Вы находитесь на странице: 1из 22

STANDAR I

FALSAFAH, VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DAN BUDAYA KERJA

1. Falsafah
Memberikan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi
angka kematian ibu dan bayi).
2. Visi misi ruangan bersalin
a. Visi
Menjadi rumah sakit bersalin rujukan ibu dan anak yang aman,
terpercaya, profesional dan berbakat.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
masyarakat
2) Meningkatkan sumber daya manusia dan menerapkan nilai-nilai
budaya
3) Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit yang elektif
dan efesien
4) Membudayakan sikap dan perilaku karyawan dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan budaya-budaya jawa dan kearifal lokal
3. Tujuan
1) Memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas
2) Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya
3) Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi
pada ibu dan bayi.
4. Motto
Melayani dengan sepenuh hati
5. Budaya Kerja
1) Seluruh bidan dan dokter di ruangan bersalin memberikan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan pasien dan diagnosa medis pasien tanpa
memandang status atau pangkat pasien.
2) Selalu dilakukan diskusi antara dokter dengan bidan pada setiap kasus
dari pasien diruang bersalin.
3) Semua pegawai hadir 15 menit sebelum jam dinas.
4) Jam kerja untuk pekerja shift di ruang neonatus
Pagi jam 07.00- 14.00 WIB
Sore jam 14.00- 21.00 WIB
Malam jam 21.00 07.00 WIB
5) Masing- masing shift 2 orang
6) Setiap pertukaran shift dilakukan operan pasien masing- masing
7) Setiap petugas yang sedang melayani keluarga pasien selalu menyapa
dengan ucapan salam, selalu senyum dan berkata sopan serta ramah.
8) Semua petugas kesehatan selalu menjelaskan terlebih dahulu maksud
dan tujuan semua tindakan medis yang dilakukan kepada pasien.
9) Semua petugas kesehatan selalu menjelaskan dan mengajari cara
mencuci tangan 7 langkah pada keluarga pasien serta menjelaskan
penggunaan gelang pasien,
10) Semua tenaga kesehatan selalu mengucapkan kata permisi sebelum
melakukan tindakan medis
11) Semua petugas kesehatan selalu meminta persetujuan seperti inform
consent jika mau melakukan tindakan-tindakan benah dan inform
choice jika pasien menolak melakukan tindakan atau pulang paksa.
12) Semua pegawai mencuci tangan 7 langkah sebelum dan sesudah
melakukan tindakan, sebelum dan sesudah bersentuhan dengan pasien
dan sesudah menyentuh peralatan yang terinfeksi atau benda yang
berada dekat dengan pasien.
13) Setiap petugas kesehatan wajib menolong pasien dengan prinsip
pencegahan infeksi.
STANDAR 2
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

1. Struktur Organisasi Ruang Bersalin RSU Permata Bunda

KEPALA RUANGAN
ALFONZHA DAI TOO

WAKIL KEPALA
RUANGAN

BONAVENTURA NAU

CLINICAL INSTRUKTUR

DAHLIA D. KASIM

Penanggung jawab
Penanggung jawab
pendokumentasian
KOORDINASI SHIFT logistik dan
inventaris DIAN OCTAVIA
KAROLINA SOO
GRATIA JEMALI
2. Uraian Tugas
A. Kepala ruangan

