Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
KELOMPOK 8
3. Patimah (A1C112033)
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Kimia Anorganik tentang BORON dengan sebaik-
baiknya dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
syarat untuk menyelesaikan tugas Kimia Anorganik agar dapat mengikuti matakuliah
selanjutnya yang ada di pendidikan kimia Universitas Jambi. Selain itu pembuatan makalah
ini adalah sebagai bukti hasil dari metode belajar selama kuliah. Penulisan makalah ini
didasarkan pada hasil literatur-literatur yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya.
Makalah ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan hasil yang telah di cari. Tentu
ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam tata penulisan makalah ini. Maka
saran-saran dari pembaca dibutuhkan dalam tujuan menemukan refleksi untuk peningkatan
mutu dari makalah serupa di masa mendatang. Akhir kata, selamat membaca dan terima
kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan Talium.
Yang mana unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke bawah letak suatu
unsur dalam sistem periodik maka, nomor atom dan jari-jari atomnya makin besar
sedangkan keelektronegatifan dan energi ionisasinya makin kecil dan begitu pula
sebaliknya.
Dalam golongan ini, boron merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu
satu-satunya non-logam dalam golongan III A pada tabel periodik unsur dan
menunjukkan kemiripan sifat dengan unsur-unsur tetangga, carbon (C) dan silikon
(Si). Kemiripan sifat ini adalah dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan
senyawa rantai, namun berbeda dalam hal pembentukan senyawa kekurangan
electrn. Boron tidak pernah dijumpai sebagai senyawa kationik karena tingginya
entalpi ionisasi, tetapi membentuk senyawa kovalen dengan pembentukan orbital
hidrida sp2 untuk menghasilkan struktur segitiga sama sisi.
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan
nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara
logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada
sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur
satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan
dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi
boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui sejarah penemuan dari boron.
2. Mengetahui struktur boron.
3. Mengetahui keberadaan boron dan senyawanya dialam.
4. Mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari boron.
5. Mengetahui cara ekstraksi boron.
6. Mengetahui senyawa-senyawa boron.
7. Mengetahui kegunaan dari boron.
BAB I
PEMBAHASAN
Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah diketahui sejak ribuan tahun
yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy,
Gay-Lussac, dan Thenard.
Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac danLouis-
Jaques Thnard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry
Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat(H3BO3). Kata
Boron berasal dari bahasa arab yaitu Buraq dan bahasa Persia yaitu Burah dan
akhirnya disebut dengan Borat.
Boron yang telah dimurnikan adalah padatan hitam dengan kilap logam. Sel
satuan kristal boron mengandung 12, 50, atau 105 atom boron, dan satuan struktural
ikosahedral B12 terikat satu sama lain dengan ikatan 2 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3
pusat 2 elektron (3c-2e) (ikatan tuna elektron) antar atom boron (Gambar 4.1). Boron
bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor.
Kimia boran (boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A. Stock yang
dilaporkan pada periode 1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam
sistem periodik, hidrida boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron
hidrida khususnya sangat tidak sesuai dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan
dengan konsep baru dalam ikatan kimia. Untuk kontribusinya dalam kimia anorganik
boron hidrida, W. N. Lipscomb mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun 1976.
Hadiah Nobel lain (1979) dianugerahkan ke H. C. Brown untuk penemuan dan
pengembangan reaksi dalam sintesis yang disebut hidroborasi.
Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih boran yang rendah,
dan juga karena aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada udara, Stock
mengembangkan metoda eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalam
vakum. Dengan menggunakan teknik ini, ia mempreparasi enam boran B2H6, B4H10,
B5H9, B5H11, B6H10, dan B10H14 dengan reaksi magnesium borida, MgB2, dengan
asam anorganik, dan menentukan komposisinya. Namun, riset lanjutan ternyata
diperlukan untuk menentukan strukturnya. Kini, metoda sintesis yang awalnya
digunakan Stock menggunakan MgB2 sebagai pereaksi hanya digunakan untuk
mempreparasi B6H10. Karena reagen seperti litium tetrahidroborat, LiBH4, dan
natrium tetrahidroborat, NaBH4, kini mudah didapat, dan diboran, B2H6, yang
dipreparasi dengan reaksi 3 LiBH4 + 4 BF3.OEt2 2 B2H6 + 3 LiBF4 + 4 Et2O, juga
mudah didapat, boran yang lebih tinggi disintesis dengan pirolisis diboran.
Teori baru diusulkan untuk menjelaskan ikatan dalam diboran, B2H6.
Walaupun struktur yang hampir benar, yakni yang mengandung jembatan hidrogen,
telah diusulkan tahun 1912, banyak kimiawan lebih suka struktur mirip etana, H3B-
BH3, dengan mengambil analoginya dengan hidrokarbon. Namun, H. C. Longuet-
Higgins mengusulkan konsep ikatan tuna elektron 3-pusat 2-elektron 3-center 2-
bond (ikatan 3c-2e bond) dan bahwa strukturnya memang benar seperti dibuktikan
dengan difraksi elektron tahun 1951 (Gambar 4.2).
