Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KORIOAMNIONITIS
Oleh:
Sophia Devta Lestari 0910313223
Preseptor:
dr. Syahrial Syukur, Sp.OG
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebagian bayi baru lahir dengan korioamnionitis bisa saja tidak menunjukkan
gejala sepsis saat lahir walaupun didapatkan bukti infeksi dari kultur.
Implementasi pedoman klinis bisa saja dapat memberikan diagnosis lebih awal,
namun bayi yang tidak menunjukkan gejala dan tidak terinfeksi juga turut
terobati. Walaupun begitu, sejumlah bayi baru lahir yang asimptopmatis dari
wanita dengan koriomanionitis tetap membutuhkan pengobatan dibawah
pedoman.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2. Epidemiologi
Angka kejadian korioamnionitis 1-2% dari ke kehamilan term dan 25% dari
persalinan preterm.4 tiga belas persen korioamnionitis terjadi pada 430 kasus
ketuban pecah dini.5 Sekitar 1 dari 30 persalinan dengan komplikasi
korioamnionitis, namun prevalensi terus meningkat seiring berkuranfnya usia
kehamilan pada saat persalinan dan dikaitkan dengan sekitar 25% persalinan
preterm. Jika tidak diobati 1 dari 5 bayi baru lahir dengan korioamnionitis akan
mengalami sepsis neonatal.2 Prevalensi koriomnionitis dari berbagai penelitian
didapatkan lebih tinggi pada wanita dengan AIDS dengan rentang 8.8%- 36%.
3. Etiologi
3
4. Faktor resiko
Persalinan lama
Nuliparitas
Bacterial vaginosis
Cairan meconium
Perokok
Konsumsi alkohol
5. Patofisiologi
4
(amnionitis ) atau selaput plasenta ( funisitis ), sel-sel ini berasal dari fetus. 3
Korioamnionitis sering berhubungan dengan pecah ketuban, kelahiran preterm,
ataupun keduanya. Sering kali sulit dibedakan apakah infeksi terlebih dahulu atau
pecah ketuban terlebih dahulu yang terjadi.
Pertumbuhan mikroba didalam cairan amnion mengakibatkan janin terpapar
toksin bakteri dan mediator inflamasi yang berakibat mengalami sindrom respon
inflamasi janin yang dikaitkan dengan keadaan merugikan paska kelahiran seperti
gagal organ multipel. Bayi preterm yang terpapar korioamnionitis mengalami
ambilan nutrisi yang buruk hingga gangguan tumbuh kembang dan komplikasi
gastrointestinal yang berat.8
4. Uterine tenderness
Walaupun begitu, adanya satu atau beberapa gejala diatas tidak selalu
mengindikasikan infeksi intra uterin, atau korioamnionitis.
7. Tatalaksana
5
Salah satu tantangan dalam penatalaksanaan korioamnionitis adalah belum
sempurnanya spesifitas dan sensitivitas dalam mendiagnosa. Antibiotik yang
direkomendasikan adalah regimen spektrum luas seperti kombinasi ampisilin,
gentamisin, dan klindamisin atau agen tunggal piperasilin-tazobactam. Jika obat
IV tidak tersedia, obat oral dapat diberikan namun terdapat bukti klindamisin oral
tidak mengurangi korioamnionitis.6
Kultur darah
Rontgen dada
Pungsi lumbal
8. Komplikasi
1. Kehamilan
Persalinan preterm
2. Ibu
Sepsis
Persalinan lama
Infeksi luka
Histerektomi
6
Endometritis post partum
Rawatan ICU
Kematian
3. Neonates
Serebral palsi,
Brain injury
Necrotizing enterocolitis
DAFTAR PUSTAKA
7
1. Burke C, Chin EG. Chorioamnionitis at term: definition, diagnosis, and
implications for practice. J Perinat Neonatal Nurs. 2016:106-14.