Вы находитесь на странице: 1из 10

KARAKTERISTIK PENDERITA MENINGITIS ANAK YANG DIRAWAT INAP DI

RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN


TAHUN 2010-2014

Rolentina Simanullang1, Sori Muda Sarumpaet2, Rasmaliah2


1
Mahasiswa Peminatan FKM USU
2
Staff Pengajar FKM USU
Jl. Universitas No. 21 Kampus USU Medan, 20155
ABSTRACT
Meningitis is one of infection diseases that can not be preventing yet and still
becomes a problem in developing country. In Indonesia, cases of death because of Meningitis
for every ages with the 17th position ( 0,8%) and for baby at the age 9-11 month (9,3%). In
Medan there were 102 cases of Meningitis of children in 2006-2010.
The purpose of this study with case series design is to analyze the characteristics of
the children patients with Meningitis who were hospitalized in St. Elisabeth hospitals in 2010-
2014. The population of research was 89.
The result of this study reveals that the highest proportion based on age group <5
years old (60,7%); male (56,2%), with sex ratio 1,3; is parents occupation entrepreneur
(23,6%); Batak (78,7); Christian (58,2%); out of Medan (58,4%); the history of Tuberculosis
(18%); unconscious (74,2%); Serous Meningitis (64,0%); fever (52,8%); lethargy (74,2%);
own expense (96,6%); average length of treatment was 8,57 days; recovery (37,1%); dead
patient of Meningitis (CFR= 59,1%).The result of Chi-square test, reveals that the male was
significant than female (2=5,000, p=0,025, 50 people vs 39 people); the average duration of
Serous Meningitis treatment was significantly longer than Purulent Meningitis (t=-2,883,
p=0,006, 10,39 days vs 5,34 days).
It is suggested to parents who have babies and under five-year-old children to pay
attention with environmental cleanness around the children to decrease the source of
contagion and pay attention to nutrition to increase immunity.. To St. Elisabeth Hospital, it is
expected to complete the medical record, especially things related to Meningitis for children;
for instance, the previous history of disease.

Key words : Meningitis, Characteristic, St. Elisabeth Hospital

Pendahuluan
Pembangunan kesehatan maupun mental sejak dini.Tingkat
diselenggarakan berdasarkan pada pertumbuhan dan perkembangan anak
perikemanusiaan, pemberdayaan, perlu disesuaikan dengan kebutuhan fisik,
kemandirian, adil dan merata, serta sosial, dan emosional dari anak serta
pengutaman dengan perhatian khusus pada mempertimbangkan latar belakang budaya
penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, dan keluarga.Keadaan sakit pada anak
anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga dapat mempengaruhi keadaan fisiologis
miskin (Kemenkes RI, 2009). dan psikologis dari anak tersebut (Markam
Anak merupakan generasi penerus S, 1992).Salah satu penyakit infeksi yang
bangsa, oleh karena itu anak perlu paling sering terjadi pada anak adalah
mendapatkan perhatian dalam Meningitis.
pertumbuhan dan perkembangannya untuk Meningitis merupakan masalah
menciptakan anak yang sehat baik fisik medis yang serius serta membutuhkan

