Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Dody Irawan Z
Pembimbing:
Dr. Pudjo Sukarno
Amega Yasutra, MS
Sari
Selama reservoir memproduksi fluida reservoir maka tekanan reservoir akan mengalami penurunan, demikian pula halnya
tekanan alir di dasar sumur juga akan cenderung menurun. Jika pada mulanya tekanan reservoir lebih besar dari tekanan
bubble point, maka dengan berjalannya waktu produksi, tekanan dasar sumur akan mengalami penurunan dan dapat
mencapai tekanan yang lebih rendah dari tekanan bubble point. Pada keadaan ini, gas yang terlarut dalam minyak akan
terbebaskan sebagai fasa gas dan jika saturasi gas telah melampaui harga saturasi gas kritik, maka gas akan mengalir
bersama minyak. Pada keadaan ini di dalam reservoir mengalir fasa gas dan minyak. Namun jika sebagian dari reservoir
terutama yang jauh dari lubang sumur masih mempunyai tekanan diatas tekanan bubble point, maka pada bagian reservoir
ini masih terjadi aliran minyak satu fasa. Keadaan aliran ini berbeda dengan model pengembangan Kurva IPR tak
berdimensi yang dilakukan oleh Vogel, Sukarno, Wiggins, dan beberapa peneliti yang lain yang memodelkan sumur pada
tekanan reservoir di bawah tekanan bubble point. Untuk menggambarkan kemampuan reservoir memproduksikan fluida
pada kondisi tekanan reservoir diatas tekanan bubble point, maka dikembangkan kurva IPR (Inflow Performance
Relationship) tak berdimensi yang baru. Ada beberapa persamaan IPR yang telah dipublikasikan dan diterima secara
umum penggunaannya seperti Gilbert4, Vogel9, Sukarno10, dll. Begitu juga dengan persamaan peramalan kurva IPR yang
telah dipublikasikan oleh Standing8, Eckmier5, dan Sukarno10. Persamaan-persamaan tersebut dikembangkan berdasarkan
anggapan bahwa tekanan reservoir lebih rendah dari tekanan bubble point.
Makalah ini bertujuan untuk mempelajari adanya pengaruh tekanan reservoir yang berbeda dan menghasilkan usulan
persamaan peramalan IPR tak berdimensi yang sesuai dengan kondisi tersebut. Keadaan ini dimodelkan menggunakan
simulator CMG dengan menggunakan data batuan dan fluida reservoir seperti yang digunakan Vogel9 dalam melakukan
penelitiannya.
Kata kunci : Produktvitas Sumur, kurva IPR dua fasa, peramalan kurva IPR
Abstract
The reservoir pressure and the flowing well bore pressure will decline continuously during the production of reservoir
fluids. In the case of reservoir pressure above the bubble point pressure, when the decreasing well bore pressure has
passed below the bubble point pressure, then the dissolved gas in oil will be liberated as gas phase in the form of bubbles
and flow with oil. This condition occurs when the saturation value of gas has passed its critical value, at this time there are
gas phase and oil phase flow in the reservoir. When the pressure away from the well bore is still higher than the bubble
point pressure, then in the reservoir there would be two section of flow, which are two phase flow in the section that close
to the well bore, and single phase flow in the other section up to the reservoir boundary. This condition were modeled by
Vogel, and other researchers, where most of them assuming that the initial reservoir pressure equal to or less than the
bubble point pressure. Therefore, an IPR curve is needed to depict reservoir ability in producing fluid, in this condition.
There are some IPR equations that have been published and accepted in general, like Gilbert4,Vogel9, Sukarno10, etc.
There are also IPR equation for prediction purposes that has been published by Standing8, Eckmier5, and Sukarno10. These
equations were developed with assumption of below bubble point pressure.
This Paper investigates the influence of different bubble point pressure, the study also expected to give the new IPR curve
forecasting equation referred to the given condition. The study was done by CMG simulator, the study also using the same
rock data and reservoir fluid as those which used by Vogel9 in conducting its research.
