah Grogot nilai
H = 3,739 meter adalah :
Ta1 = q x Ka x H = 2,92 x 0,33 x 3,739 = 3,6029 ton/m2
Ta2 = 0,5 x x Ka x H2 = 0,5 x 1,728 x 0,33 x 3,7392= 3,98601 ton/m2
qtot = 7,58891 ton/m2
Berat total tekanan tanah selebar 10 meter = 7,58891 x 10 = 75,889 ton/m2
Titik Berat dari titik A, (y) = (3,6029 x (3,739/2)) + (3,98601 x (3,739/3)) / 7,58891
= 1,54219 m

qtot = 7,58891 ton/m2

3,6029 ton/m2

1,869 m 3,98601 ton/m2


1,246 m

Gambar 4.9.Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif Oprit sisi Tanah Grogot
KESIMPULAN
Dari hasil analisa besarnya pemampatan tanah akibat penurunan konsolidasi primer
(Consolidation primair Settlement/Scp) dan penurunan langsung / Immadiate
Settlement (Si)yang terjadi pada :
a. Sisi Tanah Grogot: b. Sisi Sungai Tuak setiap section adalah :

Section 1 = 1,026718 m Section 7 = 1,06526 m


Section 2 = 0,945718 m Section 8 = 1,08817 m
Section 3 = 0,864718 m Section 9 = 1,06294 m
Section 4 = 0,783718 m Section 10 = 1,02799 m
Section 5 = 0,702718 m Section 11 = 0,91359 m
Section 12 = 0,78396 m

2. Dalam perencanaan cerucuk angka keamanan pemakaian sudah mencukupi dengan


hasil analisa :
Sisi Tanah Grogot :
cerucuk yang dipakai ada 4 buah untuk 1 sisi bidang longsor jadi total ada 8
cerucuk yang dipakai dengan jarak pemasangan cerucuk 0,3 meter
Penurunan tanah yang terjadi setelah pemasangan cerucuk sebesar 45,950 cm
Sisi Sungai Tuak :
cerucuk yang dipakai ada 4 buah untuk 1 sisi bidang longsor jadi total ada 8
cerucuk yang dipakai dengan jarak pemasangan cerucuk 0,3 meter
Penurunan tanah yang terjadi setelah pemasangan cerucuk sebesar 35,901 cm
3. Perbaikan tanah dengan geotextile dengan hasil analisa :
Sisi Tanah Grogot adalah :
Momen = M geotextile > MR = 62,8809> 33,0649 Ok
Sehingga geotextile yang dibutuhkan dalam perencanaan ini sebanyak 1 lapis.
geotextile dipasang selebar timbunan sehingga panjang total geotextile adalah
19,9098 20 meter.menggunakan type UW-250
Sisi Sungai Tuak adalah :
Momen = M geotextile > MR = 72,36598>64,83253 Ok
Sehingga geotextile yang dibutuhkan dalam perencanaan ini sebanyak 1 lapis.
geotextile dipasang selebar timbunan sehingga panjang total geotextile adalah
21,61087 22 meter menggunakan type UW-250
4. Saluran drainase pada oprit sisi Tanah Grogot dan sisi Sungai Tuak direncanakan
terbuat dari pasangan batu kali didapat B = 19,0756 cm 20 cm. Untuk memudahkan
pelaksanaan di lapangan B diambil 50 cm dan H diambil 100 cm.

5. Gaya akibat tekanan tanah aktif di oprit adalah :


a. Sisi Tanah Grogot adalah :
Ta1 = 3,603 ton/m2Ketinggian Ta1 = 1,869 m
Ta2 = 3,986 ton/m2Ketinggian Ta2 = 1,246 m
Q total = 7,589 ton/m2Titik berat = 1,542 m
b. Sisi Sungai Tuak adalah :
Ta1 = 4,188 ton/m2Ketinggian Ta1 = 2,173 m
Ta2 = 5,385 ton/m2Ketinggian Ta2 = 1,449 m
Q total = 9,573 ton/m2Titik berat = 1,793m
Gambar gaya tekanan tanah aktif dapat dilihat pada gambar 4.9

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1987, Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan


Raya,DepartemenPekerjaanUmum

Anonim, Pd T-11-2003, Pedoman perencanaan timbunan jalan pendekat jembatan

Anonim,Pd T-06-2004-B, Pedoman konstruksi dan bangunan untuk


perencanaankonstruksi timbunan jalan di atas gambut dengan metode
prapembebanan

Anonim,Pd T-02-2006-B, Pedoman konstruksi dan bangunan untuk untuk perencanaan


sistem drainase jalan.

Anonim, No : 003 01 / BM / 2006, Pedoman konstruksi dan bangunan untuk pekerjaan


tanah dasar

Anonim, 1990, DPU Bina Marga, Perencanaan Geometrik Jalan luar Kota
Bowles, Joseph E., (1997) Analisis dan Desain Pondasi,Jilid 1 dan 2, Erlangga,Jakarta,
1997

Hardiyatmo,H.C. (2002), Mekanika Tanah 2, Gadjah Mada University Press,Yogjakarta

Hardiyatmo,Hary Christady (2003) Mekanika tanah 2,Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

M. Das, Bradja (1994), Mekanika tanah : prinsip-prinsip rekayasa geoteknis jilid 1, ,


Erlangga,Jakarta

M. Das, Bradja (1995), Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis),Jilid 2,


Erlangga,Jakarta

Mochtar, Indrasurya B. (2000), Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif Perencanaan


Pada Tanah Bermasalah (Problematic Soil). Surabaya. Jurusan Teknik Sipil
FTSP ITS

Suryolelono, K. Basah (2000), Geosintetik Geoteknik, Nafiri, Yogyakarta

Wahyudi, Herman. (1999), Daya Dukung Pondasi Dalam. Surabaya. Jurusan Teknik
Sipil FTSP ITS

Wesley, L.D. (1997), Mekanika Tanah, Cetakan VI, Pekerjaan Umum

Вам также может понравиться