1
pengenalan dan penanganan segera untuk menyatakan bahwa Afrika mangalami
mencegah kematian. Meningitis masih wabah Meningitis yang tercatat sebagai
merupakan infeksi yang menakutkan epidemik terbesar dalam sejarah dengan
karena menyebabkan mortalitas dan jumlah penderita lebih dari 250.000 kasus
morbiditas yang tinggi terutama di negara dan 25.000 kematian (CFR=10%). Sejak
berkembang (WHO, 2003). Mortalitas terjadinya wabah tersebut hingga tahun
Meningitis mencapai 5-10% dan 2002 ditemukan 223.000 kasus baru,
morbiditas jangka panjang yang berupa daerah yang terkena dampak adalah
sekuel neurologis mencapai 50% (Rogiet, Burkina Faso, Chad, Ethiopia dan Nigeria.
2010) dan di Indonesia diperkirakan Pada tahun 2002, wabah Meningitis terjadi
mortalitas Meningitis pada anak sekitar di daerah Burkina Faso dan Ethiopia
18-40% dengan angka disabilitas berkisar dengan Insidens Rate 65%.
antara 30-50% (Saharsodan Adayati, WHO (2009), menyebutkan pada
2000). WHO (2003) memperkirakan tahun 2009, Afrika melaporkan 78.416
(dikutip dari Hom et al., 2001) bahwa kasus Meningitis dengan jumlah kematian
Meningitis bacterial menyerang 426.000 4.053 (CFR=5,2%). Di negara-negara
anak dan 85.000 dilaporkan meninggal berkembang seperti Gambia (2009),
dunia (CFR = 19,9 %). Angka kejadian diperkirakan 2% dari semua anak usia < 5
Meningitis menduduki urutan ke 9 dan 10 tahun meninggal karena kasus Meningitis.
pola penyakit di 8 rumah sakit pendidikan Berdasarkan laporan Balitbangkes
di Indonesia. (2008) di Indonesia, Meningitis
Bakteri penyebab Meningitis merupakan penyebab kematian pada
ditemukan di seluruh dunia, dengan angka semua umur dengan urutan ke 17 (0,8%)
kejadian penyakit yang bervariasi. Di setelah malaria. Meningitis merupakan
Indonesia, dilaporkan bahwa Haemophilus penyakit menular pada semua umur
influenzae tipe B ditemukan pada 33% dengan proporsi 3,2%. Sedangkan proporsi
diantara kasus meningitis, 38% penyebab Meningitis merupakan penyebab kematian
meningitis pada anak kurang dari 5 tahun. bayi umur 29 hari- 11 bulan dengan urutan
Di Australia pada tahun 1995 meningitis ketiga yaitu (9,3%) setelah diare (31,4%),
yang disebabkan Neisseria meningitidis dan pneumoni (23,8%). Proporsi
2,1 kasus per 100.000 populasi,dengan meningitis penyebab kematian pada umur
puncaknya pada usia 0 4 tahun dan 15 1-4 tahun yaitu (8,8%) dan merupakan
19 tahun. Meningitisyang disebabkan urutan ke-4 setelah Necroticans Entero
Steptococcus pneumoniae angka kejadian Colitis (NEC) yaitu (10,7%).
pertahun 10 100 per 100.000 populasi Berdasarkan hasil penelitian yang
pada anak < 2 tahun dan ada 3000 kasus dilakukan oleh Delima Sitorus di Rumah
per tahun untuk seluruh kelompok usia, Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2000-
dengan angka kematian pada anak sebesar 2004 tercatat 130 kasus Meningitis dan 37
15%, retardasi mental 17%, kejang 14% mengalami kematian (CFR=28,46%);
dan gangguan pendengaran 28%. jumlah penderita Meningitis Purulenta 32
Berdasarkan penelitian Saharsodan kasus (24,6%), sedangkan penderita
Hidayati (2000) menyatakan bahwa angka Meningitis Serosa 98 kasus (75,4%), dan
kematian Meningoensefalitis di RSUD Dr. penderita yang paling banyak yaitu usia 0-
Soetomo pada tahun 1981 di Jakarta 5 tahun sebanyak 58 kasus (44,6%).
sekitar 41,8%, di Surabaya pada tahun Menurut penelitian yang dilakukan oleh
1993-1998 adalah sebesar 13-18%, dan Shinta di RSUP H. Adam Malik Medan
menurut Purwitosari (2007) di Yogyakarta pada tahun 2006-2010 terdapat 102 jumlah
sekitar 30,6%. kasus Meningitis pada anak dan 43 kasus
Laporan WHO 2005 (dikutip dari yang mengalami kematian (CFR =
Swierzewski, S) pada tahun 1996 42,16%); jumlah penderita Meningitis