Pada profil produksi solution gas drive Gambar 1, Sukarno10 kemudian melanjutkan studi Vogel dengan
terlihat bahwa saat tekanan dasar sumur di atas menggunakan asumsi yang sama tetapi kali ini
Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008
2
mengikutsertakan pengaruh skin dalam pengembangan Sukarno10 mengembangkan persamaan peramalan kurva
kurva IPR-nya. Persamaan IPR tak berdimensi yang IPR untuk sumur yang berproduksi dari reservoir
diusulkan oleh Sukarno10 kemudian dimodifikasi oleh bertenaga dorong gas terlarut, dengan anggapan bahwa
Fadli dkk11 sehingga dihasilkan persamaan sebagai tidak terjadi perubahan jari-jari pengurasan dan faktor
berikut: skin, dalam bentuk perbandingan antara laju produksi
Pwf P
2 maksimum pada dua waktu produksi yang berbeda yang
Qo
= 1 0.0446 1 .0446 wf ....(2) dinyatakan dalam persamaan berikut:
Q o max Pr Pr
Untuk API < 40,
Sedangkan kurva IPR untuk tekanan reservoir diatas Q o max f Prf
tekanan bubble point (satu fasa) merupakan garis lurus = 0.033210 exp 3.429922 (5)
yang dinyatakan sebagi berikut: Qo max p Prp
Q o max f m (Prf
) ..........(5) 3.1 Model Reservoir
=
Qo max p m (P )
rp Reservoir radial dengan sumur vertikal terletak ditengah
reservoir menembus seluruh lapisan produktif.
Dimana m(Pr) adalah pseudo pressure function pada Penelitian ini menggunakan model sumur tunggal.
harga tekanan reservoir tertentu. Selain Standing8 Dengan model ini dapat diketahui secara jelas mengenai
terdapat beberapa persamaan peramalan kurva IPR lain, gerakan aliran minyak dan gas menuju sumur produksi.
yaitu persamaan peramalan IPR Eckmier5 dan Model reservoir yang digunakan pada penelitian ini
persamaan peramalan kurva IPR Sukarn10. Persamaan dapat dilihat pada Gambar 2.
peramalan Eckmier5 merupakan gabungan antara
persamaan Vogel9 dan Fetkovich 8, dengan anggapan 3.2 Data Reservoir
bahwa harga n (flow exponent) sama dengan satu, yang
diperoleh persamaan peramalan sebagai berikut: Data reservoir yang digunakan dalam makalah ini adalah
sama dengan data reservoir dari Vogel9. Kondisi
Qo max f Prf
3
reservoir pada keadaan undersarurated (Pr Pb) dan
= .....................(6) bertenaga dorong gas terlarut dimana reservoir bersifat
Qo max p Prp
homogen, isotropik dan sistem reservoir terbatas. Data
3
model dan batuan reservoir dapat dilihat pada Tabel 1, akan terdapat hubungan antara plot PD vs t D pada kertas
di Lampiran A. grafik semi-log yang menghasilkan kemiringan garis
1.151. Untuk aliran minyak(satu fasa),
h (Pr Pwf ) k o
PD = ................... (8)
141 .2Qo o Bo
0 .0002637 ko
tD = .................... (9)
rw oCt
2
Pd vs t d
Gambar 2. Model Reservoir 16
14
Kurva permeabilitas relatif dari batuan reservoir dan 12
sifat fisik dari fluida minyak dan gas dapat dilihat pada
10
Lampiran A. Data sifat fisik dari fluda reservoir yang
Pd
8
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
6
4
y = 1. 151Ln(x) - 1. 415
2
4. Initialisasi dan Validasi Model R2 = 1
0
Untuk memastikan bahwa model akan memberikan hasil 10000 100000 1000000
yang benar, perlu dilakukan initialisasi dan validasi. td
Setelah itu barulah dilakukan perhitungan parameter
yang dibutuhkan dengan menggunakan model Gambar 3. Chart pD vs tD
(simulator) tersebut.
Dari plot tersebut dihasilkan harga slope sebesar 1.15
4.1 Initialisasi Model yang harganya cukup mendekati harga 1.151 sehingga
model dapat dikatakan valid untuk penelitian ini.
