Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi dalam
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
Kesejahteraan Lanjut Usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 bahwa umur 60 tahun
adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan
dihindari dan pasti akan dialami oleh setiap individu. Proses menua tersebut
sosial yang berlangsung secara bertahap dan pasti. Namun dengan perbaikan
hal ini dapat dilihat pada usia harapan hidup manusia yang semakin tinggi
mortalitas.(Pirma, Siburian;2005)
Masa tua adalah masa di mana seseorang butuh akan kasih sayang dan
sesorang, yaitu suatu periode di mana seseorang telah beranjak jauh dari
periode terdahulu, yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang
penuh dengan manfaat. Perubahan merupakan salah satu kata kunci dari
perjalanan hidup manusia. Mulanya, manusia lahir sebagai bayi yang tak
dewasa, lalu menjadi tua. Itulah kodrat manusia, mau tak mau harus tunduk
Terjemahnya:
Ayat ini menegaskan bahwa kekuasaan Allah swt atas sistem dan
perjalanan hidup umat manusia dari tiada kemudian diadakan hingga pada
akhirnya akan kembali ke sisi Allah swt. Ketika manusia lahir akan
mengalami perkembangan baik secara fisik maupun mental secara bertahap
dan berproses. Perkembangan fungsi organ tubuh manusia akan terus menguat
hingga pada puncaknya usia dewasa, perkembangan fisik tersebut juga diikuti
oleh perkembangan mental dan pengetahuan, misalnya ingatan yang ada pada
diri manusia namun karena semua berasal dari Allah akan kembali juga di
adanya fase penuaan atau pikun pada diri manusia (seperti halnya ketika baru
dilahirkan), hingga pada akhirnya dia wafat, sesungguhnya Allah swt Maha
dan hidup bersama dengan orang lain, yang disebut dorongan sosial.
yang ia butuhkan.
Dalam hidup bersama itu tejadi hubungan antar manusia dalam rangka
Hubungan ini yang disebut interaksi sosial, interaksi sosial dapat disebut juga
proses sosial, dan merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas
sosial.
berkelahi. Dapat juga terjadi hanya karena ada perubahan pada diri seseorang,
dengan yang lain adalah untuk menyesuaikan diri secara timbal balik.
sosial akan menjadi faktor yang beresiko bagi kesehatan. Sebuah studi
menemukan bahwa menjadi bagian dari jaringan sosial akan berdampak pada
lamanya masa hidup (House, Landis dan Umberson, 1998 cit. Santrock,
2002). Anjuran menjaga interaksi sosial tertuang dalam H.R Bukhari yang
artinya:
Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya
persyaratan tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self-
dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif,
kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari setiap anggota dan pemimpin
pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara
Bone.
B. Rumusan Masalah
dengan Kemampuan Interaksi Sosial Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Responden
sosialnya agar dapat keluar dari lingkaran kesepian dan isolasi sosial demi
3. Bagi Profesi
tinggi.
4. Bagi Institusi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
antara individu dan individu, individu dan kelompok, dan kelompok dan
2. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu
3. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu lain,
individu satu dapat memengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi
Sunaryo).
4. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu, di
sosial yang utama. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang
per orang atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa
tujuan bersama.
bersama. Kerja sama bertambah kuat apabila ada musuh bersama atau
Bentuk kerja sama ditinjau dari pelaksanaan kerja sama, ada lima
bentuk, yaitu:
perhotelan.
2. Persaingan (Competition)
bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian
Fungsi persaingan :
kompetitif.
dengan baik.
jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau
sosial.
terjadi adalah :
a. Tambahnya solidaritas.
a. Pengertian
kehilangan kepribadian.
b. Tujuan akomodasi
c. Bentuk akomodasi
perburuan.
B. Lanjut Usia
yang telah mencapai usia meliputi usia pertengahan yaitu kelompok usia
2004).
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi dalam
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimuai sejak
berarti seseorang telah melalui tiga tahap dalam kehidupannya, yaitu anak,
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi
kata geros artinya lanjut usia dan logos adalah ilmu. Jadi gerontologi
(Nugroho, 2000).
batasan umur.
berikut:
Jika dilihat dari pembagian dari beberapa ahli tersebut diatas, dapat
disimpulkan bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang-orang yang telah
berumur 65 tahun keatas. Saat ini berlaku UU No. 13/tahun 1998 tentang
kasejahteraan lanjut usia yang berbunyi lanjut usia adalah seseorang yang
(inti sel) nya satu jenis genetic yang telah diputar menurut suatu
Sekarang sudah umu diketahui bahwa radiasi dan zat kimia dapat
d. Teori Sosiologis
antara lain:
sosial.
mungkin.
lansia.
d) Mempertahan hubunga antara sistem sosial dan individu agar
gambarannya kelat pada saat ia menjadi lansia. Hal ini dapat dilihat
c) Ada tiga aspek utama dalam teori ini yang perlu diperhatikan:
4. Tipe Lansia
a. Lansia yang berbudi sentosa: orang tua ini meskipun diridai Tuhan
Yang Maha Esa rezeki, tetapi tetap terus berusaha, diserta selalu ingat
dan waspada.
b. Lanjut usia yang lemah: orang tua yang putus asa sebaiknya hanya
Tuhan.
a. Tipe optimis: lanjut usia santai dan periang, penyesuaian cukup baik,
rocking chairman).
