Вы находитесь на странице: 1из 9

Nur Alfarisi

SELAMAT DATANG DALAM ARENA ILMUKU

Thursday, October 3, 2013


Makalah Musik Tradisional Daerah Setempat

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya ,saya dapat menyelesaikan makalah lni yang bertemakanMusik Tradisional Daerah
Setempat.
Makalah ini membahas tentang musik tradisonal daerah setempat yang harus dilestarikan dan terus
dijaga demi pewarisan budaya untuk generasi penerus bangsa khususnya di Kota Wajo.
Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan yang telah bapak Mustaring berikan kepada
saya, untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih.
Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, saya menerima
kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.

Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan..................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan dan manfaat penulisan..2
BAB II Pembahasan.................................................................................... 3
A. Fungsi musik tradisisonal daerah setempat....................................... 3
B. Jenis-jenis musik tradisional daerah setempat................................... 3
C. Jenis-jenis alat musik tradisional daerah setempat............................ 4
D. Tokoh-Tokoh Musik Tradisional....................................................... 6
BAB III Penutup......................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8

B. Saran 8
Daftar Pustaka............................................................................................ 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di
seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat
musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya menggunakan
bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau
yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan
masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati
diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan
tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen
musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang
tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan.
Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi
tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan
menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka
untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat
musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.
Indonesia adalah negara kepulauan, negara yang kaya akan nilai budaya dan tradisi, salah satu
suku di Indonesia adalah suku Bugis yang berada di pulau Sulawesi, tepatnya di Sulawesi Selatan.
Suku Bugis juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan beragam, selain itu suku Bugis
memiliki alat musik tradisional seperti kecapi, suling, basing pasing, baliu, panoni, gendang, gong,
lea-lea, anak bencing, katto-katto, kancing, keso-keso, sinliri,pui-pui,genggong, gandong-
gandong, kannong-kannong dll.
Pada saat ini, alat musik tradisional suku Bugis kurang diminati oleh anak-anak, karena saat ini
banyak alat musik modern yang lebih banyak digunakan. Masalah lain yang menyebabkan hal
tersebut adalah karena kurangnya media pembelajaran alat musik tradisional dan kurikulum
pelajaran alat musik tradisional kepada anak-anak.
Kita juga harus melestarikan dan menjaga seni dan budaya Indonesia, dan diwariskan generasi
muda agar budaya Indonesia dapat terjaga.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

B. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Tujuan makalah ini adalah memberikan motifikasi kepada seluruh siswa agar dapat melestarikan
dan menjaga musik tradisional daerahnya yang telah mereka ketahui.
Manfaat makalah ini adalah siswa dapat mengetahui banyak hal tentang musik tradisional
daerahnya masing masing, terutama pada alat musik tradisional Sulawesi Selatan.

BAB II PEMBAHASAN

A. Fungsi musik tradisional daerah setempat


Secara umum, musik tradisional daerah setempat memiliki 4 fungsi diantanya :
1. Sebagai alat pengiring upacara adat daerah, misalnya Perkawinan adat bugis-makassar dan
rambu tuha toraja.

2. Sebagai saran hiburan, misalnya simponi kecapi dan ansamble musik gendang.

3. Sebagai pengiring tari-tarian, misalnya tari lolosu yang diiringi gendang, gong, suling, pui-pui,
dan lain-lain.

4. Sebagai media ekspresi diri, misalnya seorang seniman dapat mengekspresikan dirinya dengan
memainkan musik ataupun menciptakan lagu.

B. Jenis-jenis musik tradisional daerah setempat


Musik daerah Sulawesi Selatan memiliki banyak cirri dan ragamnya sesuai dengan rumpun suku
terbesar, antara lain:
1. Musik daerah Bugis
Pakkacaping
Simponi kecapi
Paganrang (Parade Gendang)
Massure (Ceritera bertutur diiringi kecapi)
Padindang (Permainan rakyat)
Pabiola
2. Musik daerah Makassar
Pakkacaping
Parabana (Nyanyian yang diiringi biola, rabana, kannong-kannong, dan gong)
Paroyong (Nyanyian yang tak jelas syairnya)
Padekko (Permainan lesung)
Sinrilik (ceritera bertutur diiringi kesok-kesok)
3. Musik daerah Toraja
Mabadong
Mabugi

C. Jenis-jenis alat musik tradisional daerah setempat

Khususnya pada daerah Sulawesi Selatan alat musik tradisional diantaranya : kecapi, suling,
basing pasing, baliu, panoni, gendang, gong, lea-lea, anak bencing, katto-katto, kancing, keso-
keso, sinliri,pui-pui,genggong, gandong-gandong, kannong-kannong.