2
Purulenta 44 kasus (43,1%), sedangkan meningkatkanpelayanan kesehatan bagi
penderita Meningitis Serosa 58 kasus penderita Meningitis. Sebagai sarana
(56,9%), dan penderita paling banyak yaitu dalam meningkatkan wawasan dan
usia 0-<5 tahun sebanyak 60 kasus pengetahuan penulis mengenai Meningitis
(58,8%). dan penerapan ilmu yang diperoleh selama
Hasil survei pendahuluan yang perkuliahan di FKM USU serta sebagai
dilakukan di Rumah Sakit Santa Elisabeth bahan masukan atau referensi bagi peneliti
bahwa jumlah penderita Meningitis anak lain yang membutuhkan data penelitian
pada tahun 2010-2014 adalah 89 mengenai Meningitis.
orang.Berdasarkan uraian latar belakang,
maka perlu dilakukan penelitian tentang Metode Penelitian
karakteristik penderita Meningitis anak Penelitian ini adalah bersifat
yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa deskriptif menggunakan desain case
Elisabeth tahun 2010-2014. series.Penelitian ini berlokasi di Rumah
Sakit Elisabeth Medan.Waktu penelitian
Rumusan Masalah dilakukan sejak bulan Januari 2015 sampai
Belum diketahui karakteristik dengan Juli 2015.Populasi penelitian ini
penderita Meningitis anak yang dirawat inap adalah semua anak yang berusia (0-14
di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun) yang menderita Meningitis di
tahun 2010-2014. Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun
2010-2014. Besar sampel sama dengan
Tujuan Penelitian besar populasi (total sampling).
Mengetahui karakteristik penderita Data dalam penelitian ini adalah data
Meningitis anak yang dirawat inap di sekunder,.Data diolah menggunakan SPSS
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun (Statistical Product and Service Solution)
2010-2014. kemudian dianalisis dengan uji chi-square
Tujuan khusus penelitian ini adalah: dan t-test.
Mengetahui disitribusi proporsi
penderita Meningitis anak berdasarkan Hasil dan Pembahasan
sosiodemografi yang meliputi: umur, jenis Distribusi proporsi penderita
kelamin, pekerjaan orang tua, suku, Meningitis anak berdasarkan
agama, dan tempat tinggal; keadaan sosiodemografi meliputi umur, jenis
sewaktu datang; riwayat penyakit kelamin, pekerjaan orangtua, suku, agama
sebelumnya; klasifikasi meningitis; gejala; dan tempat tinggal dapat dilihat pada tabel
tanda neurologis; sumber biaya; dibawah ini.
Mengetahui lama rawatan rata-rata;
Tabel 1.Distribusi Proporsi Penderita
keadaan sewaktu pulang; umur
Meningitis Anak Berdasarkan
berdasarkan klasifikasi Meningitis; jenis
Sosiodemografi yang di Rawat
kelamin berdasarkan klasifikasi
Inap di RS St. Elisabeth
Meningitis; gejala berdasarkan klasifikasi
Medan tahun 2010-2014
Meningitis; klasifikasi Meningitis
No Sosio Demografi f %
berdasarkan tanda neurologis; Mengetahui
1. Umur (tahun)
lama rawatan berdasarkan klasifikasi
<5 54 60,7
Meningitis; klasifikasi Meningitis
5 14 35 39,3
berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
2. Jenis Kelamin
Laki Laki 50 56,2
Manfaat Penelitian
Perempuan 39 43,8
Sebagai informasi dan bahan
masukan bagi pihak Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan untuk

3
bidan dan proporsi terendah adalah yang
3. Pekerjaan Orangtua bekerja sebagai bidan yaitu 1 orang
Pegawai Negeri Sipil (1,1%). Sementara proporsi penderita
(PNS) 12 13,5 Meningitis anak berdasarkan suku tertinggi
Wiraswasta 25 28,1 adalah suku Batak (78,7%), dan yang
Ibu Rumah Tangga (IRT) 14 15,7 terendah adalah suku Minang yaitu
Karyawan Swasta 21 23,6 (2,2%).
Petani/Buruh 11 12,4 Proporsi penderita Meningitis anak
Lain-lain 6 6,7 berdasarkan agama yang tertinggi adalah
4. Suku agama Kristen (58,4%), proporsi agama
Batak 70 78,7 Islam adalah 24 orang (27,0%) dan yang
Melayu 2 2,2 terendah adalah proporsi agama Khatolik
Jawa 11 12,4 yaitu (14,6%). Proporsi penderita
Nias 4 4,5 Meningtis anak berdasarkan tempat tinggal
Minang 2 2,2 yang paling tinggi adalah berasal dari luar
5. Agama kota Medan (58,4%) dan yang berasal dari
Islam 24 27,0 kota Medan (41,6%). Penderita yang
Kristen 52 58,4 berasal dari luar kota Medan merupakan
Khatolik 13 14,6 rujukan dari rumah sakit daerah seperti
6. Tempat Tinggal Pematang Siantar, Toba Samosir, Aceh,
Kota Medan 37 41,6 Humbang Hasundutan, Langkat, Kaban
Luar kota Medan 52 58,4 Jahe, Nias, Dairi, Sibolga, Riau, Padang
Total 100, Sidempuan, Balige, Tapanuli Utara,
89 Tapanuli Tengah.
0
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa Distribusi proporsi penderita
proporsi penderita Meningitis anak Meningitis anak berdasarkan riwayat
berdasarkan umur tertinggi adalah pada penyakit sebelumnya dapat dilihat pada
kelompok umur <5 tahun (60,7%). Ng tabel dibawah ini.
Menurut Harsono (2003) Meningitis dapat
terjadi pada semua kelompok umur tetapi Tabel 2.Distribusi Proporsi Penderita
lebih sering pada usia< 5 tahun, karena Meningitis Anak Berdasarkan
pada kelompok umur ini daya tahan tubuh Riwayat Penyakit Sebelumnya
masih rendah sehingga sangat rentan yang di Rawat Inap di RS St.
tehadap pengaruh lingkungan dan penyakit Elisabeth Medan tahun 2010-
infeksi. 2014
Berdasarkan jenis kelamin laki- Penyakit
f %
laki lebih banyak dari perempuandengan Sebelumnya
sex ratio = 1,3.Bayi laki-laki memiliki Pneumonia 10 11,2
insidensi lebih tinggi terkena Meningitis Sinusitis 10 11,2
dan sepsis neonatorum oleh gram negatif Pharyngitis 9 10,1
dibandingkan bayi Bronchitis 9 10,1
perempuan.Penyebabnya adalah peran Tb paru 27 30,3
faktor sex-linked pada kerentanan penjamu Lain lain 13 14,6
terhadap infeksi. Tidak ada 11 12,5
Proporsi penderita Meningitis anak Total 89 100,0
berdasarkan pekerjaan orang tua dapat Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa
juga dilihat dalam tabel 1 yang tertinggi penderita Meningitis anak berdasarkan
adalah wiraswasta yaitu 25 orang (28,1%), riwayat penyakit sebelumnya yang paling
pekerjaan orang tua lain-lain yaitu (6,7%) tinggi adalah Tb Paru (30,3%), yang tidak
diantaranya adalah dokter, sopir, serta memiliki riwayat penyakit sebelumnya