Initialisasi model dilakukan dengan membandingkan
OOIP hasil similator terhadap volumetrik. Dari hasil
perhitungan dengan menggunakan simulator diperoleh 5. Metode Penelitian
hasil OOIP sebesar 7.914 MMRBBL. Perhitungan
cadangan dengan metoda volumetrik dengan persamaan, Penelitian tentang pengaruh adanya perubahan tekanan
bubble point saat tekanan reservoir berada di atas
Ah (1 S wc ) ........................(7) tekanan bubble point disimulasikan dengan
OOIP = memasukkan harga tekanan bubble point awal dalam
Boi simulator dan sumur diproduksikan dengan laju
produksi konstan. Saat tekanan dasar sumur turun di
Dengan parameter-parameter pada Tabel 1 dan 2, OOIP bawah tekanan bubble point awal dimana respon
dengan persamaan di atas bernilai 7.829 MMRBBL. tekanan belum sampai ke batas reservoir sumur ditutup.
Perbedaan OOIP dari simulator dengan perhitungan Ketika sumur diproduksikan kembali, tekanan bubble
volumetrik cukup kecil yaitu sekitar 1.07 %. point di sekitar sumur yaitu sampai batas respon tekanan
lebih tinggi dari tekanan buble point awal. Kondisi
4.2 Validasi Slope 1.151 tekanan reservoir saat sumur ditutup dan dibuka kembali
dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5 dengan
Pada awal produksi dimana aliran masih satu fasa tekanan bubble point awal 1000 psi.
(tekanan di atas tekanan bubble point) untuk model
silinder homogen dan isotropis, pada periode transien
4
Peramalan kurva IPR untuk tekanan reservoir di atas mengalami penurunan. Untuk reservoir yang tidak
tekanan bubble point memerlukan tekanan reservoir dan berbentuk silinder maka periode late transient akan
laju alir maksimum minyak yang diperoleh dari kurva ditemui, pada periode ini belum semua respons tekanan
IPR dimana tekanan reservoir masih diatas tekanan mencapai batas reservoir. Ketika penurunan tekanan
bubble point awal. telah mencapai batas reservoir, maka tekanan pada batas
radial oil reservoir akan berkelakuan seperti penurunan tekanan
Pressure (psi) 1901-10-30 K layer: 1
-10 0 10
File: 300.irf
User: dody irawan z
pada volume konstan ini berarti tekanan reservoir akan
Date: 4/1/2006
Scale: 1:45.429162
mengalami penurunan dengan laju penurunan yang
Y/X: 1.00:1
Axis Units: ft tetap. Kondisi inilah yang di sebut kondisi pseudo
steady-state, oleh sebab itu tekanan pada kondisi ini
1,153
dapat dianggap mewakili tekanan reservoir.
1,127
0
0
NewWell
1,102
Dalam melakukan peramalan diperlukan beberapa harga
1,076
harga tekanan reservoir dan laju alir maksimum minyak
1,050
1,024
pada masa yang akan datang. Untuk mendapatkan data
999
tersebut, mula-mula sumur diproduksikan dengan laju
973
produksi konstan kemudian sumur ditutup sampai
tekanan di reservoir konstan. Tekanan reservoir yang
-10
-10
947
896
datang. Selanjutnya sumur diproduksi kembali, untuk
-10 0 10
mendapatkan IPR selanjutnya. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai tekanan reservoir turun dibawah
Gambar 4. Distribusi Tekanan Saat Sumur Ditutup tekanan bubble point. Metode untuk mendapatkan IPR
terlampir pada Lampiran B.
radial oil
Bubble Point Pressure (psi) 1901-11-30 K layer: 1 Sedangkan laju alir maksimum minyak diperoleh
-10 0 10
File: 300.irf
User: dody irawan z
Date: 4/1/2006
dengan persamaan Riri1. Persamaan IPR usulan
Scale: 1:45.429162
Y/X: 1.00:1
Axis Units: ft
diperoleh dengan membuat plot antara Qomaxf/Qomaxp vs
Prf/Prp. Selanjutnya Persamaan peramalan IPR usulan ini
1,124 dibandingkan dengan persamaan peramalan Standing8,
1,101 Eckmier5, dan Sukarno10.
