Вы находитесь на странице: 1из 8

Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Salah satunya
adalah sarana dan perasarana yang dibutukan dalam proses belajar dan mengajar di sekolah.
Berbicara sarana dan prasarana di dalam lingkungan pendidikan merupakan aspek yang menarik
untuk di ulas, apalagi dalam kegiatan proses belajar dan pembelajaran di sekolah yang
berhubungan dengan pengunaan sarana dan prasarana.

Sarana dan Prasarana merupakan salah satu objek yang sangat vital dalam mendukung
tecapainya tujuan pendidikan dalam proses belajar dan mengajar. Dierah sekarang ini berbagai
macam cara telah di lakukan praktisi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan salah
satunya adalah dengan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Kemampuan guru dan
lembaga dalam memenuhi sarana dan prasarana pendidikan akan sangat mempengaruhi
efektivitas pembelajaran.

Sehubungan dengan pembahasan di atas dalam makalah ini akan dibahas tentang
pentingnya sarana dan prasarana dalam proses belajar dan mengajar serta pengembangannya.

1. Pengertian sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan; alat; media.

Menurut E. Mulyasa, Sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar,
seperti bangunan, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.
Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar. Menurut Pasukan
Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departmen Pendidikan dan Kebudayaan,
yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua keperluan yang diperlukan dalam proses
belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan
pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Sedangkan pengertian prasarana secara etimologis (arti kata) presarana berarti alat tidak
langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,
lapangan olah raga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung untuk mencapai
tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
Menurut Ibrahim Bafadal bahwa prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sarana pendidikan adalah semua keperluan yang
secara langsung dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, baik
yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar, teratur, efektif dan efesien. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana
pendidikan adalah keperluan yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi
dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk
pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan.

2. Fungsi jenis dan sifat sarana dan prasarana

Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis atau sifatnya,
yaitu:

Pertama, ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana
pendidikan ada yang berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan
dan ada yang berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap proses
belajar mengajar. Prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak
sangat menentukan), termasuk dalam prasarana pendidikan ini adalah tanah, halaman,
pagar, tanaman, bangunan sekolah, jaringan jalan, air, lestrik, telepon, serta
perabot/mobiler. Sedangkan sarana pendidikan berfungsi langsung (kehadirannya sangat
menentukan) terhadap proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat
praktek dan media pendidikan.
Kedua, ditinjau dari jenisnya. Fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas
fizikal dan fasilitas bukan fizikal. Fasilitas fizikal atau fasilitas material yaitu segala
sesuatu yang berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peranan untuk
memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer,
perabot, alat peraga, model, media, dan sebagainya. Fasilitas bukan fizikal yakni sesuatu
yang bukan benda mati, atau kurang dapat disebut benda atau dibendakan, yang
mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti
manusia, jasa, dan uang.
Ketiga, Ditinjau dari sifat barangnya. Sarana dan prasarana pendidikan dapat dibedakan
menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung
pelaksanaan tugas. Barang bergerak atau barang berpindah/dipindahkan dikelompokkan
menjadi barang habis-pakai dan barang tak habis pakai.
a) Barang habis-pakai ialah barang yang susut volumenya pada waktu dipergunakan, dan
dalam jangka waktu tertentu barang tersebut dapat susut terus sampai habis atau tidak
berfungsi lagi, seperti kapur tulis, tinta, kertas, spidol, penghapus, sapu dan sebagainya.
b) Barang tak-habis-pakai ialah barang-barang yang dapat dipakai berulang kali serta
tidak susut volumenya semasa digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi
tetap memerlukan perawatan agar selalu siap pakai untuk pelaksanaan tugas, seperti
mesin tulis, komputer, mesin stensil, kendaraan, perabot, media pendidikan dan
sebagainya.
Sedangkan barang tidak bergerak ialah barang yang tidak berpindah-pindah letaknya atau
tidak bisa dipidahkan, seperti tanah, bangunan/gedung, sumur, menara air, dan
sebagainya.

