Вы находитесь на странице: 1из 2

BACAAN DOA SUJUD TILAWAH DAN SUJUD SAHWI

Posted by Admin pada 13/05/2010

Bacaan Doa Sujud Tilawah dan Sujud Sahwi

Apa bacaannya pada saat sujud tilawah atau sujud sahwi?

Jawab:

Adapun sujud tilawah ada dua hadits yang menjelaskannya, tapi keduanya adalah hadits dhoif (lemah).

Satu : Hadits Aisyah -radhiyallahu anha- :








Adalah Nabi shalallahu alaihi wa salam beliau membaca dari sujud Al-Quran (sujud tilawah-pent.) pada
malam hari : Telah sujud wajahku kepada Yang Menciptakanku, maka beratlah pendengaran dan
penglihatan karena kemampuan dan kekuatan-Nya. Dan dalam riwayat Hakim ada tambahan : Maka
Maha Berkah Allah sebaik-baik pencipta. Dan dalam riwayat Ibnu Khuzaimah : Beliau mengucapkannya
tiga kali.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahaway dalam Musnadnya 3/965 no.1679, Ibnu Abi Syaibah dalam Al-
Mushonnaf 1/380 no.4372, Ahmad dalam Musnadnya 6/30, Tirmidzy 2/474 no.580 dan 5/456 no.3425, An-Nasai
2/222 no.1129 dan Al-Kubro 1/239 no.714, Abu Ahmad Al-Hakim dalam Syiar Ashhabul Hadits no.82, 83, Ibnu
Khuzaimah 1/382, Hakim 1/341-342, Ad-Daraquthny 1/406, Al-Baihaqy 2/325, Abu Syaikh Al-Ashbahany dalam Ath-
Thobaqat 3/513 dan Ath-Thobarany dalam Al-Ausath 4/9 no.4376.

Semua meriwayatkan hadits ini dari jalan Khalid bin Mihran Al-Hadzdza` dari AbulAliyah dariAisyah.

Cacat yang menyebabkan hadits ini lemah adalah Khalid bin Mihran tidak mendengar dari AbulAliyah.
Berkata Imam Ahmad : Khalid tidak mendengar dari AbulAliyah. Baca : Tahdzib At-Tahdzib dan Jami
At-Tahshil karya Al- Ala`i.

Dan Ibnu Khuzaimah dalam Shohihnya menegaskan bahwa sebenarnya antara Khalid dan AbulAliyah
ada perantara yaitu seorang rowi mubham (seorang lelaki yang tidak disebut namanya-pen.).

Saya berkata : Apa yang disebutkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Khuzaimah ini memang benar karena
Khalid bin Mihran dari seluruh referensi yang disebutkan di atas ia meriwayatkan dari AbulAliyah dengan
lafadzAn (dari) sehingga riwayat Khalid ini dianggap terputus dari AbulAliyah apabila telah terbukti ada
riwayat lain menyebutkan ada perantara antara Khalid dengan AbulAliyah.

Dan ternyata ada riwayat dari jalanIsmail binUlayyah dari Khalid bin Mihran dari seorang lelaki dari
AbulAliyah dariAisyah -radhiyallahuanha-.

RiwayatIsmail binUlayyah ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam Musnadnya 6/217, Abu Daud 2/60
no.1414, Ibnu Khuzaimah 1/283 dan Al-Baihaqy dalam Al-Kubro 1/325 dan As-Sughro 1/509.

Maka bisa disimpulkan bahwa haditsAisyah ini adalah hadits yang lemah karena Khalid tidak mendengar
dari AbulAliyah dan perantara antara keduanya adalah seorang rawi mubham. Karena itulah hadits ini
disebutkan oleh Syaikh Muqbil bin Hady Al-Wadiy -rahimahullahu- dalam Ahadits Muallah Zhohiruha
Ash-Shihhah hadits no. 395.

Kedua : Hadits Ibnu Abbas -radhiyallahu anhuma-








Nabi shalallahu alaihi wa salam membaca satu ayat dari ayat-ayat sajadah lalu beliau sujud kemudian
beliau membaca doa : Wahai Allah tulislah untukku dengannya disisiMu sebagai pahala dan letakkanlah
dariku dengannya dosa dan jadikanlah untukku disisiMu sebagai modal dan terimalah dariku
sebagaimana Engkau menerima dari hambaMu (Nabi) Daud.

Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzy 2/472 no.549 dan 5/455-456 no.3424, Ibnu Majah 1/334 no.1053, Ibnu
Khuzaimah 1/282-283 no.572-573, Ibnu Hibban sebagaimana dalam Al-Ihsan 6/473 no.2568 dan Al-Mawarid no.691,
Al-Hakim 1/341, Al-Baihaqy 2/320, Abu Ahmad Al-Hakim dalam Syiar Ashhabul hadits no.84, Ath-Thobarany 11/104
no.11262, Al-Uqoily dalam Ad-Duafa` 1/242-243, Al-Khalily dalam Al-Irsyad 1/353-354 dan Al-Mizzy dalam
Tahdzib Al-Kamal 6/314.

Semuanya meriwayatkan dari jalan Muhammad bin Yazid bin Hunais dari Hasan bin Muhammad
binUbaidillah bin Abi Yazid berkata kepadaku Ibnu Juraij : Wahai Hasan, kakekmuUbaidillah bin Abi
Yazid mengabarkan kepadaku dari IbnuAbbas.

Saya berkata : Dalam hadits ini ada dua cacat :

1. Muhammad bin Yazid bin Hunais. Abu Hatim berkomentar tentangnya : Syaikhun sholihun (Seorang
Syaikh yang sholeh). Dan Ibnu Hibban menyebutkannya dalam Ats-Tsiqot maka rawi seperti ini tidak
dipakai berhujjah kalau bersendirian karena itu Al-Hafidz menyimpulkan dari Taqrib At-Tahdzib : Maqbul
(diterima haditsnya kalau ada pendukungnya, kalau tidak ada pendukungnya ia adalah layyinul hadits
(lembek haditsnya).

2. Hasan bin Muhammad binUbaidillah. Adz-Dzahaby berkomentar tentangnya : Berkata Al-Uqoily : laa
yutabaualaihi (Ia tidak mempunyai pendukung) dan berkata yang lainnya : Padanya (Hasan bin
Muhammad) ada Jahalah (tidak dikenal). Maka rawi ini juga tidak dipakai berhujjah kalau bersendirian..
Apalagi Imam At-Tirmidzy menganggap bahwa hadits ini adalah hadits ghorib. Dan istilah hadits ghorib
menurut Imam At-Tirmidzy adalah hadits lemah. Wallahu Alam.

Kesimpulan:

Tidak ada hadits yang shohih tentang doa sujud tilawah maka kalau seseorang membaca ayat dari ayat-
ayat sajadah dalam sholat kemudian ia sujud maka ia membaca doa seperti yang ia baca dalam
sujud sholat. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad sebagaimana dalam Al-Mughny 2/362 dan Masail
Imam Ahmad riwayat Ibnu Hany 1/98.

Adapun kalau sujud tilawahnya di luar sholat maka tidak ada syariat membaca doa apapun. Wallahu
Alam.

Adapun doa sujud sahwi kami tidak mengetahui ada doa yang khusus pada sujud sahwi tersebut
mungkin karena itu Imam Ibnu Qudamah berkata bahwa yang dibaca dalam sujud sahwi adalah sama
dengan apa yang dibaca pada sujud sholat.

Вам также может понравиться