Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata
tentang terapi intravena merupakan suatu hasil dari tahu tentang terapi
atau non ilmiah. Cara tradisional meliputi : Cara coba-coba ( Trial and
7
8
level, yaitu :
segala implikasinya.
mengemukakan.
sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario
produk.
mengatur.
kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai
ekonomis.
11
yang lebih dewasa akan dipercaya dari orang yang belum cukup tinggi
sudah tua tetapi juga yang masih muda (susi purwati, 2008)
diperkenalkan (Arikunto:2010)
12
sosial budaya.
Lingkungan didefisinikan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan
suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain karena hubungan ini
2.2.1 Definisi
Terapi Intra vena adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan
(Darmawan,2008).
(Darmadi, 2010).
tidak dapat menelan, tidak sadar, dehidrasi atau syok, untuk memberikan
pada saat sistem pencernaan mengalami gangguan (Perry & Potter, 2006)
14
Menurut Perry & Potter (2006) vena-vena tempat pemasangan infus: Vena
untuk memelihara vena), tipe larutan yang akan diberikan, kondisi vena
Menurut Perry & Potter (2006) indikasi pada pemberian terapi intravena:
infeksi serius, rumah sakit memberikan antibiotika jenis ini tanpa melihat
dalam darah).
dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat
(ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu
sublingual (di bawah lidah), subkutan (di bawah kulit), dan intramuskular
nyawa, pada penderita diabetes mellitus. Alasan ini juga sering digunakan
Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan
dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik,
kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer Laktat (RL), dan
sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam
yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera.
sehingga tidak akan keluar dari membrane kapiler, dan tetap berada dalam
pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari
luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid (Perry &
Potter, 2006).
Larutan Nacl berisi air dan elektrolit (Na+, cl-), Larutan dextrose (berisi air
atau garam dan kalori), Ringer laktat berisi air (Na+, K+, cl-, ca++, laktat),
Balans isotonic berisi (air, elektrolit, kalori ( Na+, K+, Mg++, cl-, HCO,
expanders (berisi albumin, dextran, fraksi protein plasma 5%, hespan yang
Pertama atur kecepatan tetesan pada tabung IV. Tabung makrodrip dapat
tetes per 1 ml. Jumlah tetesan yang diperlukan untuk 1 ml disebut faktor
tetes. Atur jumlah mililiter cairan yang akan diberikan dengan jumlah total
19
cairan yang akan diberikan dengan jumlah jam infus yang berlangsung.
berapa banyak tetesan yang akan diberikan permenit, bagi dengan 60.
alirannya tidak tepat, sesuaikan dengan kecepatan tetesan (Smeltzer & Bare,
2002).
b. Absorbsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi lebih dapat
diandalkan.
d. Rasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu jika diberikan intramuskular atau
e. Sesuai untuk obat yang tidak dapat diabsorbsi dengan rute lain karena
gastrointestinalis
a. Tidak bisa dilakukan drug Recall dan mengubah aksi obat tersebut
tambahan.
lain :
a. Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus baru.
b. Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi tanda infeksi.
d. Jika infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada lokasi penusukan.
f. Tekan lokasi penusukan menggunakan kasa steril, lalu cabut jarum infus
h. Gunakan alat alat-alat yang steril saat pemasangan, dan gunakan tehnik
telah rusak, vena pada daerah fleksi dan vena yang tidak stabil.
cairan infus.
a. Intravena (IV) push (IV bolus), adalah memberikan obat dari jarum suntik
dalam jumlah besar secara terus menerus melalui infus (lidocain, xilocain),
aliran. Infus melalui intravena, intra arteri, dan intra thecal (spinal) dapat
untuk mengimpus cairan dalam jumlah besar dan kecil dengan akurat,
lock, piggy bag untuk infus yang kontiniu, atau untuk terapi jangka
tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena, atau kapiler, terjadi
akibat ujung jarum infus melewati pembuluh darah. Plebitis, atau bengkak
(inflamasi) pada pembuluh vena, terjadi akibat infus yang dipasang tidak
dipantau secara ketat dan benar. Emboli udara, yakni masuknya udara ke
dalam sirkulasi darah, terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam
cairan infus ke dalam pembuluh darah, rasa perih/sakit dan reaksi alergi.
disekitar daerah penusukan atau sepanjang vena dan bisa keluar cairan/pus.
kimia maupun mekanik yang sering disebabkan oleh komplikasi dari terapi
yang terpasang kateter intra vena (La Rocca, 1998 ). Plebitis dapat
1995). Hal ini menjadiakan plebitis sebagai salah satu pemasalahan yang
faktor internal adalah: Usia, status nutrisi, stress, keadaan vena dan
keadaan penyakit.
