Вы находитесь на странице: 1из 8

Referat

KORIOAMNIONITIS

Oleh:
Sophia Devta Lestari 0910313223

Preseptor:
dr. Syahrial Syukur, Sp.OG

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUD KOTA PADANG PANJANG
2017

1
BAB 1

PENDAHULUAN

Istilah korioamnionitis sudah ada selama beberapa dekade. Korioamnionitis


merupakan komplikasi serius selama persalinan dan berkaitan dengan keadaan
neonatus yang buruk dan mempengaruhi sekitar 10% kehamilan. Diagnosa
ditegakkan secara klinis, mikrobiologis, ataupun pemeriksaan histopatologi
plasenta dan tali pusat.1 Dalam jangka pendek, korioamnionitis dikaitkan dengan
sepsis maternal, disfungsi multi organ, kelahiran mati dan kematian bayi. Diantara
bayi yang selamat, bisa terjadi asfiksia dan sepsis neonates onset dini sedangkan
dalam jangka panjang dapat terjadi sekuele neurologis termasuk serebral palsi.2

Sekitar 1 dari 30 persalinan dengan komplikasi korioamnionitis, namun


prevalensi terus meningkat seiring berkurangnya usia kehamilan pada saat
persalinan dan dikaitkan dengan sekitar 25% persalinan preterm. Jika tidak
diobati 1 dari 5 bayi baru lahir dengan korioamnionitis akan mengalami sepsis
neonatal.2 Prevalensi koriomnionitis dari berbagai penelitian didapatkan lebih
tinggi pada wanita dengan AIDS dengan rentang 8.8%- 36%. Selain itu juga
menjadi faktor predisposisi transmisi HIV/AIDS perinatal.3

Sebagian bayi baru lahir dengan korioamnionitis bisa saja tidak menunjukkan
gejala sepsis saat lahir walaupun didapatkan bukti infeksi dari kultur.
Implementasi pedoman klinis bisa saja dapat memberikan diagnosis lebih awal,
namun bayi yang tidak menunjukkan gejala dan tidak terinfeksi juga turut
terobati. Walaupun begitu, sejumlah bayi baru lahir yang asimptopmatis dari
wanita dengan koriomanionitis tetap membutuhkan pengobatan dibawah
pedoman.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi

Korioamnionitis adalah keadaan pada perempuan hamil dimana korion,


amnion, dan cairan ketuban terkena infeksi bakteri. Korioamnionitis merupakan
komplikasi paling serius bagi ibu dan janin bahkan dapat berlangsung menjadi
sepsis.4

2. Epidemiologi

Angka kejadian korioamnionitis 1-2% dari ke kehamilan term dan 25% dari
persalinan preterm.4 tiga belas persen korioamnionitis terjadi pada 430 kasus
ketuban pecah dini.5 Sekitar 1 dari 30 persalinan dengan komplikasi
korioamnionitis, namun prevalensi terus meningkat seiring berkuranfnya usia
kehamilan pada saat persalinan dan dikaitkan dengan sekitar 25% persalinan
preterm. Jika tidak diobati 1 dari 5 bayi baru lahir dengan korioamnionitis akan
mengalami sepsis neonatal.2 Prevalensi koriomnionitis dari berbagai penelitian
didapatkan lebih tinggi pada wanita dengan AIDS dengan rentang 8.8%- 36%.

3. Etiologi

Penyebab korioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terutama berasal dari


traktus urogenitalis ibu. Secara spesifik permulaan infeksi berasal dari vagina,
anus, atau rektum dan menjalar ke uterus.4 pada awalya korioamnionitis dianggap
sebagai proses polimikrobial, walaupun terdapat bukti bukan proliferasi bakteri
yang menginisiasi keadaan ini. Beberapa kolonisasi bakteri pada cairan amnion
yang virulensinya rendah karena sebab yang belum jelas berubah menjadi
kontributor patologis. Pada wanita yang mengalami persalinan preterm spontan,
bakteri penyebab paling sering adalah Ureaplasma Urelyticum, mycoplasma
hominis, gardnerella vaginalis dan bakteroides Mikoplasma yang biasanya
terdapat di traktus reproduksi bisa dikaitkan dengan luaran kehamilan yang
merugikan pada beberapa keadaan tertentu.5