0
0
NewWell
1,078
1,055
1,032
-10
941
rentang sifat fisik batuan dan fluida. Penentuan
0.00 2.50 5.00 feet
Kurva IPR tersebut diperoleh dengan memplot tekanan 6.1 Sensitivitas API Gravity
dasar sumur terhadap laju alir minyak dengan berbagai
sensitivitas sifat fisik batuan dan fluida. Penentuan Sensitivitas API Gravity mewakili perubahan kelakuan
tekanan alir dasar sumur dilakukan dengan produksi untuk sifat fisik fluida yang berbeda. Semakin
memproduksi sumur dengan laju alir konstan hingga besar API Gravity maka membuat fraksi ringan dalam
mencapai kondisi pseudo-steady state. Ketika reservoir minyak semakin banyak sehingga viskositas ikut turun
diproduksi dengan laju alir konstan, maka di dalam dan laju alir minyak meningkat. Gambar 6 menunjukkan
reservoir tekanan akan turun melalui tiga periode yaitu pengaruh dari perubahan API terhadap kurva IPR. Dari
transient, late transient dan pseudo-steady state. Pada gambar tersebut terlihat bahwa perubahan harga API
periode transient penurunan tekanan berkelakuan seperti minyak sangat kecil pengaruhnya terhadap kurva IPR
penurunan tekanan di reservoir yang tak berbatas untuk rentang API Gravity 30-60.
dikarenakan tekanan di batas luar reservoir belum
Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008
5
6.2 Sensitivitas Specific Gravity Gas mudahnya gas keluar dari minyak dengan tingginya
temperatur.
Sensitivitas terhadap Specific Gravity gas menunjukkan
kandungan fasa ringan dalam minyak. Semakin besar 6.4 Sensitivitas Saturasi Gas Kritik
Specific Gravity gas maka kandungan fasa ringan yang
terkandung dalam minyak semakin banyak sehingga Dari hasil run simulator, semakin besar saturasi gas
minyak semakin mudah mengalir. Gambar 7 kritik semakin lama waktu yang diperlukan gas untuk
menunjukkan pengaruh dari perubahan Specific Gravity ikut mengalir bersama minyak. Pengaruh sensitivitas
terhadap kurva IPR. Dari gambar tersebut terlihat bahwa saturasi gas kritik terhadap kurva IPR dapat dilihat pada
dengan meningkatnya Specific Gravity dari 0.7 sampai Gambar 9.
0.9 akan meningkatkatkan sedikit laju alir minyak.
IPR
IPR 2500
3500
2000
3000
1500
Pwf (psi)
2500
Pwf (psi)
2000 1000
1500
500
1000
500 0
0 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
0 2000 4000 6000 8000 10000 Qo (bbl/d)
Qo (bbl/day) T 150 T 200 T 250
A PI 30 A PI 35 A PI 45 A PI 60
Gambar 8. Kurva IPR Sensitivitas Temperatur
Gambar 6. Kurva IPR Sensitivitas API Grafity (Pb=1000 psi, Sgc=0.1, SG=0.9, API=35)
(Pb=1500 psi, Sgc=0.1, T=200 F, SG=0.9)
IPR
IPR 3000
2500
2500
2000 2000
Pwf (psi)
1500 1500
Pwf (psi)
1000 1000
500
500
0
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Qo (bbl/d)
Qo (bbl/d) Sgc 0. 05 Sgc 0. 1 Sgc 0. 15
SG 0.7 SG 0.8 SG 0. 9
Gambar 9. Kurva IPR Sensitivitas Saturasi Gas Kritik
Gambar 7. Kurva IPR Sensitivitas Specific Grafity (Pb=1000 psi, T=200 F, SG=0.9, API=35)
Gas
(Pb=1000 psi, Sgc=0.1,T=200 F, API=35) 6.5 Sensitivitas Tekanan Bubble Point
6.3 Sensitivitas Temperatur Sensitivitas terhadap tekanan bubble point menunjukkan
bahwa laju alir minyak akan lebih besar bila tekanan
Pengaruh sensitivitas temperatur terhadap kurva IPR buble ponit jauh lebih kecil dari tekanan reservoir. Hal
dapat dilihat pada Gambar 8. Pada gambar tersebut ini disebabkan oleh ikut terproduksikannya gas bersama
menunjukkan laju alir minyak meningkat dengan dengan minyak. Pengaruh sensitivitas tekanan bubble
naiknya temperatur. Hal ini disebabkan oleh semakin point terhadap IPR dapat dilihat pada Gambar 10.