4
(12,5%) sedangkan riwayat penyakit lain- berdasarkan klasifikasi Meningitis yang
lain (14,6%) dimana yang termasuk paling tinggi adalah penderita Meningitis
didalamnya adalah, kejang demam, suspek Serosa (64,0%).
encephalitis, febris dan sepsis neonatorum, Hal ini sesuai dengan penelitian
hydrocephalus dan cedera otak. yang dilakukan oleh Sitorus D (2005) di
Distribusi proporsi penderita RS St. Elisabeth Medan dengan desain
Meningitis berdasarkan keadaan sewaktu case series yang menemukan bahwa
datang dapat dilihat pada tabel di bawah proporsi penderita Meningitis serosa
ini. adalah (75,4%).
Tabel 3. Distribusi Proporsi Penderita Meningitis serosa biasanya
Meningitis Anak Berdasarkan menyerang anak-anak dan dewasa muda
Keadaan Sewaktu Datang di (12-18 tahun).Meningitis ini dapat terjadi
RS St. Elisabeth Medan tahun saat anak-anak menderita campak,
2010-2014 gondongan (mumps) atau penyakit infeksi
Keadaan Sewaktu lainnya.Mycobacterium tuberculose
f %
Datang merupaka penyebab tersering Menigitis
Sadar 23 25,8 serosa ini, sehingga Meningitis serosa
Tidak Sadar 66 74,2 lebih banyak ditemukan di Negara
Total 89 100,0 berkembang dimana prevalensi TB Paru
masih tinggi (Harsono, 2003).
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
Distribusi proporsi penderita
bahwa proporsi penderita Meningitis anak
Mengitis anak berdasarkan gejala
berdasarkan keadaan sewaktu datang
Meningitis dapat dilihat pada tabel
tertinggi adalah yang tidak sadar diri yaitu
dibawah ini.
(74,2%) dan yang terendah adalah yang
sadar (25,8%).Menurut Jay Turen (2006) Tabel 5. Distribusi Proporsi Penderita
perubahan tingkat kesadaran lazim terjadi Meningitis Anak Berdasarkan
dan ditemukan pada hingga 90% pasien Gejala yang di Rawat Inap di
penderita Meningitis.Hal ini disebabkan RS St. Elisabeth Medan tahun
infeksi yang menyerang system saraf 2010-2014
motorik (otak) sehingga penderita Gejala f %
mengalami penurunan kesadaran. Demam 47 52,8
Distribusi proporsi penderita Muntah 12 13,5
Mengitis anak berdasarkan klasifikasi Kejang 26 29,2
Meningitis dapat dilihat pada tabel Diare 4 4,5
dibawah ini. Total 89 100,0
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat
Tabel 4. Distribusi Proporsi Penderita bahwa penderita Meningitis anak
Meningitis Anak Berdasarkan berdasarkan gejala yang tertinggi adalah
Klasifikasi Meningitis yang di demam yaitu 47 orang (52,8%), yang
Rawat Inap di RS St. mengalami kejang adalah 26 orang
Elisabeth Medan tahun 2010- (29,2%), dan terendah adalah diare yaitu 4
2014 orang (4,5%).Diare biasanya terjadi pada
Klasifikasi neonatus yang diakibatkan oleh keburukan
f %
Meningitis bayi minum ASI (Air Susu Ibu).
Meningitis Purulenta 32 36,0
Meningitis Serosa 57 64,0
Total 89 100,0 Distribusi proporsi penderita
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat Mengitis anak berdasarkan tanda
bahwa proporsi penderita Meningtis anak

5
neurologis dapat dilihat pada tabel rata-rata dapat dilihat pada tabel dibawah
dibawah ini. ini.