3
4. Faktor resiko

Banyak faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan korioamnionitis,


diantaranya:6

Persalinan lama

Ketuban pecah lama

Nuliparitas

Riwayat korioamnionitis pada kehamilan sebelumnya

Kolonisasi streptokokus grup B

Bacterial vaginosis

Penyakit Menular Seksual

Infeksi traktus urinarius

Cairan meconium

Perokok

Konsumsi alkohol

5. Patofisiologi

Korioamnionitis merupakan inflamasi pada selaput ketuban yang merupakan


manifestasi dari infeksi intrauterine. Seringkali berhubungan dengan pecahnya
selaput ketuban yang lama dan persalinan yang lama. Hal ini dapat dilihat dengan
menjadi keruhnya ( seperti awan) selaput ketuban. Selain itu bau busuk dapat
tercium, tergantung jenis dan konsentrasi bakteri. Bakteri bisa masuk ke uterus
melalui migrasi dari kavum abdomen dan tuba falopi saat amniosentesis,
penyebaran hematogen melewati plasenta, atau dari vagina ke servik. Ketika
mono dan leukosit polimononuklear (PMN) menginfiltrasi korion, dalam
penemuan mikroskopik maka hal ini dikatakan korioamnionitis. Sel-sel tersbut
berasal dari ibu. Sebaliknya, jika leukosit ditemukan pada cairan amnion

4
(amnionitis ) atau selaput plasenta ( funisitis ), sel-sel ini berasal dari fetus. 3
Korioamnionitis sering berhubungan dengan pecah ketuban, kelahiran preterm,
ataupun keduanya. Sering kali sulit dibedakan apakah infeksi terlebih dahulu atau
pecah ketuban terlebih dahulu yang terjadi.
Pertumbuhan mikroba didalam cairan amnion mengakibatkan janin terpapar
toksin bakteri dan mediator inflamasi yang berakibat mengalami sindrom respon
inflamasi janin yang dikaitkan dengan keadaan merugikan paska kelahiran seperti
gagal organ multipel. Bayi preterm yang terpapar korioamnionitis mengalami
ambilan nutrisi yang buruk hingga gangguan tumbuh kembang dan komplikasi
gastrointestinal yang berat.8

6. Gejala klinis dan diagnosis

Tanda dan gejala yang dapat ditemukan:7

1. Demam, suhu diatas 380 C disertai pecah ketuban menandakan adanya


infeksi, namun sumber infeksi bisa intra atau ekstra uterin

2. Takikardia ibu dan takikardia janin

3. Leukositosis > 15.000

4. Uterine tenderness

5. Sekret vagina berbau, kental kekuningan.

Walaupun begitu, adanya satu atau beberapa gejala diatas tidak selalu
mengindikasikan infeksi intra uterin, atau korioamnionitis.

Uji laboratorium seperti pemeriksaan Gram atau kultur cairan amnion


biasanya tidak dilakukan karena bersifat invasif 6. Pemeriksaan amniosentesis
biasanya dilakukan pada persalinan pretem yang refrakter dan pasien ketuban
pecah lama. Pemeriksaan histopatologis dianggap sebagai standar emas karena
tidak ada subjetifitas dalam penilaiannya.

7. Tatalaksana

5
Salah satu tantangan dalam penatalaksanaan korioamnionitis adalah belum
sempurnanya spesifitas dan sensitivitas dalam mendiagnosa. Antibiotik yang
direkomendasikan adalah regimen spektrum luas seperti kombinasi ampisilin,
gentamisin, dan klindamisin atau agen tunggal piperasilin-tazobactam. Jika obat
IV tidak tersedia, obat oral dapat diberikan namun terdapat bukti klindamisin oral
tidak mengurangi korioamnionitis.6

Pertimbangkan terminasi kehamilan karena walaupun antibiotik dapat


menunda sementara sekuele korioamnionitis, mempertahankan kehamilan tidak
direkomendasikan karena dapat berakibat sepsis maternal dengan resiko
morbiditas dan mortalitas. Induksi persalinan sebaiknya dilakukan. 6

Tatalaksana neonatus dilakukan untuk pencegahan sepsis neonates dan


sekuele. Evaluasi neonates diantaranya:

Kultur darah

Hitung darah lengkap

Rontgen dada

Pungsi lumbal

8. Komplikasi

1. Kehamilan

Persalinan preterm

Korioamnionitis pada kehamilan berikutnya

2. Ibu

Sepsis

Persalinan lama

Infeksi luka

Histerektomi

6
Endometritis post partum

Perdarahan post partum

Sindrom distress pernapasan dewasa

Rawatan ICU

Kematian

3. Neonates

Serebral palsi,

Brain injury

Necrotizing enterocolitis

DAFTAR PUSTAKA

7
1. Burke C, Chin EG. Chorioamnionitis at term: definition, diagnosis, and
implications for practice. J Perinat Neonatal Nurs. 2016:106-14.