25
a. Usia: pertahanan terhadap infeksi dapat berubah sesuai usia. Pada pasien
bergerak dapat mengakibatkan vena kateter bergeser dan hal ini yang bisa
menyebabkan phlebitis.
b. Status nutrisi: pada pasien dengan gizi buruk mempunyai vena yang tipis
sehingga mudah rapuh, selain itu pada gizi buruk daya tahan tubuhnya
c. Stress: tubuh berespon terhadap stress dan emosi atau fisik melalui
adaptasi imun. Rasa takut akan cedera tubuh dan nyeri sering terjadi
dimana anak-anak yang mengalami lebih banyak rasa takut dan nyeri
karena pengobatan akan merasa lebih takut terhadap nyeri dan cenderung
d. Keadaan vena: kondisi vena yang kecil dan vena yang sering terpasang
dengan bentuk respon yang terjadi pada tunika intima vena dengan bahan
terjadi akibat dari jenis cairan yang diberikan atau bahan material kateter
glukosa, asam amino, dan lipid yang biasa digunakan dalam nutrisi
konsentrasi sebuah larutan atau jumlah partikel yang larut dalam suatu
Terlebih lagi pada saat pemberian dengan tetesan cepat pada pembuluh
vena yang kecil. Cairan isotonik akan menjadi lebih hiperosmoler apabila
ditambah dengan obat, elektrolit maupun nutrisi (INS, 2006). Vena perifer
Pada pemberian jangka lama harus diberikan melalui vena sentral, karena
vena sentral aliran darah menjadi cepat sehingga tidak merusak dinding.
katheter juga berperan pada kejadian plebitis. Bahan kateter yang terbuat
plebitis lebih besar dibanding bahan yang terbuat dari silikon atau
campuran obat yang tidak sempurna diduga juga bisa menyebabkan resiko
Penggunaan ukuran kateter yang besar pada vena yang kecil juga dapat
(Darmawan,2008).
dilakukan berdasarkan laporan dari The Centers for Disease Control and
related infection in adult and pediatric kuman yang sering dijumpai pada
tetapi dengan epidemic HIV / AIDS infeksi oleh karena jamur dilaporkan
b. Pembengkakan.
f. Keluarnya cairan/pus
salah satu indikator mutu dalam standar pelayanan rumah sakit dimana
angka standar yang menjadi acuan adalah 1.5%. Angka kejadian plebitis
Terapi infus termasuk ke dalam salah satu tindakan infasive, oleh karena
Salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi plebitis yaitu dengan
Menurut RCN (2010), adapun cara yang dapat digunakan adalah dengan
menerapkan VIP score. Dinas Kesehatan di Inggris tahun 2010, dan INS di
30
dini plebitis dan menentukan skor yang tepat untuk plebitis. VIP score
mengenai pembagian plebitis mulai dari skor nol sampai skor empat,
sehingga perawat akan dapat nenentukan kriteria dan skor phlebitis dengan
untuk deteksi dini kejadian plebitis dan penetapan skor yang tepat
sehingga plebitis dapat dinilai dan dapat dicegah sedini mungkin melalui
plebitis dan penentuan yang tepat untuk skor plebitis, sehingga intravena
kateter dapat dicabut dan dipindahkan ketempat penusukan yang lain pada
Bonnici tahun 2012 pada Infection Control Unit di Rumah Sakit Dei Mater
Imsida Malta, dari hasil penelitiannya tingkat plebitis turun dari 22,7%
31
pada pre intervensi menjadi 6,5% pada post intervensi penerapan VIP
plebitis dan penentuan yang tepat untuk skor plebitis, melalui pengamatan
visual yang dilakukan oleh perawat. Ada beberapa jenis VIP Score yang
tepat yaitu:
plebitis, yaitu :
Skala Plebitis Menurut Dougherty, dkk (2010), skala plebitis dibagi menjadi
tempat tusukan
Pembengkakan
komplikasi yang terjadi pada pemberian terapi cairan baik terapi rumatan
faktor yang berperan dalam kejadian plebitis serta pemantauan yang ketat
untuk mencegah dan mengatasi kejadian plebitis. Ada banyak hal yang
34
kulit serta observasi dan pemantauan yang ketat untuk mencegah dan
masuk kuman.
perifer harus diganti setiap 72 jam dan segera mungkin jika diduga
dan sel ke area yang mengalami cedera, dan membentuk sel-sel epitel pada
menjadi kerangka untuk perbaikan sel. Apabila fase ini berlangsung lebih
mencapai 1000 mOsm/L jika durasi hanya beberapa jam. Durasi sebaiknya
kurang dari tiga jam untuk mengurangi waktu kontak campuran yang
(150330 mL/jam). Vena perifer yang paling besar dan kateter yang
sekecil dan sependek mungkin dianjurkan untuk mencapai laju infus yang
tanda dini nyeri atau kemerahan.Infus relatif cepat ini lebih relevan dalam
larutan infus tidak bisa ditaksir hanya berdasarkan pH atau titrable acidity
demikian makin rendah titrable acidity larutan infus makin rendah risiko
plebitisnya.