Struktur ini juga telah dielusidasi dengan difraksi elektron, analisis struktur
kristal tunggal sinar-X, spektroskopi inframerah, dsb, dan memang boran terbukti
mengandung ikatan 3c-2e B-H-B dan B-B-B berikut:
Selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini
dapat ditangani dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul. Boran
diklasifikasikan menjadi closo, nido, arachno, dsb. sesuai dengan struktur kerangka
atom boron.
selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini dapat
ditangani dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul. Boran
diklasifikasikan menjadi closo, nido, arachno, dsb. sesuai dengan struktur kerangka
atom boron.
Tidak hanya diboran, boran yang lebih tinggi juga merupakan senyawa yang
tuna elektron yang sukar dijelaskan dengan struktur Lewis yang berbasiskan ikatan
kovalen 2c -2e.
K. Wade merangkumkan hubungan jumlah elektron yang digunakan untuk
ikatan kerangka dan struktur boran dan mengusulkan aturan empiris yang disebut
aturan Wade. Menurut aturan ini, bila jumlah atom boron n, jumlah elektron valensi
kerangkanya 2(n+1) didapatkan jenis closo, 2(n+2) untuk jenis nido, dan 2(n+3) untuk
jenis arachno. Hubungan antara struktur kerangka dan jumlah elektron valensi adalah
masalah penting dalam senyawa kluster logam transisi, dan aturan Wade telah
memainkan peranan yang signifikan dalam memajukan pengetahuan di bidang
struktur senyawa kluster ini.
Boron banyak terdapat di batu burax. Ada dua alotrop boron, boron
amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk
metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) Boron tidak hadir di alam dalam bentuk
elemen. Hal ini ditemukan digabungkan dalam boraks, asam borat, kernite, ulexite,
colemanite dan borates.
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asamot horboric
dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di
dalam boron dancol emantie.Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat
optik alami.
Sumber-sumber penting boron adalah raso rite (kernite) dan tincal (bijih
borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave.Tincal merupakan sumber
penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop10B sebanyak 19.78% dan isotop
11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara reduksi fase
uapboron triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang dipanaskan
dengan listrik. Boron yang tidak murni (amorphous boron) menyerupai bubuk hitam
kecoklatan dan dapat dipersiapkan dengna cara memanaskan boron trioksida dengan
bubuk magnesium. Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia
secara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi
pada suhu yang lebihtinggi.
c) Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila
dilarutkan dalam air, di mana ion. BO32- bertindak sebagai basa dengan
menghilangkan proton dari air.
BO3 2 (aq) + H2O(l) HBO3(aq) + OH(aq)
d) Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen
menempati kedudukan yang berselang-seling dengan reaksi seperti berikut.
|
BOBOBO
| |
Boron (B) tdk terlalu banyak diproduksi dlm laboratorium karena telah dpt
diperoleh secara komersial. Secara umum,Boron (B) berasal dari tourmaline, borax
[Na2B4O5(OH)4.8H2O], dan kernite [Na2B4O5(OH)4.2H2O]. Unsur ini susah diperoleh
dalam bentuk murni karena titik lelehnya yang tinggi (2250 C) dan sifat korosif
cairannya. Ia dibuat dalam kemurnian 95 98% sebagai bubuk amorf dengan reduksi
B2O3 dengan Mg, diikuti dengan pencucian produknya dengan larutan NaOH, HCl,
dan HF.
A. Ekstraksi Bororn dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Boron Kristal didapatkan dengan cara
Reduksi BCl3 dengan H2. Hal ini berlaku pada skal kilogram.
2 BCl3 + H2 2B + 6HCl
BI3 2B + 3I2
Sangat sulit mendapatkankristal boron murni karena butuh suhu yang snagat
tinggi(2180oC) dan larutannya bersifat korosif.
Asam boraks (H3BO3) dapat dibuat dengan merekasikan boraks dengan asam-
asam kuat. Cara lain adalah dengan hidrolisis halide boraks. Asam boraks yang
diperoleh berbentuj kristal-jarum putih. Satuan antara satu molekul lainnya terkait
secara bersama-sama oleh adanya ikatan hydrogen yang membentuk lapisan-lapisan
tak terhingga sehingga kristalnya sangat rapuh dan mudah pecah. Asam boraks cukup
larut dalam air dan merupakan asam lemah dalam artikonsep asam basa
Lewis.(Nofrijal Jhon:2011).