- Tugas Pokok : Mengawasi dan megendalikan kegiatan pelayanan


kebidanan di ruang bersalin yang berada di bawah tabggung
jawabnya.
- Uraian Tugas :
1. Mengatur dan mengendalikan tenaga, meliputi :
Menempatkan personil seuai degan ruang lingkup tugas
dan kegiatan yang sudah ditentukan
Mengatur cuti staf
Menyiapkan daftar dinas mingguan dan bulanan
Membuat buku penilaian staf
Membuat DP3
Melakukan pembinaan tenaga kebidanan
Merencanakan pengembangan karir tenaga kebidanan
Merencanakan kesejahteraan tenaga kebidanan
Memberi kesempatan orientasi untuk tenaga baru
Monitoring dan mengevaluasi kinerja tenaga kebidanan
2. Mengatur dan mengendalikan asuhan kebidanan, meliputi :
Membimbing pelaksanaan ashan kebidanan pada pasien
pre intra dan post partum serta BBL
Mengawasi dan memperhatikan pelaksanaan asuhan
kebidanan pada pasien dengan kasus tertentu (patologis).
3. Mengatur dan mengendalikan kegiatan di ruangan bersalin :
Mengetahui jumlah pasien di ruangan bersalin
Mengetahui jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
Mengawasi disiplin dan tata tertib sterilitas terhadap
semua staf yang masuk dalam ruangan bersalin
Mengawasi dan memperhatikan sterilitas alat-alat di
ruangan bersalin
Mengawasi pengiriman dan penyimpanan bahan
laboratorium
4. Mengatur dan mengendalikan kebutuhan logistik meliputi :
Mengajukan kebutuhan obat-obatan dan kebutuhan bahan-
bahan untuk keperluan di ruangan bersalin
Membuat laporan pertanggung jawaban pemakaian obat di
ruang bersaln
Mengawasi pemakaian alat-alat di ruangan bersalin
Membuat laporan kerusakan obat
Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan alat-alat pembersih,
alat kesehatan utama, alat komunikasi dan alat sanitasi
Mengawasi pemakaian listrik, air, AC, oksigen, alat
penghisap, dll
Mengajukan kebutuhan linen, barang-barang kelontong
dan alat rumah tangga
5. Pencatatan dan pelaporan, meliputi :
Mencatat kegiatan di buku register
Membuat laporan harian,triwulan dan tahunan
Membuat laporan persalinan dan tindakan khusus
6. Koordinasi
Mengadakan rapat dengan staf minimal 1 kali sebulan
Mengikuti rapat/pertemuan di luar ruangan bersalin
Mengadakan koordinasi dengan pihak terkait
Melaporkan kegiatan kepada kasie keperawatan
Koordinasi kerja dengan kepala rumah tangga untuk
kerusakan gudang peralatan rumah tangga dan kebersihan
B. Wakil Kepala Ruangan

