Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM : 123160023
Setelah digegerkan oleh kasus Bank Century beberapa waktu lalu, kali ini
Indonesia kembali digegerkan dengan pembobolan dana nasabah Citibank.
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse dan Kriminal
(Bareskrim) Polri menahan tersangka Inong Malinda Dee berusia 47 tahun yang
menjabat sebagai Senior Relationship Manager di Citibank, karena diduga
melakukan tindak pidana perbankan dan pencucian uang dari uang nasabah
yang dipegangnya. Dana nasabah itu lalu dialirkan ke berbagai rekening milik
Malinda maupun perusahaan.
Salah satu perusahaan yang menerima aliran dana itu yakni PT Sarwahita
Global Management. Pejabat Citibank yang diduga turut terlibat mendirikan PT
Sarwahita Global Management (SGM) bersama Malinda Dee telah diberhentikan
sementara waktu oleh pihak Citibank. Pejabat tersebut adalah Reniwaty Hamid.
Sementara itu, dua orang lainnya yang juga diduga turut mendirikan PT
Sarwahita Global Management yakni Gesang Situmorang dan Dennis Roy
Sangkilawang sudah tidak lagi menjadi pejabat Citibank. Gesang telah pensiun
sementara Dennis telah mengundurkan diri. Polri menetapkan status saksi pada
Reniwati Hamid dalam kasus pencucian uang dengan tersangka Malinda Dee.
Polri mengaku masih fokus kepada Malinda dan belum membidik direksi PT
Sarwahita lainnya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton
Bachrul Alam mengatakan modus yang dilakukan Malinda dengan sengaja telah
melakukan pengaburan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa
slip transfer. Seorang teller Citibank yang berinisial D telah ditetapkan sebagai
tersangka dan dua kepala teller Citibank Landmark yang berinisial W dan N
sudah dimintai keterangan, sementara pihak-pihak yang diduga terlibat kasus ini
juga terus dikejar. Sedangkan saksi-saksi yang telah diperiksa hingga kemarin
ada 25 orang. Anton merinci saksi-saksi itu tiga orang nasabah Citibank yang
melaporkan aksi Malinda ke bank, 18 karyawan Citibank, dan sisanya berasal
dari PT Sarwahita Global Management.
Dengan demikian maka fraud dapat dilakukan oleh para pihak yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan sehingga perlu ditelusuri dari pihak
mana saja yang telah melakukan fraud tersebut. Fraud yang biasa dilakukan
oleh konsumen atau peserta asuransi kesehatan antara lain:
Bentuk fraud yang biasa dilakukan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan antara
lain:
Peserta asuransi:
Melengkapi identitas sebagai peserta dengan sebenarnya dan tidak memberi peluang
untuk disalahgunakan oleh yang tidak berhak.
Meminta informasi terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemberi Pelayanan
Kesehatan, dokter dan perawat.
Perusahaan asuransi:
Melakukan investigasi rutin terhadap klaim yang diajukan secara acak dengan
melakukan cross check terhadap medical record.
Melakukan konsultasi kepada Medical Advisory Soard (MAS) terhadap klaim yang
diajukan atau jenis tindakan dan terapi yang diberikan oleh provider. Disamping itu
MAS dapat bertindak sebagai pihak yang memberikan second opinion terhadap
tindakan yang akan diberikan Pemberi Pelayanan Kesehatan kepada pasien.