Tabel 6.Distribusi Proporsi Penderita Tabel 8. Lama Rawatan Rata-Rata


Meningitis Anak Berdasarkan Penderita Meningitis Pada
Tanda Neurologis yang di Anak yang di Rawat Inap di
Rawat Inap di RS St. Elisabeth RS St. Elisabeth Medan
Medan tahun 2010-2014 Tahun 2010-2014
Hasil Pemeriksaan (n=89) f % Lama Rawatan Rata-Rata (hari)
Kuku kuduk (+) 62 69,7 X 8,57
Kernig (+) 19 21,3
Brudzinski (+) SD 8,373
27 30,3
Letargi 66 74,2 95% CI 6,81-10,34
Fontanella Mencembung 6 6,7 Min 1
Dari tabel6 di atas dapat dilihat Max 40
bahwa penderita Meningitis anak Dari tabel 8 dapat diketahui
berdasarkan hasil pemeriksaan rangsangan bahwa lama rawatan rata-rata penderita
neurologis atau tanda neurologis yang Meningitis anak adalah 8,57 hari atau 9
tertinggi adalah letargi yaitu 66 orang hari. SD (Standar Deviasi) adalah 8,373
(74,2%), Kaku kuduk (+) yaitu 62 orang hari dengan lama rawatan minimum adalah
(69,7%) dan yang terendah adalah tanda 1 hari dan lama rawatan maksimum adalah
fontanella mencembung yaitu 6 orang 40 hari. Pada Galat Pendugaan (GP)
(6,7%). Tanda neurologis dapat diketahui dengan menggunakan Confidence Interval
melalui pemeriksaan dokter, yaitu dengan 95% didapatkan lama rawatan rata-rata
pemeriksaan pungsi lumbal, maupun selama 6,81 hari-10,34 hari.
dengan pemeriksaan fisik. Distribusi proporsi penderita
Distribusi proporsi penderita Mengitis anak berdasarkan keadaan
Mengitis anak berdasarkan sumber biaya sewaktu pulang dapat dilihat pada tabel
dapat dilihat pada tabel dibawah ini. dibawah ini.
Tabel 7. Distribusi Proporsi Penderita Tabel 9. Distribusi Proporsi Penderita
Meningitis Anak Berdasarkan Meningitis Anak Berdasarkan
Sumber Biaya yang di Rawat Inap di Keadaan Sewaktu Pulang
RS St. Elisabeth Medan tahun 2010- yang di Rawat Inap di RS St.
2014 Elisabeth Medan tahun 2010-
Sumber Biaya f % 2014
Biaya sendiri 86 96,6 Keadaan Sewaktu Pulang f %
Bukan biaya sendiri 3 3,4 Pulang Berobat Jalan (PBJ) 48 54,0
Total 89 100,0 Pualang Atas Permintaan
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa 19 21,3
Sendiri (PAPS)
penderita Meningitis anak berdasarkan Pulang Meninggal (PM) 22 24,7
sumber biaya lebih banyak yang Total 89 100,0
menggunakan biaya sendiri yaitu 86 orang Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa
(96,6%) dan yang bukan menggunakan penderita Meningitis anak berdasarkan
biaya sendiri hanya 3 orang (3,4%). keadaan sewaktu pulang yang paling tinggi
Penderita Meningitis anak yang bukan adalah pulang berobat jalan (PBJ) yaitu 48
menggunakan biaya sendiri yaitu berasal orang (54,0%), kemudian di ikuti dengan
dari asuransi perusahan. pulang meninggal (PM) yaitu 22 orang
Distribusi proporsi penderita (24,7%) dan yang terendah adalah pulang
Mengitis anak berdasarkan lama rawatan atas permintaan sendiri (PAPS) yaitu 19