1. Bertanggungjawab kepada kepala ruangan


2. Operan pasien
3. Mewakili kepala ruangan
4. Membantu membimbing siswa/mahasiswa
5. Melaksanakan program latihan/prosedur
6. Membantu bawahan dalam menghadapi masalah dinas/pribadi
7. Menumbuhkan serta mempertahankan semangat kerja bagi
karyawan
8. Mengawasi dan membantu kelancaran pelaksanaan program medic
9. Menciptakan lingkungan ABCD
10. Membuat dan melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
11. Memeliti renpra dan catatan perawatan pasien
12. Mengawasi dan meliputi pemberian obat-obatan dan makanan
13. Bertanggungjawab dan membuat laporan pelaksanaan survailance
Dalin
14. Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan dan iklim kerjasama
yang baik
15. Mengembangkan potensi prfesional diri sendiri/bawahan untuk
meningkatkan mutu pelayanan
C. Clinical Struktural
- Tugas pokok : Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran kepada
mahasiswa kebidanan di ruangan bersalin.
- Uraian tugas :
1. Mengorientasikan bidan baru dan mahasiswa
2. Mengidentifikasikan target pencapaian keterampilan dan nilai
yang dibutuhkan bidan pelaksana dan mahasiswa
3. Melaksanakan pengajaran praktek dan prosedur bidan kepada
bidan pelaksana dan mahasiswa
4. Melaksanakan bimbingan dan pengarahan kepada bidan
pelaksana dan mahasiswa baik dari segi asuhan kebidanan
maupun pendokumentasian
5. Mendiskusikan hasil prosedur bidan yang telah dilakukan oleh
bidan pelaksana maupun mahasiswa baik secara individu
maupun kelompok
6. Memperkenalkan dan menjelaskan hal-hal yang baru (ilmu,
alat, prosedur) sesuai dengan kemajuan teknologi di lapangan
kepada bidan dan mahasiswa
7. Mengatur penempatan mahasiswa dan membuat laporan
kemajuan mahasiswa kepada institusi pendidikan
D. Koordinasi shift
- Tugas pokok : membantu kepala ruangan dalam mengelola dan
mengawasi pelayanan asuhan kebidanan pada pasien dan keluarga
- Tugas Pelengkap :
1. Bertanggungjawab kepada kepala ruangan
2. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas bidan
pengganti secara lisan maupun tulisan dengan benar dan
melakukan operan secara lepas atau langsung ketiap-tiap
pasien
3. Membantu kelancaran tersedianya alat-alat medis dan alat
kesehatan lainnya sesuai dengan standar
4. Memberikan tugas kepada bidan pelaksana agar memberikan
asuhan kebidanan berdasarkan kebutuhan pasien serta selalu
mendokumentasikannya sesuai SAK yang berlaku pada format
yang sudah tersedia
5. Memberikan pelayanan kebidanan diunit kerjanya dan
bekerjasama dengan tim medis dan non medis lainnya dalam
mengkoordinasikan seluruh pelayanan diruang bersalin
6. Memelihara lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien
dan keluarga
7. Memberikan informasi kepada pasien dan kelurganya tentang
fasilitas rumah sakit, lingkungan perawatan dan tata tertib yang
berlaku dirumah sakit
8. Mendampingi dokter dan memberikan bantuan sesuai dengan
kebutuhan dokter disaat visite
9. Mempersiapkan dan memelihara catatan klinis pasien
10. Membantu kepala ruangan dalam menilai dan mengevaluasi
penampilan kerja bidan pelaksana dalam memberikan
pelayanan kebidanan secara individual melalui observasi
11. Mengidentifikasikan masalah yang timbul diruang kebidanan
dan memecahkannya bersama-sama kepala ruangan
12. Melaksnakan sistem pencatan dan pelaporan yang maksimal
sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang dapat
dipercaya
13. Memelihara peralatan ( sarana dan prasarana ) agar selalu
dalam keadaan siap pakai
14. Mengawasi bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya
secara berkesinambungan
15. Memberikan pendapat/teguran/nasehat kepada bawahan
16. Menjaga agar kebutuhan standar kebidanan tersedia lengkap
dalam keadaan siap pakai diruangan
17. Mewakili kepala ruangan apabila berhalangan hadir atau tidak
masuk kerja
E. Penanggung jawab logistik dan inventaris
1. Bertanggungjawab kepada kepala ruangan
2. Mendata semua inventaris dan lgistik yang ada didalam ruangan
perinatologi
3. Melaporkan kepada kepala ruangan jika ada kekurangan atau
kerusakan inventaris dan logistik di ruangan perinatologi
4. Melakukan sosialisasi kepada anggota ruangan tentang cara
pemeliharaan dan pemanfaatan kerusakan inventaris dan logistik di
ruangan perinatologi
F. Penanggung jawab dokumentasi
1. Bertanggungjawab kepada kepala ruangan
2. Mengkoordiansi dan memonitring tindakan pendokumentasian di
ruangan bersalin
3. Membangun kerjasama dengan kepala ruangan untuk menyatukan
persepsi dalam melakukan pendokumentasian yang benar sesuai
prosedur
4. Melakukan evaluasi berkala kepada petugas dalam ruangan
bersalin untuk memonitoring cara pendokumentasian
3. Sistem informasi dan pelayanan
1. Identitas pasien : Pengguanaan gelang identitas untuk
memudahkan petugas memberikan rencana tindakan :
Melakukan pemeriksaan TTV bayi
Melakukan pemeriksaan keadaan umum ibu dan bayi
Membuat dokumentasi setiap selesai tindakan
Ada dokumen rencana tindakan
Terpampang jumlah ketenagaan dokter, bidan
2. Distribusi kasus : Kasus yang terbanyak di ruangan bersalin adalah
kasus fisiologi dan patologi
4. Kualifikasi pimpinan
Kualifikasi Kepala Ruangan bersalin
a. Pendidikan DIV Kebidanan
b. Pengalaman : menjabat sebagai kepala ruangan bersalin RSU permata
bunda dari tahun 2004 hingga sekarang.
c. Pelatihan : Manajemen kepala ruangan kebidanan
d. Keterampilan : dapat berkomunikasi efektif dan menguasai teknik
keterampilan kebidanan
e. Kepribadian jujur, kreatif, inovatif, tanggung jawab, energik, tanggap
terhadap lingkungan, loyal dan memiliki figure pemimpin.
5. Kualifikasi SDM
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di ruangan neonatus :
1. Tenaga dokter
Tenaga dokter yang ada ruangan bersalin adalah tenaga dokter yang
bersertifikat dan kompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari
pendidikan kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter
spesialis obgyn.
2. Tenaga bidan
Untuk menunjang pelayanan kebidanan di ruang bersalin harus
didukung oleh tenaga bidan yang memiliki keterampilan. Pendidikan
dan Pelatihan yang mendukung dalam pelayanan di ruang bersalin.
Minimal pendidikan DIII dan DIV Kebidanan.
Nama Kualifikasi formal dan Waktu kerja Jumlah SDM
informal
Pengawas Minimal doter Tetap 2
(dokter) umum atau dokter
spesialis
Memiliki sertifikat
pelatihan
Kepala Minimal lulusan Tetap 1
ruangan DIII atau DIV
(Bidan) Kebidanan
Memiliki keahlian /
kualitas dan
kuantitas serta
memiliki
pengalaman yang
cukup
Wakil Minimal lulusan DIII Tetap 1
kepala atau D IV Kebidanan
ruangan
(bidan)
Bidan Minimal lulusan DIII Tetap 4
pelaksana Kebidanan
Office boy/ Minimal lulusan 3
girl SMA
Kerjasama dengan
PT
6. Alur pelayanan