1. Kecapi (kecaping)
Kecapi.png
Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis, Bugis Makassar
dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau
diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua
dawai,diambil karena penemuannya dari tali layar perahu. Kecapi atau kecaping adalah alat musik
petik ( kordoton )yang banyak mengalami perubahan . Asal mula kecapi yaitu dari tanjilo yakni
alat musik daerah yang terbuat dari kayu pilihan di bentuk menyerupai perahu pinisi. Bagian
permukaan di letakkan senar/dawai `yang terbuat dari kulit edangkan bagian kepalanya di beri
tempurung kelapa yang udah di bentuk dari kulit sedemikian rupa agar bunyinya lebih nyaring lagi
. Pada bagian landasannya di buatkan pijatan tata jari, mula-mula di buat 4 (empat ) dan
berkembang menjadi 6 ( enam ) dan senarnya terbuat dari kawat baja . seperti kecapi sekarang .
nada yang di hasilkan pentatonis dan diatonis. Biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para
tamu, perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun.

2. Sinrili
Alat musik yang mernyerupai biola cuman kalau biola di mainkan dengan membaringkan di
pundak sedang singrili dimainkan dalam keadaan pemain duduk dan alat diletakkan tegak di
depan pemainnya.

3. images.jpgGendang
Gendang atau genrang adalah musik perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat
panjang dan bundar seperti rebana yang biasanya terbuat dari kulit hewan dan tubuh gendang
terbuat dari batang pohon tertentu . Dan gendang terbagi genrang tellu, genrang pamanca, genrang
bawali.

4. http://t0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAzMJfd2MGI3Z5ehYtR8BZ_QRyOguprcCmvAed_R7I2IXDOjsot4kDaASuling
Suling bambu/buluh, terdiri dari tiga jenis, yaitu:
Suling panjang (suling lampe), memiliki 5 lubang nada. Suling jenis ini telah punah.
Suling calabai (Suling ponco),sering dipadukan dengan piola (biola) kecapi dan dimainkan
bersama penyanyi
Suling dupa samping (musik bambu), musik bambu masih terplihara di daerah
Kecamatan Lembang. Biasanya digunakan pada acara karnaval (baris-berbaris) atau acara
penjemputan tamu.
materikelasxii_html_4ee9c95a.jpg
5. Anak Becing
Anak Becing adalah alat musik yang terbuat dari batang logam, bentuknya seperti pendayung.
6. Lea-lea
Lea-Lea adalah alat musik khas Kab.Wajo yang biasanya terbuat dari bamboo yang dibelah dan
saling dibenturkan satu sama lain sehinnga menghasilkan bunyi .
keso.png
7. Keso-keso
Keso-keso adalah sejenis rebab (alat musik gesek) dari daerah Toraja.

8. watermark.php.jpgPui-pui
Pui-pui adalah sejenis alat tiup berbentuk terompet yang dipasang rangkap.

9. Gong.jpgGong
Adalah alat musik pukul berbentuk seperi bonang tapi berukuran lebih besar. Gong terbuat dari
tembaga dan pemukulnya terbuat dari kain yang dibuat bulat hingga keras.

10. Genggong.jpgGenggong
Genggong adalah gamelan yang instrumen utamanya genggong yang terbuat dari pelepah
enau.Genggong termasuk alat musik tiup.