6
orang (21,3%) dengan CFR (Case Fatality
Rate) 22 orang (24,7%). Penderita Tabel 11.Distribusi Proporsi Jenis
Meningitis yang PAPS biasanya karena Kelamin Penderita
pindah rumah sakit. Meningitis Anak
Menurut Juwono (1993) penderita Berdasarkan Klasifikasi
Meningitis yang dibawa ke rumah sakit Meningitis yang di Rawat
dalam keadaan darurat (tidak sadar) Inap di RS St. Elisabeth
memiliki resiko kematian yang lebih tinggi Medan tahun 2010-2014
bisa mencapai 50%. Jenis Kelamin
Distribusi proporsi umur Klasifikasi Jumlah
Laki- Peremp
berdasarkan klasifikasi Meningitis dapat Meningitis Laki uan
dilihat pada tabel dibawah ini. f % f % f %
M. 71, 28, 100,
Tabel 10.Distribusi Proporsi Umur 23 9 32
Purulenta 9 1 0
Penderita Meningitis Anak M. Serosa 47, 3 52, 57 100,
27
Berdasarkan Klasifikasi 4 0 6 0
Meningitis yang di Rawat 2=5,000 df=1 p=0,025
Inap di RS St. Elisabeth
Medan tahun 2010-2014 Dari tabel 4.12 dapat diketahui
Umur (tahun) bahwa penderita Meningitis Purulenta lebih
Klasifikasi Jumlah
<5 5 14 tinggi pada laki-laki yaitu23 orang (71,9%)
Meningitis
f % f % f % dan terendah pada perempuan yaitu 9 orang
M. (28,1%) sedangkan penderitaMeningitis
23 71,9 9 28,1 32 100,0
Purulenta Serosa lebih tinggi pada perempuan 30
M. Serosa 31 54,4 26 45,6 57 100,0 orang (52,6%) dan terendah laki-laki ada 27
2
= 2,627 df = 1 p=0,105 orang (47,4%).
Dari hasil analisa statistik uji Chi-
Pada tabel 10 di atas dapat dilihat square diperoleh nilai p<0,05. Hal ini
bahwa proporsi penderita Meningitis berarti ada perbedaan yang bermakna
Puruleta lebih tinggi pada kelompok umur antara proporsi jenis kelamin berdasarkan
<5 tahun (71,9%) dan pada kelompok klasifikasi Meningitis.
umur 5 14 tahun (28,1%). Proporsi Distribusi proporsi gejala subjektif
penderita Meningitis Serosa juga lebih berdasarkan klasifikasi Meningitis dapat
tinggi pada kelompok umur <5 tahun dilihat pada tabel dibawah ini.
(54,4%) dan pada kelompok umur 5-14
tahun (45,6%). Tabel 12.Distribusi Proporsi Gejala
Dari analisa statistic uji Chi-square Subjektif Berdasarkan Klasifikasi
dioperoleh nilai p>0,05.Hal ini Meningitis yang di Rawat Inap di RS
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan St. Elisabeth Medan tahun 2010-2014
Klasifi Gejala Subjektif
yang bermakna antara proporsi umur kasi
Demam Munta Kejan Diare Total
berdasarkan klasifikasi meningitis. Menin
h g
gitis
Distribusi proporsi jenis kelamin f % f % f % f % f %
berdasarkan klasifikasi Meningitis dapat M. 20 62, 4 12, 7 21, 1 3,1 32 100,
dilihat pada tabel dibawah ini. Purule 5 5 9 0
nta
M. 27 47, 8 14, 19 33, 3 5,3 57 100,
Serosa 4 0 3 0
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat
bahwa penderita Meningitis Purulenta lebih
banyak yang mengalami gejala subjektif
demam yaitu 20 orang (62,5%), yang