3. Proses Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Menurut Subagio Atmodieirio (2000), pengelolaan (manajemen) perlengkapan meliputi fungsi-


fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan

Melalui rencana dan penentuan kebutuhan akan dihasilkan antara lain : rencana
pembelian, rencana rehabilitas, rencana distribusi, rencana sewa, dan rencana pembuatan.

b. Fungsi penganggaran

Fungsi ini terdiri atas kegitan kegiatan dan usha-usaha untuk merumuskan perincian
penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yaitu skala mata uang dan jumlah biaya
dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku.
Anggaran sarana dan prasarana meliputi : anggaran pembelian, anggaran perbaikan dan
pemeliharaan, anggaran penyimpanan dan penyluran, anggaran penelitian, dan anggaran
pengembngan barang.

c. Fungsi pengadaan

Pengadaan adalah kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang
dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang belum
ada menjadi ada.
Pengadaan dapat dilakukan dengan cara : pembelian, penyewaan, peminjaman,
pemberian(hibah), penukaran, pembuatan, dan perbaikan.

d. Fungsi penyimpanan

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha melakukan pengurusan


penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan didalam ruang penyimpanan.
Fungsi penyimpanan meliputi penyipn ruang-ruang penyimpanan, tatalaksana
penyimpanan, tindakankeamanan dan keselamatan.

e. Fungsi penyaluran

Penyaluran merupakan kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan,


penyelenggaraan dan pengaturan pemindahan barang dari suatu tempat ketempat lain,
yaitu dari tempat penyimpanan ke tempat pemakaian.
f. Fungsi pemeliharaan

Pemeliharaan adalah suatu proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis dan
daya guna suatu alat produksi atau fasilitas kerja (sarana dan prasarana) dengan jalan
merawatny, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakannya.

g. Fungsi penghapusan

Fungsi penghapusan adalah kegiatan dan usaha-usaha pembebasan barang dari


pertanggung jawaban sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h. Fungsi pengendalian

Fungsi pengendalian adalah fungsi yang mengatur dan mengarahkan cara pelaksanaan
dari suatu rencana, program, proyek dan kegiatan, baik dengan pengaturan dalam bentuk
tatalaksana ataupun melalui tindakan turun tangan untuk memungkunkan optimasi dalam
penyelenggaraan suatu rencana, program, proyek, dan kegiatan oleh unsur dan unit
pelaksana.

4. Pentingnya sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran

Sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial
bangsa yang bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis, bertanggung
jawab, beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
berkepribadian yang mantap dan mandiri. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan
kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun suprastruktur.

Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan
bermakna sehingga prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Dengan
demikian, masing-masing mata pelajaran juga memerlukan sarana pembelajaran yang berbeda
pula. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang dapat
mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik. Dengan
dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan materi secara
lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang telah disiapkan
guru.

Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Selain


kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana
pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana
pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan pembelajaran.
Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar.
Yamin menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang proses belajar
mengajar: 1) perpustakaan, 2) sarana penunjang kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan sarana
kegiatan ekstrakurikuler dan mulok.

Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta didik, guru
dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih terbantu dengan dukungan
sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat kecerdasan yang
bagus sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu peserta didik,
khususnya yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru akan
terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga akan lebih
variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang paling
bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain
menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.

Macam-macam Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah
hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang
diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada
yang sengaja dirancang.

Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.


Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan
gerak):

1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak

Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:


1. audio: Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6. visual gerak : film bisu
7. audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik : Benda nyata, model, specimen
9. manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran
10. komputer : CAI

Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media


kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks).
Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya
luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio,
video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).

Henrich, dkk menggolongkan:


1. media yang tidak diproyeksikan
2. media yang diproyeksikan
3. media audio
4. media video
5. media berbasis computer
6. multi media kit.

Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan
media audio-visual.
jenis media belajar, diantaranya:

1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik


2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), LCD Proyektor dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya.
5. Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau tempat study seperti Museum,
Candi, dll.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial,
projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan
serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan
komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media
yang bersifat interaktif.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi
peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan.
Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang
lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka
media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat
melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan;
dan mutu teknis.
A. MEDIA VISUAL
Media yang tidak diproyeksikan
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas,
tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah
dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala
tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan,
pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol
visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran,
dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya
dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1. gambar / foto: paling umum digunakan
2. sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail.
Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan
memperjelas pesan.
3. diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk
menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk
mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4. bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna
siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram,
kartun, atau lambang verbal.
5. grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk
tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari
pertumbuhan.
2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa
(tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi
perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead
projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
-Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
-Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan
diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang
terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi
OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang
praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
B. MEDIA AUDIO
1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan
peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah.
Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan
perawatan murah.
C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2. Media komputer
3. Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu
menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara
interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet
dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta
menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

Вам также может понравиться