POLI UGD

Ruang bersalin OK

Ruang bersalin
1. Pelayanan
dokter
2. Pelayanan bidan
3. Pelayanan
laboratorium

Apotek

Administrasi

Pasien pulang

7. Format pendokumentasian
Pendokumentasian diruangan bersalin disesuaikan dengan format SOAP.
Ditulis masing-masing rekam medik pasien diruang bersalin.
8. Rencana kerja tahunan
Ruangan mengikuti rencana kerja tahunan dirumah sakit
STANDAR 3

SUMBER DAYA MANUSIA

1. Dokumentasi kebidanan
a. Perhitungan ketenagakerjaan (Metode Gillies)
1) Ruang bersalin memiliki pasien setiap harinya 6 orang.
Tenaga bidan yang dibutuhkan diruang bersalin :
a) jam keperawatan langsung
Total care = pasien rata-rata x 6 jam
= 6 pasien x 6 jam
= 36 jam (A1)
b) jam keperawatan tidak langsung
pasien rata-rata x 1 jam
= 6 pasien x 1 jam
= 6 jam (A2)
c) Pendidikan kesehatan / konseling
= 6 x 0,25 = 1,5 jam
A = A1+A2+A3
Jumlah pasien rata-rata
= 36+6+1,5
6
= 7,25Jam = 7 jam
H = Rata2 jam perawatan/hari x Rata2 jml pasien/hari x Hari dm 1
thn
Hari efektif/tahun x jam efektif/hari
= 7,25 jam x 6 x 365
294 x 7
= 15887,5 = 7,71
2058
Cadangan = 7,71 x 20%
= 1,542

Total tenaga bidan = 7,71 + 1,542

= 9,25 = 9 bidan
b. Tenaga kerja diruang bersalin
Pendidikan Masa
No Nama TTL Jabatan Pelatihan
Terakhir Kerja
1 Alfonsa D. Too, STr. 15-01- Kepala DIV Tetap APN
Keb 1994 ruangan Kebidanan
Bersalin
2 Bonaventura Nau, 07-09- Wakil kepala DIV Tetap APN
Amd.Keb 1992 ruangan Kebidanan
3 Dian Octavia, 13-10- P.J DIII Tetap
Amd.Keb 1993 Dokumentasi/ Kebidanan
bidan
Pelaksana
4 Gratia Jemali, 22-07- P.J Logistik DIII Tetap Basic Cardia
Amd.Keb 1992 dan Kebidanan Life Support
inventaris/bid
an pelaksana
5 Karolina P. Soo 06-06- Koordinator DIII Tetap
Amd.Keb 1994 shift Kebidanan
6 Dahlia D. Kasim, 08-10- Bidan DIII Tetap
Amd.Keb 1992 pelaksana Kebidanan
2. Dokumen tanda registrasi
Setiap pegawai di ruang bersalin wajib memiliki STR yang masih berlaku.
a. Bagi bidan baru
(1) Absensi
(2) Menyusun laporan baik laporan tertulis tentang pelaksanaan orientasi
lengkap dengan hasil evaluasi setelah satu minggu orientasi + magang
selama 6 bulan.
(3) Laporan SOP setiap dinas
(4) Laporan ASKEB kasus setiap bulan
b. Bagi mahasiswa praktek

(1) Absensi

(2) Laporan SOAP setiap dinas

(3) Laporan askeb sesuai target

3. Dokumen pembinaan
a. Undangan rapat
b. Daftar hadir
c. Pertemuan amp
d. Seminar dan workshop
e. Monitoring dan evaluasi pembinaan teknis
STANDAR 4
FASILITAS, SARANA, PRASARANA

Penangan pasien ibu bersalin pada dasarnya tidak bisa disamakan atau disatukan

dengan pasien dengan keluhan dan penyakit lain. Untuk ibu bersalin, pasien harus

mendapatkan penanganan dan perlakuan ekstra khusus. Sebab resiko kematian

sangat tinggi. Meski demikian, beberapa rumah sakit telah melakukan perawatan

terhadap pasien ibu bersalin, dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan.