2. Johnson T Clark, Adami R Rebecca, Farzin Azadeh. Antibiotic Therapy for


Chorioamnionitis to Reduce Global Burden of Associated Disease. Front
Pharmacol. 2017: 97

3. Ocheke N Amaka, et.al. Chorioamnionitis in pregnancy: a comparative


study of HIV-positive and HIV-negative parturiens. Int J STD AIDS. 2016:
296-304.

4. Sarwono Prawirohardjo. Ilmu kebidanan sarwono prawirhardjo. Edisi ke-4


PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008. Jakarta.

5. ramsey S Patrick, lieman m Joelle, Brumfield Cynthia G, et.al.


Chorioamnionitis increases neonatal morbidity in pregnancies complicated
by preterm premature rupture of membranes. AmJ Obstet Gynecol. 2005:
hal 1162-1166

6. Johnson T Clark, Farzin Azadeh, Burd Irina. Current management and


long-term outcomes following chorioamnionitis. Obstet Gynecol Clin
North Am. 2014: 649-669.

7. Higgins D Rosemary, et.al. Evaluation and Management With a Maternal


Diagnosis of Chorioamnionitis: Summary of a Workshop. Obstet Gynecol.
2016: 426-436.

8. Nikiforou Maria, et.al. Intra-amniotic Candida albicans infection induces


mucosal injury and inflammation in the ovine fetal intestine. Sci Rep.
2016.

Вам также может понравиться

  • BORANG Poppy Edit Radhia
    BORANG Poppy Edit Radhia
    Документ80 страниц
    BORANG Poppy Edit Radhia
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Program Pemerintah Terkait Reproduksi
    Program Pemerintah Terkait Reproduksi
    Документ26 страниц
    Program Pemerintah Terkait Reproduksi
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Jamkesmas
    Jamkesmas
    Документ34 страницы
    Jamkesmas
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Cardiac Arrest
    Cardiac Arrest
    Документ16 страниц
    Cardiac Arrest
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • BST Tumor Ovarium
    BST Tumor Ovarium
    Документ35 страниц
    BST Tumor Ovarium
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Case Difteri Fix
    Case Difteri Fix
    Документ27 страниц
    Case Difteri Fix
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Hernia Inguinalis
    Hernia Inguinalis
    Документ26 страниц
    Hernia Inguinalis
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Case Difteri Fix
    Case Difteri Fix
    Документ69 страниц
    Case Difteri Fix
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Документ28 страниц
    Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Case Epilepsi Fix
    Case Epilepsi Fix
    Документ34 страницы
    Case Epilepsi Fix
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Jurnal Karsinoma Nasofaring
    Jurnal Karsinoma Nasofaring
    Документ12 страниц
    Jurnal Karsinoma Nasofaring
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Anestesi
    Anestesi
    Документ31 страница
    Anestesi
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Case Difteri Fix
    Case Difteri Fix
    Документ27 страниц
    Case Difteri Fix
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Hernia Inguinalis
    Hernia Inguinalis
    Документ26 страниц
    Hernia Inguinalis
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Crs Hernia Inguinal
    Crs Hernia Inguinal
    Документ31 страница
    Crs Hernia Inguinal
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • CRS Mielitis Transversal
    CRS Mielitis Transversal
    Документ31 страница
    CRS Mielitis Transversal
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Refrat Pre Op Anes
    Refrat Pre Op Anes
    Документ9 страниц
    Refrat Pre Op Anes
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • CRS Mielitis Transversal
    CRS Mielitis Transversal
    Документ31 страница
    CRS Mielitis Transversal
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Miom Uteri Crs
    Miom Uteri Crs
    Документ28 страниц
    Miom Uteri Crs
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • CRS Sol
    CRS Sol
    Документ34 страницы
    CRS Sol
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Case Meningitis TB
    Case Meningitis TB
    Документ28 страниц
    Case Meningitis TB
    Teda Faadhila
    Оценок пока нет
  • Crs Miom Painan Fixed
    Crs Miom Painan Fixed
    Документ26 страниц
    Crs Miom Painan Fixed
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Referat
    Referat
    Документ18 страниц
    Referat
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • CRS Miom
    CRS Miom
    Документ10 страниц
    CRS Miom
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Документ28 страниц
    Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • CTS
    CTS
    Документ16 страниц
    CTS
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • 3 Abortus
    3 Abortus
    Документ21 страница
    3 Abortus
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • CRS Miom
    CRS Miom
    Документ10 страниц
    CRS Miom
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • Crs Miom Painan Fixed
    Crs Miom Painan Fixed
    Документ26 страниц
    Crs Miom Painan Fixed
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет
  • BST Tumor Ovarium-Dova, Radhia
    BST Tumor Ovarium-Dova, Radhia
    Документ35 страниц
    BST Tumor Ovarium-Dova, Radhia
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Оценок пока нет