6
IPR pada model adalah black oil. Untuk itu data sensitivitas
3500 API 60 tidak digunakan dalam persamaan peramalan
3000 kurva IPR usulan pada Gambar 12.
2500
2000 1
Pwf (psi)
1500 0.9
1000 0.8
Qo max2/Qo max1
500 0.7
0 0.6
0 2000 4000 6000 8000 10000 0.5
Qo (bbl/d)
0.4
Pb 2000 Pb 1500 Pb 1000 y = x1.04
0.3
R2 = 0.99
Gambar 10. Kurva IPR Sensitivitas Tekanan Bubble 0.2
Point 0.2 0.4 0.6 0.8 1
(T=200, psi, Sgc=0.1, SG=0.9, API=35) Pr2/Pr1
7. Peramalan Kurva IPR Dengan melakukan power regression dari data model
maka didapatkan persamaan:
Data hasil uji sensitivitas kurva IPR digunakan untuk
membuat persamaan peramalan IPR. Hasil uji 1.04
Q o max f Prf
sensitivitas kurva IPR terhadap faktor perolehan minyak =
................... (10)
pada tiap kasus diperoleh pasangan data tekanan Qo max p Prp
reservoir (Pr) dan laju alir maksimum (Qmaks). Data
tersebut terlampir pada Lampiran C. Tiap pasang data Dengan adanya ekponen sebesar 1.04 pada persamaan
ini kemudian dibandingkan yang satu dengan yang lain. peramalan usulan, menunjukkan bahwa dengan adanya
Hasil plot dapat dilihat pada Gambar 11. tekanan bubble point yang berbeda pada solution gas
drive membuat laju alir pada tekanan reservoir diatas
1 tekanan bubble point tidak sepenuhnya satu fasa.
0.9 Hal ini disebabkan oleh terbebasnya gas hingga
0.8 melewati saturasi gas kritis disekitar lubang sumur.
0.7 Peristiwa ini dapat diamati pada saturasi fluida di sekitar
Qomf/Qomp
Pr 2 Q o maks 2
Gambar 11. Plot Vs
Pr 1 Q o maks 1
7
Peramalan kurva IPR usulan ini dibandingkan dengan Peramalan IPR untuk tekanan reservoir di bawah
peramalan metode Standing8, Eckmeir5, dan Sukarno10. tekanan bubble point mengunakan persamaan Eckmeir5
Grafik perbandingan dapat dilihat pada Gambar 14. Dapat dilihat pada Gambar 16 sedangkan persamaan
Sukarno10 pada Gambar 17. Dari gambar tersebut dapat
dilihat bahwa peramalan IPR untuk tekanan reservoir di
1
atas tekanan bubble point yang menggunakan persamaan
peramalan IPR usulan tidak terdapat perbedaan yang
0.8
signifikan dengan IPR hasil simulator. Sedangkan untuk
peramalan IPR untuk tekanan reservoir di bawah
Qomf/Qomp
0.6
tekanan bubble point terdapat sedikit perbedaan. Hal ini
0.4 disebabkan persamaan IPR yang digunakan adalah
persamaan IPR Riri1. Data IPR simulator, peramalan
0.2 IPR Eckmeir5, dan peramalan IPR Sukarno10
Dapat dilihat pada Lampiran D.