7
mengalami kejang adalah 7 orang (21,9%) neurologis berdasarkan kalsifikasi
dan yang paling sedikit adalah yang Meningitis.
mengalami diare yaitu 1 orang (3,1%). Distribusi proporsi penderita
Proporsi penderita Meningitis Serosa juga Mengitis anak berdasarkan klasifikasi
lebih banyak yang mengalami demam yaitu Meningitis dapat dilihat pada tabel
27 orang (47,4%), yang mengalami kejang dibawah ini.
adalah 19 orang (33,3%) dan yang paling
sedikit adalah yang mengalami diare yaitu
3 orang (5,3 %). Tabel 14. Distribusi Proporsi Lama
Berdasarkan hasil uji Chi-square Rawatan Rata-Rata
terdapat 3 sel (37,5%) yang mempunyai Penderita Meningitis Anak
expected count <5sehingga analisa statistik Berdasarkan Klasifikasi
tidak dapat dilakukan. Meningitis yang di Rawat
Distribusi proporsi klasifikasi Inap di RS St. Elisabeth
Menimgitis berdasarkan tanda neurologis Medan tahun 2010-2014
dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Lama Rawatan Rata-Rata
Klasifikasi
(Hari)
Tabel 13.Distribusi Proporsi Klasifikasi Meningitis
f X SD
Meningitis Berdasarkan M.
Tanda Neurologis yang di 32 5,34 4,817
Purulenta
Rawat Inap di RS St.
Elisabeth Medan tahun 2010- M. Serosa 57 10,39 9,382
2014 t= -2,833 df=87 p=0,006
M. M.
Tanda Purulenta Serosa Berdasarkan tabel 14 dapat
Neurologis (n=32) (n=57) diketahui bahwa dari seluruh penderita
f % f % meningitis anak terdapat 32 orang penderita
Kaku kuduk (+) 23 71,9 39 68,3 Meningitis Purulenta dengan lama rawatan
Kernig (+) 6 18,8 13 22,8 rata-rata 5,34 (5 hari) dan 57 orang
Brudzinski (+) 12 37,5 15 26,3 penderita Meningitis Serosa dengan lama
Letargi 24 75,0 42 73,7 rawatan rata-rata 10,39 (10 hari).
F. Cembung 2 6,3 4 7,0 Lama perawatan Meningitis
Dari tabel 13 dapat diketahui Serosa berhubungan dengan penyebabnya
bahwa proporsi penderita Meningitis yaitu bakteri tubekolosa sehingga
Purulenta lebih banyak yang mengalami membutuhkan lama rawatan lebih lama
letargi yaitu 24 orang (75,0%), kaku kuduk untuk meringankan kondisi penderita yang
(+) 23 orang (71,9%) sedangkan yang mengalami gizi buruk maupun penyakit
paling sedikit adalah mengalami fontanella infeksi seperti tuberkulosis.Menurut
mencembung yaitu 2 orang (6,3%). Markam (1992), Meningitis Purulenta
Proporsi penderita Meningitis Serosa lebih merupakan perawatan pasien koma, dan
banyak yang mengalami letargi yaitu 42 perawatannya membutuhkan waktu 10 hari
orang (73,3%), kaku kuduk (+) 39 orang atau minal 7 hari berbeda dengan
(68,3%), dan yang terendah adalah Meningitis Serosa yang membutuhkan
fontanella mencembung yaitu 4 orang waktu lebih lama dalam masa pemulihan
(7,0%). penderita.
Dari hasil analisa statistic uji Chi- Dari hasil uji statistik dengan
sqare diperoleh nilai p>0,05. Hal ini menggunakan uji Chi-square diperoleh
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan nilai p<0,05. Hal ini menunjukkan ada
yang bermakna antara proporsi tanda perbedaan bermakna Meningitis Serosa

8
lebih lama di rawat dari Meningiti a. Proporsi penderita Meningitis anak
Purulenta. berdasarkan sosiodemografi proporsi
Distribusi proporsi penderita tertinggi adalah kelompok umur <5
Mengitis anak berdasarkan klasifikasi tahun (60,7%), umur termuda penderita
Meningitis dapat dilihat pada tabel Meningitis ini adalah 1 haridan umur
dibawah ini. tertua umur 14 tahun; jenis kelamin
laki-laki (56,2%) dengan sex ratio =1,3;
Tabel 15.Distribusi Proporsi Klasifikasi pekerjaan orang tua wiraswasta
Meningitis Berdasarkan (28,1%); suku Batak (78,8%); agama
Keadaan Sewaktu Pulang yang Kristen (58,4%) dan tempat tinggal,
di Rawat Inap di RS St. yang berasal dari luar kota Medan yaitu
Elisabeth Medan tahun 2010- (58,4%).
2014 b. Proporsi penderita Meningitis anak
Keadaan M.Purule M. berdasarkan riwayat penyakit
Jumlah
Sewaktu nta Serosa sebelumnya, tertinggi penderita Tb Paru
Pulang f % f % f % (30,3%).
PBJ 68, 100, c. Proporsi penderita Meningitis anak
15 31,3 33 48 berdasarkan keadaan sewaktu datang
8 0
PAPS 57, 100, tertinggi adalah yang datang dalam
8 42,1 11 19 keadaan tidak sadar yaitu (74,2%).
9 0
PM 59, 100, d. Proporsi penderita Meningitis anak
9 40,9 13 22 berdasarkan klasifikasi Meningitis,
1 0
2
=1,008 df=2 p=0,604 tertinggi Meningitis Serosa (64%).
e. Proporsi penderita Meningitis anak
Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa berdasarkan gejala tertinggi demam
proporsi penderita Meningitis anak yang (52,8%), kejang (29,2%) dan yang
Pulang Berobat Jalan (PBJ) lebih tinggi terendah adalah yang diare (4,5%).
pada Meningitis Serosa yaitu 33 orang f. Proporsi penderita Meningitis anak
(68,8%) daripada penderita Meningitis berdasarkan tanda neurologis, tertinggi
Purulenta 15 orang (36,4%); Proporsi adalah yang mengalami letargi (74,2%)
penderita Meningitis yang PAPS juga dan yang terendah mengalami
lebih tinggi pada Meningitis Serosa 11 fontenella mencembung (6,7%).
orang (57,9%) dan pada Meningitis g. Proporsi penderita Menigitis anak
Purulenta adalah 8 orang (42,1%). Pulang berdasarkan sumber biaya lebih banyak
Meninggal (PM) juga menunjukkan pada yang menggunakan biaya sendiri yaitu
Meningitis Serosa lebih tinggi 13 orang 86 orang (96,6%).
(59,1%) daripada Meningitis Purulenta 9 h. Lama rawatan rata-rata penderita
orang (40,9%). Meningitis anak adalah 8,57 hari (9
Dari hasil analisa statistik dengan hari).
menggunakan uji Chi-square diperoleh i. Proporsi penderita Meningitis anak
nilai p>0,05.Hal ini berarti tidak ada berdasarkan keadaan sewaktu pulang
perbedaan yang bermakna antara proporsi lebih banyak yang pulang berobat jalan
keadaan sewaktu pulang berdasarkan (PBJ) yaitu 48 orang (54%) dan yang
klasifikasi Meningitis. pulang meninggal dunia (PM) ada 22
orang (CFR= 24,7%).
j. Tidak ada perbedaan yang bermakna
Kesimpulan dan Saran antara proporsi umur berdasarkan
klasifikasi Meningitis diperoleh nilai
1. Kesimpulan p=0,105.