Akibatnya, penanganan yang dilakukan tidak maksimal. Inilah yang menyebabkan

angka kematian tetap tinggi.


A. Diruangan bersalin terdapat :
1. Dokumen kebijakan dan mekanisme perencanaan pengelolaan
(penyimpanan, dan distribusi ) pemeliharaan dan penghapusan fasilitas
dan alat ruangan bersalin dilakukan dalam daftar buku yang ditanggani
oleh bagian logistik dan investasi
2. Adanya dokumen (standar operasional prosedur) dan standar
pemeliharaan serta kalibrasi fasilitas dan alat kesehatan
1. SOP asuhan persalinan normal
2. SOP asuhan BBL normal
3. SOP pasien pre operasi
4. SOP penanganan persalinan letak sungsang
5. SOP tindakan ekstraksi vakum
6. SOP penanganan partus kasep
7. SOP penanganan haemaorhagic ante partum (HAP)
8. SOP penanganan haemorhagic post partum (HPP)
9. SOP penanganan solusio plasenta
10. SOP penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
11. SOP penanganan ketuban pecah dini (KPD)
12. SOP penggunaan oksitosin drip untuk akselerasi persalinan
13. SOP penanganan pre eklampsia berat
14. SOP penanganan pre eklampsia ringan
15. SOP penanganan eklampsia
16. SOP penanganan mola hidatidosa
17. SOP penanganan post mature
18. SOP manual plasenta
19. SOP kuretase
20. SOP penanganan KBI dan KBE
21. SOP pemasangan infus
22. SOP tanda-tanda vital
23. SOP pemberian transfusi darah
24. SOP Pemberian oksigen
25. SOP injeksi intra cutan
26. SOP injeksi subcutan
B. Sarana yang ada di ruang bersalin

1. Ruang Ruang Tunggu


Tempat keluarga atau pengantar pasien menunggu. Tempat ini perlu
disediakan tempat duduk dengan jumlah sesuai dengan aktivitas
pelayanan pasien yang dilaksanakan di rumah sakit.
Bila rumah sakit mampu sebaiknya disediakan pesawat televisi.
2. Ruang Kantor/Administrasi
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya
pelayanan pasien di Fasilitas Pelayanan Kebidanan. Ruang ini berada
pada bagian depan Fasilitas Pelayanan Kebidanan dengan dilengkapi
loket, meja kerja, lemari berkas/arsip dan telepon/intercom.
Kegiatan administrasi meliputi :
a. Pendataan pasien
b. Penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila
diperlukan tindakan operasi).
c. Pembayaran (Kasir)
3. Ruang pemeriksaan /observasi
Ruang untuk pemeriksaan pasien
4. Ruang persiapan
Ruang untuk sebagai tempat persiapan untuk melahirkan.
5. Ruang melahirkan
Ruang sebagai tempat dimana pasien melahirkan bayinya termasuk
kegiatan-kegiatan saat bersalin
6. Ruang pemulihan
Ruang untuk tempat pemulihan kondisi pasien melahirkan
7. Ruang diskusi/ruang pertemuan kecil/ruang kuliah
Ruang yang diperlukan untuk kuliah mahasiswa atau diskusi
dokter/bidan bila terdapat kasus selama kegiatan pelayanan pasien
dan harus didiskusikan bersama.
8. Ruang Linen
Ruang tempat penyimpanan bahan-bahan linen
9. Kamar mandi/WC/Toilet
Fasilitas diatur sesuai dengan kebutuhan dan harus dijaga
kebersihanya karena dengan kamar mandi/WC/toilet yang bersih
maka citra rumah sakit khususnya fasilitas pelayanan kebidanan akan
baik, terdiri dari toilet pasien dan toilet petugas
10. Spoelhok
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien
khususnya yang berupa cairan. Spoelhok dalam bentuk bak atau
kloset dengan leher angsa (water seal). Pada ruang spoelhok juga
harus disediakan kran air bersih untuk mencuci tempat cairan atau
cuci tangan. Ruang tempat spoelhok ini harus menghadap keluar
atau berada di luar area perawatan fasilitas pelayanan kebidanan ke
arah koridor kotor.
11. Parkir trolley
Tempat untuk parkir trolley selama tidak ada kegiatan pelayanan
pasien
12. Koridor/lorong
Ruang/lorong yang menghubungkan antara ruang satu dengan yang
lainnya.
13. Ruang petugas kebersihan
Ruang untuk para petugas kebersiihan di fasilitas pelayanan
kebidanan.
C. Prasarana yang ada pada ruang bersalin
1. Pengolahan bahan kotor dan bersih
2. Tersedia tempat sampah medis dan non medis
3. Tersedia tempat sampah basah dan kering khusus makanan
4. Linen, sprei dan sarung bantal, gorden, baju bayi, selimut, sarung
kasur, handuk, sabun mandi
5. Dekontaminasi tempat tidur setelah selesai pelayanan
6. Telepon
D. Peralatan
1. Troli
2. Partus set (arteri klem, gunting tali pusta, stengah koher, gunting
episiotomi)
3. Haecting set (Pinset anatomis, pinset cirugis, gunting perban/gunting
lurus, nald polder)
4. Alat curetage (Ccor bebek, sonde uterus, spekulum, tenakulum gigi 1
dan 2, busi hegar no 1-5, sendok kuret no 1-6, oval klem).
5. Baki instrumen
6. Baki instrumen temapt alat kuret
7. USG
8. Doppler
9. Tensi
10. Stetoskop
11. Termometer
12. Sterilisator kassa/alat
13. Nierbeken
14. Kom kecil
15. Botol alkohol
16. Batu jeli
17. Botol betadine
18. Keranjang tempat infus set
19.
STANDAR 5