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 IPR
4000
Prf/Prp
3500
MODEL STA NDING EIKHMEIR PS -A PI<40 PS -A PI>40
3000
Gambar 14. Perbandingan Peramalan IPR 2500
Dari gambar tersebut terlihat bahwa terdapat perbedaan Pwf (psi) 2000
2000
IPR 1500
4000
1000
3500
500
3000
0
2500
Pwf(psi)
8
1. Dengan berubahnya tekanan bubble point tD = waktu dimensionless
disekitar sumur akan membuat saturasi gas t = waktu, jam
didaerah sekitar sumur berubah, sehingga bila tc = waktu periode pseudosteady- state, jam
saturasi gas bertambah dan melewati saturasi = porositas, fraksi
gas kritik aliran yang terjadi disektar sumur o = viskositas minyak, cp
menjadi 2 fasa. Pr 1 = tekanan reservoir sebagai base, psi
2. Makalah ini mengusulkan persamaan Pr 2 = tekanan reservoir pada waktu tertentu, psi
peramalan IPR di masa depan pada tekanan Pwf = tekanan dasar sumur, psi
reservoir berada diatas tekanan bubble point prf = tekanan reservoir saat ini, psi
yang didapatkan secara empiris menggunakan prp = tekanan reservoir yang akan datang, psi
data simulasi. Persamaan yang diusulkan Qomaksf = Laju alir maksimum di masa depan (bbl/d)
adalah: Qomaksp = Laju alir maksimum saat ini (bbl/d).
1 .04
Q o max f Prf
= 10. Ucapan Terima Kasih
Qo max i Pri Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat
Allah SWT dan segala rahmat serta karunia-Nya
3. Selama Peramalan IPR masa depan dibawah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
tekanan bubble point untuk reservoir solution Kepada keluarga, penulis mengucapkan terima kasih
gas drive dengan tekanan bubble point berubah kepada orang tua dan adik-adik yang selalu memberikan
belum ada, maka dapat menggunakan metode dukungan, doa, dan kasih sayangnya. Dengan segenap
yang telah ada seperti Eckmeir5, dan Sukarno10. ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dr. Pudjo Sukarno dan Amega Yasutra MS, sebagai
pembimbing tugas akhir ini yang telah meluangkan
9. Saran waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu penulis
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang di
1. Perlu dilakukan peramalan IPR di atas tekanan hadapi dalam penyelesaian tugas akhir ini. Terakhir
bubble point yang ikut memperhatikan faktor penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
skin pada solution gas drive reservoir. perusahaan software CMG yang telah mengizinkan
2. Perlu dilakukan peramalan IPR untuk tekanan penulis untuk menggunakan software CMG dalam studi
reservoir di bawah tekanan bubble point Untuk penelitian ini.
mendapatkan peramalan IPR yang tepat.
9
7. Earlougher, R.C., Advances in Well Test Dissertation, The University of Tulsa, Oklahoma,
Analysis, 2nd printing, Society of Petroleum 1986.
Engineering of AIME, New York, Dallas, 1977. 11. Rahman, F., Yahya, M., dan Leonardus, S.:
8. Beggs, Dale.H., Production Optimization, OGCI Modifikasi Persamaan Sukarno untuk Menentukan
Publications, Tulsa, Oklahoma, 1991. IPR Sumur Pada Reservoir dengan Tekanan di
9. Vogel, J.V.: Inflow Performance Relationship bawah Tekanan Saturasi, Tugas Mata Kuliah
Curve for Solution Gas Drive Wells, JPT, Januari Teknik Produksi, Jurusan Teknik Perminyakan,
1968. Institut Teknologi Bandung, 2006.
10. Sukarno, Pudjo :Inflow Performance Relationship
In Two and Three Phase Conditions, PhD
10
Lampiran A
Tabel 1. Data Model dan Batuan Reservoir
Pb = 2000 Psi
radial oil
Well-1 10 Layer (Pb=2000).irf
3,500 1,200
1,000
3,000
Well Bottom-hole Pressure (psi)
800
400
2,000
200
1,500 0
1901-4 1901-7 1901-10 1902-1 1902-4
Time (Date)
IPR
4000
3500
3000
2500
Pwf(psi)
2000
1500
1000
500
0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
Q(bbl/d)
IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4
radial oil
Well-1 10 layer (Pb=1500).irf
3,500
Lampiran B 1,200
600
2,000
400
1,500
200
1,000 0
1901-4 1901-7 1901-10 1902-1 1902-4
Time (Date)
IPR
4000
3500
3000
2500
Pwf(psi)
2000
1500
1000
500
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Q(bbl/d)
IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4 IPR#5 IPR#6
IPR
4000
3500
3000
2500
Pwf(psi)
2000
1500
1000
500
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Q(bbl/d)
IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4 IPR#5 IPR#6 IPR#7 IPR#8