Pada dasarnya ada dua proses untuk memproduksi asam borat secara industri, yaitu :
a. Proses Asidifikasi
Pada proses ini asam borat dibuat dengan cara mereaksikan granular borak dengan
larutan H2SO4 di dalam reaktor, dengan ketentuan 3 bagian granular borak
(Na2B4O7 .10 H2O), 1 bagian asam sulfat (H2SO4) dan 12 bagian air (H2O). Untuk
lebih jelasnya, proses pembuatannya akan diuraikan di bawah ini :
Pertama-tama memasukkan semua bahan yang diperlukan ke dalam reactor dan
ditambahkan 1 bagian asam sulfat (H2SO4).dengan perbandingan 3 bagian granular
borak (Na2B4O7 .10 H2O) dan 12 bagian air (H2O). Temperatur yang digunakan
adalah 800C dengan tekanan 1 atm dan berlangsung selama 1 jam. Kemudian larutan
yang keluar dari reaktor dimasukkan ke dalam evaporator untuk mengurangi
kandungan air, sehingga didapatkan sebuah larutan jenuh. Setelah itu dimasukkan ke
dalam kristaliser untuk didinginkan. Kristal asam borat kemudian disaring untuk
memisahkan kristal asam borat dengan larutan sodium sulfat di dalam centrifuge.
Kristal Asam Borat diumpankan ke dalam rotary dryer untuk mengalami proses
pengeringan sehingga didapatkan kristal asam borat. Adapun reaksi yang terjadi di
dalam reaktor adalah sebagai berikut :
Na2B4O7 .10 H2O + H2SO4 4 H3BO3 + Na2SO4 + 5H2O
PERSENYAWAAN
Sifat Fisika :
-Bentuk : gas
-Titik Leleh : -127C
-Titik Didih : -101C
-Berat Jenis : 3,0 Kg
Sifat Fisika:
-Bentuk : Gas
-Titik leleh : -107C
-Titik Didih : 13C
-Berat Jenis : 5.1 kg m-3(gas)
- Diboron tetrachlorida: B2Cl4
4. Bromida
-Boron tribromida: BBr3
Sifat Fisika :
-Bentuk : Cair
-Titik Leleh : -46C
-Titik Didih : 91C
-Berat Jenis : 2600 kg m-3
5. Iodida
-Boron triiodida : BI3
6. Oksida
- Diboron trioxide : B2O3
Sifat Fisika :
-Warna : putih
-Bentuk : Kristal Padat
-Titik leleh : 450o c
-Titik Didih : 2065
-Berat jenis : 2550 kg m-3
7. Sulfida
- Diboron trisulphida : B2S3
Sifat Fisika :
-Warna : Putih atau Kuning
-Bentuk : Padat
-Berat Jenis : 1700 kg m-3
8. Nitrida
-Boron nitrida: BNBoron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia
sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat
menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi
seperti grafit.
Sifat fisika :
-Warna : Putih
-Bentuk : Kristal Padat
-Titik leleh : 3000C
-Titik Didih : < 3000
-Berat Jenis : 2200 kg m-3
1. Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
2. Borat atau asam borat digunakan sebagai antiseptic ringan.
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
4. Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
5. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik.
6. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
7. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dankecoa.
8. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk
tekstil.
9. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagaitameng pada
radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakanuntuk mendeteksi
netron.
10. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak
energidan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket.
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk
memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu.
Senyawa boron yang paling komersial adalah Na2B4O75H2O. Pentrahidra ini
digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan
insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate
bleach).
Asam borik juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan
dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan
kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.
Borax (Na2B4O7.10H2O)
Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik
kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium
tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air. Sering mengonsumsi
makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam
jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma,
merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah
turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian)
Rupanya hal ini juga menggelitik pembuat virus untuk mengangkat issue
boraks ini dengan menyebarnya W32/Rabox di Indonesia sejak awal April 2006.
Rupanya boraks tidak hanya tersedia di dunia nyata, di dunia mayapun boraks kini
sudah ada dan beredar bebas, dan disalah gunakan boraks di dunia mayapun akan
mengakibatkan masalah serius bagi komputer terinfeksi.
Boron dengan konsentrasi tinggi dalam air sangat berbahaya bagi komunitas ikan.
Dosis mematikan asam borat bagi manusia 640 mg/kg berat badan melalui oral,
8600 mg/kg berat badan melalui dermal, 29 mg/kg berat badan melalui injeksi.
Penanganan
Unsur boron dan borat tidak dianggap berbahaya, dan perlu penanganan
spesial. Walau begitu, beberapa senyawa boron hidrogen sangat beracun dan
memerlukan penanganan ekstra hati-hati.
BAB III
PENUTUP
3.I KESIMPULAN
3.2 Saran
1. Lebih memahami tentang unsur-unsur yang ada dalam sistem periodik dan
tidak hanya terbatas pada satu unsure saja.
2. Mengaplikasikan pengetahuan yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/berita/gugusan-boron-membentuk-sistem-
cincin-yang-unik/. (diakses pada tanggal 29 Oktober 2013)