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

Untuk kebijakan pada ruangan bersalin terdapat sumber pedoman yang


memuat tentang peraturan, petunjuk dan langkah-langkah bagi tenaga kerja
pelayanan kebidanan yang meliputi kebijakan dan prosedur tentang pelayanan
kebidanan, hubungan antara tenaga kesehatan dan unit terkait. Kebijakan dan
prosedur yang dibuat menjadi acuan dalam memberikan pelayanan kebidanan
yang bermutu.

1) Pada ruangan bersalin terdapat protap yaitu :


a. Asuhan ..
b. Asuhan ..
2) Adanya kebijakan dan prosedur tentang hubungan antara unit pelayanan
kebijakan dengan unit terkait, yang meliputi :
a. Sistem pencatatan dan pelaporan yang berkesinambungan (setiap kali
tindakan petugas langsung melakukan pendokumentasian di rekam
medik)
b. Program bimbingan mahasiswa di ruangan bersalin
c. Pengolaan obat di ruangan bersalin
d. Pemeriksaan penunjang di laboratorium
e. Konsultasi gizi
f. Pelayanan rujukan
3) Asuhan ..
4) Asuhan..
5) Pengelolaan lingkungan
a. Bagi petugas diwajibkan melakukan cuci tangan 7 langkah sebelum dan
sesudah tindakan serta menggunakan APD yang diperlukan sesuai
kondisi, sebelum dan sesudah menyentuh pasien, setelah menyentuh
benda benda di sekitar pasien
b. Dilarang merokok di ruangan bersalin
c. Menyediakan tempat sampah medis dan non medis pada pojok tertentu
ruangan bersalin
d. Pemeliharaan kebersihan, keamanan, ketertiban dan keindahan di
ruangan bersalin dilakukan sesuai peraturan dan ketetapan ruangan.
6) Hubungan antara unit pelayanan kebidanan dengan unit terkait
a. Sistem pencatatan dan pelaporan yang berkesinambungan : adanya bukti
pasien yang menjelaskan tentang riwayat pasien dan keterangan pasien
b. Program bimbingan mahasiswa diruangan bersalin sesuai kompetensi
yang di inginkan oleh institusi dan bimbingan oleh kepala ruanagan
c. Pengolahan obat dan alat emergency di ruangan bersalin sesuai peraturan
RSIA Permata Bunda
d. Pelayanan rujukan

Вам также может понравиться