9
k. Ada perbedaan bermakna antara
proporsi jenis kelamin beradasarkan
klasifikasi Meningitis diperoleh nilai
p=0,025.
Daftar Pustaka
l. Uji Chi-Square tidak dapat dilakukan
untuk mengetahui proporsi keluhan Balitbangkes Departemen Kesehatan RI
utama berdasarkan klasifikasi 2008. Riskesdas
Meningitis karena expected count < 5 2007.http://www.k4health.org/syste
lebih dari 37,5%. m/files/laporanNasional%20Riskesd
m. Tidak ada perbedaan bermakna antara as%202007.pdf
tanda neurologis berdasarkan klasifikasi Harsono. 2003. Meningitis. Kapita
Meningitis (p>0,05). Selekta Neurologi.
n. Ada perbedaan bermakna antara lama 2URL:http://www.uum.edu.my/medi
rawatan rata-rata berdasarkan c/meningitis.html
klasifikasi Meningitis dengan nilai Kemenkes RI., 2009. Rencana Strategis
p=0,025. Kementrian Kesehatan Tahun
o. Tidak ada perbedaan bermakna antara 2010-2014. Jakarta.
keadaan sewaktu pulang berdasarkan Markam, s.,1992. Penununtun Neurologi.
klasifikasi Meningitis nilai p=0,531. Koordinator Pendidikan Dokter.
Ahli Syaraf Bagian Neurologi.
2. Saran Fakultas Kedokteran Universitas,
Jakarta.
a. Kepada orang tua yang memiliki anak
Sitorus, D. 2005. Karakteristik Penderita
bayi, balita supaya lebih
Meningitis Rawat Inap di Rumah
memperhatikan kebersihan lingkungan
Sakit Santa Elibeth Medan Tahun
sekitar anak untuk mengurangi sumber
2000-2004. Skripsi FKM USU,
penularan Meningitis dan untuk
Medan.
mencegah terjadinya Meningitis Serosa
Shinta. 2011. Karakteristik Penderita
sebaiknya anak tidak terpapar pada
Meningitis Anak yang Dirawat
penderita TB Paru serta jika anak sudah
Inap di RSUP H.Adam Malik
pernah menderita Meningitis sebaiknya
Medan Tahun 2006-2010. Skripsi
memperhatkan asupan makanan yang
FKM USU, Medan.
dikonsumsi untuk meningkatkan daya
Swierzewski, S,. 2005. Meningitis,
tahan tubuh.
Insidens and Prevalence.
b. Kepada pihak RS St. Elisabeth Medan,
http://www.neurologychannel.com/
diharapkan untuk melengkapi
meningtis/incidences.html.
pencatatan berkas rekam medik
Tureen, Jay. 2006. Dalam Buku Ajar
khususnya yang berkaitan dengan
Pediatri Rudolph.Vol I. EGC.
Menigitis anak seperti riwayat penyakit
Jakarta.
sebelumnya.
WHO., 2009. Maningococcal,
Staphylocococcal and
Streptococcal Infections.
http://www.who.int./vaccine_researc
h/documents/Meningo20091103.pdf

10

Вам также может понравиться