mesyarakat, tetapi selalu pasif, tidak berambisi, masih tahu diri, tidak
pensiun, tidak suka bekerja, dan senang berlibur, banyak makan, dan
banyak minum.
e. Tipe militan dan serius: lansia yang tidak mudah menyerah, serius,
tua itu bukan hal yang baik, takut mati, iri hati pada orang yang muda,
buruk.
h. Tipe putus asa, membenci, dan menyalahkan diri sendiri: lansia ini
atau 65 ke atas dimana dalam usia itu terjadi konflik antara Integritas vs
adalah;
1) Menyesuaikan diri terhadap penurunan kekuatan fisik dan psikis
pendapatan
penting lainnya
dengannya
tentang kematian individu. Hal ini akan melibatkan secara aktif bagi
integritas diri antara lain, mempunyai harga diri yang tinggi, menilai
dan sikap yang tidak menghargai terhadap diri sendiri atau orang lain.
Perilaku yang ditunjukkan lansia yang mengalami putus asa ini adalah
tuanya dengan sehat secara fisik dan mental serta sejahtera. Proses
tersebut.
yaitu:
aspek perubahan alamiah atau normal yang terjadi pada proses menua,
yaitu :
a. Perubahan aspek biologi ( biological aspect of aging )
pada :
oleh teori rantai silang (cross-linkage theory). Teori rantai silang ini
lebih jelas terlihat terutama pada wanita. Rambut mulai beruban dan
sesuai untuk kulit lanjut usia terutama pada wanita. Pada pria
(Stanley, 2007)
pengecapan)
1988).
Pada orang yang berusia lebih dari 60th antara 25 dan 55%
(Stanley, 2007)
3. Sistem kardiovaskuler
jumlah air jaringan. Tebal bilik kiri dan kekakuan katup bertambah
4. Sistem pernapasan
ekspirasi paksa satu detik sebesar lebih kurang 0,2 liter/ dekade
juga akan menurun. Jumlah tonjolan saraf pengecap pada lidah juga
2007).
7. Sistem muskuloskletal
lansia.(Maryam, 2008)
liter sehari dan jangan tunggu sampai merasa haus, jika berkemih
saluran kemih sering terjadi pada wanita lansia. Teori rantai silang
Lueckenotte, 2006).
dan isolasi sosial. Sistem imun adalah suatu jaringan kerja dari
Lueckenotte, 2006).
Penurunan fungsi sistem imun khususnya limfosit T dan
McConnel, 1988).
Perubahan ini berupa penurunan daya ingat atau memori baik jangka
hal yang sangat penting dalam aspek proses intelektual karena kita
untuk melakukan atau tidak melakukan aktivitas. Hal ini karena orang
yang sudah tua berpikir bahwa ia tak mungkin lagi bisa belajar
fisiknya. Beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik
darinya
lagi.
perasaan tidak mampu dan rendah diri. Mereka merasa ragu dan
mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari
social mores and values). Pada teori ini seorang lansia dapat
mengalami pemutusan hubungan atau interaksi dengan lingkungan
kebanggaan diri
kelompok tertentu
adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan social
ansia yang sukses berarti lansia yang tetap aktif (Meiner &
jumlah ovum dan volikel yang sangat rendah maka kadar esterogen
Zentner 1970).
yang negatif.
lanjut usia. Oleh karena itu para lanjut usia perlu memahami dan
berkurang, kulit makin keriput, gigi mulai rontok, tulang makin rapuh,
usia lanjut karena sikap kerja ini tidak hanya kualitas kerja yang
mereka lakukan tetapi juga sikapnya terhadap masa pension yang akan
2001).
sosialnya, dan status ekonomi. Khususnya aspek sosial pada lanjut usia
lagi (Kuntjoro, 2002). Selaian itu lanjut usia akan merasa sulit untuk
dicintai
2004).
C. Konsep Kelompok
1. Definisi kelompok
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama.
Semua kondisi ini akan memengaruhi dinamika kelompok Staurt & Laraia
dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif.
3. Komponen kelompok
a. Struktur kelompok
b. Besar kelompok
Rawlins, Williams, dan Beck (1993) adalah 5-10 orang. Jika anggota
Jika terlalu kecil, tidak cukup variasi informasi dan interaksi yang
terjadi.
c. Lamanya sesi
Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-40 menit bagi fungsi
kelompok yang rendah dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok yang
bergantung pada tujuan kelompok, dapat satu kali atau dua kali
d. Komunikasi
dilaksanakan.
e. Peran kelompok
yaitu peran serta aktif dalam proses kelompok. Task roles, yaitu fokus
f. Kekuatan kelompok
kajian siapa yang paling banyak mendengar, dan siapa yang membuat
g. Norma kelompok
h. Kekohesifan
perlu diukur melalui seberapa sering antar anggota memberi pujian dan
4. Proses kelompok
tiga tahap. Pada tahap permulaan, yaitu periode orientasi, para anggota
ada saat ini. Dukungan diberikan kepada anggota pada saat mereka
berjuang mengatasi konflik yang terkait dengan keintiman kerja sama dan
(Copel 2007).
dan Beck (1993) membagi kelompok menjadi tiga, yaitu terapi kelompok,
a. Terapi kelompok
b. Kelompok terapeutik
(Keliat 2004).