D. Tokoh-tokoh musik tradisional daerah setempat


1. Daeng Serang
Daeng Serang, sang maestro dari Sulawesi Selatan. Serang Dakko, panggilan akrabnya Daeng
Serang. Ia seorang Maestro Gendang. Gelar yang didapat dari Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata pada tahun 2007. Ia adalah salah satu penggiat seni tradisi yang aktif melestarikan
kesenian musik tradisional Makassar khususnya alat musik tabuh.
Daeng Serang mulai bermain gendang sejak usia belia, yaitu 9 tahun. Kemahiran Daeng Serang
bermain gendang didapatnya dari mengamati sang ayah. Ayah Daeng Serang juga seorang
pembuat dan pemain gendang. Dari ayahnya lah Daeng belajar seluk beluk gendang.
Saat masih kecil, Daeng sudah mengajak anak-anak sebayanya untuk membentuk kelompok
gendang dan berlatih bersama. Kini usianya sudah 70 tahun. Bayangkan! Sudah berapa lama
Daeng Serang bermain gendang? Tetapi kecintaannya dengan gendang sejak kecil menyemangati
Daeng untuk berusaha mempertahankan dan melestarian seni tradisional ini.
Cara Daeng Serang melakukannya adalah dengan terus mengajarkan cara bermainnya dan cara
membuat gendang pada siapa saja. Tanpa dipungut bayaran. Selain mengajar di rumahnya yang
bernama Sanggar Alam, Daeng Serang juga mengajar di berbagai perguruan tinggi sebagai dosen
tamu.
Apa ciri khas Daeng Serang dalam bermain gendang dibandingkan pemain gendang lainnya?
Rupanya Daeng Serang sering berhenti tiba-tiba di tengah-tengah permainan gendangnya.
Penonton pun kaget. Mereka mengira lagunya sudah habis, padahal ternyata masih dilanjutkan
lagi.
Rupanya Daeng Serang suka memberi kejutan. Kebiasannya berhenti mendadak seperti itu lah
yang menjadi ciri khas permainan gendang Daeng Serang. Satu hal lagi, kalau berhenti, Daeng
Serang biasanya melakukan gerakan-gerakan jenaka. Misalnya suatu kali ia berhenti lalu bergaya
sedang berpikir. Selain itu tokoh-tokoh musik tradisional:
1. Marhadang Situ
2. Muhammmad Idris Situ
3. Mustamin Situ
4. Abdul Halim Kadir
5. Alimuddin
6. Hasan Pulu
7. Ny. Hj. Andi Nani Safada
8. Daeng Massikki
9. Daeng Pelier
10. Daeng Bora
12. Bopeng Rilangi
13. Palinngi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah warisan
nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Alat Musik Tradisional ini
merupakan suatu ciri khas sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara, dan melestarikan budaya
dengan alat-alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain
kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat
Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik modern yang tidak kala menarik
untuk di saksikan.

B. Saran
Selama menjalani pembelajaran seni di sekolah ini, ada banyak kekurangan dan kelebihannya.
Misalnya fasilitas atau media pembelajaran khusus mata pelajaran seni, kami mengharapkan untuk
dipergunakan agar siswa dapat cepat tanggap dengan apa yang sedang di pelajarinya.
Pembelajaran yang langsung menyaksikan atau langsung turun ke lapangan juga dapat membuat
siswa tidak merasa jenuh karena tidak hanya belajar di dalam kelas saja, siswa langsung dapat
mengkritik sebuah pertunjukan yang sedang dilihatnya.
Pengenalan Alat Musik Tradisional khusus daerah Sulawesi Selatan yang disampaikan Bapak
Guru, sangat menambah wawasan dan pengetahuan kami,mudah-mudahan alat Tradisinal daerah
Sulawesi Selatan dapat dilestarikan sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Bangsa Indonesia.

Daftar Pustaka

http://cakrawalahidup.blogspot.com
http://sastrajiwaku.blogspot.com
http://Speed-pro18.blogspot.com
http://ryan-rifqhy.blogspot.com
http://green-star84.blogspot.com
http://id.wikipedia.org

Makalah
Musik Tradisional Daerah Setempat

Oleh :
Nama : Nur Alfarisi
Kelas : Akselerasi 1

Aris Jafar di 6:09 AM


Share

2 comments:

nisava ifankaSeptember 2, 2016 at 8:23 AM


trimakasih atas infonya...
minta izin copas, menambah pengetahuan tentang musik ... sukses selalu...

Reply

Muhammad Rizal Al HafizhSeptember 27, 2017 at 3:35 AM


Bismillaah...
Latar belakangnya sangat menjiwai dan menjadi hati dari makalah ini... saya sangat
menyukainya..izin copy latar belakangnya.... terima kasih

sukses terus dan salam dari gorontalo.....

Reply

Home
View web version
Powered by Blogger.
About Me

My photo
Aris Jafar
View my complete profile

Вам также может понравиться