Вы находитесь на странице: 1из 2

Kandungan Anemon laut

Anemon laut merupakan salah satu komoditi perairan yang memiliki nilai ekonomis dan
ekologis. Biota ini sangat populer sebagai bahan makanan laut (Sea Food), terutama di luar
negeri antara lain Perancis, Jepang, Korea, dan Kepulauan Pasifik bagian Timur. beberapa jenis
anemon laut seperti Actinaria equima, Anemonia sulcata, Bunodactis verrocosa, Redianthus
malu, dan Stoichactis keuti telah di ekspor ke Singapura, Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada
sebagai anemon hias untuk akuarium laut. Pada sel-sel endodermis anemon laut mengandung
sel-sel zooxanthellae sebagai simbion intraselluler. Zooxanthellae adalah sel tunggal berupa alga
dinoflagellata (coklat keemasan) yang hidup bersimbiose dalam sel-sel beberapa binatang laut.
Zooxanthellae mampu memberikan kontribusi terhadap fitness inang-inangnya dan produktivitas
primer perairan disekitarnya. Zooxanthellae pada anemon laut (Anemonia sulcata) mampu
mentransfer 60% dari total karbon yang difiksasi melalui proses fotosintesis. Begitu pula
kandungan klorofil-a anemon mencapai 51,32 mg/m3 lebih tinggi dibandingkan kima dan karang
bercabang masing-masing sebesar 28,04 mg/m3 dan 24,68 mg/m3 Kehadiran zooxanthellae dan
klorofil-a ini sangat penting dalam daur energi bagi anemon laut itu sendiri dan lingkungannya
termasuk biota yang berasosiasi dengannya. Dengan kemampuan zooxanthellae aktif
berfotosintesis, banyak karbon yang dihasilkan sehingga memungkinkan induk semangnya
membentuk gliserol, glukosa, dan bahan organik lainnya.

Selain memiliki sel Zooxanthellae anemon juga memiliki sel-sel penyengat (nematokis)
yang mengandung bioaktif potensial berupa toxin-toxin yang sangat berguna bagi dunia farmasi,
seperti polypeptide neurotoxin (Sh I), ShK, AsKS, BgK, HmK, AeK, AsKC 1-3, BDS-I, BDS-II,
APETx1, dan Gigantoxin II and Gigantoxin III dari anemon Sticodaytyla gigantean.

Dapus : Messerli & Greenberg, 2006: Marine Drugs. USA : Marine Biological Laboratory
Kandungan Polychaeta

Polychaeta adalah kelas cacing annelida yang umumnya hidup di air. Seluruh
permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang dilapisi kutikula
sehingga licin dan kaku, bersegmen-segmen, tetapi segmen-segmen itu tetap bergandengan dan
terkoordinasi yang disebut metameri. Polychaeta memiliki kandungan gizi yang tinggi
diantaranya Kandungan protein, lemak, dan karbohidrat yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan kerang bulu (Anadara indica) dan kerang hijau (Perna viridia) ataupun telur penyu laut.
Polychaeta juga berkadar fosfor, kalsium, natrium , magnesium, kaliumm dan klorida cukup
tinggi bila dibandingkan dengan hewan darat pada umumnya.

Selain memiliki kandungan gizi tinggi, Polychaeta juga dapat berfungsi sebagai
antibiotik. menunjukkan aktivitas pada 9 bakteri benthos yaitu Salinococcus roseus,
Marinococcus halophilus, Marinococcus hispanicus, Micrococcus varians, Methilomonas
pelagica, Bacillus sp. Pseudomonas elongata, Alteromonas colwellina, dan halovibrio variabilis.
Selain pada bakteri benthos, menunjukkan aktivitas pada 6 kuman isolat klinis yaitu Psedomonas
aeruginosa, Escherichia coli, klebsiella sp, Streptococcus pyogenes, Staphilococcus aureus, dan
streptococcus pneumoniae.
Dapus : Jassin, M. 1982. Sistem Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya.

Вам также может понравиться